Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metty Dianawati
"ABSTRAK
Adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan negara-negara Asia sejak pertengahan tahun 1997 memberikan dampak yang luas terhadap dunia bisnis. Hal tersebut memmbulkan efek berganda terhadap sistem ekonomi secara keseluruhan yaitu terjadinya penurunan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing yang sangat drastis, menurunnya indeks harga saham di bursa, melonjaknya tingkat pengangguran, pergerakan suku bunga yang tidak stabil, dan penurunan nilai impor.
Industri TPT yang merupakan salah satu industri yang selama ini memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan devisa negara juga terkena dampaknya karena sebagian besar output yang dihasiIkan adalah komoditi ekspor, bahan baku yang digunakan masih banyak yang diimpor dan besarnya hutang dalam mata uang asing yang dimiliki perusahaan-perusahaan dalam industri ini.
Pembahasan yang dilakukan dalam karya akhir ¡ni adalah mengenai analisa kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri TPT baik sebelum dan sesudah krisis serta analisa penilaian prospek saham perusahaan dalam industri ¡ni bagi para investor di masa yang akan datang.
Penelitian dilakukan melalui analisa industn, analisa laporan keuangan, analisa rasio dan analisa penilaian perusahaan. Periode laporan keuangan yang dianalisa adalah tahun 1994 - 2000 sehingga dapat rnemberikan gambaran yang iebih jelas tentang kinerja keuangan perusahaan baik sebelum dan setelah krisis. Dalam analisa penilaìan, model yang digunakan adalah Free Cash Flow to The Firm (FCFF). Asumsi yang digunakan unluk memprediksi FCFF untuk periode 2001-2005 ini lebih didasarkan dengan data historis masing-masing perusahaan dan sumber-surnber lain seperti prediksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia, Bappenas, dll.
Dari ketiga sample perusahaaanyaitu PT. Karwell Indonesia Tbk., PT Ricky Pulsa Globalindo Tbk., dan PT Eratex Ojaja Tbk., seluruhnya mengalami kerugian pada saat krisis. Perbedaannya adalah setelah krisis, dimana masing-rnasing perusahaan berusaha meningkatkan efisiensinya tetapi hanya PT Eratex yang berhasil memperoleh laba setelah krisis sedangkan dim perusahaan sampe! yaltu PT Karwell dan PT Ricky masih menderita kerugian pada tahun 2000. Persamaan yang terjadi adalah adanya kenaikan tingkat leverage ketiga perusahaan sampel setelah krisis sehingga resiko bagi investor semakin meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham saat ini dari ketiga perusahaan sampel adalah overvalue yaltu nilai intninsik saham PT Karwell sebesar Rp. (206).- PT Ricky sebesar Rp. (263),- dan PT Eratex sebesar Rp. (1.499),- lebih kecil dari harga saham saat ini. Harga saham saat ini dari ketiga perusahaan ini adalah sebesar Rp. 410 untuk PT Karwell,- Rp. 185,- untuk PT Ricky dan Rp. 365,- untuk PT Eratex. Dengan hasil yang diperoleh ini, maka penulis berkesimpulan bahwa sebaiknya para investor tidak menanamkan investasinya pada ketiga perusahaan sampel diatas. Sedangkan bagi pihak manajemen dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya untuk mengantisipasi risiko usaha yang ada seperti persaingan, pasokan bahan baku, kuota, tenaga kerja, kebijakan pemerintah, perubahan nilai tukar mata uang asing dan kondisi dalam negeri.
Kajian dalam kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi para investor, manajemen dan pemerintah dengan selalu memantau perubahan yang terjadi, balk pada skala makro ekonomi Indonesia, informasi perusahaan dan perkembangan ekonomi dunia sebelum mengarnbil tindakan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Kornelia Basauli
"Industri garmen dan tekstil merupakan suatu industri yang tingkat penjualannya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara dimana produknya dipasarkan. Selain itu, karena pada umurnnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri ini menjual produknya ke mancanegara, dimana penerimaan perusahaan berbentuk US$, maka selain juga olah laju inflasi nasional, pertumbuhan penjualannya juga dipengaruhi oleh perusahaan nilai tukar Rupiah terhadap US$.
Tulisan ini merupakan suatu penelitian mengenai bagaimana analisa terhadap resiko bisnis dan laporan keuangan perusahaan dapat menjelaskan pengaruh krisis ekonomi yang terjadi secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan secara obyektif, dan membantu penilaian prospek investasi bagi para investor dalam mengambil keputusan yang tepat untuk target investasinya. Penelítian ini terutama perlu dilakukan mengingat besarnya kandungan impor bagi proses produksi perusahaan?perusahaan yang bergerak dalam industri garmen dan tekstil. Selain itu juga banyak dan perusahaan-perusahaan ini yang melakukan pinjaman dalam bentuk US$ yang menyebabkan nilainya dalam Rupiah naik berkali-kali lipat.
Dalam tulisan ini, penulis melakukan penelitian terhadap tiga perusahaan yang bergerak dalam industri garmen dan tekstil, yaitu PT. Century Textile lndustrý Tbk., PT. Ever Shine Textile Industry Tbk., dan PT. Sarasa Nugraha Tbk. Dalam melakukan analisa terhadap ketiga perusahaan ini, penulis melakukan penelitian melalui liga tahapan, yang didasarkan pada analisa Krishna G. Palepu:
Yang pertama adalah analisa terhadap industri garment dan tekstil, dengan mempergunakan aeon Five Forces yang diperkenalkan oleh Michael Porter.
Tahap kedua adaah melakukan analisa terhadap laporan keuangan ketiga perusahaan tersebut, yang merupakan cerminan dari kinerja perusahaan-perusahaan tersebut selama beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan tahun 1994 hingga 2000. Analisa yang dilakukan adalah analisa rasio keuangan, dan analisa vertikal dan horisontal.
Tahap ketiga yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa prospek perusahaan yang merupakan proyeksi dan kineria perusahaan di masa yang akan datang. Selain didasarkan pada kinerja perusahaan di masa yang lalu, yang tercermin pada laporan keuangan perusahaan, proyeksi analisa terhadap prospek perusahaan juga didasarkan pada proyeksi mengenai keadaan makro ekonomi di masa yang akan datang.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai perusahaan-perusahaan tersebut berdasarkan hasil penelitian. Nilai yang didapat kemudian akan dibandingkan dengan harga saham perusahaan pada saat ini, sehingga pada akhirnya penulis dapat memberikan rekomendasi kepada para investor atau calon investor mengenai saham ketiga perusahaan tersebut. Selain itu, penulis juga dapat memberikan saran kepada para pengelola perusahaan sehubungan dengan nilai perusahaan yang didapatkan berdasarkan penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Ardi
"Industri tekstil dan produk tekstil mengalami masa yang sulit. Banyak faktor yang membuat makin lemahnya sektor ini seperti adanya kuota, ancaman dari negara lain yang mempunyai daya saing yang tinggi seperti, dan krisis yang melanda kawasan Asia. Sebenarnya kondisi ini masih bisa diperbaiki dengan menggenjot ekspor. Tetapi dengan peristiwa WTC yang baru-baru ini terjadi, semuanya menjadi kabur.
Runyamnya kondisi perusahaan dalam industri tekstil dan produk tekstil ini akibat nilai hutang dalam mata uang asing yang cukup besar dan komponen impor yang masih cukup tinggi. Karena itu salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan restrukturisasi hutang.
Perusahaan yang dibahas di sini, yaitu PT. Texmaco Jaya, PT. Concord Benefit Enterprise, dan PT. Panasia Filament Inti juga merasakan akibatnya. Tetapi dampak yang dirasakan masing-masing perusahaan ini berbeda karena kondisinya yang berbeda, PT. Texmaco Jaya, sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai hutang yang cukup besar dalam valas, mengalami kesulitan dalam membayarnya karena ekspor perusahaan masih di bawah 40%. PT. Concord Benefit Enterprise cukup agresif dalam berekspansi dengan pembiayaan melalui hutang, sedangkan kinerjanya tidak cukup baik. Akibatnya hutang perusahan ini membengkak cukup tinggi. Berdasarkan informasi terakhir, perusahaan ini diputus pailit oleh Mahkamah Agung sehingga perdagangan sahamnya d\-suspend. Sedangkan FT. Panasia Filament kinerjanya cukup bagus karena nilai ekspornya mencapai 60% lebih.
Penelitian dilakukan terhadap kinerja perusahaan pada saat terjadinya krisis. Industri dan strategi perusahaan merupakan hal yang pertama kali dianalisa. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai intrinsik saham perusahaan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow, yaitu dengan mendiskontokan proyeksi Free Cash Flow to the Firm (FCFF) berdasarkan Weighted Average Cost of Capital (WACC), Nilai FCFF diperoleh dengan melakukan proyeksi terhadap laporan keuangan perusahaan. Asumsi yang digunakan dalam melakukan proyeksi berdasarkan kondisi makro ekonomi dan kondisi masing-masing perusahaan itu sendiri serta data kinerja historis perusahaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa harga pasar saham PT. Texmaco Jaya lebih rendah dari hasil perhitungan (undervalued') sehingga diperkirakan harganya naik. Sedangkan nilai saham PT. Panasia Filament Inti overvalued, sehingga diperkirakan akan turun pada periode berikutnya. Bahkan PT. Concord Benefit Enterprise ekuitasnya negatif, yang berarti kelangsungan hidup perusahaan ini diragukan.
Semua perhitungan nilai intrinsik saham tersebut dibuat berdasarkan asumsi dan berbagai pertimbangan sesuai kondisi perusahaan. Selain itu nilai saham juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dikuantifikasi. Karena itu investor di dalam mengambil keputusan harus juga mempertimbangkan faktor lainnya yang bersifat kualitatif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Anindita Sochmaningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana akuisisi mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Dalam mengolah data dan melakukan analisa, digunakan metode statistik non-parametrik Wilcoxon Signed Rank Test yang menganalisa signifikansi perubahan dua buah sampel saling terikat yang memiliki perlakuan berbeda. Sampel penelitian tersebut adalah kinerja keuangan tiga perusahaan dalam industri semen Indonesia yang diukur melalui rasio likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas untuk tiga tahun sebelum akuisisi dan lima tahun setelah akusisi.
Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa kinerja keuangan perusahaan setelah akuisisi tidak berubah secara signifikan, baik berupa kemampuan likuiditas, profitabilitas maupun solvabilitas. Sehingga disimpulkan bahwa akuisisi tidak berpengaruh secara signifikan dan pasca akuisisi kinerja keuangan perusahaan tidak lebih baik dibandingkan dengan sebelum terjadi akuisisi.

This research was aimed to analyze and find how acquisition could influence corporate financial performance. Wilcoxon Signed Rank Test as one of nonparametric statistic methods is chosen due tue its specialty for analyzing two related sample which have a different treatment. The sample of this research are financial performance of three companies in Indonesian cement industry which measured by liquidity, profitability and solvability ratio for three years before and five years after acquisition.
Final result from data processed shows that post-acquistion corporate financial performance is not significantly different from the previous one, neither in liquidity, profitability nor solvability performance. Finally, this research concludes that acquisition is not significantly influence corporate financial performance and post the acquisition it also doesn?t show any better performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawan
""Analisa Pengaruh Earning, Losses dan Cash Flow pada Perubahan Kebijakan Dividen Perusahaan Perusahaan Publik Indonesia Dalam Kurun 1995 - 2000", adalah penelitian yang berisikan identifikasi adanya pengaruh earning, losses dan cash flow terhadap perubahan kebijakan pembayaran dividen pada perusahaan-perusahaan tersebut, serta mengamati apakah krisis ekonomi juga memberikan pengaruh terhadap perubahan kebijakan dividen itu.
Sehingga penelitian ini diharapkan memberikan informasi ada dan tidaknya pengaruh dari masing-masing parameter keuangan earning, losses, dan cash flow terhadap perubahan kebijakan pembayaran dividen.
Pengambilan sampel dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ yang memiliki data lengkap variabel penelitian dari tahun 1995 sampai 2000. Model empiris yang digunakan adalah model multivariabel dengan metode analisis Model Biner Probabilitas Kumulatif Probit. Metode ini digunakan karena model memiliki variabel terikat yang biner, serta diharapkan memiliki nilai informasi kriteria yang terkecil dibandingkan model biner lainnya (Model Biner Logit). Selain itu dilakukan juga analisis VAR (vector autoregression) secara tidak acak untuk melihat interaksi pengaruh antara perubahan kebijakan dividen, earning, dan cash flow pada perusahaan PT. Matahari Putra Prima. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat adanya saling mempengaruhi oleh earning saat lampau, cash flow saat lampau, dan kebijakan dividen saat lampau. Selanjutnya perancangan pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah parameter earning, losses, cash flow, dan krisis tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan kebijakan dividen.
Hasil analisis akan memberikan informasi mengenai kecocokan pemilihan metode estimasi yang digunakan, deskripsi statistik masing-masing parameter earning, losses, cash flow, krisis dan perubahan kebijakan dividen, dan adanya selection bias, serta hasil pengujian hipotesis masing-masing parameter penelitian.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan oleh earning, losses, cash flow dan krisis terhadap perubahan kebijakan dividen. Analisis VAR pada PT Matahari Putra Prima menunjukan adanya interaksi saling mempengaruhi antara earning saat ini, earning tahun lalu, cash flow saat ini, cash flow tahun lalu, perubahan dividen saat ini, dan perubahan dividen tahun lalu.
Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk para peneliti yang berminat mendalami kasus ini seperti membuat model yang terpisah antara sebelum krisis dan setelah krisis, menggunakan metode estimasi biner lainnya (comet misalnya) untuk dibandingkan dengan hasil penelitian ini, melakukan analisis VAR atau persamaan simultan untuk keseluruhan perusahaan atau industri yang ada di Indonesia, atau mengelompokkan perusahaan berdasarkan tipe industrinya untuk melihat karakter pengaruh earning, losses, dan cash flow terhadap perubahan kebijakan dividennya pada masing-masing tipe industri."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanny
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S18222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah
"Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mempunyai karakteristik spasial yang sangat menarik dibandingkan dengan industri lainnya. Hal ini disebabkan sebagian besar industri TPT berlokasi di pulau Jawa sehingga terdapat indikasi atau dugaan bahwa industri TPT beraglomerasi di Pulau Jawa. Namun, berdasarkan produktifitas, industri TPT menempati posisi jauh dibawah rata-rata produktifitas industri manufaktu lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara aglomerasi industri TPT dengan produktifitas industri TPT dan meneliti sumber produktifitas. Selain itu daerah mana saja yang mempunyai konsentrasi spasial dan produktifitas yang tinggi Aglomerasi diproksi dengan Indeks Entropi yakni konsep teori informasi yang mengukur kesenjangan ekonomi dan konsentrasi industri. Metode yang digunakan dalam menghitung produktifitas adalah Total Factor Productifity. Sedangkan untuk mengetahui apakah aglomerasi berpengaruh terhadap produktifitas digunakan model data panel fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktifitas industri TPT selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan ratarata sebesar 18% dimana peningkatan technical change merupakan kontributor utama dari perubahan produktifitas industri TPT di Indonesia. Sementara, aglomerasi menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas industri TPT, hal ini menandakan adanya manfaat yang didapat industri dari penghematan-penghematan akibat aglomerasi. Selain itu, variabel dummy interaksi aglomerasi dengan regional menunjukkan bahwa aglomerasi industri di pulau Jawa berpengaruh positif dan signifikan.

Textile and Textile Product Industry (TPT?s Industry) has a very interesting spatial characteristics compared with other industries. This is due to mostly TPT?s Industry were located in Java so that there is an indication that the industry has agglomerated in Java. However, based on productivity, this industry has a low productivity compared to other industries. The purposes of this research are to analyze the relationship between productivity and agglomeration in TPT?s Industry. Further more this paper will analyze the sources of productivity and which regions have high concentrated with high productivity. Agglomeration is proxied with Entrophy Index, an index with the information theory concept that measured economic disparity and industrial concentration. The method used in analizing productivity is Total Factor Productivity, while fixed effect model were used in analizing effect the agglomeration on productivity. The results showed that the productivity of the Textile and Textile Product Industry during the year 2008-2012 has increased by an average of 18% with an increase of technical change (TC) as a major contributor to the change in the productivity. Meanwhile, the agglomeration showed a positive and significant impact on the productivity of the Textile and Textile Product Industry. It indicates the existence of the benefits of the savings industry due to agglomeration. Dummy variable aglomeration and regional shows that aglomeration in Java island has a positive and significant effect on productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa dampak diversfikasi pasar dan diversifikasi produk dari ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia dalam meningkatkan kinerja ekspor. Penelitian ini menggunakan metode penghitungan diversifikasi Herfindhal-Hirschman Index untuk mengukur tingkat diversifikasi/konsentrasi ekspor pada kawasan Timur Tengah dan Afrika, dan estimasi data menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menemukan bahwa diversifikasi pasar meningkatkan ekspor di Kawasan Timur Tengah dan Afrika. Namun diversifikasi produk hanya berpengaruh meningkatkan ekspor ke kawasan Timur Tengah sedangkan untuk kawasan Afrika diversifikasi produk berpengaruh menurunkan ekspor TPT. Faktor lain yang signifikan meningkatkan ekspor TPT ke kawasan Timur Tengah dan Afrika adalah volume impor dan pendapatan perkapita, sedangkan depresiasi nilai tukar rill berdampak menurunkan ekspor TPT

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the impact of market diversification and product diversification of the exports of textile and textile products (TPT) of Indonesia in improving export performance. The calculation method of diversification in this study is TheHerfindhal-Hirschman Index, measure the level of exports in the Middle East and Africa. Estimation data using panel data regression. The research found that market diversification can increase exports to the Middle East and Africa Region. Product diversification increase TPT exports only in the Middle East region, while the diversification of products in the African region decrease in TPT exports. Another significant factor increase of TPT exports to the Middle East and Africa are the volume of imports and income per capita of export destination, while the depreciation of the real exchange rate reduce TPT exports"
2016
T46079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
"Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ekspor TPT Indonesia di pasar dunia dan mengetahui posisi daya saing TPT Indonesia di pasar dunia dengan menggunakan pendekatan Constant Market Share (CMS) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Data statistik menunjukan bahwa pertumbuhan ekspot TPT Indonesia pada tahun 2002-2004 berada di bawah pertumbuhan ekspor TPT dunia. Hal ini terjadi karena adanya kuota, dengan adanya kuota maka Indonesia tidak dapat melakukan ekspor TPT melebihi kuota yang telah ditentukan sehingga pertumbuhan ekspor TPT Indonesia dibawah pertumbuhan ekspor dunia. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekspor TPT Indonesia, diperluka upaya untuk meningkatkan komposisi produk TPT melalui peningkatan ekspor TPT Indonesia dalam bentuk produk-produk menengah (midstream) dan hilir (downstream). Selain itu, diperluka upaya untuk meningkatkan pengaruh distribusi pasar. Pada aspek daya saing, posisis daya saing TPT Indonesia tahun 2002 dan 2004 lebih lemah dibandingkan negara-negara produsen TPT lainnya.
This research aim to know growth of Indonesian TPT export at world market and to know the competitiveness of Indonesian TPT (Textile Product Textile) in the world market using Constant Market Share (CMS) approach and Trade Specialization Index (TSI). Statistic show that in year 2002-2004 export growth of Indonesian TPT under world export growth for TPT. This happen because quota, that make Indonesian can't export more TPT to the world market. In order to increase export growth for Indonesian TPT, the TPT composition must be improve trough export midstream and downstream product. Beside that, influence of market distribution has to be increasing. For competitiveness aspect, in year 2002 and 2004 Indonesian position for competitiveness weaker compare with other TPT producer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sri Milawati
"Industri rokok di Indonesia termasuk salah satu industri yang memberikan sumbangan-pajak non migas yang besar kepada pemerintah. Cukai yang diterima pemerintah dalam APBN, meningkat terus dari tahun 1998 dengan realisasi penerimaan 8,6 triliun sampai dengan tahun 2001 sebesar 18,2 triliun dan pada tahun 2002 realisasi penerimaan 23,34 triliun.
Industri rokok saat ini menghadapi masalah yaitu peningkatan penerimaan pajak dengan kenaikan tarif cukai dan HJE. Disini penulis satu masalah yang menarik untuk dipela jari yaitu : apakah kebijakan pemerintah mengenai tarif cukai & HJE yang hampir setiap tahun mengalami perubahan akan berdampak pada produksi rokok dan penerimaan cukai rokok? Bagaimana perbedaan kebijakan pemerintah pada rokok kretek dan rokok putih, dan dampaknya terhadap penerimaan cukai rokok?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian terhadap masalah yang dikemukakan diatas adalah melihat hubungan tarif cukai dari HJE dengan produksi, melihat hubungan tarif cukai dan HJE dengan penerimaan cukai, menganalisa peluang usaha bagi perusahaan kecil untuk masuk pasar industri rokok yang bersifat oligopoli dan melihat dampak dari perubahan tarif cukai & HJE terhadap produksi rokok perusahaan dominan, dan pengaruhnya pada penerimaan cukai pemerintah.
Untuk meneliti digunakan metodologi Structure, Conduct, Performance (SCP). Pendekatan SCP digunakan untuk menganalisa hubungan antara struktur, perilaku dan kinerja industri rokok dan didukui Ig oleh metode regresi dengan model OLS(Qrdinary Least Squares) sistem time series dan panel data. Untuk melihat hubungan statistik antara variabel-variabel yang telah dijelaskan secara kualitatif pada pendekatan SCP.
Terdapat hubungan antara tarif cukai, produksi dan HJE dengan penerimaan cukainya. Pada panel data probabilita t untuk produksi, tarif cukai dan ME nilainya signifikan secara sendiri-sendiri, sedangkan untuk probabilita F statistik nilainya signifikan secara bersama-sama, untuk jenis SKM dan SKT. Pada time series untuk jenis SKM dan 5PM probabilita t pada produksi nilainya signifikan, tetapi probabilita t untuk tarif cukai pada SKM, SKT dan SPM tidak signifikan, probabilita F statistik nilainya pada SKT, SKM dan SPM signifikan secara bersama-sama.
Berdasarkan penelitian diatas, ditemukan bahwa tarif cukai dan HJE mempengaruhi penerimaan cukai. Perubahan tarif cukai dan HJE juga dapat mempengaruhi perilaku perusahaan rokok dalam penjualannya. Untuk 3 tahun terakhir periode 2000 - 2002, terlihat penurunan total produksi rokok. Bila dikaitkan dengan tujuan utama cukai dalam rokok, kebijakan pemerintah dalam perubahan tarif cukai dan HJE periode tahun 2000 - 2002 yang dalam setahun bisa 2-4 X berubah adalah cukup-efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T12057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>