Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Material yang digunakan untuk struktur ruang propulsif ada 3 kelompok yaitu material yang dapat dilas, paduan titanium, paduan aluminium dan kelompok material serat halus (material komposit). Karakteristik material-material tersebut sangat dipengaruhi proses pembuatannya. Material yang dapat dilas antara lain baja 40CDV, baja Z 2NKDT, dan baja 15CDV6 yang memiliki karakteristik mekanik yang tinggi, banyak digunakan untuk struktur ruang propulsif, meski sering menghadapi masalah pembentukan. Kelompok paduan titanium banyak digunakan karena mempunyai rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi. Kelompok paduan aluminium tidak digunakan untuk struktur ruang propulsif motor roket padat karena tidak tahan terhadap korosi meskipun berat jenisnya rendah. Material maraging steel mempunyai karakteristik mekanik yang baik, banyak digunakan untuk struktur booster Space Shuttle (sampai diameter 6,5 m). Kelompok material komposit yang meliputi serat gelas, serat kevlar dan serat karbon ketiganya mempunyai ketahanan cukup tinggi dan densitas rendah. Material ini dibuat secara filament winding menggunakan resin epoksi. Material filament winding ini banyak digunakan pada booster motor roket padat"
620 DIR 4:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menyajikan beberapa aspek terkait persiapan uji statik motor roket berbahan bakar cair, meliputi penataan lokasi, pengamanan daerah operasi, sarana penguji, teknik operasi uji statik, dan penanggulangan dampak kegagalan pengujian. Aspek-aspek ini merupakan masukan tahap awal sebelum dilakukan rencana operasi pengujian yang lebih rinci."
620 DIR 4:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam penelitian ini dilakukan analisis karakteristik dinamik struktur roket pada roket bertingkat RX-420/RX-250 ketika kondisi roket sedang terbang bebas lepas dari peluncur roket (Free-Flying), dengan bantuan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga. Pada roket bertingkat ini motor roket RX-420 digunakan sebagai ?booster?, sedangkan untuk ?sustainer? digunakan motor roket RX-250. Dalam analisis ini modus getar dari struktur liner, propelan dan inhibitor ikut dihitung. Hasil analisis modus normal, harga frekuensi alami modus-getar orde satu untuk struktur roket bertingkat ini pada bentuk modus pertama sampai bentuk modus ke enam harganya ? = 8.45076E-4 Hz. Pengaruh modus getar dari struktur roket bertingkat ini terhadap struktur muatan akan terasa pada harga ?= 14,50862 Hz dan ?= 47,08226 Hz, baik dalam arah lateral maupun vertikal. Harga natural frekuensi modus getar orde satu untuk struktur sirip dari booster berada pada harga ?= 55.50 Hz s/d ?= 56.97, sedangkan harga frekuensi alami modus getar orde satu untuk struktur sirip dari sustainer berada pada harga ?= 71,22 Hz s/d ?= 73,83 Hz. Untuk struktur propelan booster dan sustainer harga 1st frekuensi alami modus getar berada pada ?= 75,14 Hz sampai dengan ?= 77.30 Hz, baik untuk gerakan arah longitudinal, vertikal dan rotasi."
620 DIR 4:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengembangan teknologi wahana peluncur atau roket dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi kemampuan, fasilitas, sumber daya, dan kemampuan anggaran yang tersedia. Kemudian lingkungan eksternal yaitu secara internasional adanya suatu rejim yang membatasi alih teknologi dan alih peralatan, dan alih bahan baku dari negara maju ke negara yang mengembangkan teknologi roket. Dalam pengembangan teknologi roket secara nasional harus emmperhatikan pengaruh rejim yang membatasi pengembangan."
621 DIRGA 8 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono
"ABSTRACT
Pengujian hidrostatis tabung roket merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan material ketika menerima tekanan dari dalam tabung. Dalam tulisan ini, material yang diuji
adalah material tabung roket LAPAN RX-122, yaitu aluminium 6061-T6. Pengujian tersebut dilaksanakan di Laboratorium Uji Statik Pusat Teknologi Roket pada tanggal 15 Februari 2019. Pengujian dilaksanakan pada ruangan dengan temperatur 270C dan kelembaban udara 55%. Selama pengujian berlangsung, parameter yang ingin diketahui nilainya adalah regangan yang dialami tabung roket. Lima buah sensor regangan dipasang di tabung roket untuk mengukur regangan pada arah longitudinal dan circumferential. Dari pengujian diketahui bahwa tabung roket kuat menahan tekanan sampai 200 bar, yang merupakan kapasitas maksimal sensor pengukur tekanan PT750 yang digunakan. Secara visual didapatkan bahwa tidak terjadi kebocoran dan keretakan material. Data yang diperoleh dari sensor menunjukkan bahwa nilai regangan tabung roket meningkat seiring
bertambahnya tekanan yang diberikan pada tabung roket. Hasil pengujian ini kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kurva nilai regangan circumferential yang didapatkan dari sensor
regangan STR 1, STR 4, dan STR 5 memiliki kecenderungan yang serupa dengan nilai maksimal 2000 mikro strain. Sementara itu, nilai regangan longitudinal yang didapatkan dari sensor regangan STR 2
dan STR 3 memiliki nilai maksimal 500 mikro strain"
Jakarta: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2019
520 DIRGA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Bintoro
"Tabung motor roket merupakan konstruksi utama motor roket yang berfungsi sebagai wadah terjadinya proses pembakaran bahan bakar. Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan dalam yang dapat menimbulkan tegangan struktur. Oleh sebab itu dalam perancangan tabung motor roket perlu diperhatikan kemampuan tabung terhadap besar tegangan tersebut. Disamping itu faktor berat struktur juga sering menjadi kendala karena keterbatasan persediaan material yang bersifat ringan dan kuat. Dengan memperhatikan pengaruh tegangan yang terjadi dan berat tabung tersebut, telah dirancang struktur tabung motor roket RX15O-LPN, melalui metode analisis dan pengujian. Analisis struktur tabung dilakukan dengan pendekatan melalui perhitungan elemen hingga. Sedangkan metode pengujian melalui uji statik tabung motor roket. Perancangan tabung ini bertujuan untuk memperoleh konstruksi yang kuat, kaku dan terbuat dari material yang relatif ringan. Dari perancangan diperoleh prototipe tabung motor roket yang bersifat : mampu menahan tekanan dalam sebesar .35 kg/cm2 dengan berat 17 kg atau berkurang 9 kg dari berat konstruksi sebelumnya dan terbuat dari bahan baja paduan AISI H11.

The rocket motor tube is primary construction of rocket motor, this function as combustion propellant chamber. The inner pressure will be produced in the tube during the combustion Process running and produce structural stress. That's why the tube design is necessary to see the tube endurance of the structural stress. Beside this, the structural weight factor often become constrain, cause the supply of the material structural has light and strength property was limited. With concern for the structural stress and the structural weight, has been design the tube of RX150-LPN rocket motor, by analysis and experiment method. The analysis method was run affinity by finite element method, and the experiment method affinity by static test of the rocket motor tube. The design has purposed to find the strength and stiffness tube construction and was made the material light relative property. From the design was found the product design is the prototype has endurance with 35 kg/cm2 in inner pressure, with 17 kg in weight, or 9 kg smaller rather than last construction tube, and made from steel alloy AISI H11."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfud Ibadi
"Roket adalah kendaraan peluncur yang mampu mengangkut muatan ke tujuan yang diinginkan. Nosel merupakan komponen struktural terberat, yaitu menyumbang sekitar 30 % dari berat keseluruhan struktur roket sehingga sangat terbuka kemungkinan untuk mereduksi beratnya, dalam mendesain nosel juga harus memperhatikan beban mekanik dan termal yang cukup tinggi akibat dari pembakaran propelan untuk menghasilkan gaya dorong (thrust) roket. Salah satu alternatif untuk mereduksi berat adalah penggunaan material Komposit Polimer Berpenguat Serat Karbon, untuk mengaplikasikan material komposit tersebut terhadap nozzle case, perlu dilakukan karakterisasi sifat-sifat mekanik. Salah satu pengujian yang paling sering dilakukan yaitu uji tarik (tensile test), pengujian ini memiliki fungsi untuk mendapatkan nilai kekuatan, modulus elastisitas, dan failure mode. Pengujian Tarik dilakukan melalui dua tahapan untuk menyeleksi material yang mampu menerima beban termal. Pengujian tarik tahap pertama dilakukan dengan rentang temperatur dari RT sampai 200°C menggunakan mesin Shimadzu AG-50KNX PLUS Machine untuk seleksi material antara komposit C/LY5052 dengan C/ARMC berdasarkan ketangguhan pada temperature yang diuji. Selanjutnya material yang terpilih diteruskan ke pengujian tahap dua, dimana material terpilih di uji Tarik pada rentang temperatur RT sampai 800°C dengan interval 100°C menggunakan mesin SCHENK TREBEL Machine. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, untuk gangguan mekanik pada nozzle case maksimum sebesar 7 MPa, beban mekanik ini sangat kecil jika dibandingkan dengan kekuatan tarik yang dimiliki komposit C/LY5052 dan C/ARMC, untuk beban termal pada Nozzle Case, pemanasan maksimum yang terjadi pada nozzle Case dengan rentang temperature 550ºC hingga 700°C, pada temperatur ini komposit C/LY5052 tidak bisa diterapkan karena hanya mampu bertahan sampai temperatur 200 ºC, hasil berbeda pada komposit C/ARMC pada saat rentang temperatur ini masih tangguh, maka dari hasil tersebut komposit C/ARMC dalam penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai alternatif material Nozzle Case. Namun ketika mendesain nozzle case dengan material komposit C/ARMC harus diperhatikan mode kegagalannya terutama mode kegagalan delaminasi.

A rocket is a launch vehicle capable of transporting payload to the desired destination. The nozzle is the heaviest structural component, which contributes about 30% of the total weight of the rocket structure so it is very possible to reduce the weight. In designing the nozzle, one must also pay attention to the mechanical and thermal loads that are quite high due to the combustion of the propellant to produce rocket thrust. One alternative to reduce weight is the use of Carbon Fiber Reinforced Polymer Composite materials, to apply these composite materials to the nozzle case, it is necessary to characterize the mechanical properties. One of the most frequently performed tests is the tensile test. This test has a function to obtain values for strength, modulus of elasticity, and failure mode. Tensile testing is carried out in two stages to select materials that are capable of receiving thermal loads. The first stage of the tensile test was carried out with a temperature range from RT to 200°C using the Shimadzu AG-50KNX PLUS Machine for material selection between C/LY5052 and C/ARMC composites based on toughness at the temperature tested. Then the selected material is continued to the second stage of testing, where the selected material is tested in Tensile at a temperature range of RT to 800°C with intervals of 100°C using the SCHENK TREBEL Machine. The results obtained in this study, for maximum mechanical disturbance in the nozzle case of 7 MPa, this mechanical load is very small when compared to the tensile strength of the C/LY5052 and C/ARMC composites, for the thermal load on the Nozzle Case, the maximum heating that occurs on the Case nozzle with a temperature range of 550ºC to 700°C, at this temperature the C/LY5052 composite cannot be applied because it can only survive up to a temperature of 200 ºC, the results are different for the C/ARMC composite when this temperature range is still tough, so from these results, The C/ARMC composite in this study can be used as a reference as an alternative nozzle case material. However, when designing the nozzle case with C/ARMC composite material, the failure mode must be considered, especially the delamination failure mode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saeri
"Pengaruh kawat logam perak (Ag), tembaga (Cu) dan nikel (Ni) pada laju pembakaran propelan padat dasar Polybutadiena diteliti. Kawat logam perak, tembaga dan nikel ditanam sepanjang sumbu batang propelan berbentuk silinder pejal. Batang propelan dilapisi inhibitor seluruh kulit silindernya kemudian dimasukkan pada roket K -Round dan dilakukan uji statik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang nyata, laju pembakaran propelan padat polybutadiena tanpa dan menggunakan kawat logam berturut-turut nikel, tembaga dan perak yaitu 0,112 cm/det., 0,149 cm/det, 0,166 cm/det dan 0,315cm/det."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan beberapa pengujian terhadap roket pada dasar Polibutadiena yang diberi kawat katalis pada daerah sumbunnya. Diharapkan pemberian kawat katalis ini dapat menurunkan temperatur dinding roket sehingga kekuatan sifat mekanik tabung dapat terjaga"
620 LAP 2:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah diteliti kelayakan beberapa struktur sirip roket RX-150-LPN yang terbuat dari stainless steel berbentul plat. Masing-masing tebelany 8, 7, 6 dan 5 mm. Penelitian meliputi ketahanan struktur terhadap gaya tangensial dan aksial. Kedua gaya ini menimbulkan tegangan dan lendutan pada struktur sirip. Tegangan maksimal yang ditimbulan adalah 8.643x10 Nm sedangkan rasio lendutannya adalah 1.936 % terjadi pada tebal sruktur sirp 5 mm."
620 LAP 2:1 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>