Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar Belakang: Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten dengan predikat Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), peringkat tersebut didasarkan atas indikator yang diantaranya adalah menyangkut ibu hamil, bayi
dan balita. Dari data yang ada terdapat kesenjangan dengan kata lain sistem surveilans yang dilaksanakan belum dapat menghasilkan output yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penanggulangan masalah kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan dan prioritas penguatan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Metode: Penelitian dilakukan pada Puskesmas Unit I, Puskesmas Moyo Hulu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa. Dilakukan pengamatan untuk menginventaris kelemahan/kekurangan dari sistem surveilans yang berjalan kemudian dicari alternatif penguatan sistem melalui FGD untuk mendapatkan prioritas penguatan yang paling ideal dapat dilaksanakan. Hasil: Ada perbedaan antara data profil dinas kesehatan kabupaten, data profil puskesmas
dan data program. Permasalahan terjadi mulai dari sumber data yaitu ibu hamil bayi dan balita, saat pengumpulan data, saat pencatatan dan pelaporan hingga data dan informasi menjadi output yang di publish. Alternatif penguatan sistem yang telah diidentifikasi adalah pembuatan basis data, analisa data sederhana, peningkatan monitoring dan evaluasi, pembentukan forum perivikasi data dan perbaikan sistem penyimpanan data. Penghitungan prioritas penguatan sistem surveilans terpilih analisa data secara sederhana menjadi alternatif yang paling mungkin dilaksanakan. esimpulan:
Permasalahan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita adalah proses dan output kegiatan dan prioritas penguatan sistem surveilans ibu hamil, bayi dan balita yang paling mungkin dilaksanakan analisa data sederhana untuk memaknai angka-angka yang dihasilkan."
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Mei Tsuroyya
"Stunting adalah masalah gizi pada balita dimana terjadi hambatan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis selama 1000 Hari Pertama Kehidupan. Anemia defisiensi besi pada kehamilan merupakan faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah yang menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang tidak optimal akibat terhambatnya pertumbuhan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stunting serta hubungan anemia ibu saat hamil dan faktor lainnya dengan kejadian stunting pada baduta di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang pada bulan April-Juni 2017 di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Data yang diambil adalah status anemia ibu saat hamil, faktor ibu, faktor baduta, riwayat menyusui, asupan makanan, riwayat penyakit infeksi dan status sosial ekonomi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 190 baduta usia 6-23 bulan.
Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian yaitu kejadian stunting pada baduta sebesar 23,7%, tidak terdapat hubungan antara anemia ibu hamil dengan kejadian stunting pada baduta, faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta adalah tinggi badan ibu, usia baduta, panjang badan lahir, inisiasi menyusu dini, imunisasi dasar lengkap dan asupan energi. Imunisasi dasar lengkap merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta di Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Peneliti menyarankan kepada pengambil kebijakan untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan ibu dan anak.

Stunting is a nutritional problem among children under five years with linier growth barrier caused by chonic malnutrition during the First 1000 Days of Life. Iron deficiency anemia in pregnancy is a risk factor of low birth weight that indicates a fetal growth. This study aims to determine the description of stunting and correlation of maternal anemia in pregnancy and other factors with the incidence of stunting among children under two years in Bumiayu, Brebes, Central Java. This study is a quantitative research with cross-sectional design in April-June 2017 in Bumiayu, Brebes, Central Java. Data taken are maternal anemia status in pregnancy, maternal factor, children under two years factor, history of breastfeeding, food intake, history of infectious diseases and social leconomic status. Samples in this study is 190 children under two years 6-23 months.
Analysis of this study is univariate, bivariate and multivariate with 95% confident interval. The result of the study are incidence of stunting among children under two years is 23.7%, there is no correlation between maternal anemia in pregnancy with stunting among children under two years, factors related to stunting among children under two years are maternal height, age of children under two years, length of birth, early breastfeeding initiation, complete basic immunization and energy intake. Complete basic immunization is the dominant factor related to stunting among children under two years in Bumiayu, Brebes, Central Java. Researcher suggest to policy maker to be more optimal in maternal and child health promotion.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Nasril
"Pembangunan kesehatan bertujuan memasyarakatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan bagi setiap orang. Salah satu pembangunan kesehatan itu adalah memelihara Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Untuk mendukung usaha kesehatan ibu dan anak ini di Kabupaten Padang Pariaman sejak Maret 1999 telah dilaksanakan proyek penggunaan Buku KIA, dimana Buku KIA ini sangat bermanfaat untuk memelihara kehamilan, kesehatan bayi dan balita. Buku KIA ini hams selalu dibawa oleh ibu hamil kalau berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan.
Di Puskesmas Padang sago Kepatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan masih rendah jika dibandingkan dengan Puskesmas lain di Kabupaten Padang Pariaman. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil membawa "Buku KIA" ke tempat pelayanan kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan disain Crossectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kapatuhan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu hamil membawa Buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan di Puskesmas Padang Sago adalah dorongan petugas kesehatan, dorongan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang manfaat Buku KIA, pengalaman melahirkan dengan penyulit, pengalaman sakit dan persepsi ibu hamil tentang penampilan Buku KIA dan yang paling dominan hubungannya adalah dorongan petugas kesehatan.
Agar kepatuhan ibu hamil ini bisa ditingkatkan perlu dilakukan berbagai upaya antara lain :
* Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan jajarannya agar meningkatkan pembinaan dan evaluasi kepada petugas kesehatan baik yang ada di rumah sakit, puskesmas dan prkatek swasta dokter maupun bidan.
* Melakukan pelatihan kepada petugas kesehatan supaya kemampuan petugas memberikan penyuluhan kepada ibu hamil bisa ditingkatkan.
* Petugas kesehatan diharapkan dapat menjangkau semua ibu hamil yang ada di wilayahnya untuk dibina agar memahami manfaat Buku KIA."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T5146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Nurhayati
"Skripsi ini membahas gambaran, hubungan dan model prediksi berat lahir bayi berdasarkan pertambahan berat badan ibu selama hamil, umur, pendidikan, pekerjaan, Ante Natal Care ( ANC ), jarak kelahiran dan berat badan sebelum kehamilan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kohort retrospektif menggunakan data sekunder 2010-2011 dengan 180 sampel. Analisa data meliputi analisa univariat,bivariat, dilanjutkan analisa multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan pertambahan berat badan ibu selama hamil mempunyai pengaruh paling besar terhadap berat lahir bayi dikontrol variabel umur ibu, pendidikan, pekerjaan, ANC, jarak kehamilan dan berat badan sebelum hamil. Berdasarkan hasil analisis disarankan memantau pertambahan berat badan selama hamil sehingga dapat meningkatkan berat lahir bayi.

The focus of this study discusses the image, influence and make infants birth weight prediction models based on maternal weight gain during pregnancy with birth weight infants. In addition to birth weight also affected by age, education, occupation, Ante Natal Care(ANC),a distance of pregnancy,and weight before pregnancy. The research design was a retrospective cohort study using secondary data from 2010-2011 with 180 samples in Puskesmas Wonosari, Klaten, Central Java. Data analysis comprised univariate, bivariate and most recsently by multivariate analysis.
The results showed maternal weight gain during pregnancy has the greatest impact on birth weight after controlling by maternal age, education, occupation, frequency of ANC, spacing pregnancies and weight before pregnancy. Based on the results was advised to Puskesmas Wonosari II to health professionals especially midwife to gain capability of monitoring the weight gain during pregnancy, there by increasing infant birth weight."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kinkin Yuliaty Subarsa P.
"Penelitian ini mengadopsi konsep ideation pada komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh Kincaid (1997&2000). Peneliti kemudian menggabungkan dengan dua variabel lain, yaitu modal sosial dan interaksi dengan peer grup sebagaimana pernah dilakukan sebelumnnya oleh Putnam (1996) dan Thomas J. Dishion, et. al., yang merupakan penggabungan perspektif sosial dan komunikasi dalam konteks kesehatan. Penggabungan dua perspektif tersebut didasarkan atas pertimbangan untuk memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi program kesehatan.
Model dasar kemudian oleh peneliti diturunkan menjadi variabel umur, jumlah anak, pengeluaran, pendidikan, modal sosial, interaksi dengan peer group, ideation, communication campaign recall dan intensitas kunjungan terhadap program use and intention. Pemahaman responden terhadap tahapan perubahan perilaku diharapkan dapat mendukung program pemeriksaan ibu hamil dan bersalin yang dicanangkan oleh pemerintah.
Studi ini merupakan crosssectional survey, menggunakan seratus responden, (terbagi kedalam dua kelompok, ibu bersalin dan ibu hamil, masing-masing 47 dan 53) yang diperoleh melalui simple random sampling, dari populasi puskesmas yang berada di kecamatan Tebet dan sekitarnya, berusia 19-38 tahun dengan jumlah anak yang dimiliki 0-4 anak.
Uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban responden Menghasilkan alpha cronbach sekitar 0,6 - 0,9. Uji validitas ditempuh melalui dengan confirmatory factor analysis untuk mengetahui apakah indikator-indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur.
Path analysis dilakukan untuk melihat pola hubungan kesalingtergantungan antara variabel-variabel independen dan variabel dependen dalam model analisa. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan model akhir penelitian antara ibu hamil dan ibu bersalin. Terdapat empat variabel yaitu modal sosial, ideation, communication campaign recall dan intensitas kunjungan untuk ibu hamil sementara ibu bersalin hanya ada tiga yaitu modal sosial, interaksi dengan peer group dan ideation. Hasil pengujian fit coeficient secara pasti menunjukan bahwa pada responden ibu bersalin, model yang disesuaikan (X2m = 12,59) lebih baik daripada model dasar . Sementara pada responden ibu hamil hasil pengujian fit coeficient secara pasti menunjukan bahwa model yang disesuaikan (X2m = 14,0671) lebih baik daripada model dasar.
Model umum pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan program kesehatan menunjukan adanya pengaruh pada level individu yang digambarkan dalam tiga variabel prediktor, yaitu modal sosial (total efek 0,489), ideation (total efek 0,539), interaksi dengan peer group (total efek 0,509) untuk ibu bersalin. Sedangkan untuk kelompok ibu hamil, terdapat tiga variabel prediktor modal sosial (total efek 0,287), ideation (total efek 0,507), communication campaign recall (total efek 0,634).
Sebagai implikasi teoritis, model penelitian Kincaid, Putnam dan Thomas J. Dishion tidak bisa diterapkan untuk konteks dimana penelitian ini dilakukan. Walaupun demikian Ideation sebagai tahapan perubahan perilaku, dan communication campaign recall dapat diterapkan pada penelitian ini; demikian juga dengan faktor modal sosial dan interaksi dengan peer group.
Kelemahan penelitian ini adalah jumlah responden yang kurang mencukupi, apabila hasil penelitian ini akan digeneralisasikan ke populasi. Belum dimasukkannya faktorlvariabel isi dari media komunikasi dalam analisa juga merupakan suatu kelemahan studi ini. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di waktu mendatang.

The Correlation Pattern among Factors Influencing Health Program (Survey of Pregnancy and Post Delivery Examination at Tebet Subdistrict Health Service Center)This Research adopt "ideation" concept of health communication from Kincaid (1997, 2000). Then, researcher include two other variables, : social capital and interaction in the peer group to combine social perspective and communication in heath context which is done before by Putnam (1996) and Thomas J. Dishion, et al, which is. This combination aimed to get more clear view about correlation pattern among factors influencing health program.
Based on the basic model, researcher describe the variable into : age, number of children, expense, education, social capital, interaction in the peer group, ideation, communication campaign recall and intensity of visiting to the program use and intention. Respondents awareness about the stage of behavior change expect to be an effort for developing pregnancy and post delivery examination program is issued by government
It is crossectional survey using 100 respondents which is devided into two groups : 53 for pregnant women and 47 post delivery women. This research sampling technique is simple random sampling from all population ever to use Tebet subdistrict health service center, who has 0 - 4 children and their age : 19 -- 38 years old.
By using alpha cronbach as reliability test to test consistency of respondent answers, is shows that 0.6 - 0.9. Confirmatory factor analysis is usesd to test validity in order to get to know if indicator are able to measure the concept.
Path analysis is used to get to know if the concept model is still the same with model based on this research result. The path analysis is used to see the dependent relationship between the dependent and independent variables from analysis model. This research result shows that there's a different model between the concept model and the research result model. There are four variables : social capital, ideation, communication campaign recall and intensity of visiting) for pregnant women. And there are only three variables (social capital, interaction in the peer group and ideation). Fit coefficient results shows that the adopted/adjusted model is better than the basic model (X2m = 12.59) in the post delivery women. So for the pregnant women (X2m = 14.0671).
General model of correlation pattern factors influencing the use of health program shows there's a significant correlation in the three predictor variables : social capital (0.489), ideation ( 0.539), interaction in the peer group (0.509) at the individual level for the post delivery women. And there are a significant correlation in the three predictor variables : social capital (0.287), ideation ( 0.507) and communication campaign recall (0.634).
Not all of the Kincaid, Putnam and Thomas J. Dishion model cannot be implicate to this research only communication campaign recall, ideation, social capital, and interaction in the peer group could be implicate to this research.
Weaknesses of this result is unsufficientlinadequate number of respondents, it will be generalize to the population. The other weakness is not considerize the content of communication media in the analysist. This research could be a refferences for the similar research in the future."
2002
T5626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willa Susiani Dewi
"Rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disebabkan masih kurangnya penyuluhan atau informasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi terhadap masyarakat oleh tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periyuluhari kesehatari tentang P4K terhadap pemilihan penolong persalinan, dengan desain quasi eksperimen terhadap ibu hamil trimester III jumlah sampel 48, bertempat tinggal di desa karangsari kecamatan karangpawitan kabupaten garut propinsi melahirkan oleh tenaga kesehatan dan 72,9% dan 27,1% oleh non kesehatan. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan yang bermakna antara pemberian penyuluhan P4K dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Oleh sebab itu disarankan untuk memfasilitasi pelaksaan program P4K di tiap kecamatan, meningkatkan kemitraan paraji dan bidan.

The low to help assistance by health professionals remains one due to lack of education or information program planning and prevention of complications of labor to the community by health personnel. This study aims to determine the eject of health education on P4K for labor helper election, with a quasi-experimental design to the third trimester pregnant women sample number 48, residing in the village district Karangpawitan, Karangsari sub arrowroot provinces for health care delivery and 72.9%, and 27, 1% by non health. The research proves there is a significant association between the provisions of counseling P4K with auxiliary power selection labor. Therefore recommended to facilitate the implementation ofthe P4K program in each district, to improve the functioning of health education group or individual counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bawotong, Joice Elly Mariansi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26420
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indaryanti
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26636
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
"Kegiatan pemantauan terapi obat di Puskemas Jatinegara bertujuan memastikan efek terapi obat tercapai dan meminimalisir efek samping obat. Pasien hamil dan menyusui termasuk dalam kriteria pemantauan karena adanya resiko penggunaan obat tertentu yang berpengaruh pada kesehatan ibu, janin atau bayi. Petugas farmasi perlu mengkaji keamanan obat terlebih dahulu sebelum melakukan penyerahan obat, sehingga untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan dilakukan pengelompokan kategori keamanan obat ibu hamil dan menyusui. Metode penyelesaian dilakukan pengumpulan, penyeleksian, pengkajian daftar obat oral dari formularium puskesmas sesuai kategori keamanan obat ibu hamil dan menyusui, serta membuat dan memberi penandaan kategori obat ibu hamil menurut acuan Food Drug Administration (1979). Berdasarkan hasil penggolongan, persentase kategori keamanan obat ibu hamil di Puskesmas Jatinegara diperoleh 4,04% kategori A; 19,19% kategori B; 65,65 kategori C; 8,08% kategori D; dan 7,07% kategori X. Sedangkan keamanan obat ibu menyusui didapatkan persentase 5,35% kompatibel dengan menyusui; 14,14% kompatibel dengan menyusui dan perlu diperhatikan efek samping pada bayi; 22,22% hindari jika memungkinkan dan perhatikan efek samping pada bayi; 3,03% hindari jika memungkinkan dan dapat menghambat laktasi; dan 13,13% kontraindikasi. Kegiatan penandaan label kategori keamanan obat A, B, C, D, dan X ibu hamil dilakukan di rak obat Puskesmas Jatinegara.

Monitoring drug therapy at Jatinegara Public Health aims to ensure the therapeutic effects of drugs are achieved and minimize the side effects of drugs. Pregnant and breastfeeding patients are included in the monitoring criteria because of the risk of using certain drugs that affect the health of the mother, fetus or baby. Pharmacy officers need to assess drug safety first before dispensing drugs, so that to increase the efficiency and effectiveness of services, drug safety categories for pregnant and breastfeeding mothers are grouped. The method was to collect, select, review the list of oral drugs from the formulary of public health according to the drug safety category of pregnant and lactating women, and make and mark the category of drugs for pregnant women according to Food Drug Administration (1979). Based on the classification, the percentage of drug safety categories for pregnant women at the Jatinegara Public Health obtained 4.04% category A; 19.19% category B; 65.65 category C; 8.08% category D; and 7.07% category X. The safety of drugs for breastfeeding obtained 5.35% compatible with breastfeeding; 14.14% compatible with breastfeeding and need to pay attention to side effects on the baby; 22.22% avoid if possible and pay attention to side effects on the baby; 3.03% avoid if possible and can inhibit lactation; and 13.13% contraindications. Labeling drug safety categories A, B, C, D, and X for pregnant women was carried out at Jatinegara Public Health drug shelf.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana
"Anemia gizi ibu hamil yang disebabkan karena kekurangan zat besi merupakan satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia SKRT tahun 1995 menunjukkan bahwa secara nasional 50,9 % ibu hamil menderita anemia. Mengingat dampak anemia terhadap tingginya angka kematian ibu maka pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kesehatan sejak tahun 1975 melakukan upaya penanggulangan dengan pemberian suplementasi tablet besi yang didistribusikan melalui Puskesmas dan Posyandu.
Berdasarkan Survey Cepat Anemia Gizi Ibu Hamil Tahun 2001 di Kota Palembang Sumatera Selatan, prevalensi anemia ibu hamil di Kecamatan Sako sebesar 25,42% sedangkan cakupan pendistribusian sangat tinggi yaitu Fe1 102% dan Fe3 101%.Hal ini menunjukkan bahwa belum semua ibu hamil yang mendapatkan tablet besi Bari puskesmas dan posyandu secara patuh meminumnya secara teratur setiap hari
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi dan faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Sako dan Puskesmas Multi Wahana Kecamatan Sako Palembang tahun 2004. Unit analisisnya adalah ibu-ibu hamil trimester II dan III yang telah mendapatkan tablet besi, penelitian dilaksanakan pada bulan April 2004.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan rancangan desain Cross Sectional. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan di ke dua Puskesmas Bari seluruh responden 64,44% patuh dan 35,56% yang tidak patuh. Hasil analisis bivariat ditemukan hubungan yang bermakna antara umur, pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi sedangkan variabel penyuluhan tidak bermakna.
Dari hasil uji analisis multivariat dengan menggunakan metode Logistic Regression menunjukkan bahwa dari enam variabel bebas hanya empat variabel saja yang masuk sebagai kandidat model multivariat yaitu umur,pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga. Setelah dianalisis ternyata variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepatuhan adalah tingkat pendidikan OR 5,969 artinya responden yang berpendidikan tinggi cenderung untuk patuh mengkonsumsi tablet besi 5,969 kali dibandingkan responden yang berpendidikan rendah.
Disarankan kepada petugas kesehatan untuk memberikan konseling mengenai anemia gizi dan tablet besi terutama pada kelompok ibu hamil berisiko yaitu umur <20 th dan >35 th, serta mengadakan supervisi dan monitoring untuk melihat apakah tablet besi betul-betul diminum oleh ibu hamil.

Factors Related to Compliance of Pregnant Women Consumed Iron Tablet at Puskesmas Sako and Puskesmas Multi Wahana in the Sub-district of Sako, the City of Palembang Year 2004.Nutrition anemia of pregnant women which caused of iron deficient is one of main nutrition problems in Indonesia. Household Health Survey (SKRT) in 1995 indicated that nationally 50.9% of pregnant women suffered anemia. Considering anemia impact to the high maternal mortality, the government of Indonesia through the Minister of Health since 1975 has been striving to overcome with providing iron tablets supplement that distributed through Puskesmas and Posyandu.
According to Rapid Survey of Nutrition Anemia in Pregnancy in 2001 in the City of Palembang, South Sumatra, the prevalence of pregnant women in Sub-district of Sako was equal to 25.42% while the coverage of distribution was very high, Fe 1 (102%) and Fe3 (101%), respectively. It indicated that not yet all pregnant women which got iron tablets from Puskesmas and Posyandu obediently taking them regularly every day.
This study aimed to obtain the description of Ievel of compliance of pregnant women who consumed iron tablets and its related factors at Puskesmas Sako and Puskesmas Multi Wahana in Sub-district of Sako, Palembang in 2004. Unit of analysis in this study were 2nd and 3`d trimester pregnant women which had got iron tablets. It conducted during April 2004.
The study was survey research using cross sectional design. Data analysis included univariate, bivariate, and multivariate analysis. This study resulted that level of compliance in both of Puskesmas showed 64.44% of respondents were compliant and the rest (35.56%) were not compliant. Bivariate analysis showed that age, education, family support as well as knowledge had significant relation with the compliance of pregnant women. In the other hand, counseling did not have significant relation statistically.
Multivariate analysis using Logistic Regression Method indicated only 4 out of 6 variables that become as candidate of multivariate model. They were age, education, family support, and knowledge. The most dominant variable related to the level of compliance was education (OR 5,969). It meant that respondent whose higher education tended to be obedient in taking iron tablets 5,969 times compared to those whose lower education.
It is suggested to the health officer to provide counseling about nutrition anemia and iron tablet, especially for risky pregnant women groups e.g. <20 years old and >35 years old, and also to perform monitoring and supervision to make sure that iron tablets are really taken by pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>