Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"The cities majority in the world especially big cities are have unique character that is to be identity. Dominant building is one of identity of place or city. This building is built for purpose particularly and so are having more qualitative and quantitative value. However the dominant building gives influence to place or object in the neighborhood. In the visual, dominant building or architecture element can be landmark as interesting focus point and contrast on the place and environment. For the city or region, landmark is external element and dominant visual form such as mountain, sky rapper building, high tower, ritual religiosity building and etc. So landmark can be orientation point that helping people for know to place. The Paikhong building existent as place of ritual religiosity at Singkawang city is identity character on urban morphology that having majority population is china people. Almost all of the region with the china people majority such as Singkawang Barat and Singkawang Selatan are found Phaikong building actually. In the general, Paikhong is built at the cross street side and should be identity image of city with china majority inhabitant. "
710 JIAUPI 8:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Dyah Puspita
"ABSTRAK
Fasad bangunan atau muka bangunan adalah hal pertama yang dilihat oleh calon pengunjung. Dalam hal restoran, fasad bangunan akan memberikan impresi terhadap servis, kualitas dan atmosfer restoran di dalamnya sehingga suatu restoran membutuhkan sesuatu yang merepresentasikan konsep restoran yang ingin ditampilkan, (Bitner, 1992). Bagi restoran yang memakai bangunan cagar budaya, umumnya restoran tersebut mempunyai konsep yang berhubungan dengan kultur dan kreatifitas (Heritage Lottery Fund, 2013). Namun untuk restoran yang memakai bangunan cagar budaya (BCB), peraturan mengenai adaptasi fungsi bangunan tetap berlaku contohnya adalah larangan dalam merubah fisik bangunan. Hal ini berlaku juga dalam penerapan desain pencahayan fasad. Pencahayaan buatan pada BCB memerlukan perlakuan khusus karena harus mengikuti kaidah pelestarian. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui prinsip dan teknik pencahayaan pada fasad restoran dengan BCB yang dapat sekaligus mengakomodasi elemen fasad yang bersifat komersial. Adapun bangunan restoran yang dijadikan studi adalah Café Batavia yang berada di kawasan Kota Tua dan Tugu Kuntskring Paleis yang berada di Menteng, Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei berupa observasi dan wawancara dengan calon pengunjung.

ABSTRACT
The facade of the building is the first thing that is seen by potential visitors. In the case of restaurants, the facade of the building will give an impression of service, quality, and atmosphere of the restaurant in it so that a restaurant needs something could represent the concept of the restaurant that is wanted to be displayed (Bitner, 1992). Restaurants that use heritage buildings as their trading places can be very commercially unique. Generally, they already have concepts that are related to culture and creativity (Heritage Lottery Fund, 2013). But for them, the regulations regarding the adaptation of building functions will still apply. For example, the prohibitions in changing the physical structure of buildings which affect the applications of the facade lighting designs, so that artificial lighting in commercial heritage buildings requires special treatment because it must follow the preservation rules.
This study aims to analyze the principles and techniques of lighting in restaurant facades with heritage buildings which also accommodate the commercial facade elements. effects on the facades of commercial buildings as well as on cultural heritage buildings. This is a qualitative study based on the survey, and interviews with the potential customers. This study uses Café Batavia in the Kota Tua area and Tugu Kuntskring Paleis located in Menteng as case studies."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Semarang: Kanisius, 2004
694.6 FRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Syahrir
"Keadaan lingkungan dunia saat ini menuntut partisipasi semua pihak untuk membuat perbaikan. Krisis energi dengan sumber bahan bakar fosil yang tak dapat diperbaharui, polusi udara dunia yang menyebabkan efek rumah kaca dan menipisnya lapisan ozon di udara menuntut pemikiran dan teknologi yang mendukung pada tujuan dunia yang lebih baik. 'Green Architecture' sebagai suatu pemikiran arsitektural terhadap masalah lingkungan, energi dan ekologi tersebut menawarkan beberapa prinsip yang bersifat tidak mengikat secara letak dan potensi geografis maupun jenis bangunan. Kota Jakarta mempunyai faktor lingkungan, faktor sosial ekonomi, faktor regulasi pemerintah, dan faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan dimanfaatkan daiam perancangan bangunan tinggi 'Green Architecture' di Jakarta. Sehingga dapat dibuat usulan prinsip-prinsip bangunan tinggi 'Green Architecture' dengan spesifik lingkungan sosial ekonomi Jakarta dengan dasardasar pemikiran yang sama, yaitu wawasan lingkungan dan efisiensi energi. Pada saat ini prinsip-prinsip 'Green Architecture' belum banyak digunakan dalam perancangan bangunan tinggi di Jakarta. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kota Jakarta ditambah desakan regulasi pemerintah yang mendukung kearah wawasan lingkungan dan efisiensi energi, perancangan bangunan tinggi 'Green Architecture' masih sangat dimungkinkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas lingkungan kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Sega Sufia Purnama
"ABSTRAK
Bangunan mendapatkan pengaruh luar yang bersifat dinamis setiap harinya. Bangunan yang ada sekarang, terutama bangunan tinggi memiliki elemen bangunan yang statis sedangkan keadaan alam selalu berubah. Hal ini mengakibatkan kerugian berupa penggunaan energi yang berlebihan, terutama untuk penghawaan dan pencahayaan. Untuk merespon sinar matahari, bangunan sebaiknya harus bersifat dinamis. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggerakan fasad tersebut. Salah satunya dengan cara membuat fasad bergerak secara dinamis mengikuti arah edar matahari untuk meminimalisir sinar dan menahan panas yang masuk ke dalam bangunan. Dengan kata lain, merubah fasad statis menjadi fasad dinamis. Tulisan ini membahas tentang penelitian dan pengembangan purwarupa prototype modul fasad dinamis bangunan tinggi untuk kasus Jakarta. Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu : 1 analisis terhadap peneduh fasad statis, 2 pengembangan desain, 3 pembuatan purwarupa dan 4 pengujian. Karakteristik fasad dinamis berbentuk kerai louver adalah yang paling efektif karena tidak hanya mampu menciptakan pembayangan tetapi tetap dapat menjaga visibilitas dengan baik dibandingkan jenis overhang dan sirip fins . Performa fasad dinamis lebih efektif dari fasad statis. Hal ini terlihat dari rata-rata pembacaan suhu dalam kotak uji fasad dinamis, yaitu sebesar 35.6 0 C dan kotak uji fasad statis sebesar 37.8 0 C. Terdapat selisih sebesar 2.2 0 C atau dengan kata lain terjadi penurunan suhu sebesar 5,4 .
ABSTRACT
Buildings experience dynamic environment every day. But, their elements in a static condition that can rsquo t handle dynamic change of environment. This condition increases the use of energy in the building, especially for cooling and lighting. One of the dynamic environment should handle is sunlight. To respond, building element should be dynamic. The way to respond is facade must be moved to follow the sun movement. The aim is to decrease the amount of heat from sunlight which get into the building. The other word is to change static fa ade to dynamic fa ade. This research is discus about development of dynamic fa ade module prototype for high rise building in Jakarta. This research will be done through some step 1 sun shading model simulation in high rise building in Jakarta. 2 dynamic facade concept design development. 3 making of dynamic facade module prototype. 4 filed test for the dynamic facade module prototype. The result is dynamic fa ade with louvre is the most effective shading device compare with overhang and fins. It not only creates good shadowing but also has good enough visibility. The performance of dynamic fa ade is better than static fa ade. It seen from average temperature reading of HOBO that put in the test box. The temperature reading of test box with the dynamic fa ade is 35.6 0 C, meanwhile in test box with static fa ade is 37.8 0 C. The temperature difference is 2.2 C or it decrease 5.4 . "
2018
T49233
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Artha
"Menurut timeshighereducation.com Curtin University adalah salah satu Universitas berstandar Internasional di dunia. Dengan mottonya Look Ever Forward institusi ini membutuhkan tempat baru untuk mengakomodasi mahasiswa dari seluruh bagain dunia yang jumlahnya terus berkembang dengan tujuan sebagai tempat penelitian dan inovasi. Di skripsi ini tempat yang dimaksud adalah gedung baru Sekolah Lingkungan Buatan. Pertanyaan yang harus ditanyakan sekarang adalah Jenis bangunan seperti apa yang cocok dengan visi dan misi Curtin yaitu untuk melihat terus kedepan Salah satu professor di Curtin University mengusulkan pendekatan desain lipstick deciduous. Pendekatan ini mengusulkan untuk mendesain sesuatu bukan hanya berdasarkan keindahan estetika (desain lipstick) tetapi mendesain dengan pertimbangan ke masa depan agar apa yang di desain bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan waktu (desain deciduous).

According to timeshighereducation com Curtin University is one of the most International Universities in the World. With the motto Look Ever Forward the institution needs a brand new space that accommodates the rapidly growing number of students from across the globe to research and innovate. Making Curtin University Look Ever Forward to the future. In this thesis the space is specified as the School of Built Environment new building. Now the question is What kind of building that can reflect and accommodate Curtin Universitys motto which serves as its vision as well, to Look Ever Forward DR Chamila Subasinghe an architecture professor at Curtin University proposed the lipstick-deciduous design method. Instead of designing something that only appealing aesthetically (lipstick design) he proposed the design to be something that can evolve through adaptive use as time goes by to the future (deciduous design). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimpy Seoulino
"Tugas akhir ini membahas mengenai gaya fasad bangunan sekolah di Kota Bogor yang bertujuan untuk mengetahui bentuk, jenis gaya arsitektur fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor dan faktor apa yang mempengaruhinya. Dari lima fasad bangunan yang menjadi objek penelitian, seluruh fasad bangunan memiliki gaya dominan Indisch stijl dengan beberapa ornamen pengaruh gaya art deco, art and craft, dan Amsterdam school. Pengaplikasian gaya Indisch stijl merupakan bukti adanya modernisasi namun tetap mengupayakan adaptasi dan eklektisisme terhadap tradisi arsitektur lokal dan iklim Kota Bogor. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya pada fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor pada tahun 1899-1930 adalah historis, keletakan, dan waktu.

This final project discusses the facade style of school buildings in Bogor City which aims to determine the form, type of architectural style of colonial school buildings in Bogor City and what factors influence it. Of the five building facades that became the object of research, all of the building facades have the dominant style of Indisch Stijl with several influences of art deco, art and craft ornaments, and the Amsterdam school. The application of the Indisch Stijl style is proof of modernization but still strives for adaptation and eclecticism to local architectural traditions and the climate of Bogor City. The factors that influence the style on the facade of a colonial school building in Bogor City in 1899-1930 are history, location, and time."
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Indah Sari Dewi
"Kebudayaan merupakan hasil dari cipta rasa dan karsa manusia. Salah satu unsur dari kebudayaan manusia tersebut adalah religi. Religi selalu berkaitan dengan kehidupan manusia baik masa lampau maupun masa sekarang. Religi atau kepercayaan pada hal-hal yang bersifat spiritual selalu berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Kepercayaan pada hal-hal yang bersipat spiritual ini mempercayai adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang mengusai alam semesta atau adanyaYang Maha atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Setiap religi atau agama memerlukan wadah dan sarana untuk menunjang aktivitas peribadatannyya. Salah satu bentuk wadah dan sarana tersebut adalah bangunan suci. Oleh kerena aktifitas ritual peribadatan pada setiap agama adalah berbeda, maka secara logikanya kebutuhan akan tempat dan ruangan pun berbeda. Kebutuhan ini indentik dengan rasa nyaman, praktis dan sesuai dalam melakukan aktivitas ritual peribadatan. Hal ini pun indentik dengan ajaran dan nilai yang ada dalam agama itu sendiri. Kebutuhan ini kemudian diwujudkan dalam konsep pembangunan suci yang kemudian menjadi salah satu penyebab timbulnya kekhasan bentuk pada sebuah bangunan suci. Salah satunya adalah mesjid. Dalam sebuah konsep penataan ruang pada sebuah bangunan mesjid yang selalu lapang, terdapat kolam bersuci dan adanya batasan yang memisahkan penempatan jemaah perempuan dan laki-laki., Kelenteng juga memiliki konsep penataan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan para pemeluknya. Hal ini tercermin dalam pola penataan ruang, sistem kontruksi bangunan, dan komponen-komponen yang terdapat di dalamnya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nurul Rizky
"ABSTRAK
Dalam upaya pengoptimalan bangunan bersejarah tidak hanya bagaimana bangunan tersebut dirubah agar tetap dapat digunakan hingga masa datang, namun juga mencakup nilai yang terkandung dalam bangunan tersebut. Perubahan fisik bangunan menyebabkan kaburnya nilai sejarah, sehingga terdapat kemungkinan adanya pengikisan makna dari bangunan asli. Makna bangunan dapat ditangkap melalui visual yang didukung oleh konteksnya. Karena lingkungan sekitar merupakan penguat identitas bangunan tersebut, bagaimana bangunan memiliki makna bagi orang yang melihat. Sebagai contoh Masjid Cut Meutia Menteng berdiri selama lebih dari satu abad dan mengalami perubahan fisik sesuai fungsi baru bangunan tersebut. Dalam perubahannya, Masjid Cut Meutia mengalami kendala dalam penyampaian sejarah masa lampau. Pemaknaan bangunan sebagai gerbang kawasan Menteng sedikit demi sedikit terkikis dan hampir hilang seiring perkembangan lingkungan sekitar Masjid Cut Meutia. Hal tersebut yang memengaruhi Masjid Cut Meutia secara visual sebagai sebuah gerbang kawasan Menteng. Namun kesesuaian fungsi dalam proses perubahannya, menjadikan bangunan tersebut mampu mempertahankan identitasnya sebagai tengeran suatu wilayah dan dapat menciptakan citra kawasan Menteng.

ABSTRACT
In an attempt to optimizing historical buildings, the purpose of transformation is to make building can used until the future also keeping historical values the building. It becomes very vulnerable to development and modernization. The physical modifications to the building causing the distortion of the history, so there is the possibility of displacement of value from the original building. The meaning of the building can be captured through the visual supported by its context. Because the environment is help to define the identity of the building, how the building has meaning for people who see. Cut Mutia Menteng Mosque was established for more than a century and changes according to the new function. In the process of transformation, the mosque of cut Mutia experienced constraints of the building and its surroundings. The meaning of the building as Gates Menteng area gradually neglected because Cut Meutia Mosque rsquo s surounding. But compliance function in the process of conservation, make this building was able to maintain its identity as a landmark and also as an image of Menteng. "
2017
S68705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>