Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The Psidium guava Linn leaf extract as mouthrinse has been suggested to be used against toothache, and also has suggested effect against diarrhea and vomitting, as well as anti spasmodic and rheumatic symptoms, anti inflammation, anti piretic, analgetic, and anti bacterial activity. However, to consider potential side effects, this work aimed to test the acute toxicity of guava leaf extract. For this purpose guava leaf extract was given orally to groups of ten mice each at a doses of 1.25g, 2.5, 5, 10 and 21 g/kg body weight in a suspension with CMC Na 0,5%. Ten mice were used as control with a dose of 1 ml CMC Na 0,5%. The results suggest no acute toxicity to mice, since even the biggest dose given (show no measurable) value of LD 50. It could be concluded that guava leaf extract shows no acute toxicity to mice at tested concentrations."
Journal of Dentistry Indonesia, 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurita Anggraini
"Akar tanaman Acalypha indica Linn. banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk menghilangkan nyeri sendi dan menurunkan kadar asam urat dalam darah, karena itu perlu dilakukan pengujian keamanan efektivitas penggunaan akar Acalypha indica Linn. dalam pengobatan asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji toksisitas akut dan mengetahui nilai LDso serta pengaruh pemberian ekstrak air akar Acalypha indica Linn. terhadap hematologi dan histologi organ mencit. Pada penelitian ini digunakan 50 ekor mencit (25 ekor mencit betina dan 25 ekor mencit jantan). Tiap jenis kelamin dibagi di dalam 5
kelompok dengan 5 ekor mencit tiap kelompoknya. Kelompok I, II, Ill, dan IV
merupakan kelompok yang diberi ekstrak air akar Acalypha indica Linn. pada hari ke-1 dengan dosis berturut-turut 39, 78, 156, dan 312 g/kg bb mencit. Kelompok V adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Pada hari ke-0 dan hari ke-2 dilakukan pemeriksaan hematologi yang meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan jumlah trombosit. Empat belas hari setelah pemberian ekstrak, dilakukan pemeriksaan hematologi dan pembedahan untuk pemeriksaan histologis organ (hati, ginjal, jantung, dan paru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar Acalypha indica Linn. praktis tidak toksik (>15 g/kg bb). Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang bermakna antara kelompok I, II, Ill, dan IV dengan kelompok kontrol normal pada a = 0,05. Hasil pemeriksaan histologi menunjukkan pemberian ekstrak akar Acalypha indica Linn. tidak menyebabkan kerusakan jaringan ginjal, jantung, dan paru-paru. Namun, pada hati dapat menyebabkan peningkatan diameter vena sentralis hewan uji mencit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2005
S32440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Ridho Leon Ferediko
"Pada penelitian ini, sintesis nanopartikel ZnO, nanopartikel ZnV2O6, dan nanokomposit ZnO/ZnV2O6 berhasil dilakukan dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun jambu biji (Psidium Guajava L.) dalam sistem dua fasa. Ekstrak n-heksana daun jambu biji memilki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, dan steroid yang berperan sebagai basa lemah dan capping agent dalam proses sintesis nanopartikel. Karakterisasi FTIR, XRD, dan UV-Vis DRS dilakukan untuk mengetahui sifat struktural dan optik dari nanopartikel dan nanokomposit yang dihasilkan. Berdasarkan karakterisasi UV-Vis DRS, diperoleh nilai energi band gap dari nanopartikel ZnO, nanopartikel ZnV2O6, dan nanokomposit ZnO/ZnV2O6 masing-masing sebesar 3,25 eV; 2,28 eV; dan 2,95 eV. Selain itu, hasil uji fotokatalitik menunjukkan bahwa nanokomposit ZnO/ZnV2O6 memiliki aktivitas fotokatalitik yang paling baik dibandingkan nanopartikel ZnO dan ZnV2O6 dalam mendegradasi tetracycline di bawah sinar tampak selama 120 menit. Persen fotodegradasi tetracycline oleh ZnO/ZnV2O6, ZnV2O6, dan ZnO berturut-turut sebesar 96,77%; 82,69%; dan 29,82%. Lebih lanjut, reaksi fotodegradasi tetracycline menggunakan ZnO/ZnV2O6 mengikuti model kinetika laju orde satu semu dengan konstanta laju sebesar 2,92 × 10-2 min-1.

In this research, synthesis of ZnO nanoparticles, ZnV2O6 nanoparticles, and ZnO/ZnV2O6 nanocomposites were successfully carried out by means of green synthesis method using guava (Psidium Guajava L.) leaf extract in a Two-Phase System. Guava leaf n-hexane extract contains secondary metabolites such as alkaloids, saponins, and steroids were used as weak bases source and capping agents in the synthesis process of nanoparticles. FTIR, XRD, and UV-Vis DRS measurements were conducted to elucidate the structural and optical properties of nanoparticles and nanocomposites. Based on the results of characterization using UV-Vis DRS, the band gap energy values of ZnO nanoparticles, ZnV2O6 nanoparticles, and ZnO/ZnV2O6 nanocomposites were 3,25 eV; 2,28 eV; and 2,95 eV. In addition, the photocatalytic test results showed that ZnO/ZnV2O6 nanocomposites had the best photocatalytic activity compared to ZnO and ZnV2O6 nanoparticles tetracycline degradation under visible light for 120 minutes. Tetracycline photodegradation percentage by ZnO/ZnV2O6, ZnV2O6, and ZnO obtained were 96,77%; 82,69%; and 29,82%, respectively. Additionally, the reaction kinetics of tetracycline photodegradation using ZnO/ZnV2O6 was found to be a pseudo-first-order rate with a rate constant of 2.92 × 10-2 min-1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amirah Deandra Diba
"ABSTRACT
Di Indonesia, kanker kolorektal termasuk dalam kanker dengan insidensi tinggi yang
memiliki rata-rata kematian sebanyak 10.2% pada pria dan 8.5% pada wanita.
Meskipun kemoterapi adalah terapi standar untuk kanker kolorektal, efek samping yang
disebabkan masih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan agen antikanker potensial yang
berasal dari herbal sebagai terapi baru atau tambahan. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, kulit Garcinia mangostana L. (mangostin) mengandung α- mangostin yang
berpotensi sebagai agen antikanker karena dapat memicu apoptosis dan memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi. Untuk meningkatkan efikasinya di area kolon,
fraksinasi ekstrak etil asetat dari G. mangostana L. diformulasikan ke dalam bentuk
mikropartikel dan dienkapsulasi dengan kitosan-alginat yang bersifat targeted-release
pada area kolon. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LD50 dari fraksinasi etil
asetat ekstrak G. mangostana L. dengan mikroenkapsulasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji toksisitas akut oral dengan menggunakan 20 mencit
BALB/c betina nulipara yang dibagi menjadi 4 kelompok (n=5) yang diberikan dosis
tunggal 2, 3, dan 5 g/kgBB dan satu kelompok kontrol. Administrasi ekstrak pada
mencit BALB/c pada dosis tunggal mangosteen 2, 3, dan 5 g/kgBB tidak menunjukkan
gejala toksisitas selama 14 hari observasi. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan
bahwa mikropartikel ekstrak fraksi etil asetat G. mangostana L. tidak menunjukkan
toksisitas pada dosis tunggal 2, 3, dan 5 g/kgBB. Untuk memastikan tingkat keamanan
dari partikel ini, perlu dilakukan pemeriksaan histopatologi dan biokimia serta uji
toksisitas subkronik.

ABSTRACT
In Indonesia, colorectal cancer is included in the list of cancers with high incidence with
estimated death rate of 10.2% in men and 8.5% in women. Although chemotherapy is a
standard therapy for colorectal cancer, it leaves a problem of adverse side effects that
need to be sought from potential anticancer agents from herbs to be used as a new or
additional therapy. Based on previous studies, Garcinia mangostana L. (mangosteen)
pericarp contains α- mangostin that is potential as an anti-cancer agent as it can induce
apoptosis and has a high antioxidant content. To improve its efficacy in the colon area,
fractionation of ethyl acetate extract of G. mangostana L. was then formulated into
microparticles encapsulated by chitosan-alginat material which targeted-release aiming
the colon area. This research aims to identify the LD50 microencapsulated fractionation
of ethyl acetate extract of G. mangostana L. The method used in this experiment was
oral acute toxicity test using 20 nulipara female BALB/c mice that were divided into 4
groups (n=5) that were given intragastric administration of a single dose of 2, 3, and 5
g/kg.BW and one control group. Administration of this extract to BALB/c mice at a
single dose of 2, 3, and 5 g/kg body weight mangosteen produced no toxicity signs
during 14 days of observation. The results of this study indicate that encapsulated of
ethyl acetate fraction microparticles of G. mangostana L. extract cause no toxicity at a
single dose of 2, 3, and 5 g/kg body weight. To ensure the safety level,
histopathological, biochemical examination and subchronic toxicity test are necessary."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu Widya Ningrum
"Hingga saat ini di Indonesia belum ada metode uji toksisitas akut limbah yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Organization for Economic Cooperation & Development (OECD) merupakan salah satu organisasi yang sudah mengeluarkan prosedur standar pengujian toksisitas lingkungan OECD 425 secara internasional.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah metode OECD 425 memenuhi persyaratan validasi yaitu akurasi dan presisisi serta dapat digunakan sebagai metode standar pengujian toksisitas akut limbah di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan tembaga (II) sulfat pentahidrat sebagai reference toxicant untuk mengetahui nilai LD50 dan pengaruh pemberian larutan tersebut pada hati dan ginjal. Hewan uji berupa mencit betina galur DDY sebanyak 120 ekor. Kelompok perlakuan diberi tembaga (II) sulfat pentahidrat dengan dosis berturut-turut 840 dan 2150 mg/kg bb, sedangkan kelompok kontrol diberi akuades. Nilai LD50 ditentukan dengan software AOT425StatPgm, kemdian dilakkan validasi nilai LD50 tersebut.
Hasil uji toksisitas akut oral OECD 425 menunjukkan nilai LD50 tembaga (II) sulfat pentahidrat 1344 mg/kg bb yang sesuai dengan literatur. Pemeriksaan histologi hati dan ginjal menunjukkan adanya pengaruh pemberian dosis 840 mg/kg bb dan 2150 mg/kg bb. Metode pengujian toksisitas akut oral OECD 425 memenuhi persyaratan akurasi dan presisi serta dapat menjadi metode acuan untuk pengujian toksisitas akut oral limbah di Indonesia.

Up to this time in Indonesia, an acute oral toxicity test of waste hasn?t been accreditated by the National Accrediatation Committee (KAN). Organization for Economic Cooperation & Development (OECD) is one of the organization which published an OECD 425 guideline method for environmental toxicology testing internationally.
This study was intended to find out whether the OECD 425 method can satisfy the accuracy and precision of validation criteria and can be used as the standard acute toxicity test for waste in Indonesia. Copper (II) sulphate pentahydrate was used as a reference toxicant in order to determine the LD50 value and determine the effect of the solution on liver and kidney. One hundred and twenty DDY female mice were used in the trial. Treated groups were given the reference toxicant solution of copper (II) sulphate pentahydrate with dose of 840 and 2150 mg/kg bw, while control group was given the aquadest. LD50 value was determined by AOT425StatPgm software.
The results of the acute oral toxicity OECD 425 test showed that LD50 value of copper (II) sulphate pentahydrate was 1344 mg/kg bw which was in agreement with literature. The histology examinations data showed that administration of the reference toxicant solution dose 840 mg/kg bw and 2150 mg/kg bw affect the liver and kidney of mice. Acute oral toxicity OECD 425 method has proved its accuracy and precision of validation criteria, thus can be used as the reference acute toxicity method for waste in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42763
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putranto Setiawan
"Trembesi merupakan tanaman kering yang hidup di daerah tropis yang berasal dari Amerika pusat yang menyebar luas hingga Venezuela dan Kolombia. Tanaman ini selain dimanfaatkan untuk mengurangi polusi udara dan menyerap air, biji dan daunnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat. Sampai saat ini belum ada bukti apakah biji trembesi aman atau tidak untuk dikonsumsi. Oleh karena itulah peneliti merasa perlu untuk mengetahui toksisitas tanaman ini.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan Uji toksisitas akut (LD50) untuk melihat efek toksisitas. Uji ini dilakukan dengan melihat kategori dosis manakah yang mampu membunuh 50% populasi sampel yang dicekoki trembesi. Setelah didapatkan, maka dapat ditentukan trembesi termasuk kategori dosis yang mana. Kategori dosis toksisitas yang dipakai pada penelitian ini adalah dosis moderately toxic. Pada penelitian ini organ yang diperiksa oleh peneliti adalah hati, karena hati merupakan organ yang berperan dalam menetralisasi zat-zat racun terutama yang masuk ketubuh melalui saluran pencernaan.
Setelah dilakukan pencengkokan dengan ketiga rkstrak tersebut, tidak ada hewan coba yang mati. Kemudian setelah diamati sejak pemberian trembesi hingga hari ke-14. Tidak didapatkan mencit yang mati. Setelah itu, organ hati dari masing-masing hewan coba diambil untuk dibuat sediaan mikroskopiknya. Dari pemeriksaan, tidak ditemukan kelainan mikroskopik pada hati. Dapat disimpulkan bahwa trembesi terbukti tidak memiliki efek toksik pada hati mencit. LD50 untuk ketiga ekstrak tersebut adalah practically non-toxic.

Trembesi is plants that live in the tropics. This plant comes from central America who spread to Venezuela and Colombia. This plant is used in addition to reducing air pollution and absorb water, seeds and leaves are used by the community as a drug. Until now there has been no evidence whether the trembesi seeds is safe or not for consumption. That is why researchers find it necessary to know the toxicity of this plant.
In this study, researchers will use acute toxicity test (LD50) to see the effects of toxicity. This test is done by looking at what dose category are able to kill 50% of the sample population is fed a trembesi. Once obtained, trembesi can be categorized into six doses: supertoxic, extremely toxic, highly toxic, moderately toxic, slightly toxic, or Practically non-toxic. In this study the organ being examined by investigators is the heart, because the liver is the organ that plays a role in neutralizing toxic substances that enter through the gastrointestinal tract.
After the experiment, all mice survived. During the observation until the 14th day. There were no mice died. After that, the liver of each animal was taken for microscopic preparations made. From the examination, there was no microscopic abnormalities in liver Now, we can concluded that the trembesi didn’t show any toxic effects on the liver of mice. LD50 for the three extracts are Practically non-toxic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Fitri Testa Nuridayanti
"ABSTRAK
Rambut jagung untuk peluruh air seni, penurun tekanan darah tinggi, dan penurun kadar kolesterol belum diketahui keamanan penggunaannya, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai keamanannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keamanan penggunaan ekstrak air rambut jagung yang ditinjau dari nilai LD50 dan pengaruhnya terhadap fungsi hati dilihat dari dari aktivitas alanin aminotransferase (ALT) dan alkali fosfatase (ALP) plasma serta fungsi ginjal dilihat dari kadar urea dan kreatinin plasma. Hewan uji berupa mencit jantan dan betina galur DDY, sebanyak 50 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1, 2, 3, dan 4 diberi ekstrak air rambut jagung dengan dosis berturut¬turut 3,84; 7,68; 15,36; 30,72 g/kg bb, sedangkan kelompok 5 diberi larutan CMC 0,5%. Nilai LD50 ditentukan dengan menghitung jumlah hewan yang mati selama 24 jam setelah pemberian ekstrak. Pengukuran fungsi hati dan ginjal dilakukan pada 24 jam dan 14 hari setelah perlakuan. Penilaian fungsi hati ditinjau dari aktivitas ALT dan ALP menggunakan metode kolorimetri, penilaian fungsi ginjal ditinjau dari kadar urea menggunakan metode Fearon dan kadar kreatinin menggunakan metode Jaffe yang dimodifikasi. Hasilnya menunjukkan pemberian ekstrak air rambut jagung sampai dosis tertinggi 30,72 gram ekstrak/kg bb tidak menimbulkan kematian dan tidak mempengaruhi fungsi hati dan ginjal mencit.

ABSTRACT
Corn silk for diuretic, antihypertension, and antihyperlipidemia is unknown its safety of use, so that research was needed to find out its safety of use. This study was intended to find out the safety of use of aqueous extract of corn silk reviewed from LD50 and its effect on liver function in terms of alanin aminotransferase (ALT) and alkali phosphatase (ALP) activity and renal function in terms of urea and creatinine level. Fifty DDY male and female mice were used and divided into 5 groups. First to fourth groups were given the aqueous extract of corn silk with dose respectively 3.84; 7.68; 15.36; 30.72 g/kg bw, while fifth group was given 0.5% of CMC solution. LD50 value was determined by calculating dead mice for 24 hours of administration of extract. Measurements of liver and renal function were carried out in 24 hours and 14 days after treatment. Assessment of liver function in terms of ALT and ALP was using colorimetry method, assessment of renal function in terms of urea level was using Fearon method and creatinine level was using modified Jaffe method. Results showed that administration of aqueous extract of corn silk until dose of 30.72 g/kg bw did not cause death and did not affect liver and renal function of mice."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S673
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Idawaty Elisabet
"Timbal, mangan, fenol, merupakan zat-zat kimia yang banyak terdapat
diperairan karena berasal dari limbah buangan industri, maupun sisa-sisa
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diperairan, terutama
timbal dan mangan juga terdapat di linkungan udara.Kandungan yang berlebihan
akan zat-zat tersebut diperairan dapat menimbulkan kemsakan dalam sistem biota
akuatik, terutama pada ikan, yang akhirnya dapat merugikan manusia pula, karena
hidup manusia tidak bisa lepas dari air dan lingkungan sekitar.Dalam penelitian ini
dilakukan uji toksisitas akut zat-zat tersebut terhadap ikan mas yang berusia
sekitar 1 bulan dengan berat antara 1 - 2 gr.Timbal dan mangan yang
dipergunakan dalam bentuk senyawaan dengan nitrat, dan fenol dalam bentuk fenol mumi. Parameter dalam uji toksisitas akut ini adalah LCso. yaitu konsentrasi
toksikan dimana diperoleh 50% hewan uji mati. Pengujian dllakukan selama 96
jam atau 4 hari. Penelitlan ini juga mengamati apakah ada bioakumulasi zat-zat
tersebut dalam tubuh ikan. Hasii yang diperoleh dari penelitlan ini adalah harga
LCso - 96 jam bagi fenol adalah sebesar 40 ppm, timbal nitrat sebesar 50 ppm,
dan 100 ppm bagi mangan nitrat. Tidak terlihat adanya akumulasi pada ikan mas
untuk semua senyawa tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal
"ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan formula ekstrak daun Jambu
Biji imtuk mendapatkan suspensi oral yang relatif stabil secara fisika dan kimia, dengan raenggunakan Avicel RG 591P sebagai zat pensuspensi.
Evaluasi stabilita secara fisika dan kimia dari sus
pensi dengan raengukur parameter; rupa sediaan, pH sediaan, viskosita, kestabilan kandungan kimia dan kadar tanin total. Pemeriksaan dilakukan mulai dari saat pembuatan ,sampai ± 14 minggu kemudian dalam keadaan temperatur kamar dantemperatur (2-a)°G.
Dari hasil percobaan diperoleJi suspensi ekstrak daun
Jambu Biji yang, relatif baik adalah suspensi dengan buffer citrat pH + 5 yang disimpan pada temperatur (2-8)°G. Semua suspensi yang disimpan pada temperatur kamar,setelah 2 minggu mengalami penurunan kadar tanin total."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>