Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"
In this paper we present the relationship between long duration H-alpha flare events and suspot number during the period of 1980-2004. We counted as long duration events all those of one hour or more. It is shown that the long duration H-alpha flare events tend to trace the sunspot cycle with some anomalies"
620 DIR 1:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Three Long Duration Event (LDE) flares erupted from solar surface in the period of 15-17 January 2005. They have similar characteristics, which are gradual flares and reach maximum intensity longer than their decay. These LDE flares were accompanied by CME and proton event which led to the increase of 10.7 cm flux and to the local geomagnetic storms at middle and high latitude."
620 DIR 1:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Flare observations are numerous, and this approach should be supported by theoretical approach especially through modelling by numerical simulation. We make an analysis of reconnection process which precedes flare through numerical simulation. This method is the best method in flare modelling because processes in flare behave non lineraly so analytical method can't be used."
620 DIR 1:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pelontaran massa korona (CME) adalah salah satu aktivitas matahari yang
menghasilkan pancaran partikel energi tinggi ke angkasa. Partikel-partikel ini kemudian menjadi angin surya yang selanjutnya bisa mencapai bumi. Telaah ini mencoba melakukan analisis pada beberapa peristiwa CME yang cukup besar untuk bisa mendapatkan informasi mengenai pengaruh yang mungkin bisa diberikannya pada daerah-daerah yang cukup jauh melalui pancaran angin surya yang dihasilkannya. Untuk itu diamati juga gejala-gejala angin surya yang kemungkinan diakibatkan oleh CME tersebut. Didapat bahwa beberapa peristiwa CME menghasilkan angin surya yang cukup deras, tetapi ada juga yang tidak menghasilkan angin surya yang cukup deras. Perbedaan ini masih perlu ditelaah lebih lanjut dalam rangka mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai adanya perbedaan-perbedaan tersebut."
620 DIR 3:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam tulisan ini dianalisa keterkaitan antara aktivitas matahari dengan aktivitas geomagnet yang teramati dari Stasiun Pengamat Dirgantara Biak untuk rentang waktu tahun 1996 sampai dengan 2001. Tingkat aktivitas matahari dinyatakan oleh indeks flare dan bilangan sunspot. Pengamatan aktivitas geomagnet dilakukan di Biak (koordinat geografis -1.08° lintang selatan dan 136.5° bujur timur, koordinat geomagnet -12.8° selatan). Ditunjukkan bahwa tingkat gangguan geomagnet akan naik bila aktivitas matahari juga meningkat, dan keduanya mempunyai korelasi yang baik pada malam hari waktu setempat.
"
620 DIR 3:3 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Geomagnetic disturbances are closely related with the interplanetary magnetic field, particularly the southward component (negative Bz), since such condition can lead to the energy tranfer from the solar wind into the Earth’s magnetosphere. The energy transfer can cause disturbance in geomagnetic field, which is represented by disturbance index Dst. The good correlation between the minimum values of Bz and Dst means that the stronger the magnetic field can lead to the stronger disturbance. However, the minimum of both parameter do not occur simultaneously. From analysis of 41 geomagnetic storms with Dst ≤ -30 nT, in general, the time delay between Bz and Dst is two hours, which Bz reach minimum two hour before the Dst. It represent the time that required by the disturbance to travel from magnetopause to the Earth. Keywords: Geomagnetic disturbance, Interplanetary magnetic field
"
620 DIR 6:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini berupa analisis kondisi atmosfer pada skala global dan regional pada tahun 2008. Berdasarkan data suhu permukaan dari NCDC (National Climatic Data Center), suhu permukaan bumi, baik daratan maupun lautan, pada tahun 2008, mengalami kenaikan sebesar 0,49ºC lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata suhu abad 20. Tercatat suhu-suhu ekstrim di tahun 2008 termasuk suhu di bawah rata-rata di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, China tenggara pada bulan Januari 2008. Berdasarkan data MSU yang dianalisis untuk NOAA oleh Universitas Alabama di Huntsville (UAH), Remote Sensing Systems (RSS, Santa Rosa, California) dan Universitas Washington (UW), ada kenaikan suhu global di troposfer tengah, meskipun menggunakan teknik analisis yang berbeda, tetapi memberikan hasil yang sama kecuali trendnya. Presipitasi global di tahun 2008 lebih tinggi dibandingkan dengan presipitasi rata-rata selama tahun 1961-1990. Presipitasi selama setahun bervariasi terhadap wilayah. Dalam skala regional, kondisi kering terjadi di Hawai, Amerika Serikat bagian barat dan tengah selatan, Alaska bagian barat daya, Afrika tenggara, Eropa selatan, India utara dan beberapa wilayah di Argentina, Uruguay, Asia Timur, sepanjang pantai timur Brazil dan Australia bagian barat daya. "
620 DIR 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Semburan radio matahari tidak selalu ditemui pada kejadian badai geomagnet yang kuat meskipun pada umumnya intensitas badai akan lebih kuat bila flare yang
mengakibatkan badai ini dikuti oleh semburan radio. Flare yang lebih besar mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk disertai dengan semburan radio. Semburan radio yang terkait sebagian besar adalah tipe II yang terjadi bersama-sama dengan tipe IV. Akan tetapi importansi flare ternyata tidak mempunyai keterkaitan yang erat dengan intensitas badai geomagnet."
620 DIR 3:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"bilangan prima dalam perkembangan ilmu komputer dan teori bilangan sangat perlu untuk menghasilkan suatu tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan perangkat keras. tools yang yang dapat digunakan untuk membangkitkan pola-pola urutan bilangan prima yang teratur. struktur bit-array merupakan metoda pengelompokan variabel-variabel yang berisi kumpulan data dengan tiap elemen data yang bertipe sama serta dapat digunakan dalam penyimpanan urutan dalam bilangan yang dihasilkan."
050 JDST 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>