Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, {s.a.}
BJDIK 2 (2015)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Dimas Aji Saputra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai peran Badan POM terhadap upaya perlindungan
konsumen produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Produk kosmetik
yang aman harus memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang
terkait. Bahan yang digunakan untuk kosmetik haruslah bahan yang memenuhi
ketentuan mutu dan keamanan sehingga tidak membahayakan konsumen, sesuai
dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Badan POM sebagai badan
yang bertugas untuk mengawasi peredaran obat dan makanan. Penelitian ini
menggunakan metode yuridis normatif atau dikenal pula dengan penelitian hukum
kepustakaan. Penelitian ini juga disebut sebagai penelitian yang bersifat deskriptif
karena bertujuan untuk mendeskripsikan aspek hukum dalam perlindungan
konsumen produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Hasil dari
penelitian ini menyarankan adanya koordinasi Badan POM dan pemerintah,
khususnya dengan instansi Direktorat Bea dan Cukai, Polisi dan Pengadilan,
dengan menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam
upaya perlindungan hukum konsumen terhadap produk kosmetik yang
mengandung bahan berbahaya. Selain itu, harus lebih konsisten dan tegas dalam
menerapkan ketentuan hukum yang berlaku agar penerapan sanksi dapat
memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of drugs and food examiner department to safeguard
consumer cosmetic products containing hazardous materials. Safe cosmetic
products must meet the provisions of Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection
and Law No. 36 of 2009 on Health, as well as other legislation related. The
materials used for cosmetic ingredients must comply with quality and safety that
does not harm the consumer, in accordance with regulations issued by drugs and
food examiner department as a body tasked to oversee food and drug trafficking.
This study uses a normative or also known as legal research literature. This study
is also referred to as fieldwork descriptive as it aims to describe aspects of
consumer protection laws in cosmetic products that contain hazardous materials.
The results of this study suggest the existence of coordination drugs and food
examiner department and the government, particularly the office of the
Directorate of Customs and Excise, the Police and the Courts, by applying the
principles of coordination, integration, and synchronization in the consumer legal
safeguards against cosmetic products that contain hazardous materials.
Furthermore, it should be consistently and decisively in implementing the
provisions of applicable law that sanctions can provide a deterrent effect to
businesses that commit violations."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38714
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evida Karismawati
"Ketahanan pangan merupakan bagian dari ketahanan ekonomi yang mendukung ketahanan nasional. Ketidakmampuan untuk mencapai ketahanan pangan disebut sebagai kerawanan pangan. Angka Rawan Pangan (ARP) tertinggi berada pada kawasan Maluku Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kerawanan pangan rumah tangga berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Food Insecurity Experience Scale (FIES) di kawasan Maluku Papua, menganalisis model risiko atas kerawanan pangan rumah tangga tersebut, dan menyusun strategi pengendalian risiko atas kerawanan pangan rumah tangga tersebut. Data yang digunakan merupakan Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018 yang diselenggarakan oleh BPS. Tingkat kerawanan rumah tangga di kawasan Maluku Papua menurut AKG pada kategori sangat rawan pangan sebesar 26,2 persen dan pada kategori rawan pangan sebesar 28,2 persen, sedangkan menurut FIES pada kategori rawan pangan berat sebesar 2,1 persen dan pada kategori rawan pangan sedang sebesar 10,7 persen. Risiko kerawanan rumah tangga berdasarkan AKG secara signifikan meningkat pada usia KRT yang lebih muda, jenis kelamin KRT laki-laki, jenis pekerjaan KRT pada selain sektor formal, KRT berstatus tidak bekerja, pendidikan KRT yang lebih rendah, tingkat pengeluaran rumah tangga yang lebih rendah, jumlah anggota rumah tangga yang lebih banyak, rumah tangga yang tidak memperoleh bantuan pangan, rumah tangga miskin, tinggal pada daerah perkotaan, dan tinggal pada daerah rawan pangan. Risiko kerawanan rumah tangga berdasarkan FIES di kawasan Maluku Papua secara signifikan meningkat pada usia KRT yang lebih muda, jenis kelamin KRT perempuan, jenis pekerjaan KRT pada selain sektor formal, KRT tidak bekerja, pendidikan KRT yang lebih rendah, tingkat pengeluaran rumah tangga yang lebih tinggi, rumah tangga yang memperoleh bantuan pangan, tinggal di daerah perkotaan, dan tinggal pada daerah rawan pangan. Upaya pengendalian risiko kerawanan pangan rumah tangga di kawasan Maluku Papua dapat dioptimalkan dengan pemberdayaan rumah tangga.

Food security is a part of economic security which supports national security. Food security is the inability to achieve food security. The food insecurity rate in Maluku and Papua is the highest. The purposes of this study are to measure the level of household food insecurity based on Recommended Daily Allowance (RDA) and Food Insecurity Experience Scale (FIES) in Maluku and Papua, analyze the risk model of household food insecurity, and also develop a strategy for controlling risk of household food insecurity. This study uses Sosio-Economic National Survey (Susenas) Data by Statistics Indonesia on March 2018. According to RDA, the level of household most food insecurity is 26.2 percent and the level of household food insecurity is 28.2 percent. According to FIES, the level of household severe food insecurity is 2.1 percent and the level of household moderate food insecurity is 10.7 percent. The risk of household food insecurity based on RDA in Maluku and Papua significantly increases among the younger household head, male household head, household head who is not working in the formal sector, unemployment household head, lower level of household expenditure, bigger household size, household that do not receive food assistance, poor household, live in urban area, and live in food insecure areas. The risk of household food insecurity based on FIES in Maluku and Papua significantly increases among the younger household head, male household head, household head who is not working in the formal sector, unemployment household head, lower level of household expenditure, bigger household size, household that do not receive food assistance, poor household, live in urban area, and live in food insecure areas. The efforts to control the risk of household food insecurity in Maluku Papua can be optimized by household empowerment."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Tulus
Jakarta: UI-Press, 2010
363.192 TAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"South Sorong Regency has the potential of sago (Metroxylon sp). However, its are remains unclear. The utilization of sago starch has been limited as a staple food of certain communities. This study aims to determine the potential and utilization ..."
PANGAN 24:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Khomsan
Bandung: Alfabeta, 2012
362.19 ALI e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
631.8 DIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>