Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Ammonium Perkhlorat (AP) merupakan bahan utama pembuatan propelan. Hampir 80% kandungan padatan dalam propelan adalah AP. Dengan keberhasilan pembuatan AP oleh LAPAN diharapkan ketergantungan terhadap bahan impor bahan baku propelan dapat dikurangi. Proses produksi AP yang sudah dikuasai oleh LAPAN meliputi pembuatan Sodium Perchlorat (NaClO4), proses Amoniasi dan pemurnian bahan NaCl teknis. Di samping produk utama AP, LAPAN juga telah mengembangkan KClO4 sebagai bahan flare untuk hujan buatan. Untuk pengembangan AP selanjutnya perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi dan kristalisasi AP sehingga didapat bentuk kristal bulat."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ammonium Perkhlorat (AP) merupakan bahan oksidator propelan untuk bahan bakar roket padat. Saat ini Ammonium Perkhlorat yang dipakai LAPAN masih diimpor dari negara lain. Dengan adanya embargo bahan strategis dari negara lain, pasokan Ammonium Perkhlorat menjadi terhambat. sehingga AP yang dibutuhkan bergantung pada tersedianya bahan di pasar. Hal ini sangat mempengaruhi unjuk kerja propelan yang dihasilkan, karena spesifikasi bahan selalu berubah-ubah. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan upaya pembuatan Ammonium Perkhlorat, sehingga diharapkan ketersediaan dan spesifikasi bahan terjamin."
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan teknologi wahana peluncur atau roket dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi kemampuan, fasilitas, sumber daya, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Kemudian lingkungan eksternal yaitu secara internasional adanya suatu rejim yang membatasi alih teknologi dan alih peralatan, dan alih bahan baku dari negara maju ke negara yang mengembangkan teknologi roket. Dalam pengembangan teknologi roket secara nasional harus emmperhatikan pengaruh rejim yang membatasi pengembangan."
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
"ABSTRACT
Pengujian hidrostatis tabung roket merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan material ketika menerima tekanan dari dalam tabung. Dalam tulisan ini, material yang diuji
adalah material tabung roket LAPAN RX-122, yaitu aluminium 6061-T6. Pengujian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Uji Statik Pusat Teknologi Roket pada tanggal 15 Februari 2019. Pengujian dilaksanakan pada ruangan dengan temperatur 270C dan kelembaban udara 55%. Selama pengujian berlangsung, parameter yang ingin diketahui nilainya adalah regangan yang dialami tabung roket. Lima buah sensor regangan dipasang di tabung roket untuk mengukur regangan pada arah longitudinal dan circumferential. Dari pengujian diketahui bahwa tabung roket kuat menahan tekanan sampai 200 bar, yang merupakan kapasitas maksimal sensor pengukur tekanan PT750 yang digunakan. Secara visual didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan keretakan material. Data yang diperoleh dari sensor menunjukkan bahwa nilai regangan tabung roket meningkat seiring
bertambahnya tekanan yang diberikan pada tabung roket. Hasil pengujian ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kurva nilai regangan circumferential yang didapatkan dari sensor
regangan STR 1, STR 4, dan STR 5 memiliki kecenderungan yang serupa dengan nilai maksimal 2000 mikro strain. Sementara itu, nilai regangan longitudinal yang didapatkan dari sensor regangan STR 2
dan STR 3 memiliki nilai maksimal 500 mikro strain"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Piroteknik adalah salah satu instrumen yang banyak dipakai pada peroketan, apalagi pada roket bertingkat atau Strap On Booster. Boleh dikatakan tanpa memakai piroteknik, misi penerbangan yang diinginkan tidak dapat tercapai. Karena pentingnya fungsi piroteknik ini, maka perlu mendapat perhatian terutama sebelum misi dilakukan atau dalam penerbangannya. Banyak jenis piroteknik yang umum dipakai dalam peroketan dan masing-masing jenis mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Seperti pada jenis igniter, yang dipakai sebagai penyala awal dari pembakaran propelan padat.
"
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasilyang diperoleh dari tulisan ini berupa koefisien aerodinamik yaitu koefisien gaya angkat (CL), gaya hambat (CD) dan koefisien momen (CM). Harga statik margin doperlukan sebagai masukan pada perancangan spesifikasi hardware dan software sistem kendali roket RKX-180 mm. Dengan demikian masukan data statik margin utnuk perancangan software dan hardware sistem kendali diambil pada sekitar kecepatan 3,5 bilangan Mach karena pada daerah tersebut harga static margin paling tinggi"
620 LAP 2:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan suatu instansi pemerintah yang melakukan penelitian dan pengembangan peroketan di Indonesia. Kegiatan penelitian dan pengembangan roket yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan peningkatan kinerja roket. Kegiatan lain yang dilakukan LAPAN adalah penguasaan teknologi kendali roket dan kerjasama dengan TNI dalam rangka pengembangan roket-roket berdiameter kecil yang dapat digunakan sebagai senjata tektis. Pada tahun 2005 LAPAN telah berhasil mengembangkan 11 jenis roket dari diameter paling kecil (70 mm) hingga paling besar (250 mm). Kesebelas roket tersebut adalah RX 0707.01, RX 0707.02, RX 0807.01, RX 1110.01, RKX 100S, RKX 10C, RX1512.02, RX1515.01, RX 1712.01, RX 2428.04 DAN RX 2728.01."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menyajikan beberapa aspek terkait persiapan uji statik motor roket berbahan bakar cair, meliputi penataan lokasi, pengamanan daerah operasi, sarana penguji, teknik operasi uji statik, dan penanggulangan dampak kegagalan pengujian. Aspek-aspek ini merupakan masukan tahap awal sebelum dilakukan rencana operasi pengujian yang lebih rinci."
620 DIR 4:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saeri
"Pengaruh kawat logam perak (Ag), tembaga (Cu) dan nikel (Ni) pada laju pembakaran propelan padat dasar Polybutadiena diteliti. Kawat logam perak, tembaga dan nikel ditanam sepanjang sumbu batang propelan berbentuk silinder pejal. Batang propelan dilapisi inhibitor seluruh kulit silindernya kemudian dimasukkan pada roket K -Round dan dilakukan uji statik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata, laju pembakaran propelan padat polybutadiena tanpa dan menggunakan kawat logam berturut-turut nikel, tembaga dan perak yaitu 0,112 cm/det., 0,149 cm/det, 0,166 cm/det dan 0,315cm/det."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>