Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193761 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Cahyo Sepdianto
"ABSTRAK
Slow deep breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien hipertensi primer yang
dapat menurunkan tekanan darah dan tingkat kecemasan. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer
setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol di Puskesmas Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Metodologi penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi-Experimental Pretest-Posttest
Control Group. Sampel penelitian terdiri dari 56 responden, 28 responden menjadi
kelompok intervensi dan 28 responden menjadi kelompok kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan ratarata
tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor
tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan
yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat
kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,000,  = 0,05).
Penelitian ini menyimpulkan latihan slow deep breathing dapat menurunkan secara
signifikan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer di Puskesmas
Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan
keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. Rekomendasi dari penelitian ini adalah
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kondisi
pasien yang lebih kompleks serta melihat perubahan pada tanda-tanda vital yang lain
seperti denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

ABSTRACT
Slow deep breathing is a non pharmacological intervention for patients with primary
hypertension. The intervention can reduce blood pressure and anxiety level. The purpose of
this study was to identify the reduction of blood pressure and anxiety level of patients with
primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control
groups at Puskesmas Kepanjen Kidul and Sukorejo Blitar. This research utilized a Quasi-
Experimental Pre – post test Control Group design. There were 56 respondents participated
in the study, consisted of 28 subjects for each group; intervention and control groups using
a purposive sampling method. The result showed that there was a decrease of 9.9 mm Hg in
the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention.
Further result demonstrated that there was a significant reduction of the average systolic
and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p=0.00,
=0.05). The findings revealed that the slow deep breathing exercise decreased the blood
pressure and anxiety level in patients with primary hypertension at Kepanjen Kidul and
Sukorejo Blitar. Therefore, the slow deep breathing exercise could be applied as one of the
independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Anyhow, a further research with larger number of samples, involving more variables to
examine such as pulse and respiration rate, and also in patients with more complex
condition is recommended."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida trimester ke - 3 di Polildinik RSUPN. Cipto Mangunkusumo.
Tingkat kecemasan dalam penelitian ini dibedakan atas tingkat kecemasan ringan
dan tingkat kecemasan sedang. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif sederhana. lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang menggunakan skala Linkert. Penelitian ini melihatkan 48 responden
yang sedang melakukan perawatan antenatal di Polikiinik RSUPN Cipto
Mangunkusumo. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
univariar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 48 responden ibu hamil
yang mempunyai tingkat kecemasan sedang sebesar 54% dan cemas ringan/
rendah sebesar 46%. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih
Ianjut terkait dengan hubungan antar tiap faktor."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5782
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwinanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui effektifitas pemberian paket pendamping persalinan terhadap lama persalinan dan tingkat kecemasan ibu bersalin. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post test only design with control. Tehnik sampling penelitian ini dengan consecutive sampling. Sampel dipilih dengan kriteria inklusi sebanyak 120 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 60 orang sebagai kelompok intervensi dan 60 orang sebagai kelompok non intervensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner T-MAS dan lembar observasi lama persalinan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap lama persalinan adalah faktor paritas dengan pvalue 0,038 dengan OR 0,618. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kecemasan adalah umur dengan p-value 0,022 dengan OR 2,713.

The purpose of this study is to know effectiveness of delivery preparation package on the length of delivery process and level of anxiety. This study used quasi eksperiment with post test only design with control. The sampling technic used consecutive sampling. Of based on inclusion criteria, sample was recruited 120 mothers where 60 of them grouped as intervention an another 60 as control group. The instrumens in this study were T-MAS anxiety instrument and length of delivery process observation form. The most influence factor to the length of delivery process is paritas with p-value= 0,038 and OR 0,618. The most influence factor to the level of anxiety is age with p-value 0,022 and OR -2,713."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pius A.L. Berek
"Slow deep breathing (SDB) adalah tindakan nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah pasien hipertensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas SDB terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi primer. Metode penelitian ini menggunakan desain Randomized Clinical Trial dengan pretest dan post test control group. Sampelnya 142 responden, meliputi 33 responden kelompok rendah garam (RG), 37 responden kelompok SDB, 39 responden kombinasi kelompok SDB dan RG; dan 33 responden kelompok kontrol. Sampel diambil dengan cara randomisasi.
Hasil penelitian menunjukan penurunan tekanan darah secara bermakna terutama pada kelompok SDB. Tekanan darah sistolik menurun 28,59 mmHg (P value=0,002) dan tekanan darah diastolik 16,92 mmHg (P value=0,007). Analisis dengan uji Tukey diketahui tekanan darah sistolik yang berbeda secara bermakna yaitu antara SDB dan kelompok kontrol (P value=0,001). Tekanan darah diastolik yang berbeda secara bermakna, yaitu: RG dan SDB-RG (P value=0,046); RG dan kelompok kontrol (P value=0,003); SDB dan SDB-RG (P value=0,038) serta SDB dan kelompok kontrol (P value=0,005). Penelitian ini merekomendasikan penerapan SDB untuk membantu menurunkan prevalensi hipertensi sehingga meminimalkan komplikasi yang mungkin timbul.

Slow deep breathing is a nonpharmacology therapy to reduce blood pressure in patients with primary hypertension. The purpose of this study was to determine the effectiveness of slow deep breathing exercise to reduce blood pressure in patients with primary hypertension in Atambua East Nusa Tenggara. The method of this research was a quantitative research: a randomized clinical trial design with pretest and post test control group. The sample was 142 respondents, which consisted of 33 respondents in the lower salt (RG) group, 37 respondents in the slow deep breathing (SDB) group, 39 respondents in the combination of SDB-RG group; and 33 respondents in the control group. The method of sampling used a randomization.
The results showed that there were differences in the reduction of systolic blood pressure in SDB group for 28.59 mm Hg and diastolic blood pressure for 16.92 mmHg. The result of Anova analysis showed that there was a significant decrease on average of systolic blood pressure (p = 0.002) and diastolic blood pressure (p = 0.007). Further analysis by Tuckey test of systolic blood pressure found that between SDB group and control group were significantly different, however the other groups was not significant. (P = 0.001). After undergoing further Tukey analysis we found that the systolic blood pressure of four groups has significant differences. The SDB and controlling groups have P value=0,001 differences. RG and the controlling groups have P value=0,003 differences. SDB and SDB-RG groups have P value=0,038 differences. And SDB and controlling groups have P value=0,005 differences. This research would like to suggest applied non-pharmacological actions particularly toward SDB groups in order to decrease the prevalence of hypertension. This will minimize consequences caused by this problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Sibulo
"Peningkatan prevalensi hipertensi primer menjadi penyebab timbulnya gagal jantung, jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke. Penatalaksanaan hipertensi primer dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh terapi kombinasi slow deep breathing dan handgrip exercise terhadap perubahan tekanan darah pada klien hipertensi primer. Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain the nonrandomized control group pretest-posttest dengan jumlah keseluruhan responden 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan yang signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi p value

Increased in the prevalence of primary hypertension causes of heart failure, coronary heart disease, kidney failure, and stroke. The management of primary hypertension should be include the non pharmacological therapy. The purpose of this study to identify the effect of combination therapy of slow deep breathing and handgrip exercise to reduce blood pressure in primary hypertension patients. The study design was a quasi experimental design with the nonrandomized control group pretest posttest design recruited 30 respondents. The results showed that there was significant changes in systolic and diastolic blood pressure after intervention in the intervention group p value
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukmah Fitriani
"Terapi shiatsu modifikasi bersifat nonfarmakologis. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh terapi shiatsu modifikasi sebanyak 8 kali terhadap tingkat kecemasan, kualitas tidur serta tekanan darah sistolik dan diastolik. Penelitian ini menggunakan disain quasi experiment pre dan post-test. Besar sampel 56 responden, dipilih dengan stratified random sampling dan purposive sampling yang dibagi menjadi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil menunjukkan penurunan rata-rata nilai kecemasan sebesar 5,5, gangguan kualitas tidur sebesar 2,36, tekanan darah sistolik sebesar 29,65 mmHg dan diastolik 17.5 mmHg (p = 0.000; 0.000; 0.000). Latihan ini direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan pada lansia hipertensi di komunitas.

Modification on shiatsu therapy is non pharmacological. This study aimed to measure effect of modification on shiatsu therapy toward anxiety level, quality of sleep, systolic and diastolic blood pressure. A quasi-experimental design with pre and post-test between treatment and control groups was applied. Samples were selected by stratified random sampling and purposive sampling. The treatment group was provided by intervention for 8 times. Results showed decrease of anxiety average 5.5, quality of sleep 2.36 and systolic blood pressure 29.65 mmHg and diastolic 17.5 mmHg (p = 0.000; 0.000; 0.000). It is recommended to provide this exercise as nursing intervention at community"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Latar belakang :Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita yang memiliki komplikasi yang berbahaya. Dampak ansietas pada hipertensi tidak tertangani maka dapat memperburuk kondisi hipertensi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pranic healing terhadap ansietas, tekanan darah dan nadi pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini quasi eksperiment pretest-postest control group dengan simple random sampling. Berdasarkan data kunjungan ke puskesmas di acak kedalam kelompok pranic healing dan kelompok kontrol. Kelompok pranic healing 37 diberikan perlakuaan pranic healing setiap pekan selama 4 pekan. Kelompok kontrol 36 diberi tindakan dasar setiap pekan selama 4 pekan. Ansietas diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan menggunakan Mann Whitney dan Independen T test. Hasil: perbedaan perubahan skor sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada ansietas kelompok intervensi sebesar 10 dan pada kelompok kontrol 14, dengan p = 0,001. Tekanan sistolik kelompok intervensi rerata 138,6 mmHg dan kelompok kontrol 146,0 mmHg dengan p = 0,001. Tekanan diastolik kelompok intervensi sebesar 84 mmHg dan pada kelompok kontrol 88,5 mmHg, dengan p = 0,001. Nadi kelompok intervensi sebesar 86 x/mnt dan pada kelompok kontrol 87,5 x/mnt, dengan p = 0,117. Kesimpulan: pranic healing menurunkan ansietas dan tekanan sistolik dan diastolik, pranic healing dapat digunakan pada penderita hipertensi

Background: Hypertension is one of the most common diseases that has dangerous complications. The impact of anxiety in hypertension is not handled, it can worsen the condition of hypertension. Objective: The study aims to determine the effect of pranic healing on anxiety, blood pressure, and pulse of hypertensive patients. Methods: This research is a quasi-experiment pretest-postest control group with simple random sampling. Based on data on visits to the health center, patients were randomized into a pranic healing group and a control group. The pranic healing group 37 was given pranic healing treatment every week for 4 weeks. The control group 36 was given basic care every week for 4 weeks. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data analysis using Mann Whitney and Independent T-test. Results: differences in changes in scores after treatment in the intervention group and control group. In the intervention group anxiety was 10 and in the control group 14, with p = 0.001. The systolic pressure of the intervention group averaged 138.6 mmHg and the control group 146.0 mmHg with p = 0.001. The diastolic pressure of the intervention group was 84 mmHg and in the control group 88.5 mmHg, with p = 0.001. The pulse rate of the intervention group was 86 x/min and that of the control group was 87.5 x/min, with p = 0.117. Conclusion: Pranic healing reduces anxiety and systolic and diastolic pressure, pranic healing can be used in patients with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Prita Adriani
"Perawatan gigi pada anak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik akibat adanya kecemasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas buku pop-up “Aku dan Gigiku” sebagai alat intervensi dalam menurunkan kecemasan pada anak yang disebabkan oleh perawatan gigi. Sebanyak 78 anak usia 4- 6 tahun dibagi menjadi dua kelompok sama besar, yaitu kelompok perlakuan yang diberikan intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku” dan kelompok kontrol tanpa intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku”. Anak-anak tersebut ditempatkan dalam ruang tunggu dan diukur tekanan darahnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dan secara statistic dianalisa menggunakan uji ANCOVA untuk melihat turunnya tekanan darah sistolik anak usia 4-6 tahun antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi buku pop-up “Aku dan Gigiku” terhadap tekanan darah anak usia 4-6 tahun sebelum dilakukan perawatan gigi. (p=0,001).

Dental procedures in children can induce changes in systolic blood pressure due to anxiety. This study was to evaluate the effectiveness of pop-up book “Aku dan Gigiku” as an intervention in reducing anxiety in early aged children before dental treatment. Seventy-eight children aged 4-6 years randomly divided into two groups, an intervention group and control group without intervention of pop-up book. They were placed in waiting room and blood pressure was measured. This experimental design of clinical research was statisticaly analyzed with ANCOVA, to measure the comparison of decreased sistolic blood pressure between intervention group and control group. The result of this study showed that there was a significant difference of sistolic decreased blood pressure with intervention of pop up book “Aku dan Gigiku”. Dental anxiety leads to undesirable distresses, and this anxiety will generate physiological changes such as blood pressure. An intervention should be taken to reduce dental anxiety, pop up book is an example of intervention media, as it educates the children and presents interesting illustration. Pop up book “Aku dan Gigiku” seems to be an effective method in reducing anxiety in children aged 4-6 years before dental treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sariaman
"Kecemasan merupakan salah satu efek psikologis kemoterapi pada pasien kanker payudara. Kecemasan menyebabkan pasien dan keluarga memilih untuk menghentikan siklus kemoterapi sehingga menurunkan kualitas hidup serta mengakibatkan kanker metastase ke organ lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi terapi musik klasik dan teknik relaksasi napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan 62 pasien kanker payudara diunit one day care RSUP Fatmawati Jakarta. Pengkajian tingkat kecemasan menggunakan kuesioner STAI dengan metode wawancara. Uji hipotesis mengunakan uji T dependen yang menunjukkan terjadi penurunan kecemasan sebesar 12.61 pada kelompok intervensi dan 7.71 pada kelompok kontrol dengan selisih perubahan tingkat kecemasan 5.03 serta menunjukkan perbedaan yang siginifikan p value < 0.05 . Dapat disimpulkan kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi napas dalam signifikan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi.

Anxiety is one of psychological effect from chemotherapy in breast cancer patients. Anxiety causes patients and families choose to discontinue the chemotherapy and degrade patient rsquo s quality of life as well as resulting cancer metastasis to another organ. This study aimes to identify the combination effect of classical music therapy and deep breathing relaxation technique to anxiety level on breast cancer patients undergoing chemotherapy. Design of this research is a quasi experiment involving 62 breast cancer patients in One Day Care Unit, Fatmawati Hospital Jakarta. The result of independent t test wich is used to prove the hypothesis showed lowering 12.61 of anxiety level at intervention group and 7.71 in the control group with 5.03 of mean difference of anxiety level changes as well as showing significant difference beetwen two groups p value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toulasik, Anita Welhelmina
"Endoskopi saluran cerna merupakan prosedur pemeriksaan saluran cerna secara langsung. Prosedur ini dapat digunakan untuk tujuan diagnostik maupun terapeutik. Pasien yang menjalani prosedur endoskopi dapat mengalami kecemasan yang diakibatkan karena kurangnya informasi mengenai prosedur, efek samping prosedur maupun hasil pemeriksaan yang akan diterima.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani prosedur endoskopi saluran cerna di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan jumlah sampel sebesar 38 orang. Instrumen yang digunakan adalah Spielberg State-Trait Axiety Inventory (STAI) yang telah dimodifikasi.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebanyak 73,7% pasien yang akan menjalani prosedur endoskopi mengalami kecemasan tingkat ringan dan jumlah responden yang paling banyak mengalami kecemasan tingkat ringan, sedang, dan berat ditemukan pada responden yang berusia dewasa madya. Diharapkan perawat dapat memberikan intervensi untuk mengatasi atau mengurangi tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien yang akan menjalani prosedur endoskopi.

Gastrointestinal endoscopy is a procedure that used to examine that gastrointestinal tract. This procedure can be used for diagnostic and therapeutic purpose. The patient who undergo this procedure can feel anxious due to the lack of information about the procedure, the side effects of the procedure, and the result of the examination. Some studies found that gastrointestinal endoscopy arise anxiety to the patient.
This research aim to identify the anxiety level of the patient who will undergo the endoscopy procedure at Gatot Soebroto Army Center Hospital Jakarta. This research used descriptive method, with 38 respondents as sample. The instrument used in this research was Spielberg State-Trait Axiety Inventory (STAI) that have been modified.
The results showed that 73,7 percent of the respondents who will undergo the endoscopy procedure had low level of anxiety and the largest amount of respondents which has had low, moderate, and severe level of anxiety was found in the middle adult respondents. Nurses are expected to give interventions to overcome or minimize patient’s anxiety before undergoing endoscopy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>