Ditemukan 101243 dokumen yang sesuai dengan query
"Studi eksperimental yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk mengestimasi kemampuan ejektor dalam meningkatkan efisiensi energi dari sistem refrigerasi yaitu dengan melakukan modifikasi yang menempatkan ejektor sebagai piranti langkah kompresi kedua. Pengujian dilakukan terhadap dua macam siklus refrigerasi yaitu refrigerasi sistem konvensional dengan refrigerasi yang memanfaatkan ejektor sebagai kompresi kedua yang nanti akan dibandingkan untuk mengetahui karakteristik COP serta efisiensi energi masing-masing siklus. Adapun beban pendinginan yang dilakukan yaitu dengan mengatur temperatur Tin pada 30 oC, 35 oC, 40 oC dan 45oC. Hasil dari penelitian ini yaitu unjuk kerja yang diperoleh dari mesin AC untuk COP mengalami penambahan sebesar 0,814, kerja kompresor mengalami penurunan sebesar 5,284 kJ/kg, penghematan yang didapat sebesar 0,187 kW dan penambahan efisiensi 8%. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan maka dengan adanya penambahan piranti ejektor pada mesin AC dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan penghematan energi dibandingkan dengan yang tidak mengunakan ejektor (konvensional)."
600 TEKNOSAINS 1:11 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Afda Rusyada
"Penelitian ini membandingkan sistem refrigerasi cascade yang menggunakan refrigeran R22 terhadap R290 pada sirkuit temperatur tinggi (high-stage) dengan memvariasikan bukaan katup ekspansi pada sirkuit temperatur rendah (low-stage). Variasi yang dilakukan adalah kondisi Normally Closed, 75% Normally Closed, dan 50% Normally Closed. Sirkuit pada temperatur rendah menggunakan refrigeran campuran R170/R744 (66.67/33.33) dalam % massa. Parameter yang dibandingkan adalah COP dan temperatur evaporasi pada sisi HS yang menggunakan R22 dengan HS menggunakan R290.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan refrigeran R290 pada sisi HS diperoleh COP tertinggi dan temperatur evaporasi terendah. Temperatur evaporasi terendah dicapai pada sisi low-stage -82.8°C dengan menggunakan R290 pada HS pada kondisi variasi XV Normally Closed pada tekanan suction 1 bar dan tekanan discharge 11.5 bar. Sedangkan COP terbesar diperoleh dengan skala COP 2.89 menggunakan R290 sebagai refrigeran HS pada variasi katup Normally Closed pada tekanan suction 1 bar dan tekanan discharge 11.5 bar dengan temperatur -16.4°C.
This study compared a cascade refrigeration system that uses R22 to R290 in the high temperature circuit with a variations on the manual expansion valve in the low-stage. These variations were Normally Closed, 75% Normally Closed, and 50% Normally Closed. The system also uses new binary mixture of R170/R744 (66.67/33.33 in % mass) to perform in the low-stage circuit. The parameters that is being analized and collated from this study were COP and evaporating temperature of the high-stage circuit that uses R22 towards R290. This experimentation indicates the high-stage circuit that uses R290 as a refrigerant has higher COP and lower evaporating temperature than using R22. Lowest evaporating temperature obtained in the low-stage was -82.8°C using R290 in the high-stage with a Normally Closed XV variation while the suction and discharge pressure are 1 bar and 11.5 bar. The highest COP was reached by 2.89 using R290 as the refrigerant in the highstage in a Normally Closed XV variation. The pressure of the suction and discharge were 1 bar and 11.5 bar with a temperature of -16.4°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50756
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Lasman Saputra
"Dalam pengobatan dan penelitian biomedis diperlukan cold storage yang dapat mencapai temperatur -8°C dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi cascade. Selama ini sirkuit temperatur rendah menggunakan sistem refrigerasi cascade dan menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah, yang salah satunya adalah karbondioksida Namun, tingginya tekanan dan temperatur triple menghalangi penggunaan karbondioksida untuk temperatur rendah Salah satu solusinya adalah dengan mencampur karbondioksida dengan hidrokarbon(propane) untuk itu pengujian ini dilakukan dengan memvariasikan komposisi massa dari kedua campuran. Dari hasil pengujian didapati temperature evaporasi terendah terjadi pada temperature - 72 dengan komposisi massa R744/R290 sebesar 60 : 40 dengan daya pemakaian listrik terbesar pada komposisi 100 : 0 sebesar 1006 watt.
In medical and biomedical research that is needed cold storage temperature can reach 80°C, and to achieve such a low temperature cascade refrigeration system is used. This circuit during low-temperature cascade refrigeration system using refrigerant-containing substances damaging the ozone or global warming cause, therefore, necessary alternative natural refrigerant, one of which is carbon dioxide [However, the high pressure and temperature triple carbon dioxide to prevent the use of low temperature one the solution is to mix carbon dioxide with hydrocarbons (propane) for this test was done by varying the composition of the mass of the two mixtures. From the test results found the lowest temperature evaporation occurs at temperatures of -72 with R744/R290 mass composition of 60: 40 with the largest electric power consumption on the composition 100: 0 for 1011 watts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50780
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Wahyu
"Air yang telah diolah dan memenuhi standar kesehatan, dimasukkan kedalam cetakan es (ice cans), cetakan es yang telah terisi air dimasukkan (direndam) didalam tangki yang berisi air garam untuk proses pembekuan, dimana permnukaan air garam didalam tangki ada diatas permukaan air didalam cetakan. Sistem utama yang digunakan pada sebuah pabrik pernbuat es adalah sistem reliigerasi. Dalam hal ini sistem refrigerasi yang digunakan adalah sistem refrigerasi kompresi uap dengan amonia sebagai refrigeran. Sistem pendinginan yang digunakan dalam proses pembuatan es ini adalah sistem pendinginan tidak langsung. Yaitu air didalam cetakan yang akan dibekukan dimasukkan kedalam tangki yang berisi media pendingin kedua (secondary coolcmts). Sebagai secondary coofants digunakan Iarutan garam (sodium chloride, NaCl), yang selanjutnya biasa disebut brine atau air garam. Air garam inilah yang akan didinginkan oleh reirigeran (amonia), yang selanjumya akan membekukan air didalam cetakan dimana air garam sendiri tidak ikut membeku. Pembahasan perancangan ini meliputi perhitungan ccrakan es dan tangki pembeku yang dibumhkan, perhitungan beban pendinginan, laju aliran refrigeran yang diperlukan, perhitungan kompresor, kondensor, menara pendingin, dan pemipaan sistem. Sehingga diperoleh data-data teknis masing-masing bagian yang diperlukan. Selain pemipaan sistem refrigerasi, juga dibahas perancangan sistem pemipaan untuk sistem pengisian cetakan es (ice cans filling system) dan sistem pemipaan untuk udara pengaduk pada cetakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37307
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arkom Rizky Primary
"Pabrik es mini portable yang bisa dibawa kemana saja dapat dijadikan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan nelayan didaerah terpencil akan es batu yang digunakan untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan agar tetap awet dan tidak membusuk. Mini ice plant ini dibangun disebuah kontainer berukuran 20ft. Kontainer tersebut dilengkapi dengan sistem refrigerasi untuk membekukan 1,5 ton air didalam ice bank. Skripsi ini membahas tentang instalasi dan pengujian sistem refrigerasi pada mini ice plant untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. Mesin untuk mini ice plant ini menggunakan sistem refrijerasi kompresi uap dengan 3 kompresor berkapasitas total 5,5 pk yang disusun secara parallel dengan satu kompresor berkapasitas 2,5 pk dan yang lainnya 1,5 pk. Untuk refrijerannya digunkan R22. Dalam perancangannya, sistem ini dapat digunakan untuk membekukan 1,5 ton air dalam satu hari. Setelah proses instalasi selesai, pengujian dilakukan dengan mengukur tekanan dan temperatur refrigerant dibagian suction dan discharge kompresor, outlet kondenser, inlet dan outlet TXV serta yang terakhir adalah pada outlet evaporator. Kinerja sistem digambarkan dalam diagram p-h. Dengan menggunakan 3 kompresor berkapasitas 5,5 pk, temperatur brine dapat mencapai -3 0C, sedangkan dengan menggunakan 2 kompresor berkapasitas 4 pk, temperatur brine hanya -1 0C. Dengan kapasitas total kompresor 5,5 pk yang sekarang digunakan masih belum mencukupi untuk memproduksi 1,5 ton es per hari.
Portable mini ice plant which can be brought to everywhere is one of the solution to solve fisherman problem in remote area about their necessity of ice to freeze the fish so it doesn't destroy quickly and decay. Mini ice Plant is built in 20 ft container. Container is equipped with refrigeration system to freeze 1,5 ton of water in an ice bank. This paper explain about installation and testing refrigeration system of mini ice plant to know how its performance. Mini Ice Plant is vapor compression refrigeration system which use 3 compressor with total capacity is 5,5 hp. It is made in parallel with one compressors have capacity 2,5 hp and 1,5 hp for two other compressors. It has R22 for the refrigerant. It is designed to freeze 1,5 ton of water in a day. After all installation process has finished, experiment is conduct with measure pressure and temperature of refrigerant in suction and discharge compressor, outlet condenser, inlet and outlet TXV, and outlet evaporator. Performance of this system can be seen in pressure-enthalpy diagram. Using 3 compressors with total capacity is 5,5 pk, brine temperature reach -3 0C. In the other hand, using 2 compressors with total capacity is 4 pk, brine temperature only reach -1 0C. With the total capacity of compressor is 5,5 pk, system refrigeration of mini ice plant can not produce 1,5 ton of ice in a day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50963
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Luthfianto Iedar Budiyono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50881
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rikko Defriadi
"Efisiensi merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu system. Bagaimana dengan jumlah energy masuk sekecil mungkin dan didapat jumlah energy keluaran yang lebih besar. Paper ini akan membahas segala aspek yang melingkupinya termasuk aspek perhitungan dalam menentukan efisiensi kerja suatu komponen. Aspek yang dibahas melingkupi perancangan system, simulasi tata udara pada system, dan perhitungan efisiensi komponen utama system.
Efficiency is very important in designing a system. How to use the amount of energy into as small as possible and get the greater amount of output energy. This paper will discuss all the aspects that encompass it, including aspects of the calculation in determining the work efficiency of a component. Discussed aspects of the design surrounding the system, air conditioning system simulation, and computation of efficiency in the main components of the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50913
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sholahudin
"Banyak proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem tunggal sulit diaplikasikan pada temperatur yang sangat rendah disebabkan rasio tekanan pada kompresor terlalu tinggi, sebagai gantinya digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif untuk menghindari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global seperti CFC dan HFC. Pada penelitian ini dilakukan optimasi campuran karbondioksida dan etana sebagai refrigeran sirkuit temperatur rendah untuk mencari nilai optimum dari segi efisiensi exergi dan biaya tahunan. Temperatur evaporator, kondenser, dan cascade dijadikan sebagai variable decision untuk menganalisa sifat- sifat termodinamika refrigeran yang berpengaruh pada efisiensi exergi dan biaya tahunan sistem. Optimasi yang dilakukan menggunakan metode optimasi multiobjektif yang mana efisiensi exergi sebagai fungsi objektif pertama dan biaya tahunan sebagai fungsi objektif kedua. Optimasi ini dilakukan untuk mencari biaya sistem yang sekecil-kecilnya dan memperoleh efisiensi exergi semaksimal mungkin.
Many industrial processes that require low refrigeration temperatures, even the field of biomedicine require cold storage which can cool up to temperature -80 °C. The use of a single refrigeration system is difficult to apply at very low temperatures due to the pressure ratio of compressor is too high. Instead for this application, cascade refrigeration system is used. The use of natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon mixture is an alternative to avoid the use of refrigerants that contain ozone depleting and global warming such as CFCs and HFCs. Ethane is a hydrocarbon refrigerant that can perform cooling to -80 ° C, but due to it has highly flammable nature, so it is mixed with the carbon dioxide to reduce the flammable nature. In this research, optimization of mixture of carbon dioxide and ethane as a refrigerant in low temperature circuit is run to find the optimum value in terms of exergi efficiency and total annual cost of the system. Temperature of the evaporator, condenser, and a cascade condenser are used as a decision variable to analyze the thermodynamic properties of refrigerants that affect the exergi efficiency and total annual cost of the system. Optimization is run by using multi-objective optimization method which exergi efficiency as the first objective function and total annual cost as the second objective function. This optimization is performed to find the cost of the system is minimum and exergi efficiency is maximum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45472
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sianturi, David Fernando
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Mini Ice Plant yang akan digunakan memakai sistem refrigerasi direct expansion dengan refrigeran yang digunakan adalah R-22. Untuk sistem kompresor yang akan digunakan adalah sistem paralel 3 kompresor bekerja berdasarkan kapasitas. Kapasitas pendinginan untuk membekukan 1,5 ton air yaitu 10,33 kW. Perancangan dan pemilihan, baik kompresor ataupun kondensor dengan menggunakan software dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. Komponen aksesoris disesuaikan dengan kapasitas pendinginan, kompresor dan kondensor. Untuk kompresor didapatkan kompresor berkapasitas 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Sedangkan untuk kondensor berkapasitas 16,12 kW.
Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value. MINI ICE PLANT will use direct expansion refrigeration system. Refrigerant used is R-22. System used in compressor is paralel using 3 compressor based on capacity. Cooling capacity to freeze 1,5 ton water is 10,33 kW. Design and actual selection, both compresor and condenser done by software and compare to market availability. Selection accessories based on cooling capacity, compressor and condenser. Refrigeration system MINI ICE PLANT can be used and works based on calculation and selection. For compressor selection, using 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Though, for condenser, using 16,12 kW condenser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50954
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Luky Aulia Abadi
"Pada saat ini mesin pendingin tdah menjadi salah satu alai yang dapat menunjang kinerja manusia. Akibatnya mesin pendingin tergolong mesin yang berkembang dengan pesat. Efisiensi merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu sistem. Bagaimana dengan jumlah energi masuk sekecil mungkin dan didapat jumlah energi keluaran yang lebih besar. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja mesin pendingin, dewasa ini digunakanlah sistim pendingin dengan pengaturan aliran refrigerant, dalam unit outdoor, yang putaran motor kompresornya diatur melalui inverter. Motor fan kondenser yang bekerja secara terus-menerus dengan daya yang berubah - ubah sesuai dengan berubahnya beban akan lebih efisien dan pada motor fan kondenser yang bekerja secara start- stop. Daya yang terukur oleh Power Quality Analyser ialah pada frekuensi 60 Hz sebesar 1.032 HY, pada frekuensi 50 Hz sebesar 1.035 kW dan pada frekuensi 40 Hz sebesar 1.074.
At this time the refrigeration machine has to be one tool that can support human performance. As a result, the refrigeration machine that evolved quite rapidly. Efficiency is very important in designing a system. Amount of energy into as small as possible and get the amount of energy output is greater. In order to improve work efficiency refrigeration, cooling system is used today by setting the flow of refrigerant, the outdoor unit, the motor rotation condenser arranged through the inverter. Motor condenser with work continues with the change of power according to changing load will be more efficient than a condenser motor start-stop work. Motor condenser with the start-stop will reduce motor efficiency. Power of system measured by Power Quality Analyser are: at frequency 60 Rz is 1.032 kW at frequency 50 Rz is 1.035 kW and at frequency 40 Rz is 1.074 kW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50937
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library