Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harun Yahya
"Abad ke 20 adalah babak sejarah paling berdarah. 250 juta manusia mati kerana perang, pembantaian massal dan pembunuhan bernuansa politik. Ideologi yang paling bertanggung jawab atas bencana mengerikan ini adalah komunisme. Inilah ideologi yang menjanjikan pemerataan dan keadilan, namun justru menimbulkan pertumpahan darah, kematian dan ketakutan.
"
Jakarta: Nada Cipta Raya, 2004
297YAHK003
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Hembing Wijayakusuma
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2005
959.8 HEM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim l.
Medan: N.V Kemudi, 1960
951.9 Ibr s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Rochkyatmo
"ABSTRAK
Masalah lingkungan hidup tertera dalam GBHN TAP MPR II/1993 yang menandaskan bahwa lingkungan hidup merupakan bagian dari ekosistem. Ia berfungsi sebagai penyangga kehidupan lisan dan hayati.
Para penulis sastra sejak lama telah memiliki kepedulian terhadap tata lingkungan yang bersih, sehat, serasi, dan adi.
Kepedulian itu diungkapkan pada karya sastra tertulis maupun lisan, puisi dan prosa dengan mempergunakan sarana pengungkapan berbahasa Jawa Kuna dan Bahasa Jawa Baru.
Karya sastra tertulis pengembangannya dengan penyalinan naskah lama yang beraksara Jawa, Pegon dan Latin. Sedangkan sastra Lisan yang pada umumnya berupa tradisi Lisan, perkembangannya secara lisan melalui jalur horizontal dan vertikal.
Salah satu genre karya sastra Jawa yang mengetahkan maslaah lingkungan adalah teater tradisi Jawa yang mencangkup Pergelaran Wayang Purwa, yang lazim dikenal dengan sebutan pakeliran atau pentas pedalangan.
Penyampaian pesan tentang lingkungan hidup di dalam pentas pedalangan wayang Purwa berupa unsur-unsur pentas pedalangan yang berberntuk: janturan, sulukan,m dan vokal pedalangan lainnya, narasi yang berfungsi sebagai latar untu sesuatu adegan.
Gambaran tentang lingkungan sehat terungkap pula di dalam lirik, yaitu narasi yang diperuntukkan memaparkan keadaan adegan/scene yang berlangsung. Keserasian lingkungan juga ditengahkan melalui vokal pedalangan, yaitu : sulukan, pathetan, sendhon, Ada-ada dan juga pada gerongan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pattiradjawane, Rene L.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
373 PAT t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zakaria Arifin
Selangor: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1989
782.1 ZAK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Waldo Eduard Bansaleng Bogar
"Skripsi ini ditulis untuk melihat dan membahas unsur-unsur drama tragedi aeperti yang ditulis Aristoteles dalam novelet TP. Tujuan kedua adalah menunjukkan bahwa koneep drama tragedi Aristoteles juga dapat diterapkan pada genre lain di luar drama, dalam hal ini sub-genre novelet. Juga untuk menunjukkan bahwa konsep tragedi Aristoteles dapat diterapkan pada novelet mod-ern. Ketiga, untuk menunjukken bahwa novelet movie) yang memiliki unsur-urisur drama tragedi seperti dibahas dengan menggunakan konsep tragedi Aristoteles. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah konsep tragedi Aristoteles yang ditulis beberapa abad sebelum Masehi. Adapun buku-buku sumber yang digunakan adalah Modern Tragedies and Aristotele's Theory karya K.S. Misra sebagai sumber utama. Sedangkan buku On Poetry and Style (terjemahan karya Aristoteles oleh G. M. A. Grube), Poetics and Rhetoric (terjemahan karya Arista--telee oleh Tbomae Twining) dan Claasical Literary Criti_cism (terjemahan karya Ariatotelee oleh T. S. Dorach). Konsep tragedi Aristoteles digunakan untuk membahas unsur-unsur alur, tragic hero, chorus dari nyanyian, thought dan character, pilihan kata, dan kiterraire dalam novelet The Pearl. Dari hasil analisis dalam skripsi ini ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, unsur-unsur drama tragedi yang disyaratkan Aristoteles, seperti alur, tragic hero, chorus, nyanyian, thought dan character, pilihan kata, serta karakteristik, ternyata dapat dijumpai dalarn novelet The Pearl. Dengan demikian, unsur-unsur drama tragedi tidak mutlak hanya menjadi milik genre drama saja, tetapi dapat juga dijumpai dalam novelet. Kedua, konsep tragedi Aristoteles dapat diterapkan pada genre lain di luar drama, dalarn hal ini Bub-gurme novelet: Konsep tragedi Aristoteles dapat diterapkan pada novelet modern, tetapi dengan sedikit penyesuairan. Dengan kata lain, konsep tragedi Aristoteles tidak ditafsirkan secara harfiah, tetapi sedikit liberal. Ketiga, kenyataan bahwa The Pearl dapat ditafsirkan melalui konsep tragedi Aristoteles membawa kita ke suatu kesimpulan bahwa novelet-novelet lain yang memiliki unsur-unsur drama tragedi seperti The Pearl juga mampu ditafsirkan melalui konsep yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwedi Sastrosudigdo
Djakarta : Siliwangi, 1955
899.22 SAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini memaparkan teks tragedi sebagai peristiwa atau keadaan yang dialami tokoh cerita dengan menggunakan pendekatan semiotik guna menjelaskan peristiwa tanda, simbol, serta interpretasi yang menjadi acuhan peristiwa kemanusiaan..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Mulyadi Wicaksono
"Andil wanita Indonesia dalam berperan serta memajukan kaumnya di republik ini sering kali terlupa atau bahkan diabaikan begitu saja. Demikianlah yang terjadi dengan Poetri Mardika, organisasi wanita pertama di Indonesia yang terbentuk tahun 1912. Bias masa 1912 - 1919 yang dilalui perkumpulan ini untuk tumbuh dan berkembang, ternyata telah mencuatkan beberapa terobosan baru, seperti: pemberian beasiswa bagi murid-murid wanita bumiputra yang tidak mampu, pengadaan semacam panti rehabilitasi bagi para wanita tuna susila, penggalakan penggunaan barang dan kerajinan buatan sendiri, membantu pembangunan beberapa sekolah khusus untuk wanita-wanita bumiputra. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh pemikiran R.A. Kartini yang berkembang pesat pada waktu itu dikalangan wanita-wanita bumiputra yang berpendidikan. Seberkas warna nasionalisme yang digoreskan perkumpulan ini timbal akibat pantulan Boedi Oetomo, organisasi panutan mereka. Warna inilah yang mampu mengikis citra Poetri Mardi_ka dan cabang-cabangnya yang berbau feudal dalam gelanggang sejarah Indonesia. Kenyataan tersebut di atas membuktikan bahwa kita memang layak mengetahui dan mengenal lebih menda-lam perkumpulan Poetri Mardika, organisasi wanita pertama yang pernah terbentuk di tanah air kita yang cuma satu ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>