Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada Kanal MIMO, kondisi tersebut dapat menyebabkan sinyal saling berkolerasi. Pada penelitian ini di analisis kinerja sistem MIMO-OFDM dengan empat antena transceiver pada kanal yang berkolerasi."
384 JURTEL 11:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan teknik MIMO (multiple input multiple output) yang digabungkan dengan modulasi multicarrier OFDM (Orthogonal frequency division multiplexing. Penelitian ini menjelaskan tentang penggabungan MIMO,OFDM dan teknik beamforming."
384 JURTEL 11:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada Penelitian ini, standar analisis permasalahan yang digunakan akan mengacu pada
Wireless Local Area Network
(WLAN) sesuai standar IEEE 802.11a. Standar ini merupakan standar untuk komunikasi
wireless
kecepatan tinggi yang memiliki variasi
data rate
yaitu 6 Mbps, 9 Mbps, 12 Mbps, 18 Mbps, 24 Mbps, 36 Mbps, 48 Mbps dan 54 Mbps. Pada Penelitian ini juga akan dirancang skema modulasi adaptif yang diintegrasikan dengan sistem
Orthogonal Frequency Division Mutiplexing
(OFDM) untuk mengakomodasi seluruh variasi
data rate
yang direkomendasikan oleh standar IEEE 802.11a. Skema modulasi adaptif digunakan untuk memilih skema modulasi yang paling optimal sesuai dengan perubahan kondisi kanal terhadap waktu dan untuk memilih
data rate
yang optimal dengan daya yang efisien. Dengan menggunakan skema modulasi adaptif akan memberikan kombinasi yang handal antara konsumsi daya dan efisiensi
bandwidth
. Efisiensi
bandwidth
akan meningkat tanpa mengorbankan performansi. Parameter penting yang memengaruhi performansi modulasi adaptif adalah
Signal to Noise Ratio
(SNR)
. Agar pemilihan skema modulasi efisien, menjadi hal yang penting untuk mengetahui SNR kanal. Performansi modulasi adaptif bergantung secara langsung pada bagaimana SNR kanal diprediksi. Semakin akurat estimasi dilakukan berarti semakin baik pemilihan skema modulasi dilakukan dan semakin baik pula kemampuan untuk memanfaatkan variasi dari kanal
rayleigh."
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Layanan sistem komukisasi wireless yang berkembang semakin pesat berpengaruh pada kebutuhan lebar pita frekuensi pelanggan sistem wireless sehingga membutuhkan pita frekuensi yang lebar. sistem MIMO merupakan salah satu solusi yang bisa memenuhi kebutuhan ini. nkapasitas kanal juga dipengaruhi oleh korelasi antar elemen antena MIMO
"
384 JURTEL 10:2 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adthya Y. H
"ABSTRAK
Konsumsi energi yang paling banyak pada suatu data centre digunakan untuk
pendinginan peralatan IT. Untuk menghasilkan pendingin dengan konsumsi energi
yang lebih hemat, dapat bekerja pada variasi beban panas yang dihasilkan
peralatan IT, dapat mengendalikan suhu sebesar 20-25 oC, dan kelembapan 40-
55% dirancang sistem presisi tata udara. Penelitian ini akan diimplementasikan
suatu algoritma identifikasi yang bersifat black box yang berarti tidak
membutuhkan a-priori knowledge. Innovasi pada penelitian ini adalah
memanfaatkan algoritma MOESP untuk mengidentifikasi secara rekursif pada
sistem nonlinier dan MIMO. Pengendali yang diusulkan adalah Model Predictif
Control (MPC) untuk mengkompensasi pengaruh gangguan dan ketidakakuratan
model, dan memiliki adaptasi yang lebih cepat dibandingkan pengendali klasik.
Model identifikasi dibentuk melalui proses identifikasi sistem berbasis
eksperimen berupa masukan kecepatan kipas dan tegangan kompresor dan
keluaran suhu dan kelembapan. Dari masukan dan keluaran akan diolah
menghasilkan ruang keadaaan yang nantinya akan digunakan untuk dikendalikan
menggunakan MPC.

ABSTRACT
The most energy consumption in data centers is used for cooling IT equipment.
To produce a cooler with a more efficient energy consumption, can work on a
variation of the heat load generated IT equipment, can control the temperatures of
20-25 ° C, humidity 40-55% and the precision of air systems are designed. This
study will implement an identification algorithm that is a black box which means
that does not require a-priori knowledge. Innovations in this research is to utilize
the algorithm recursively MOESP to identify the nonlinear and MIMO systems.
The proposed controller is Model Predictif Control (MPC) to compensate for the
effect of disturbances and inaccuracies model, and has a more rapid adaptation
than classical controllers. Model identification was established through the
process of system identification experiments based on the input of the fan speed
and voltage output of the compressor and the temperature and humidity. Of input
and output will be processed produce circumstances that space will be used for the
controlled use of MPC."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42247
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Dewi Pamungkasari
"UWB merupakan koneksi nirkabel yang memiliki kanal sangat lebar dan kecepatan data hingga 100-500 Mbps mampu mentransmisikan data multimedia secara real time. Kemampuan UWB tersebut salah satunya didukung oleh teknik MIMO-OFDM dimana memiliki keunggulan dalam kecepatan data dan memperbesar kapasitas tanpa penambahan lebar pita. Hal tersebut direalisasikan dengan menggunakan beberapa antena pada sistem MIMO dan sub pembawa pada sistem OFDM. Sehingga pada tesis ini akan dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh perubahan jumlah antena dan sub pembawa terhadap performansi dari sistem MIMO OFDM pada komunikasi UWB Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah antena akan memperbesar nilai throughput sedangkan nilai Bit Error Rate (BER) serta delay akan menjadi kecil. Apabila jumlah subcarrier ditambah maka BER menjadi besar sehingga throughput menjadi rendah dan delay menjadi besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammadi, Abbas
"This practical resource offers a thorough examination of RF transceiver design for MIMO communications. Offering a practical view on MIMO wireless systems, this book extends fundamental concepts on classic wireless transceiver design techniques to MIMO transceivers. This in-depth volume describes many theoretical and implementation challenges on MIMO transceivers and provides the practical solutions for these issues. This comprehensive book provides thorough descriptions of MIMO theoretical concepts, MIMO single carrier and OFDM modulation, RF transceiver design concepts, power amplifier, MIMO transmitter design techniques and their RF impairments, MIMO receiver design methods, RF impairments study including nonlinearity, DC-offset, I/Q imbalance and phase noise and their compensation in OFDM and MIMO techniques. "
Berlin: [, Springer], 2012
e20398768
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rudi Wismanto
"ABSTRAK
Pada skripsi ini dibuat suatu perangkat Iunak simulasi modulator-demodulator OQPSK yang digunakan untuk melakukan studi simulasi yang bertujuan untuk mengetahui pola modulasi OQPSK serta unjuk kerja dan demodulator OQPSK pada kanal yang dipengaruhi oleh AWGN. Untuk mengetahui kebenaran dari simulasi unjuk kerja demodulator OQPSK yang dipengaruhi oleh AWGN, maka hasil uji coba simulasinya kemudian dibandingkan dengan hasil komputasi.
Dari uji coba simulasi dapat dilihat bahwa hasi! simulasi sesuai dengan teori yang ada, sehingga simulasi ini dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja OQPSK. Sélain itu, dari hasil uji coba simulasi juga dibuktikan hubungan Eb/No terhadap Br! Error Rate (BER), yaitu semakin besar harga Eb/No menyebabkan penurunan BER.
Simulasi dan komputasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi for Windows.

"
1996
S38776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Aulia Rachman
"Teknologi telekomunikasi seluler berkembang sangat pesat, mulai dari diluncurkannya generasi pertama 1G pada tahun 1980 dimana teknologi masih berbasis analog, generasi kedua 2G pada tahun 1990 dengan peralihan dari analog ke digital, hingga sekarang sudah memasuki generasi kelima 5G. Perkembangan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang cepat dan availabilitas tinggi. Teknologi 5G yang identik dengan bandwidth yang besar, kecepatan yang tinggi, dan coverage luas merupakan solusi untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Di dalam teknologi 5G terdapat sistem antena MIMO yang memungkinkan multi-antena untuk beroperasi secara simultan sehingga dapat mengurangi efek multipath fading, meningkatkan kapasitas bandwidth, dan kecepatan data. Penggunaan lebih dari satu antena yang berdekatan mengakibatkan efek mutual coupling yang dapat menurunkan kinerja antena. Pada penelitian ini telah dirancang antena MIMO menggunakan metode Defected Ground Structure (DGS) untuk menurunkan nilai mutual coupling. Antena yang beroperasi pada frekuensi 2,3 GHz dan 3,5 GHz ini dirancang pada bahan FR-4 dengan elemen peradiasi berbentuk rectangular dengan penambahan slot rectangular. Telah dilakukan 4 skenario penyusunan antena dengan hasil simulasi dan pengukuran terbaik adalah antena MIMO dengan peletakan port diputar 900. Hasil simulasi antena pada frekuensi rendah diperoleh nilai bandwidth 109 MHz dan mutual coupling dari -21,72 dB hingga -28,25 dB, pada frekuensi tinggi diperoleh nilai bandwidth 130 MHz dan mutual coupling dari -27,85 dB hingga -30,58 dB. Hasil pengukuran antena pada frekuensi rendah diperoleh nilai bandwidth 189 MHz mutual coupling dari -19,43 dB hingga -33,63 dB, pada frekuensi tinggi nilai bandwidth 144 MHz dan mutual coupling dari -21,72 dB hingga -30,58 dB. Perbaikan nilai mutual coupling pada frekuensi rendah sebesar 4,66 dB hingga 7,74 dB, sedangkan pada frekuensi tinggi sebesar 4,20 dB hingga 5,84 dB.

Mobile telecommunications technology has developed rapidly, beginning with the launch of the first generation (1G) in 1980, where the technology was still analog-based. It then transitioned to the second generation (2G) in 1990 with the shift from analog to digital. As of now, we have entered the fifth generation (5G). This development aligns with the growing public demand for high-speed and highly available internet. 5G technology, capable of providing extensive bandwidth, high speed, and wide coverage, emerges as a solution to meet these demands. Within 5G technology, the MIMO antenna system stands out, allowing multiple antennas to operate simultaneously, thereby mitigating the effects of multipath fading and enhancing bandwidth capacity and data speed. The use of more than one nearby antenna results in mutual coupling effects that can degrade antenna performance. In this research, MIMO antenna has been designed using the Defected Ground Structure (DGS) method to reduce mutual coupling values. This antenna, operating at frequencies of 2,3 GHz and 3,5 GHz, is designed using FR-4 material with rectangular radiation elements and the addition of rectangular slots. Four scenarios of antenna configurations have been carried out, and the best and measurement results were achieved with the MIMO antenna with the ports rotated 900. The simulation results at low frequencies yielded a bandwidth value of 109 MHz, and the mutual coupling ranged from -21,22 dB to -28,25 dB. At high frequencies, the bandwidth value was 130 MHz and the mutual coupling ranged from -27,85 dB to -30,58 dB. The measurement results at low frequencies yielded a bandwidth value of 189 MHz and the mutual coupling ranged from -19,43 dB to -33,63 dB. At high frequencies, the bandwidth value was 144 MHz and the mutual coupling ranged from -21,72 dB to -30,58 dB. Improvements in mutual coupling at low frequencies range from 4,66 dB to 7,74 dB, while at high frequencies range from 4,20 dB to 5,84 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Rummi
"Untuk kerja sistem komunikasi bergerak dapat mengalami penumnan akibal pengaruh fading. Untuk mengurangi cfek fading metode yang biasa digunakan diantaranya adalah channel coding dan teknik diversitas. Penelilian ini akan menganalisa unjuk kerja direct sequence code division multiple access (DS-CDMA) dengan RS-code yang dikombinasi dengan teknik diversitas maximal ratio combining (MRC) pada kanal fading Nakagami. Unjuk kerja dianalisa dinyatakan sebagai bit error rate (BER), yang diperoleh dengan analisa matematika. Perhitungan BER sistem CDMA dengan menggunakan model kanal fading Nakagam`i, dimana distribusi Nakagami dapat memperkirakan distribusi Rician dan Lognormal dengan balk, serta distribusi Nakagami dapat juga memodelkan kondisi fading yang lebih lemah maupun yang lebih besar dibandingkan distribusi Rayleigh. Analisa matematika dilakukan untuk menurunkan persamaan BER sistern DS-CDMA dengan RS-cod dan diversitas MRC pada kanal fading Nakagami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja BER sistem kombinasi DS-CDMA dengan RS-code dan diversitas MRC pada kana! fading Nakagami akan semakin baik bila parameter fading Nakagami (rn), panjang code (n), gold sequence length (N) dan jumlah cabang diversitas (L) semakin besar. Jika jumlah user semakin besar BER dari sistem akan semakin buruk. Unjuk kerja sistem kombinasi DS-CDMA dengan RS-code dan diversitas MRC menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan sistem DS-CDMA dengan RS-code maupun sistem DS-CDMA dengan divcrsitas MRC.

The performance of communications suffers from multipath fading. Method to improve the performance which commonly using is channel coding and diversity technique. This research will analyse perfonrlance of direct sequence code divisionmultiple access (DS-CDMA) combine with RS-code and maximal ratio combining (MRC) diversity in Nakagami fading channel. In here, the performance analysed to be expressed as bit error rate ( BER), which obtained using mathematics analysis. Calculation of BER CDMA system by using model of Nakagami fading channel, where distribution of Nakagami can estimate distribution of Rician and Lognormal better, and also distribution of Nakagami eam also model condition of feebler fading and also the larger ones compared to a Rayleigh distribution Mathematics analyse conducted to obtain equation of BER DS-CDMA combine with RS-Code and MRC in Nakagami fading channel.Result of the research indicate that BER performance of DS-CDMA combine with RS-code and MRC diversity in Nakagami fading channel is improved by increasing Nakagami fading (rn), long code (rr), gold sequence lenght (N) and branch diversity (L). If the number of users increase, BER of system will be decrease. BER performance of DS-CDMA combine with RS-code and MRC diversity is better than DS-CDMA with RS-code and also DS-CDMA with MRC diversity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>