Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balkin, Al
"Encourage literacy with twenty original songs by musician and educator Al Balkin! Children's and school librarians will welcome "Tune Up to Literacy", a handy package of music and activities that musically introduces and reinforces crucial literacy concepts such as the alphabet, vowels, consonants, nouns, verbs, adjectives, sentence construction, punctuation, sequence, rhyming, and much, much more. The book includes: 20 original songs to encourage children's development of literacy; rhyme-a-ton rhyming dictionary of commonly used one-syllable words; and, activities related to each song - from inventing new verses to telling stories to playing flash-card games. Catchy and strikingly original, the road-tested songs of "Tune Up to Literacy" are proven tools for acquainting kids with basic literacy concepts."
Chicago: [American Management Association, ], 2009
e20437720
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Info Komputer , 2011
1011000002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Welton
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2318
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wyatt, Allen L.
New Jersey: Wiley, 2004
005.446 WYA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Indriani
"Media telah menjadi salah satu agen yang paling berpengaruh dalam proses perkembangan anak. Dengan 1,86 miliar pengguna di seluruh dunia, sebagai salah satu media sosial yang cukup populer, YouTube telah menyuguhkan berbagai hiburan bagi segala usia, tidak terkecuali bagi anak-anak. Penelitian ini mengkaji bagaimana CoComelon Nursery Rhymes and Kids Songs sebagai channel dengan pelanggan terbanyak nomor tiga di YouTube (2022) menggambarkan keragaman gender dan ras, serta pengaruhnya terhadap perkembangan konsep diri anak. Oleh karena itu, tiga sampel video musik diangkat untuk diamati dan dianalisis menggunakan kerangka multimodal yang dikembangkan oleh Kress dan Van Leeuwen. Hasilnya kemudian dikaitkan dengan teori kultivasi oleh George Gerbner dan teori pembelajaran sosial oleh Bandura untuk melihat bagaimana penggambaran media pada akhirnya dapat mempengaruhi cara anak-anak dalam membuat perepsi atas diri mereka sendiri dan orang lain. Studi kualitatif ini menunjukkan bahwa terlepas dari melodi dan visualnya yang penuh warna, CoComelon menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan. Dengan menampilkan beberapa tokoh non-kulit putih sebagai karakter utama dan melawan stereotipe-stereotipe gender di masyarakat, CoComelon berusaha untuk menampilkan dunia yang berbeda, dan anak-anak dapat mulai menganggapnya sebagai suatu realitas sosial. Dengan demikian, paparan jangka panjang terhadap media ini juga dapat menyebabkan anak-anak meniru apa yang mereka lihat di layar.

Media has always been an influential agent for children’s development. With approximately 1.86 billion users worldwide, as a popular social media platform, YouTube has served its audience with a wide range of entertainment, applicable to all ages, not to mention the younger audience. This study examined how CoComelon Nursery Rhymes and Kids Songs as the third most-subscribed channel on YouTube (2022), portrays gender and racial diversity and how it influences children’s self-concept development. Therefore, three sample music videos were taken to be observed and analyzed using a multimodal framework developed by Kress and Van Leeuwen. The results were then associated with the cultivation theory by George Gerbner and social learning theory by Bandura to see how media’s portrayal can eventually affect children’s way of perceiving themselves and others. This qualitative study found that despite the melody and its colorful visuals, CoComelon offered something more than mere entertainment. By featuring several non-White figures as the main characters and contesting typical gender roles, it attempted to represent the world to which the younger audiences are exposed and start thinking of it as a social reality. Thus, long-term exposure to it may also result in children imitating what they see on screen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pollock, David C.
Boston : Nicholas Brealey Pub. , 2001
303.32 POL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
London: George Allen and Unwin, 1954
784.719 51 BOO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zarra Nurannisa
"Penelitian ini mengkaji penggunaan kata dalam lirik lagu Na, Sigani Dēlgétji, dan Haengbok oleh Park Won, Loco, dan Ovan dalam kaitannya dengan kondisi sosial generasi muda Korea Selatan di tahun 2000-an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana unsur menyerah direpresentasikan dalam ketiga lagu tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan tinjauan sosiolinguistik berupa analisis semantik medan makna untuk mengaitkan kata benda, kata kerja, dan kata sifat tertentu dalam lirik ketiga lagu yang memiliki kaitan dengan keadaan sosial terkait sikap menyerah generasi N-po. Penelitian ini menemukan lima kata sifat dalam lagu Na, dua kata sifat, satu kata benda, dan satu kata kerja dalam lagu Sigani Dēlgétji, dan tiga kata kerja, satu kata benda, dan satu kata sifat dalam lagu Haengbok yang memiliki relasi makna dengan enam komponen makna yang menyusun empat tipe menyerah yang merepresentasikan makna paradigmatik kata `menyerah`. Lalu, terdapat kata `힘들다 (sulit)` yang menjadi kata sifat representatif dalam ketiga lagu dan juga digunakan oleh generasi muda Korea Selatan tahun 2000-an untuk menjelaskan 인간관계의 포기 (menyerah terhadap interaksi sosial), 연애의 포기 (menyerah terhadap hubungan asmara), dan 꿈의 포기 (menyerah terhadap mimpi) yang merupakan tiga dari tujuh (atau lebih) hal yang rela dikorbankan oleh generasi N-po
This study analyzes the use of words in the lyrics of Na, Sigani Dēlgétji and Haengbok by Park Won, Loco, and Ovan in their relation to the social condition of South Korean youth in the 2000s. This study aims to analyze how giving up tendencies are represented in the three songs using descriptive analysis method, through a sociolinguistics approach which is the semantic analysis of lexical field to connect the use of certain nouns, verbs and adjectives in the three songs to the social condition of the N-po generation or the give-up generation. The findings were five adjectives in Na, two adjectives, one noun and one verb in Sigani Dēlgétji, and three verbs, one noun and one adjective in Haengbok which were related to six semantic features constructing the four types of giving up which represents the paradigmatic relation to the word `give up`. The word `힘들다 (difficult)` is the representative adjective found in the three songs as well as used by the South Korean young generations in the 2000s to elaborate the behavior of giving up social interactions, romantic relationships and dreams which are three of seven (or more) things they give up on.
Key"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>