Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Senyawa-senyawa perklorat merupakan oksidator kuat yang dapat berperan sebagai bahan penyedia oksigen dalam proses pembakaran. Senyawa-senyawa perklorat tersebut banyak macamnya, tetapi yang banyak digunakan dalam dunia komersil di antaranya adalah kalium perklorat, magnesium perklorat, sodium perklorat, litium perklorat dan amonium perklorat. Senyawa-senyawa perklorat tersebut digunakan sebagai komponen dari “fireworksâ€, piroteknik, “flareâ€, bahan peledak, dan sebagai bahan propelan roket. Ketertarikan dunia akan perklorat dimulai pada akhir 1890-an atau pada awal 1900-an di Eropa dan Amerika Serikat. Sejak tahun 1950-an, mulai ditemukan bahwa senyawa amonium perklorat memiliki standar energi yang lebih tinggi (untuk propelan dan rudal) dibanding dengan senyawa perklorat yang lain. Hal ini menyebabkan produksi senyawa perklorat dunia lebih banyak terkonsentrasi pada produksi 1 (satu) senyawa yaitu amonium perklorat, produksinya mencapai 36 juta pound (16 juta Kg). Sejak tahun 1994, data-data produksi amonium perklorat dunia mulai dirahasiakan, karena amonium perklorat dianggap sebagai senyawa strategis bidang rudal dan roket"
621 DIRGA 9 (1-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Igniter merupakan komponen dari motor roket yang berfungsi sebagai penyala mula bahan bakar propelan yang terdapat di dalam motor roket. Igniter tersusun atas squib, bahan isian igniter dan tabung igniter yang berisikan bahan isian igniter. Dalam perkembangannya, LAPAN telah berhasil merancang igniter untuk berbagai macam dimensi roket, dimana jenis, dimensi dan bahan isian igniter yang dikembangkan, disesuaikan dengan bentuk dan dimensi motor roketnya. Selama ini, untuk motor roket yang memiliki diameter kecil, jenis isian igniter yang umum digunakan adalah Black Powder dan
potongan propelan. Sejalan dengan berkembangnya pemakaian diameter motor roket, maka untuk mempersingkat waktu tunda penyalaannya, saat ini telah dikembangkan jenis isian berbentuk pellet.
Dengan menggunakan isian berbentuk pellet yang dimasukkan ke dalam struktur tabung yang
dirancang dengan mengacu pada jenis igniter roket Kappa-8, igniter telah berhasil menyalakan
propelan roket berdiameter besar secara stabil, dengan waktu tunda penyalaan yang singkat."
520 DIR 10 (1) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
"ABSTRACT
Pengujian hidrostatis tabung roket merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan material ketika menerima tekanan dari dalam tabung. Dalam tulisan ini, material yang diuji
adalah material tabung roket LAPAN RX-122, yaitu aluminium 6061-T6. Pengujian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Uji Statik Pusat Teknologi Roket pada tanggal 15 Februari 2019. Pengujian dilaksanakan pada ruangan dengan temperatur 270C dan kelembaban udara 55%. Selama pengujian berlangsung, parameter yang ingin diketahui nilainya adalah regangan yang dialami tabung roket. Lima buah sensor regangan dipasang di tabung roket untuk mengukur regangan pada arah longitudinal dan circumferential. Dari pengujian diketahui bahwa tabung roket kuat menahan tekanan sampai 200 bar, yang merupakan kapasitas maksimal sensor pengukur tekanan PT750 yang digunakan. Secara visual didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan keretakan material. Data yang diperoleh dari sensor menunjukkan bahwa nilai regangan tabung roket meningkat seiring
bertambahnya tekanan yang diberikan pada tabung roket. Hasil pengujian ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kurva nilai regangan circumferential yang didapatkan dari sensor
regangan STR 1, STR 4, dan STR 5 memiliki kecenderungan yang serupa dengan nilai maksimal 2000 mikro strain. Sementara itu, nilai regangan longitudinal yang didapatkan dari sensor regangan STR 2
dan STR 3 memiliki nilai maksimal 500 mikro strain"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan teknologi wahana peluncur atau roket dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi kemampuan, fasilitas, sumber daya, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Kemudian lingkungan eksternal yaitu secara internasional adanya suatu rejim yang membatasi alih teknologi dan alih peralatan, dan alih bahan baku dari negara maju ke negara yang mengembangkan teknologi roket. Dalam pengembangan teknologi roket secara nasional harus emmperhatikan pengaruh rejim yang membatasi pengembangan."
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wendia Kusuma Wardian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi komunikasi yang digunakan oleh lembaga pemerintah dalam meningkatkan citra lembaganya Dilatarbelakangi oleh pentingnya citra bagi lembaga dan adanya tuntutan yang semakin besar terhadap peran humas dalam membangun citra lembaga Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara observasi studi kepustakaan dan dokumentasi serta teknik keabsahan data yang menggunakan triangulasi data dan triangulasi metodologis Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dijalankan Lapan bertipologi proaktif yang terdiri dari strategi aksi yang difokuskan kepada kegiatan yang menekankan pada penyampaian mengenai performansi organisasi keterlibatan personal dan kerjasama Sedangkan strategi komunikasi ditekankan pada komunikasi interpersonal pertukaran informasi dan penggunaan media komunikasi internal Strategi tersebut cukup efektif dalam membentuk citra pada publik yang sudah secara aktif terlibat dan berhubungan dengan Lapan aware dan active public ditunjukkan dengan adanya efek awareness acceptance dan action yang kemudian akan mempengaruhi terhadap pembentukan citra Lapan Namun pada non public latent public dan apathetic public citra Lapan belum terbangun dengan baik ditunjukkan dengan belum adanya awareness terhadap keberadaan Lapan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi komunikasi yang digunakan oleh lembaga pemerintah dalam meningkatkan citra lembaganya Dilatarbelakangi oleh pentingnya citra bagi lembaga dan adanya tuntutan yang semakin besar terhadap peran humas dalam membangun citra lembaga Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara observasi studi kepustakaan dan dokumentasi serta teknik keabsahan data yang menggunakan triangulasi data dan triangulasi metodologis Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dijalankan Lapan bertipologi proaktif yang terdiri dari strategi aksi yang difokuskan kepada kegiatan yang menekankan pada penyampaian mengenai performansi organisasi keterlibatan personal dan kerjasama Sedangkan strategi komunikasi ditekankan pada komunikasi interpersonal pertukaran informasi dan penggunaan media komunikasi internal Strategi tersebut cukup efektif dalam membentuk citra pada publik yang sudah secara aktif terlibat dan berhubungan dengan Lapan aware dan active public ditunjukkan dengan adanya efek awareness acceptance dan action yang kemudian akan mempengaruhi terhadap pembentukan citra Lapan Namun pada non public latent public dan apathetic public citra Lapan belum terbangun dengan baik ditunjukkan dengan belum adanya awareness terhadap keberadaan Lapan Kata Kunci strategi komunikasi hubungan masyarakat citra

ABSTRACT
This research aims to analyze strategy communication that is used by a government agency in developing corporate image Based on by the importance of image for institutions and the demands that the bigger for its role of public relations in building corporate Method research use qualitative approach with technical data of interview observation literature study and documentation and technique the validity of data that uses triangulation data and triangulation methodologically The result showed that strategy communication has proactive tipylogycal consisting of strategy action which focused on activities who insists on delivery of about organization performance personal involvement and cooperation While strategy of communication emphasized on a communication interpersonal information exchange and use of communication media internal The strategy is quite effective in building the image of the public who have been actively involved and in touch with Lapan aware and active public indicated by the effects of awareness acceptance and action which will then affect the building of Lapan image However to non public latent public and apathetic public the image have not woken up properly indicated by the lack of awareness of Lapan "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Piroteknik adalah salah satu instrumen yang banyak dipakai pada peroketan, apalagi pada roket bertingkat atau Strap On Booster. Boleh dikatakan tanpa memakai piroteknik, misi penerbangan yang diinginkan tidak dapat tercapai. Karena pentingnya fungsi piroteknik ini, maka perlu mendapat perhatian terutama sebelum misi dilakukan atau dalam penerbangannya. Banyak jenis piroteknik yang umum dipakai dalam peroketan dan masing-masing jenis mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Seperti pada jenis igniter, yang dipakai sebagai penyala awal dari pembakaran propelan padat.
"
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"Bagi LAPAN sebagai lembaga penelitian di bidang antariksa, asset pengetahuan yang bisa berupa individu peneliti beserta pengalamannya, hasil penelitian, serta infrastruktur pendukung seperti proses, organisasi dan metode, perlu dikelola secara signijikan untuk mencapai visi dan misinya. Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) melalui suatu perencanaan strategis denga langkah awal melakukan penelitian kondisi lingkungan internal dan eksternal menggunakan analisa SWOT. Hasilnya didapat LAPAN berada pada posisi kuadran Threat ~ Weakness. Selanjutnya dilakukan pemetaan pengetahuan dan manjemen pengetahuan dengan NASA sebagai pembandingnya, sehingga didapat hasil LAPAN termasuk belum optimal dalam menerapkan manajemen pengetahuan. Langkah berikutnya, membuat perencanaan strategis manajemen pengetahuan di Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, salah satu pusat penelitian di LAPAN.

To LAPAN is research institute aerospace area, knowledge asset which can in the form of research individual along with its experience, result of research, and also supporter infrastructure like process, organizational and method, require to be managed by signijikan to reach vision and its mission. Applying of knowledge management passing strategic plan do step early conducting to research condition of internal and external use SWOT analysis. Its result got by LAPAN reside in on course the Threat -Weakness quadrant. Here in after done by mapping of knowledge and knowledge management with NASA as its comparator, so that got result of LAPAN is including not yet optimal in applying Knowledge management. The next step is making knowledge management strategic plan at Pusat Teknologi Wahana Dirgantara one of the research center in LAPAN."
2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-314
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sampai saat ini, telah lebih dari 2 tahun satelit LAPAN-TUBSAT beroperasi dengan sukses.
Satelit ini berupa satelit inderaja yang dirancang oleh peneliti LAPAN bekerjasama dengan peneliti
dari Universitas Teknik Berlin Jerman. Satelit ini menggunakan orbit sunsinkronus dengan ketinggian
642,5 km dari permukaan bumi dengan sudut inklinasi 97,9º.
Pemilihan orbit sunsinkronus untuk satelit LAPAN-TUBSAT ini tentunya dilakukan atas
pertimbangan teknis guna mendukung keberhasilan misi satelit tersebut. Untuk lebih jelasnya tulisan
ini menguraikan secara ilmiah karakteristik orbit sunsinkronus, dan alasan kenapa untuk satelit
inderaja orbit sunsinkronus selalu menjadi pilihannya. "
620 DIRGA 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>