Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212944 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Cuaca antariksa sangat dipengaruhi oleh aktivitas matahari, terutama oleh naiknya aliran plasma yang berasal dari flare dan lontaran massa korona. Salah satu akibat dari aktivitas matahari ini adalah munculnya badai geomagnet yang dapat mempengaruhi kerapatan elektron di ionosfer. Beberapa peristiwa eruptif di matahari mempengaruhi geomagnet dan ionosfer di Indonesia. Beberapa flare dengan kelas sinar X yang kuat, yaitu flare tanggal 14 Juli 2000, 28, dan 29 Oktober 2003, dan lontaran masakorona yang menyertainya, mempunyai dampak yang cukup besar terhadap geomagnet dan ionosfer di Indonesia. Pengaruh pada geomagnet terlihat dengan adanya
Sudden Storm Commencement (SSC) dan turunnya kuat medan magnet, sedangkan pada ionosfer ditandai dengan munculnya deviasi yang besar dari frekuensi kritis lapisan F2 (foF2) terhadap mediannya.
"
620 DIR 4:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Semburan radio matahari tidak selalu ditemui pada kejadian badai geomagnet yang kuat meskipun pada umumnya intensitas badai akan lebih kuat bila flare yang
mengakibatkan badai ini dikuti oleh semburan radio. Flare yang lebih besar mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk disertai dengan semburan radio. Semburan radio yang terkait sebagian besar adalah tipe II yang terjadi bersama-sama dengan tipe IV. Akan tetapi importansi flare ternyata tidak mempunyai keterkaitan yang erat dengan intensitas badai geomagnet."
620 DIR 3:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"
Perbandingan antara curah hujan konvektif hasil simulasi Model Sirkulasi Umum Atmosfer (Atmospheric General Circulation Model, atau disingkat AGCM) dengan data pengamatan telah dilakukan. Model Sirkulasi Umum yang digunakan adalah CSIRO9 (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization), sedangkan data pengamatan diperoleh dari satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission). Data yang dibandingkan adalah curah hujan konvektif rata-rata bulan Januari s.d Desember tahun 2004. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa pola-pola distribusi curah hujan hasil simulai model dan pergerakannya secara umum mengikuti pola-pola yang diperlihatkan data pengamatan, namun secara rinci memperlihatkan perbedaan-perbedaan, yang diperkirakan antara lain akibat dari resolusi model yang relatif rendah. Peningkatan resolusi model diperlukan untuk meningkatkan ketepatan prediksi di wilayah benuamaritim Indonesia."
620 DIR 4:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam kegiatan deteksi otomatis Sudden Commencement (SC) dan fenomena lain yang terkait, studi tentang penentuan onset SC merupakan fokus utama yang harus dipahami, selain juga karakteristik SCnya sendiri. Dalam makalah ini SC dibedakan menjadi SC (SI) yaitu SC yang tidak diikuti oleh peristiwa badai geomagnet dan SC (SSC)
yaitu SC yang diikuti oleh peristiwa badai geomagnet (SC (SSC)). Sampai saat ini sudah banyak metode yang telah digunakan untuk menentukan onset data deret waktu. Salah satu dari metode tersebut adalah dengan metode pemfilteran diferensial data deret waktu. Demikian juga dalam kegiatan ini, penentuan onset SC dilakukan dengan metode pemfilteran terhadap diferensial data deret waktu untuk menetapkan satu harga batas yang merupakan kriteria onset SC. Adapun data yang digunakan adalah data komponen H menitan dari stasiun Biak tahun 2000 dan didukung dengan data komponen H stasiun Okinawa sebagai pembanding keberadaan SC. Dari analisis data diperoleh bahwa onset SC (SSC) umumnya terdapat pada titik ketika diferensial data dicut-off pada amplitudo > 4 nT/menit, sedangkan onset SC (SI) umumnya terdapat pada titik ketika diferensial data dicut-off pada amplitudo > 2 nT/menit. Dengan kedua harga cut-off di atas maka kriteria onset SC (SSC) dan SC (SI) dapat dilakukan secara otomatis."
620 DIR 3:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"
The fluxgate magnetometer equipment of LAPAN up to now does not have a supporting system to monitor geomagnetic anomaly in real time. For that reason it is necessary to build and develop such a system. In this system that we will develop a system, so that the analog data received by the fluxgate magnetometer (H component, D component and Z component) parallelly will be procceed to be a digital data integrated trought a card interface. This real time data monitoring system will be by the software to do data acquisition and visualization"
620 DIR 1:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Su Ritohardoyo
Yogyakarta : Ombak, 2013
711.4 RIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Satelit CARTOSAT-1 yang didedikasikan terhadap pandangan stereo untuk pemetaan skala luas dan aplikasi-aplikasi pemodelan lahan, telah diluncurkan dengan roket India
PSLV-C6 (Polar Satellite Launch Vehicle-C6), pada tanggal 5 Mei 2005 dari lokasi peluncuran di Sriharikota, India. Tulisan ini menguraikan karakteristik teknis satelit CARTOSAT-1 dan sensor yaitu: dua buah kamera Pankromatik, karakteristik data citra CARTOSAT-1, produk data CARTOSAT-1, aplikasi data CARTOSAT-1, serta analisis pemanfaatan data CARTOSAT-1 untuk berbagai bidang aplikasi. Metode pelaksanaan kajian adalah dengan mempelajari literatur/informasi/data yang diperoleh dari operator satelit, media internet, hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, dan melakukan analisis.
"
620 DIR 3:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The technical capability of IRS-P6 satellite remote sensing system i.e. the satellite system and its sensors, the data characteristics and the data product types, and also the data application was studied based on the current literatures or informations. The study results can be used as considerations tool in the alternative data to replace the ETM plus LANDSAT data in SLC OFF condition. The result also can be used as a consideration in the development of LAPAN REMOTE SENSING GROUND STATION FOR THE CONTINUITY OF REMOTE SENSING DATA SERVICE IN iNDONESIA AND ALSO TO SOLVE THE etm plus LANDSAT in SLC OFF condition. The study results among others are the technical capability of IRS-P6 satellite system and its sensors i.e: LISS III, LISS IV and AWIFS, the data characteristics, the dsata product types and also the main data application. Another result showed that the LISS III IRS-P6 data can be used to replace the ETM plus LANDSAT data in SLF OFF condition based on the capability of the IRS-P6 sensors or the data ie : spectral resolution, spatial resolution, radiometric resolution, temporal resolution and also the data swath ; however the thermal band spectral is not exist to replace the ETM plus LANDSAT. The considerations or the advantages in the use each of IRS-P6 (LISS III, LISS IV, AWiFS) data for various applications is also presented in this paper."
620 DIR 1:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Satelit-mikro Beijing-1 diluncurkan pada tanggal 27 Oktober 2005, dari Plesetsk Cosmodrome di Rusia bagian Utara ke Orbit Bumi Rendah pada ketinggian 686-km, dengan umur operasi diharapkan lebih dari 5 tahun. Satelit-mikro Beijing-1 dengan massa 166 kg, dilengkapi dengan sensor pencitra kamera Pankromatik yang menghasilkan citra Pankromatik, dengan resolusi spasial tinggi (4 m ) dengan lebar liputan satu citra 27 km, dan sensor pencitra multi-spectral 3-kanal yang menghasilkan citra resolusi medium (32 m) dengan lebar liputan satu citra 600 km, dan resolusi temporal 5 hari. Satelit Beijing-1 (DMC+4) bergabung dengan 4 anggota Konstelasi Pemantauan Bencana Alam (Disaster Monitoring Constellation-DMC), yang mencakup satelit-satelit dari Aljazair, Turki, Nigeria dan Inggris (UK), yang dikoordinasikan secara internasional oleh DMCii, satu perusahaan cabang dari SSTL. Dengan mengoperasikan 5 satelit-mikro tersebut dalam satu konstelasi yang bekerja bersama-sama, DMC mampu mengumpulkan citra dari lokasi di mana saja di dunia dalam 24 jam pada basis harian. Tulisan ini menguraikan: karakteristik teknis satelit-mikro Beijing-1 dan DMC, karakteristik teknis sensor pada Beijing-1, karakteristik data citra, aplikasi data, dan analisis pemanfaatan data Beijing-1untuk berbagai aplikasi. Metode pelaksanaan kajian adalah mempelajari materi studi berdasarkan literatur/informasi/data yang diperoleh dari badan/lembaga pemilik satelit serta dari media internet, dan sumbersumber referensi literatur lainnya/hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, serta melakukan analisis."
620 DIR 4:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>