Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Peraturan Perundang-Undangan mulai dari payung hukum Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Peraturan Pemerintah, telah menunjuk bahwa pelaksanaan pembangunan harus bersifat berkelanjutan. Permasalahan yang ada saat ini, kondisi lingkungan tidak semakin baik, terdapat komitmen Indonesia pada tahun 2009 untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, serta akan melaksanakan pembangunan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan pada bidang jalan dan jembatan dapat diwujudkan dengan menerapkan prinsip dan kriteria-kriteria pembangunan jalan yang berkelanjutan. Untuk mengetahui implementasi pembangunan jalan berkelanjutan yang lebih terarah dan terukur maka dilakukan pengkajian peraturan perundang-undangan dengan cara studi literatur. Makalah ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi kebijakan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan merekomendasikan kebijakan yang diperlukan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kebijakan yang dikumpulkan tersebut diperiksa maksud dan tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan jalan yang berkelanjutan. Kesesuaian Peraturan dan prinsip akan dianalisis secara deskriptif. Ruang lingkup peraturan perundang-undangan adalah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan/Instruksi Presiden, Peraturan/Keputusan Menteri yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Hasil studi menunjukkan telah terdapat kebijakan yang berhubungan dengan perwujudan prinsip pembangunan jalan berkelanjutan. Prinsip-prinsip pembangunan jalan berkelanjutan tersebut adalah selamat dan nyaman, partisipasi masyarakat, aspek ekonomi adalah efisiensi, mobilitas, dan aksesibilitas, aspek lingkungan adalah emisi, sumber daya alam, dan habitat flora dan fauna. Kebijakan yang dicatat pada makalah ini menunjukkan ada dukungan terhadap perwujudan prinsip pembangunan jalan berkelanjutan. Rekomendasi kebijakan yang diperlukan adalah Peraturan Menteri untuk mendorong adanya penyelenggaraan jalan berkelanjutan."
620 JTJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ghifari Ammar Adhiwidyawisesa
"Salah satu tantangan yang kita hadapi saat ini dalam mengejar pembangunan berkelanjutan, yang diwujudkan oleh kemajuan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, adalah kemampuan untuk memahami keterkaitan antara sarana pembangunan. Melihat seberapa besar peran infrastruktur dalam konteks ini, penting bagi kita untuk dapat menilai dampak infrastruktur terhadap kemajuan pembangunan berkelanjutan. Pada saat penulisan, belum ada kerangka penilaian untuk mengevaluasi infrastruktur secara individu terhadap target pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan mengusulkan kerangka kerja untuk menilai dampak jalan tol terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang mempertimbangkan seluruh siklus hidupnya, sebagai salah satu jenis infrastruktur transportasi yang merupakan salah satu prioritas infrastruktur utama dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutkan. Melalui tinjauan pustaka yang ekstensif dan wawancara mendalam, kerangka penilaian dampak diusulkan dan diimplementasikan dalam sebuah studi kasus. Kerangka tersebut terdiri dari 26 indikator yang mewakili 4 pilar keberlanjutan: lingkungan, ekonomi, sosial, dan kelembagaan. Indikator tersebut mencerminkan 12 tujuan dan 22 target SDG. Dari studi kasus proyek Simpang Susun Tol Sentul Selatan, terungkap bahwa proyek tersebut mendukung 9 tujuan, tetapi proyek tersebut kurang memiliki sinergi dalam kelestarian lingkungan.

One of the current challenges we face in the pursuit of sustainable development, embodied by the progress towards achieving the United Nation’s Sustainable Development Goals (SDG), is being able to understand the linkage between means of development. Seeing how influential infrastructure is in this context, it is important that we are able to assess its impact towards that progress. At the time of writing, there has yet to be an assessment framework to evaluate individual infrastructure against sustainable development targets. This research aims to fill that gap by proposing a framework to assess the impact of toll roads towards the Sustainable Development Goals across its lifecycle, as a type of transportation infrastructure, which is among the top infrastructure priorities in achieving the SGDs. Through an extensive literature review and in-depth interviews, an impact assessment framework is proposed and implemented in a case study. The framework consists of 26 indicators, representing the 4 pillars of sustainability: environmental, economic, social, and institutional. The indicators reflect 12 goals and 22 SDG targets. From the case study of the South Sentul Toll Road Interchange project, it revealed that the project supports 9 of the goals, but primarily lacking synergy in environmental sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affandi
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randika Dwirahman
"Provinsi Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang mempunyai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Salah satu kabupaten yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Boalemo karena mempunyai IPM terendah dibandingkan dengan 4 kabupaten dan 1 kota lainnya di Provinsi Gorontalo. Aspek yang berpengaruh dalam penilaian IPM adalah sosial dan ekonomi. Aspek ini dapat meningkat dengan dibangunnya infrastruktur. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner dan studi literatur. Dihasilkan 19 multipler effect dari penelitian ini serta diperingkatkan menggunakan Relative Importance Index (RII). Sepuluh besar dari peringkat RII didominasi oleh aspek ekonomi. Terdapat dua faktor untuk meningkatkan performa infrastruktur transportasi, yaitu peningkatan kinerja Pelabuhan Tilamuta serta penambahan panjang jalan.

The province of Gorontalo is one of a province that has a lowest Human Development Index (HDI) of 33 provinces are there in Indonesia. One of the county that has to be concern is Boalemo County because it has the lowest HDI compared to 4 counties and I other city in Gorontalo Province. Aspects that are influential in assessment of HDI are social and economic. These aspects can be increased with the building of infrastructure. This research method using the questionnaire and the study of literature. 19 multiplier effect generated form this study as well as rated using the Relative Importance Index (RII). The top ten of the RII rankings is dominated by economic aspects. There are two factors to improve theperformance of the transport infrastructure. The two factors are Tilamuta Harbour performance increasing and long addition of road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidelis Awig Atmoko
"Jaringan jalan adalah faktor paling penting yang membentuk suatu kota. Jaringan transportasi dan penggunaan tanah merupakan bagian elemen dinamis dari sebuah sistem kota. Perubahan penggunaan tanah dapat dipicu oleh peningkatan jaringan jalan. Perubahan penggunaan tanah merupakan masalah serius karena dapat mengganggu keseimbangan yang ada di alam. Perubahan tutupan lahan dapat mencerminkan perubahan penggunaan tanah yang ada di permukaan bumi. Maka diperlukan penelitian tentang pengaruh perubahan konektivitas jaringan jalan terhadap tutupan lahan. Untuk melihat konektivitas jaringan dilakukan penghitungan indeks alfa, beta, dan gamma planar. Untuk melihat pola perubahan konektivitas yang terjadi dilakukan dengan membandingkan perubahan indeks konektivitas terhadap jarak dari pusat utama dan ketersediaan jalan utama. Nilai perubahan indeks konektivitas dan perubahan tutupan lahan dilakukan uji korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara keduanya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa baik di dekat atau jauh dari pusat kegiatan, perubahan konektivitas tidak menunjukkan pengaruhnya terhadap perubahan tutupan lahan yang terjadi, karena hubungan statistik keduanya tidak signifikan.

Road network is the most important elements shaping an urban area. Transportation network and landuse are part of dynamic element of urban system. Landuse change triggered by road network development, mainly caused by accesbility. Landuse change is a serious problem, affecting natural balance. Land cover changes may reflect changes in land use in the earth’s surface. Thus, study about effect of connectivity change on landuse change is important to do. Alpha, beta, and gamma planar indices used to calculate connectivity change. Connectivity change pattern identified by using distance from urban center and national or provincial road network availability. Connectivity change indices and land cover change analysed by statistical correlation to conclude correlation between them. This study shows that either near or far from urban centers, connectivity changes showed no influence on land cover changes, because the correlation between the two variables was not statistically significant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Frizi
"Skripsi ini membahas mengenai persekongkolan tender yang dapat menyebabkan persaingan usaha tidak sehat terjadi. Mengambil kasus tender penanganan jalan dan jembatan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2009 dimana telah diputus bersalah oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tetapi diputuskan tidak bersalah oleh Mahkamah Agung (MA). Untuk membahas permasalahan ini, menggunakan penelitian hukum normatif dengan analisis yuridis-normatif. Hasil dari penelitian ini adalah analisis dari Putusan KPPU No. 34/KPPU-L/2009 dan Putusan MA No. 38 K/Pdt.Sus/2012 dalam memutus perkara Tender Penanganan Jalan dan Jembatan Kabupaten Bima Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2009 bahwa KPPU dan MA pun masih adanya kekurangan dalam memutuskan perkara ini.

This thesis discusses the bid rigging which can lead to unfair competition case. Taking the case of roads and bridges tender handling Bima district, West Nusa Tenggara Fiscal Year 2009 which had been found guilty by KPPU but was found not guilty by the Supreme Court (MA). Normative study and legal-normative juridical analysis will be used to address this issue. The results of this study is an analysis of the Commission's Decision No. 34/KPPU-L/2009 and MA No 38 K/Pdt.Sus/2012 in deciding the case Tender Management Roads and Bridges Sector Bima Highways Department of Public Works Bima district, West Nusa Tenggara Fiscal Year 2009 that the Commission and the MA is still wrong in deciding this case.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiansyah
"Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting. Keterlambatan merupakan sesuatu yg tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak. Beberapa proyek yang kompleks terdapat banyak faktor ketidakpastian sering menimbulkan limbah (waste) yang menyebabkan proyek terlambat. Salah satu metode untuk menanganinya adalah konsep lean construction. Studi di proyek Pekanbaru Dumai Seksi 2A pada underpass 28+150 terdapat 15 dari 58 kegiatan yang memyebabkan keterlambatan 30 hari, dimana jika menghilangkan kegiatan tersebut masih terlambat 15 hari.
Salah satu upaya memperpendek durasi adalah crashing program dengan penambahan tenaga kerja sebanyak 115 orang selama 47,5 hari pada pekerjaan bekisting dan pembesian. Tools lean lainnya yang dapat dilakukan adalah standardization, last planner system, coordination, get quality right at first time, just-in-time, prefabricated dan five S. Dengan crashing program, waktu pekerjaan menjadi 145,5 hari kalender dimana lebih cepat 4,5 hari dari schedule rencana. Biaya mengalami kenaikan sebesar Rp 625.941.000,-, namun disisi lain terdapat efisiensi waktu selama 4,5 hari sebesar Rp 62.907.368 sehingga berpengaruh terhadap HPP dari 82,166% menjadi 86,311% dan laba mengalami penurunan dari 17,878% menjadi 13,689%. Dampak lainnya adalah tidak kena sanki 1/1000 dan terhindar blacklist dari Owner.

The success of implementing a construction project in the end is one of the most important goals. Delay is something that is not desirable, because it will be very detrimental to both parties. Some projects are one of the most important factors that cause waste to emerge. One method to handle it is the lean construction concept. The study in the Pekanbaru Dumai Section 2A project on the 28 + 150 underpass was 15 of the 58 activities which caused a delay of 30 days, whereas if the activity was eliminated it was still 15 days late.
One effort to shorten the duration is a strike program with a workforce of 115 people for 47.5 days on formwork and pembesian work. Other lean tools that can be done are standardization, the last planning system, coordination, getting the right quality at the first time, on time, prefabricated material, and five S. With the program breaking down, working time becomes 145.5 calendar days, 4 faster, 5 days from the scheduled schedule. Increasing costs increased by Rp. 625,941,000, - but on the other hand, the time efficiency of 4.5 days amounting to Rp. 62,907,368 increased against HPP from 82,166% to 86,311% and profits increased from 17,888% to 13,689%. Other impacts are not subject to 1/1000 sanctions and avoid being blacklisted by the Owner.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandi Putranto
"ABSTRAK
Penelitian ini akan membahas implementasi program pembangunan jalan dan jembatan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kota Bekasi pada tahun 2013-
2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program pembangunan
jalan dan jembatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Kota
Bekasi pada tahun 2013-2018. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan post-positivis. Peneliti menggunakan teori implementasi program dari Merilee S.
Grindle yang terdiri dari 2 (dua) dimensi dengan 9 (sembilan) aspek yaitu kepentingan kelompok
sasaran; manfaat yang diterima; besaran perubahan; ketepatan pembuatan keputusan; rincian
pelaksana program; sumberdaya yang memadai; besaran kekuasaan, kepentingan, dan strategi
implementor; karakteristik institusi dan rezim; dan tingkat kepatuhan dan responsivitas
pelaksana. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan.
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait implementasi Program Pembangunan Jalan
dan Jembatan di Kota Bekasi. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kota Bekasi telah berjalan dengan baik dilihat dari
terpenuhinya sebagian besar aspek yang ada dalam implementasi program. Akan tetapi, terlihat
pula bahwa masih terdapat aspek yang belum optimal terkait dengan pemenuhan jalan dan
jembatan yang layak, keterbukaan informasi publik, serta sumberdaya manusia dan sumberdaya
keuangan. Kurangnya sumberdaya manusia yang ada tersebut pada realisasinya membuat
lemahnya sisi pengawasan dan kontrol terkait pembangunan jalan dan jembatan.

ABSTRACT
This study will describe the implementation of road and bridge construction program in medium
term development plan in Bekasi City. The purpose of this study was to analyze the
implementation and determine factors that inhibiting the implementation of road and bridge
construction program in medium term development plan in Bekasi City. The method of research
approach used in this study was post-positivist approach. The theory of program implementation
from Merilee S. Grindle used as a basis to measure the implementation that consists of 2 (two)
dimensions with 9 (nine) aspects including interest affected; type of benefit; extent of change
envisioned; site of decision making; program implementor; resources committed; power,
interest, and strategies of actor involved; institution and regime characteristics; and compliance
and responsiveness. Interviews and literature study techniques were used to collect the data. The
interview was conducted with the relevant parties to the implementation of road and bridge
construction program. The results of this study showed that implementation of road and bridge
construction program in medium term development plan in Bekasi City have been going well,
seeing through the fulfillment of the most aspects in the program implementation. However, it
appears also that some aspects have not been optimally run related to the fulfillment of decent
roads and bridges, public disclosure, and also human and financial resources. In reality, the
lack of human resources, weaken the oversight to control the roads and bridges construction."
2016
S66584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Samantha Sarah
"Pembangunan jalan tol di Indonesia memiliki signifikansi besar setiap tahunnya. Meskipun infrastruktur jalan tol memberikan manfaat yang signifikan, dampak dari pembangunan jalan tol yang cepat juga memiliki implikasi negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi di sekitarnya. Salah satu solusi untuk menangani situasi ini adalah menerapkan konsep keberlanjutan. Dalam menerapkan jalan tol berkelanjutan, terdapat beberapa hambatan, salah satunya adalah kurangnya dukungan pendanaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan. Metodologi penelitian ini dilakukan melalui validasi ahli, survei pilot, dan survei kuesioner menggunakan metode uji Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Dari hasil penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan di Indonesia meliputi lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan jumlah akhir indikator sebanyak 31 indikator. Variabel yang paling signifikan, berdasarkan nilai T-Statistics, adalah aspek lingkungan dan ketersediaan serta biaya bahan berkelanjutan sebagai indikator yang paling signifikan yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan tol berkelanjutan di Indonesia.

Toll road construction development in Indonesia has great significance every year. Although toll road infrastructure provides significant benefits, the impact of rapid toll road construction also has negative implications for the surroundings including the environment, society, and economy. One solution to handle this situation is to implement the sustainable concept. In implementing sustainable toll roads, there are several barriers, one of the barriers is a lack of funding support. Therefore, this research is conducted to identify the factors influencing the cost of sustainable toll road construction. The methodology for this research was carried out through expert validation, a pilot survey, and a questionnaire survey using the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) test method. From the results of this research, the factors influencing the cost of sustainable toll road construction in Indonesia are environment, social, and economy with the final amount of indicators as many as 31 indicators. The most significant variable, based on the T-Statistics value,  is the environmental aspect and the availability and cost of sustainable materials as the most significant indicator that influences the cost of sustainable toll road construction in Indonesia. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The vital role of roads in supporting community activities is needed to be maintained consistently and incessantly, so roads are able to perform as its standars
"
JJJ 25:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>