Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Telah dibuat studi awal pembuatan sensor pH berdasarkan prinsip kerja FET, yang terdiri atas silikon tipe-p, tebal 0.1 mm yang dilapisi dengan Si02 dan alumunium (Si02/Si/A1). Permukaan Si02 adalah permukaan kontak sensor dengan cairan. Pelapisan Si02 dilakukan dengan cara meletakkan wafer Si pada udara luar selama 24 jam dan 48 jam setelah wafer dibersihkan dan dilapisi Al. Tanggap waktu sensor berkisar 40-50 detik, sedangkan sensitifitas sensor (4.7 ± 0.1) mV/pH"
JURFIN 6:19 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK Polianilina sebagai sensor pH secara optik yang telah dilakukan oleh Zhe Jin et al, diperoleh hasil yang cukup baik dengan range pH yang bisa diukur 5-8. Poly(o-toluidine) adalah turunan dari polianilina yang mempunyai daerah serapan sinar tampak yang berdekatan dengan polianilina sehingga diharapkan poly(o-toluidine) ini bisa digunakan sebagai sensor pH sebagaimana polyaniline. Sintesis poly(o-toluidine) dilakukan untuk mendapatkan film poly(o-toluidine) yang digunakan sebagai sensor pH, dan serbuk poly(o-toluidine) untuk karakteristiknya. Kondisi polimerisasi optimum diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi HCl, waktu, rasio inisiator dengan monomer, dan suhu. Yields polimer maksimum didapat pada kondisi kelebihan 1 M HCl pada suhu ruang dengan waktu perendaman 18 jam. Film POT sebagai sensor pH dapat mengukur pada daerah pH 2-8. Film POT sebagai sensor pH tidak dapat digunakan untuk sistem yang kontinyu, karena adanya efek hysteresis. Kata kunci : poly(o-toluidine), sensor pH, optik xiv + 82 hlm ; 16 gbr. ; 8 tab Daftar pustaka : 17 (1971-2004)"
Lengkap +
[Universitas Indonesia, ], 2005
S30283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"WSN merupakan jaringan sensor berskala besar dengan sumber daya yang terbatas. WSN digunakan pada aplikasi yang bersifat spesifik seperti untuk militer, survei, industri sampai pada pemakaian umum. Masalah yang dihadapi WSN adalah keterbatasan sumber daya dan jaringan yang selalu berubah sehingga membutuhkan algoritma yang tepat."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inezia Aurelia
"Dewasa ini, studi pengembangan sensor dengan teknik elektrokimia menjadi
alternatif analisis yang menjanjikan khususnya pemanfaatan elektroda glassy
carbon/IrOx dalam analisis oksidasi elektrokatalitik arsenit. Hal tersebut
didukung oleh keunggulan yang dimilikinya, yaitu menunjukkan potensial yang
cukup stabil, aktivitas katalitik yang sangat baik pada daerah pH yang luas,
memiliki batas deteksi yang rendah, dan sederhana.
Modifikasi elektroda glassy carbon dilakukan dengan teknik elektrodeposisi
menggunakan larutan iridium 1,0 mM dalam suasana alkali. Kemudian dilakukan
optimasi scan rate dan jumlah siklik untuk mendapatkan kondisi deposisi optimal.
Karakterisasi permukaan elektroda dilakukan dengan X-ray Fluorecence (XRF)
dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya elektroda yang telah
dimodifikasi ini digunakan sebagai elektroda kerja untuk pengukuran arsenit.
Optimasi pengukuran arsenit dilakukan melalui optimasi scan rate dan pH
larutan. Hasil pengukuran arsenit dengan voltametri siklik dibandingkan dengan
Graphite Furnice-Atomic Absorption Spectrophotometry (GF-AAS).
Kondisi optimum yang diperoleh pada deposisi glassy carbon dengan iridium
oksida, yaitu scan rate 50 mV/s dan jumlah siklik 30. Hasil karakterisasi dari
modified electrode dengan XRF menunjukkan adanya iridium yang melapisi
permukaan elektroda. Karakterisasi modified electrode dengan SEM
memperlihatkan banyak titik lebih terang yang mengindikasikan adanya Iridium.
Hasil penelitian elektroda glassy carbon/IrOx terhadap sensor arsen(III)
menunjukkan kondisi optimum pengukuran pada scan rate 40 mV/s dengan daerah pH yang luas yaitu pH 3,0-8,0 (dalam penelitian digunakan pH 4,0).
Elektroda ini mempunyai limit deteksi sebesar 9,65x10-6 M. Presisi untuk 10
replikasi pada penentuan 50 M arsenit sebesar 0,86 % (RSD). Hasil limit
deteksi yang didapat untuk pengukuran arsenit dengan AAS menggunakan
tungku grafit sebesar 6,91x10-5 M. Dari hasil limit deteksi pengukuran diketahui
bahwa pengukuran arsenit dengan metode AAS-tungku grafit memiliki limit
deteksi yang lebih tinggi dibandingkan pengukuran secara elektrokimia."
Lengkap +
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Al Fath Widya Iswara
"Kasus kekerasan seksual dalam bentuk persetubuhan dapat terjadi pada perempuan usia reproduksi yang sedang mengalami keputihan. Sekitar 75-80% dari semua perempuan setidaknya sekali menderita infeksi kandidiasis vulvovaginal dan infeksi tersebut menyumbang lebih dari 25% vaginitis menular. Kondisi keputihan akibat kandidiasis disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina dapat menimbulkan perubahan pH dan jumlah neutrofil vagina yang memengaruhi motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina. Lama motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina baik pada kondisi fisiologis maupun patologis merupakan dasar pertimbangan bagi praktisi forensik dalam penentuan waktu terjadinya persetubuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pH, jumlah neutrofil, dan profil mikrobioma vagina terhadap motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina tikus kandidiasis. Penelitian eksperimental ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar dengan tikus jantan sebanyak 6 ekor untuk sampel spermatozoa dan tikus betina sebanyak 32 ekor untuk perlakuan. Tikus betina dibagi dua kelompok yaitu tikus normal dan tikus kandidiasis. Pada kedua kelompok tikus betina diberikan perlakuan berupa inseminasi semen dalam vagina. Variabel yang diukur adalah pH, jumlah neutrofil, profil mikrobioma, motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina. Analisis statistik perbedaan pH, jumlah neutrofil vagina, diversitas alfa mikrobioma, motilitas dan persistensi spermatozoa antara tikus kondisi normal dan model kandidiasis dengan uji Mann-Whitney, sedangkan perbedaan diversitas beta mikrobioma dilakukan uji permutational multivariate analysis of variance (Permanova). Estimasi survival motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina menggunakan kurva kesintasan Kaplan-Meier dengan uji log-rank untuk penilaian signifikansi. Hubungan antara pH, jumlah neutrofil dan profil mikrobioma vagina dengan motilitas dan persistensi spermatozoa, dengan uji korelasi Spearman dilanjutkan uji regresi linear berganda. Hipotesis terbukti apabila pada uji perbedaan, uji log-rank,dan uji korelasi didapatkan nilai signifikansi p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pH, jumlah neutrofil, motilitas dan persistensi spermatozoa antara kelompok tikus normal dengan tikus kandidiasis, namun tidak terdapat perbedaan profil mikrobioma tikus normal dan tikus kandidiasis. Kesintasan motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina lebih lama pada tikus normal dibandingkan tikus kandidiasis. Terdapat korelasi antara pH dan jumlah neutrofil dengan motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina tikus, namun tidak terdapat korelasi profil mikrobioma dengan motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina tikus normal dan tikus kandidiasis. Semakin tinggi pH dan jumlah neutrofil dalam vagina, maka motilitas dan persistensi spermatozoa dalam vagina akan semakin menurun. Prosedur tambahan baru pada pemeriksaan kasus kekerasan seksual yang disarankan untuk dilakukan adalah pemeriksaan pH dan jumlah neutrofil vagina.

Cases of sexual violence in the form of sexual intercourse can occur in women of reproductive age who are experiencing vaginal discharge. Approximate 75-80% of all women suffer from vulvovaginal candidiasis infection at least once and the infection accounts for more than 25% of infectious vaginitis. The condition of vaginal discharge due to candidiasis is caused by changes in the vaginal microbiome which can cause changes in vaginal pH and neutrophil count which affects the motility and persistence of spermatozoa in the vagina. Duration of motility and persistence of spermatozoa in the vagina, both physiological and pathological conditions is a basic consideration for forensic practitioners in determining time since intercourse. This study aimed to analyze pH, neutrophil count, and vaginal microbiome profile on the motility and persistence of spermatozoa in the vagina of candidiasis rat as a principles for determining the time since intercourse. An experimental study was conducted using white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain with 6 male rats for spermatozoa samples and 32 female rats for treatment. Female rat were divided into two groups, namely normal and candidiasis rat. In both groups, female rat were given treatment in the form of vaginal insemination of semen. The variables measured included pH, neutrophil count, microbiome profile, motility and persistence of spermatozoa in the vagina. Statistical analysis of differences in pH, vaginal neutrophil count, microbiome alpha diversity, motility and persistence of spermatozoa between rat in normal conditions and candidiasis models was carried out using the Mann-Whitney test, while differences in microbiome beta diversity were carried out by the permutational multivariate analysis of variance (Permanova) test. Estimation of survival motility and persistence of spermatozoa in the vagina used the Kaplan-Meier survival curve with the log-rank test for significance assessment. The correlation between pH, neutrophil count and vaginal microbiome profile with spermatozoa motility and persistence, with the Spearman correlation test followed by multiple linear regression tests. The hypothesis is proven if the difference test, log-rank test and correlation test show a significance value of p<0.05.The results showed that there were differences in pH, neutrophil count, motility and persistence of spermatozoa between groups of normal and candidiasis rat, but there were no differences in the microbiome profiles of normal and candidiasis rat. The survival of motility and persistence of spermatozoa in the vagina is longer in normal rat than in candidiasis rat. There was a correlation between pH and the neutrophil count with the motility and persistence of spermatozoa in the vagina of rat, but there was no correlation between the microbiome profile and the motility and persistence of spermatozoa in the vagina of normal and candidiasis rat. The higher the pH and neutrophil count in the vagina, the motility and persistence of spermatozoa in the vagina will decrease. A new additional procedure in examining cases of sexual violence that is recommended to be carried out is checking the pH and vaginal neutrophil count."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Recarlo Zulkarnaen
"Penelitian mengenai pengaruh pengaruh pH air terhadap kematangan gonad ikan Rainbow boesemani (melanotaenia boesemani allen and cross, 1980) telah dilakukan. Sebanyak 150 ikan yang terdiri atas ikan jantan dan betina dibagi ke dalam 5 kelompok yang dipelihara dalam air dengan rentang nilai 6?7 (PK), pH 5?6 (P1), 7?8 (P2), 8?9 (P3),dan 9?10 (P4) selama 30 hari. Nilai IGS digunakan sebagai parameter utama, sedangkan persentase sel spermatozoa dan oosit tingkat V digunakan sebagai data pendukung. Nilai IGS terbesar pada ikan jantan dan betina (1,34% dan 3,92%) didapatkan pada P2, sedangkan nilai IGS jantan dan betina terendah (2,36% dan 0,93%) didapatkan pada P1. Persentase spermatozoa dan oosit tingkat V tertinggi (23,97% dan 21,87%) didapatkan pada P2, sedangkan persentase terendah (17,37% dan 9,28%) didapatkan pada P1. (Hasil uji analisis variansi (ANAVA) 1 faktor (P < 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan pH terhadap nilai IGS ikan Melanotaenia boesemani . Hasil uji beda nyata terkecil (LSD) (P < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata antara P1 dengan seluruh kelompok perlakuan lainnya; namun tidak ditemukan adanya perbedaan nyata pada kelompok perlakuan lainnya. Hal tersebut membuktikan bahwa pH dengan rentang nilai 5?6 memberikan pengaruh negatif terhadap kematangan gonad dari M. boesemani.

A study about the effect of water pH value on gonad maturity of boesemani Rainbowfish (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) has been conducted. A total of 150 fishes consisted of male and female fishes divided into 5 groups which kept with different pH values : 6?7 (PK), 5?6 (P1), 7?8 (P2), 8?9 (P3),and 9?10 (P5). The GSI value was used as the primary parameter, while the percentage of spermatozoa and stageV oocyte was used as supporting data. The highest IGS value for both the male and female fish (1.34% and 3.92%) was obtained at P2, while the lowest value (2.36% and 0.93%) was obtained at P1. The highest percentage of spermatozoa and stage V oocytes (23.97% and 21.87%) was obtained at P2, while the lowest percentage (17.37% and 9.28%) obtained at P1. The result of the analysis of variance (ANOVA) (P <0.05) showed that different pH affect the IGS value of M.boesemani. The result of least significant difference (LSD) (P <0.05) showed a significant difference between P1 with all other treatment groups while there are no differences between other treatment groups. It proved that the pH value range of 5-6 negatively M.boesemani? gonadal maturity."
Lengkap +
2016
S61775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Suteja
"Sintesis partikel nanozeolit dilakukan pada kondisi temperatur ruang, diaplikasikan sebagai sensor Arsen. Partikel nanozeolit yang terbentuk, ditempelkan pada permukaan elektroda glassy carbon (gc) dengan teknik Layer by Layer (LBL) menggunakan polielektrolit positif dan polielektrolit negatif, kemudian ion Fe3+ diimobilisasi kedalam rongga nanozeolit dengan pertukaran ion.
Metode yang digunakan untuk pengukuran Arsen adalah Voltametri Siklik dengan pencarian kondisi yang optimum untuk pengukuran. Variasi pengukuran yang dilakukan yaitu pH larutan Arsen, scan rate, jumlah layer, waktu perendaman larutan Fe3+, konsentrasi Arsen, dan kestabilan elektroda yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil optimasi pengukuran Arsen dengan elektroda gc-nanozeolit-Fe3+, didapat kondisi optimum untuk pH larutan Arsen pH 8, scan rate 80 mV/s, jumlah layer sebanyak 5 layer, waktu perendaman larutan Fe3+ selama 40 menit."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Boby
Depok: Universitas Indonesia, 2002
TA330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S29353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>