Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamsul Rizal
"Penelitian ini telah dilaksanakan di dua lokasi berbeda yaitu cagar alam Rimbo Panti dan kawasan Wisata Lubuk Minturun Padang pada buan juni-juli 2003 dengan metode penelitian deksriptif Sampel diambil menggunakan jaring serangga di emapt area hutan, semak belukar, ladang dan aliran air. Analisis persamaan komunitas menunjukan 55% memiliki persamaan komunitas."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Nur Huwaida
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui preferensi pakan kupu-kupu terhadap beberapa jenis herba liar yaitu Tridax procumbens, Asystasia gangetica, Cyanthillium cinereum, dan Oxalis barrelieri yang ada di lahan terbuka Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Selain itu, untuk mengetahui kupu-kupu juga memanfaatkan herba tersebut sebagai tumbuhan inang untuk peletakkan telurnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari?April 2016 di lima lokasi lahan terbuka Kampus UI Depok yaitu dekat gedung sabda widya, dekat pintu masuk hutan kota wales barat, belakang gedung PSJ, dekat area parkir motor gedung PPMT, dan dekat gedung DRPM. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 11 jenis kupu-kupu dari famili Papilionidae (Papilio demoleus), Pieridae (Appias olferna, Delias hypareta, Eurema hecabe, Leptosia nina, Catopsilia pomona, Delias periboea) dan Nymphalidae (Junonia orithya, Hypolimnas bolina, Ypthima horsfieldii, dan Junonia almana) mengunjungi ke-empat jenis herba liar. Sebanyak 8 jenis kupu-kupu menyukai herba liar Tridax procumbens dan Asystasia gangetica. Lima jenis kupu-kupu menyukai Oxalis barrelieri dan 2 jenis menyukai Cyanthillium cinereum. Preferensi pakan kupu-kupu dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu struktur dan daya tarik bunga, ketersediaan tumbuhan di lokasi penelitian, dan sindroma bunga yang disukai oleh kupu-kupu. Tumbuhan pakan kupu-kupu dewasa berbeda dengan tumbuhan tempat kupu-kupu meletakkan telur.

This study was conducted to determine the preferences of butterflies feed on some kind of wild herbs such as Tridax procumbens, Asystasia gangetica, Cyanthillium cinereum, and Oxalis barrelieri at the Universitas Indonesia (UI) Depok open land. Moreover, the study also conducted to determine whether the butterflies also use herbs as host plants for laying eggs. The experiment was conducted in February ? April 2016 in five locations open land UI Depok Campus. The locations are closed by Sabda Widya Building, near by the entrance of the Wales Barat Woods, behind the PSJ Building, parking area near by the PPMT Building, and near by the DRPM Building. The results revealed that there are 11 species of butterfly of the family Papilionidae (Appias olferna), Pieridae (Appias olferna, Delias hypareta, Eurema hecabe, Leptosia nina, Catopsilia pomona, Delias periboea), and Nymphalidae (Junonia orithya, Hypolimnas bolina, Ypthima horsfieldii, dan Junonia almana) visited all four kinds of wild herbs. Eight species of butterflies like Tridax procumbens andAsystasia gangetica. Five species of butterflies like Oxalis barrelieri and two species like Cyanthillium cinereum. Butterfly feeding preferences are influenced by the structure and appeal of the flower, plant availability in the study site, and the syndrome of flowers favored by butterflies. Plants that is adult butterfly?s feed preference is different from plants where butterflies lay its eggs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Andini Fatiningtyas
"COVID-19 yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) menjadi pandemi di seluruh dunia pada 2020 hingga 2022. Dari agen terapi yang direkomendasikan, nirmatrelvir dan ritonavir aktif bekerja langsung menargetkan virus. Kemudian berkembang berbagai peluang pengembangan obat yang menargetkan virus secara langsung, dan salah satu target yang menarik adalah papain-like protease (PLpro), yaitu proein yang berperan penting dalam replikasi virus. Beberapa bahan alam yang berpotensi diteliti aktivitas penghambatannya terhadap PLpro adalah bunga telang (Clitoria ternatea), daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.), dan jamblang (Syzygium cumini). Tujuan dari penelitian ini ialah memprediksi aktivitas penghambatan PLpro kandungan bunga telang (Clitoria ternatea), daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.), dan jamblang (Syzygium cumini) yang dilakukan dengan metode penambatan molekul (molecular docking) secara in silico, dan dilanjutkan dengan uji in vitro. Metode penambatan molekul divalidasi dengan metode redocking dan didapatkan nilai RMSD 0,728 Å yang berarti metode valid (RMSD<2,0 Å). Uji penambatan molekul ketiga tanaman tersebut menunjukkan hasil adanya kandungan senyawa yang berpotensi untuk menghambat aktivitas PLpro. Ligan dengan nilai afinitas ikatan ternegatif dari masing-masing tanaman adalah asam folat (jamblang) dengan nilai -8,3 kcal/mol; petunidin 3-glucoside (telang) dengan nilai -7,1 kcal/mol; dan (-)-Epicatechin 3-O-gallate (belimbing manis) dengan nilai -8,6 kcal/mol. Hasil uji in silico dikonfirmasi dengan uji in vitro yang dilakukan dengan fluorescence-based inhibitory assay menggunakan PLpro sebagai protein target, substrat Z-RLRGG-AMC, serta inhibitor kontrol GRL0617. Hasil uji in vitro mendapatkan nilai IC50 GRL0617 3,38 μM. Ekstrak herbal dengan persentase inhibisi terbaik adalah ekstrak tunggal jamblang dengan nilai 66,10%.

COVID-19 caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus became the cause of the global pandemic from 2020 until 2022. Among currently recommended therapeutic agents, nirmatrelvir and ritonavir actively works by directly targeting the virus. This leads to various opportunities for developing drugs that acts directly on the structure of the virus. One interesting target for such drugs is the papain-like protease (PLpro) which is a protein that plays a significant role in viral replication. Several natural sources which has potential for their inhibitory activity against PLpro to be studied are butterfly pea (Clitoria ternatea), star fruit (Averrhoa carambola L.) and Java plum (Syzygium cumini). This study aimed to predict the inhibitory activity against PLpro possessed by the chemical contents of butterfly pea (Clitoria ternatea), star fruit (Averrhoa carambola L.) and Java plum (Syzygium cumini) through molecular docking and in vitro assay. Prediction of inhibitory activity against PLpro was done using molecular docking. The molecular docking method was validated using redocking method and RMSD score of 0.728 Å was received. This indicated that the docking method was valid (RMSD<2.0 Å). Molecular docking result showed that all three plants contain chemicals that have potential to inhibit PLpro activity. Ligands with the lowest binding affinity from each plant are folic acid (Java plum) with a score of -8.3 kcal/mol; petunidin 3-glucoside (butterfly pea) with -7.1 kcal/mol; and (-)-Epicatechin 3-O-gallate (star fruit) with -8.6 kcal/mol. Results from in silico study were then confirmed through in vitro assay using fluorescence-based inhibitory assay using PLpro as target protein, Z-RLRGG-ACM as the substrate and GRL0617 as the control inhibitor. IC50 concentration result of GRL0617 was 3,38 μM. Herbal extract with the best inhibition percentage was found to be Java plum with an inhibition percentage of 66.10%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Dwi Pratiwi
"Studi ini bertujuan untuk membahas fenomena transformasi tipologi hunian yang terjadi pada permukiman warga di sekitar hutan wisata yang ada di Kawasan Ciwidey, yang terletak di Kawasan Peri-Urban Bandung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, serta bentuk transformasi yang terjadi. Peri-urban Bandung, sebagai bagian dari Bandung Metropolitan Area, merupakan salah satu kawasan peri-urban yang berkembang sangat cepat akibat pertambahan penduduk, pertumbuhan permukiman, perkembangan area industri, peningkatan kegiatan pariwisata, yang diperkuat dengan pembangunan infrastruktur jalan tol. Kegiatan-kegiatan tersebut membuka peluang ekonomi yang cukup besar, sehingga mendorong masyarakat setempat untuk mentransformasi hunian mereka menjadi fasilitas komersial, untuk mengakomodasi masyarakat pendatang maupun turis, baik untuk mendapatkan pendapatan tambahan maupun pekerjaan utama. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan riset berupa studi kasus dan analisis kualitatif untuk mengetahui secara detail transformasi bangunan yang dilakukan oleh pengelola bangunan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa perubahan yang dilakukan berupa perubahan fisik dan territorial, dimana perubahan tersebut sangat bergantung kepada kesepakatan antaraktor atau pengelola lahan, serta kebijakan pemerintah setempat. Di samping itu, kegiatan di hutan wisata menjadi motif yang kuat bagi sebagian pemilik properti untuk melakukan transformasi permukiman tersebut karena permintaan akan fasilitas pariwisata yang cukup besar"
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Jeffry R. H.
2005
T23024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Data of Dipterocarpaceae species have been extracted from 8 studied plots of 1-ha each, distributed in three types of natural forest in Kalimantan (those were 4 plots in mixed dipterocarps forest, 2 plots in peat swamp forest and 2 plots in heath forest types ) for further population analysis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In order to know the effect of isolation methods on the occurance and capability of soil fungi to degrade cellulose, a study was conducted in postburning forest in wanariset-Semboja, East Kalimantan..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zurly Hidayati
"ABSTRAK
Dengan masalah kependudukan yang kerapkali dihadapi DKI Jakarta maka PemProv DKI Jakarta berinisiatif mengeluarkan kebijakan terkait pengawasan dan pengendalian kependudukan, yaitu Perda No. 4 Tahun 2004 pasal 50 dan Peraturan Gubernur No 16 Tahun 2005 pasal 152. Pelaksanaan dari kebijakan ini diantaranya difokuskan di wilayah Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur dikarenakan wilayah ini banyak terjadi pelanggaran administrasi kependudukan. Pokok bahasan skripsi ini adalah bagaimana implementasi kebijakan terkait pengawasan dan pengendalian kependudukan di Kelurahan Duren Sawit dan hambatan apa saja yang ditemukan selama pelaksanaan kebijakan. Jenis penelitian yang dilaksanakan di Kelurahan Duren Sawit, merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mencoba mendeskripsikan terkait implementasi dari kebijakan mengenai pengawasan dan pengendalian kependudukan di wilayah ini. Dalam menganalisis pokok bahasan skripsi, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang terbagi menjadi dua jenis sumber data, yakni data primer diantaranya dengan melakukan studi lapangan melalui wawancara mendalam dengan nara sumber. Sedangkan, data sekunder dengan membaca literatur, seperti buku-buku, majalah, surat kabar, brosur, website di internet, artikel-artikel, dan hasil penelitian lainnya berupa skripsi, tesis, makalah dan lain-lain yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
Hasil yang diperoleh terkait implementasi kebijakan pengawasan dan pengendalian kependudukan yang dilakukan dalam bentuk operasi di lapangan, yaitu Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) dan Bina Kependudukan (Biduk), diantaranya adanya warga pendatang yang kembali ke daerah asalnya, kesadaran warga untuk memiliki identitas diri, dan adanya pelayanan KTP keliling. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kebijakan ini sebaiknya ada kepedulian dan kerjasama baik dari pemerintah maupun masyarakat guna mengatasi segala hambatan yang mempengaruhi jalannya kebijakan.

ABSTRACT
With a population problem that often faces the DKI Jakarta DKI Jakarta Provincial Government issued a policy initiative related to supervision and control of population, namely Regulation No.4 in 2004 section 50 and Rule Government No.16 of 2005 section 152. Implementation of this policy is focused on areas including Kelurahan Duren Sawit, East Jakarta this area because a lot of administrative violations of residence. The subject of this thesis is how the implementation of related policies on population surveillance and control in Kelurahan Duren Sawit and any obstacles encountered during implementation of the policy. Type of research conducted in Kelurahan Duren Sawit, is a descriptive study with qualitative approaches that try to describe the implementation of policies related to the supervision and control of population in this region. In analyzing the subject of the thesis, the author uses data collection techniques are divided into two types of data sources, which include primary data by conducting field studies through in-depth interviews with resource persons. Meanwhile, the secondary data by reading the literature, such as books, magazines, newspapers, brochures, websites on the internet, articles, and other research results in the form of thesis, thesis, papers and others that have nothing to do with this research.
The results related to the supervision and implementation of policies on population control is in the form of field operations, namely Operation Yustisi Population (OYK) and Population Development (Big Dipper), including a citizen immigrants who returned home, awareness of citizens to have identity, and the mobile ID card service. To support the smooth implementation of this policy there should be caring and cooperation from both the government and the community in order to overcome all obstacles that affect the course of policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanti Anugrahini
"Arus urbanisasi menyebabkan semakin tidak terkendalinya pertumbuhan konsentrasi penduduk di kota-kota besar. Jakarta, sebagai salah satu kota tujuan urbanisasi, semakin hari semakin tidak berdaya untuk memberikan pelayanan yang memadai dalam pemenuhan kebutuhan dasar penduduknya, termasuk menyediakan tempat tinggal yang layak. Namun, karena hal tersebut merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari, para migran membuat rumah sesuai dengan kemampuannya di lahan-lahan ilegal, seperti di jalur hijau di sepanjang Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki (seperti ekonomi, pendidikan), tidak mengendurkan mereka untuk tetap bertahan (exist) di tempat tersebut. Mereka berupaya mengembangkan hubungan sosial dengan lingkungan sekitar yang dapat mendukungnya. Dengan kata lain, mereka mencoba mengembangkan modal sosial yang diharapkan dapat memperluas dan memperdekat akses mereka terhadap sumber-sumber yang menyediakan kebutuhan dasar mereka, sehingga mereka masih dapat bertahan.
Rumusan masalah penelitian ini diajukan dalam bentuk pertanyaan, yaitu 1) Apa bentukbentuk modal sosial yang berkembang di komunitas migran yang menempati lahan ilegal? dan 2) Apa manfaat yang dirasakan komunitas migran dengan adanya modal sosial tersebut?. Sedangkan tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menggambarkan bagaimana modal sosial komunitas migran tersebut menjadi suatu kekuatan yang dapat mempertahankan eksistensi mereka di pemukimannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penjabaran laporan secara deskriptif. Dalam hal ini, data dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi dokumentasi dan pengamatan tidak berstruktur. Lokasi penelitian ini adalah pemukiman warga tembok PJKA di sepanjang Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat. Informan penelitian beijumlah 12 orang, terdiri dari 6 informan warga tembok PJKA, 3 informan warga RW 04 Kelurahan Bungur, 2 informan aparat Kelurahan Bungur dan 1 informan dari Yayasan Seniman Anak Jalanan, sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang mendampingi warga tembok PJKA.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial (sebagai salah satu bentuk modal sosial) yang terjalin di antara sesama warga tembok PJKA tercermin dari kegiatan sosial, keagamaan dan perayaan hari besar nasional. Sementara itu, hubungan sosial mereka dan warga RW 04 tercermin dari kegiatan sosial dan perayaan hari besar nasional yang melibatkan kedua belah pihak. Hubungan sosial sesama warga tembok PJKA maupun dengan RW 04 merupakan hubungan sosial yang saling membutuhkan dan saling mengisi, karena dilandasi oleh kepercayaan, norma dan saluran informasi. Hubungan sosial dengan pihak Kelurahan Bungur, hanya bersifat 1 arah, yaitu warga tembok PJKA mendatangai pihak kelurahan untuk memperoleh pelayanan administratif. Sedangkan bagi pihak kelurahan, hubungan yang terjalin adalah semu, karena mereka tidak mengakui keberadaan warga tembok tersebut. Hubungan sosial yang terjalin dari pihak warga tembok PJKA kepada Yayasan Seniman Anak Jalanan juga bersifat semu, karena sebagian dari mereka tidak mempercayai yayasan tersebut. Sementara itu, hubungan sosial yang dicoba dibangun dari pihak yayasan adalah dengan menyediakan beberapa program kegiatan pembinaan, pengembangan dan bakti sosial. Manfaat yang dirasakan warga tembok PJKA dari adanya hubungan sosial baik dengan sesama maupun dengan warga RW 04, pihak Kelurahan Bungur dan LSM, adalah manfaat sosial dan ekonomi. Modal sosial yang berkembang selama ini umumnya secara positif berperan sebagai sumber kontrol sosial, sumber penyokong keluarga dan sumber keuntungan.
Penelitian ini pada akhimya menyimpulkan bahwa modal sosial yang dimiliki komunitas warga tembok PJKA selama ini ternyata mampu berperan sebagai `perekat' yang mampu mempertahankan kehidupan bersama komunitas warga tembok PJKA. Selain itu, adanya berbagai fasilitas yang diperoleh dari hubungan sosial bonding dan bridging, mampu berperan sebagai `pelumas' yang memperlancar warga tembok PJKA tersebut menjalani dan mempertahankan kehidupan mereka di pemukimannya yang ilegal. Namun, di sisi lain, modal sosial tersebut secara langsung ataupun tidak telah menjadi faktor penarik (pull factor) yang menyebabkan warga tembok PJKA tersebut selalu ingin tetap bertahan di Jakarta. Untuk memaksimalkan peran modal sosial dan meminimalisir faktor-faktor yang mendukung terjadinya urbanisasi, pemerintah lokal dan regional diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mempertimbangkan ?potensi modal sosial? yang dimiliki daerah dalam melakukan perencanaan pembangunan. Selain itu, LSM dalam hal ini Yayasan Seniman Anak Jalanan tidak hanya melakukan advokasi, tetapi diharapkan juga dapat memfasilitasi munculnya aksi-aksi komunitas yang mampu berperan aktif melakukan upaya pembangunan secara mandiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>