Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200923 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arafah
"ABSTRAK
Terjadinya peningkatan pembelian obat reguler maupun obat ASKES Rp
35.159.000.000,00 atau 39% dari rencana anggaran yang telah ditetapkan pada
awal tahun Rp 27.000.000.000,00 atau 77% serta banyaknya obat yang kosong
dan kadarluarsa menyebabkan tertundanya pelayanan dan kerugian pihak rumah
sakit. Pengendalian persediaan obat ASKES di RSUD PaSar Rebo belum optimal
dan memerlukan pengendalian yang lebih baik lagi agar dapat meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan. Tujuan dari Mengetahui informasi tentang
perencanaan dan pengendalian kebutuhan obat yang sesuai dengan tingkat
pemakaian, biaya investasi, dan tingkat ke kritisannya di RSUD Pasar Rebo
Jakarta.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
pemakaian obat ASKES bulan Januari-Maret 2009, data jenis obat ASKES, data
harga obat ASKES. Metode yang digunakan adalah metodelogi cross sectional
karena menggunakan data data dalam periode tertentu dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini didapatkan dari 215 obat ASKES dari tiga
poliklinik dengan menggunakan analisis indeks kritis ABC diperoleh 8 obat
kelompok A, 68 obat kelompok B dan 139 obat kelompok C. Ke – 8 item obat
ASKES yang masuk dalam kelompok A tersebut merupakan 19,25% dari total
pemakaian dan 18,31% dari total investasi. Kelompok A memerlukan prioritas
pengawasan yang ketat dilihat dari nilai pemakaian, nilai investasi dan nilai kritis
menurut Dokter. Jumlah dan waktu pemesanan dapat dilakukan dengan model
EOQ dan ROP.
Saran untuk melakukan perencanaan dan pengendalian obat ASKES
adalah dengan menghitung semua jenis obat ASKES yang ada di RSUD Pasar
Rebo agar di ketahui obat mana saja yang perlu pengawasan yang ketat dan
jumlah pemesanan obat serta waktu dilakukan pemesanan per item obat ASKES.

ABSTRACT
Of a regular increase in the purchase of medicines and drugs ASKES Rp
35,159,000,000.00 or 39% of the budget plan that has been set at the beginning of
Rp 27,000,000,000.00 or 77% and the number of drugs that cause empty and
expired pending loss of service and hospital . Control of drug supply in hospitals
ASKES Pasar Rebo not optimal and it requires a better control again in order to
improve services to customers. Knowing the purpose of information about the
planning and control needs of the drugs according to the level of usage, the cost of
investment, and to a critical level in hospitals Pasar Rebo Jakarta.
The variables used in this research is data ASKES the drug in January-
March 2009, data types Askes drugs, drug price data ASKES. Method used is
metodelogi cross-sectional data because the data in a certain period by using
quantitative approach.
Results from this study obtained from 215 of the three drugs ASKES
policlinic using critical analysis of the index obtained by ABC 8 drug groups A, B
group of 68 drugs and 139 drugs group C. The 8 items ASKES drugs that enter in
the group A is 19.25% of the total and 18.31% of the total investment. Group A
priority need strict supervision of the views of the value, investment value and
critical value according to doctors. The amount and time of booking can be done
with the ROP and EOQ model.
Suggestions for the planning and control of drug ASKES is to calculate all
types of drugs that have ASKES in Pasar Rebo hospitals in order to know which
drugs need strict supervision and the amount of drugs and the time of booking is
done booking per item Askes drugs.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firzawati
"Dalam penulisan resep, pandangan dokter mengenai obat yang cocok bagi pasien adalah obat yang memiliki efikasi dan kualitas yang baik namun kurang mempertimbangkan kemampuan pasien dalam membayar atau membeli obat tersebut. Pada pasien yang memiliki jaminan asuransi, dokter tidak memiliki kendala dan hambatan dalam pola peresepan. Demikian pula dengan hadirya beberapa kebijakan dari PT. Askes yang menerbitkan DPHO (Daiiar Plafon Harga Obat); climana obat yang digunakan untuk pasien peserta Askes PNS, adalah obat yang sesuai dengan DPHO' tersebut, dan bila tidak sesuai dengan DPHO maka pasien membayar sendiri obat yang akan ditangglmg sendiri (Out of Pocket). Oleh karenanya perlu dilakukan analisis, apakah resep-resep yang diberikan kepada peserta asuransi kesehatan PNS memenuhi indikator wnum kerasionalan penulisan resep yang dirumuskan oleh WHO' (World Health Organization) dalam meniiai penggunaan obat rasional' di berbagai institusi pemerintah yakni rata - rata jumlah item per lernbar resep; persentase peresepan dengan nama generik; persentasc peresepan dengan antibiotik; persentase peresepan dengan injeksi; persentase peresepan yang sesuai dengan DOEN dan Formularium Pénelitian ini rnengunakan desain cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekundcr berupa resep dan laporan keuangan. Populasi sludi pada penelidan ini adalah resep resep yang ke PT. Askes pada bulan November, dan dengan menggunakan teknik random sampling didapatkan jumlah sample yang diteliti sebanyak 508' responden. Dengan menggunakan analisis statistik regresi linier, didapatkan bahwa biaya obat out of pocket memiliki hubungan yang sigfinikan dengan persentase obat paten per lembar resep; persentase obat yang tidak sesuai dengan formularium dan persentase pemakaian injeksi per lembar resep. Sedangkan pola peresepan yang memiliki hubungan dengan total biaya obat adalah jumlah obat yang dilayani instalasi farmasi; persentase obat paten per lcmbar resep; persentase obat antibiotik per lembar resep dan persentase pemakaian injeksi per lembar resep. Rata rata biaya obat' out of pocket per lembar resep sebcsar Rp. 8.l39;- dan rata rata jumlah biaya total per lembar resep adaiah sebesar Rp. 82.564,-

In prescribing a prescription, doctors consider that appropriate medicines for patients are those, which have good effect and quality, but they less consider the ability of patients to pay or buy the medicines. Doctors do not have constraints and difficulties related to prescribing pattern to patients who have insurance guarantee. Through its policy, PT. Askes releases DHPO (Medicines Costs Ceiling Lists) stating that medicines used for patients being insurance members from civil servants are those suitable with the DHPO. If the medicines do not confirm the DHPO, patients will pay the medicines themselves (out of packet). For these reason, whether prescriptions given to health insurance members comply with general indicators of rationality of prescribing formulated by WHO (World Health Organization) should be analyzed. WHO determines indicators to evaluate the rational utilization of medicines in governmental institution as follows: the average of the number of items per prescription sheet, percentage of prescribing with generic name, percentage of prescribing with antibiotic, percentage of prescribing with injection percentage of prescribing in accordance with DOEN (National Essential Medicines List) and formulation. This research used cross sectional design. The research analyzed primary and secondary data. The secondary data were in the lbmr of prescriptions and 'financial report. The populations were prescriptions claimed by PT. Askes in November. By using sampling random technique, the number of samples studied was 508 respondents. By applying linear regression statistical analysis, it was found that out of pocket medicines costs is significantly related with the percentage of patent per prescription sheet, percentage of medicines that is not confirmed with formulation, and percentage of injection utilization per prescription sheet. On the other hand, prescribing pattern which has relation with total medicines cost are the number of medicines provided by pharmaceutical installation, percentage of patent medicines per prescription sheet, percentage of antibiotic medicines per prescription sheet, and percentage of injection utilization per prescription sheet. The cost of out of pocket medicines per prescription sheer is IDR 8,139 on average and the number of total cost per prescription sheet is IDR 82,564 on average."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Rosma
"Sejalan dengan membaiknya tingkat pendidikan, meningkatnya keadaan sosial ekonomi dan semakin mudahnya informasi didapat mengakibatkan sistem nilai dari masyarakat berubah. Masyarakat menuntut pelayanan umum yang lebih baik dan bermutu, termasuk pelayanan kesehatan. Perubahan perilaku masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang tidak saja menginginkan kesembuhan secara klinis tetapi juga menginginkan kenyamanan selama dalam perawatan. Masyarakat lebih mengetahui akan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan yang diterimanya. Masyarakat lebih terbuka dalam menyampaikan keluhan tentang pelayanan kesehatan yang diterimanya tidak terkecuali pasien Askes.
Dewasa ini peranan rumah sakit selalu diukur dari keberhasilannya dalam memberikan pelayanan kesehatan secara baik sehingga mempercepat penyembuhan orang sakit dan memberikan kepuasan bagi pasien maupun keluarganya. Dalam hal meningkatkan sumberdaya rnanusianya, RSUD Pasar Rebo telah melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM). Kegiatan GKM ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada dalam kegiatan sehari-hari dalam memberikan pelayanan pada pasien yang tujuan akhimya adalah menghasilkan pelayanan yang lebih baik, bermutu dan memuaskan pasien.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien Askes dan non Askes terhadap proses pelayanan yang di terimanya di ruang rawat inap rumah sakit Pasar Rebo dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasan pasien Askes dan Non Askes terhadap proses pelayanan rawat inap tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional dari data primer yang didapat melalui kwesioner.
Teknik analisa data adalah analisa deskriptif untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien askes dan Non Askes terhadap prosess pelayanan, dan analisa statistik untuk melihat ada tidaknya perbedaan tingkat kepuasah pasien Askes dan Non Askes terhadap proses pelayanan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan umumnya tingkat kepuasan pasien Askes sedikit lebih tinggi dari pada pasien Non Askes, kecuali di Bagian Kebidaiian pasien Non Askes sedikit lebih puas. Penilaian oleh pasien Askes dan Non Askes tidak berbeda dan tidak terbukti secara statistik. (p > 0.05) Penilaian paling tidak puas terdapat pada waktu menunggu dibagian penerimaan, kehadiran dokter di ruangan, kesungguhan perawat dalam memberikan pelayanan, tidak tersedianya sarana bel untuk memanggil perawat, kurangnya pispot dan karet pemanas di ruangan, kenyamanan di ruangan pasien, kurang ramahnya petugas pelayanan makanan dan menu, makanan yang disajikan dan waktu menunggu dibagian administrasi dan keuangan, sulitnya menjumpai petugas pengendali Askes, dan pengambilan resep Askes di luar rumah sakit.
Berdasarkan hasil yang didapat, maka saran-saran ditujukan bagi RSUD Pasar Rebo dan P.T. Askes. Saran yang dikemukakan adalah mengadakan perbaikan terhadap hal-hal yang menyebabkan paling tidak puas pada pasien.

With the improvement in the level of education and socio-economic environment, as well as in the access to information, the system value in society has also been changed. People demand better and higher quality in public services including in health care. Public attitude to health care has changed: They demand not only recovery from illness, but also are comfort during treatment period. People are more aware of health services and health care. This People, with include patient's of Askes holder, in expressing their dissatisfaction at health services that they receive.
To day the success of a hospital is measure by its ability to provide good health services that will expedite the treatment process and give satisfaction to both patient's and families.
In improving the human resources development, the RSUD Pasar Rebo, has been implementing a program which is called "Gugus Kendali Mutu (GKM), a quality control taskforce. The aim of the GKM program activities is to solve daily health treatment problems encountered in "patient's needs satisfying", with better services and higher quality in health care.
The objectives of the study are to identify the degree of patient's satisfaction of both Askes and Non-Askes holders in receiving of health services while being hospitalized at the RSUD Pasar Rebo and to find out if a difference in the degree of "patient's satisfaction of Askes and Non-Askes holders towards the hospitalization process if evident.
A survey was conducted using a descriptive method and cross sectional approach and the primary data were collected by distributing questionnaires.
The data were analyzed by descriptive analytical technique in order to obtain the degree of patient's satisfaction on health services and by statistical analysis to identify if a difference in degree of "patient's satisfaction" of Askes and Non Askes holders if evident.
The findings reveal that generally degree of satisfaction of patient's who are Askes holders are somewhat higher than of patients who are Non-Askes holders, except patient's of Maternal Unit. Statistically, degree of the data show the patient's satisfaction is not evident (p>0.05). The findings also show that the most dissatisfaction in receiving health services are found while waiting for admittance in the reception room; doctor is not present in the room; nurses do not pay fool attention in facilitating health services; no alarms to call nurses; urinal appliances and heater rubber are limited; the room is not comfortable; no variations in meals; the meal providers are not hospitable; the administrative and finance staff are not cooperative; difficult to meet with Askes Certifying Officer for approval; prescribed medicines should be bought from out side.
Based on findings, to the RSUD Pasar Rebo and Askes are encourage to improve all related aspects which attributed to patients? dissatisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Arofani
"Skripsi ini membahas peran sistem informasi dalam mengoordinasikan unit-unit untuk pelayanan rawat inap di RSUD Pasar Rebo tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi terkomputerisasi memudahkan pertukaran informasi antarunit. Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya jumlah karyawan, kesulitan menggunakan komputer ketika jaringan sedang sibuk, kurangnya jumlah dan kualitas printer di beberapa unit (seperti kasir dan admission) serta kesulitan mendapatkan data yang dikarenakan perawat dan dokter masih mengisi data klinis pasien secara manual dan mengambil hasil pemeriksaan.
Saran dari penulis adalah menambah dan memperbaiki infrastruktur sistem informasi rawat inap (dari segi software dan hardware), merencanakan pengembangan sistem informasi untuk perawat, evaluasi terhadap penggunaan aplikasi sistem informasi, serta melakukan perhitungan kebutuhan jumlah karyawan dan memenuhi kebutuhan tersebut.

The focus of this thesis is the role of information system in coordinating the units for inpatient department service at Pasar Rebo District General Hospital in 2009. This research is a qualitative research with indepth interview and observation method.
Result of research shows that computerized information systems facilitates the information exchange among units. Problems that were found are the lack of number of employees; difficulties in using computer at busy hours; the lack of quantity and quality of the printer in some units (such as cashier and admission); difficulties of getting data that is because the nurses and doctors are still giving the patients? clinical data manually; nurses are still taking the results of the laboratory and radiology examination manually.
Author's suggestions are adding and improving inpatient information systems infrastructure (in terms of software and hardware), planning information system development for nurses, evaluating the use of information systems applications, calculating the number of employee needs then meet those needs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiah
"Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah sebuah suatu usaha dibidang jasa pelayanan kesehatan yang dibentuk dan didirikan oleh Pemda Provinsi setempat untuk dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat daerah tersebut dan sekitarnya. Salah satu kegiatan yang menunjang mutu pelayanan adalah logistik Rumah Sakit, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan penyediaan alat kedokteran yang berperan langsung terhadap pelayanan. RSUD Pasar Rebo adalah R.S. milik Pemda DKI Jakarta sehingga pengadaan barang alat kedokterannya harus mengaeu pada peraturan dan kebijakan pemerintah, dilaksanakan oleh PPBJU /Panitia Pengadaan Barang/jasa Unit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu berupa analisa proses pengadaan alat-alat kedokteran yang dibutuhkan bagi pelayanan medis kepada pasien, yang berupa penelusuran dokumen,wawancara mendalam ataupun observasi dilapangan.
Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa dalam pengadaan barang di RSUD khususnya alat-alat kedokteran dibutuhkan tenaga PPBJU yang terampil dan memenuhi persyaratan, tenaga dengan kriteria persyaratan tersebut terbatasKendala lain terlambat turunnya anggaran dari pemda sehingga pengadaan barang Alat kedokteran menjadi terhambat karena terbatasnya waktu. Honor panitia yang jelas aturan kebijakannya berasal dari APBD sedangkan dari anggaran BLUD belum jelas aturan kebijakannya. Sistem penyusunan dokumenpun cukup rumit sehingga membutuhkan kecermatan, ketelitian,dan pengalaman dari PPBJU. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi RSUD Pasar Rebo khususnya bagi direktur clan tenaga PPBJU, maupun RSUD lain diwilayah DIU Jakarta sehingga dapat meningkatkan kinerja di bidang pengadaan barangijasa kebutuhan Rumah Sakit.
.....District General Hospital is a business in a health service which was formed and founded by the local Provincial Government to provide services for the community and surrounding area. One of the activities that support the quality of services is the Hospital Logistics, to improve health services must be needed availability of Medical Equipment that contribute directly to the services. RSUD Pasar Rebo is a Hospital owned by Jakarta Government's which the procurement of the medical equipment must refer to the regulations and government policies, implemented by PPBJU / Committee Procurement Goods/Services Unit. The method of research used is descriptive qualitative, with analysis of the procurement process of medical equipment required for medical services to patients, in the form of a document search, interviews or field observations.
The results of this study illustrate that in the procurement of goods in hospitals, especially medical devices, PPBJU required skilled manpower and to meet requirements, which is very rarely. Other constraints of any delay with local government budget for the implementation of the procurement progarns of medical equipments because of limited time frame. Remuneration for procurement committee has a clear regulation from APBD, but from BLUD budget is not clear yet the regulation. Document preparation system is quite complicated and requires accuracy, precision, concientious and the experience of PPBM. The results of this research can be the input for the Pasar Rebo Hospital, especially for Hospital Director and PPBJU staff, as well as other hospitals in the region of Jakarta in order to improve performance in the field of government procurement needs of the Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T34352
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Nur Zuliani
"Biaya pemakaian obat di Indonesia mencapai 39% dari biaya kesehatan, variasi obat yang luas menyebabkan banyaknya obat-obatan yang tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelompok obat antibiotik dengan nilai investasi dan pemakaian tinggi, sedang dan rendah, mengetahui tingkat kekritisan obat serta pengendalian persediaan dengan menggunakan analisis ABC Indeks Kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh dokter-dokter yang terlibat dalam peresepan dan data sekunder diperoleh dari telaah dokumen dan studi kepustakaan. Dengan menggunakan analisis ABC Indeks Kritis di dapatkan kelompok A sebanyak 12 item. Pada kelompok B terdapat 84 item, sedangkan item obat pada kelompok C berjumlah 176 item. Pengendalian pada kelompok A Indeks Kritis dilakukan dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) dan Reroder Poin (ROP).

Medicine Cost in Indonesia reaches 39% of health cost. The purpose of this research to describe high, medium and low investation and use antibiotic medicine group, know medicine critical level and stock control with ABC Critical Index analysis. Method used in this research is quantitative descriptive. Primary data was gotten from questionnaire filled by doctors involved in medicine preparation and secondary data was gotten from analyzed document and literature study with ABC Critical Index analysis reached 12 items in Group A. These are 84 items in group B and there are 176 items in group C. Controlling in group A, Critical Index Analysis is done with Economic Order Quantity (EOQ) Model and Reorder Point (ROP) Model."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annarizky Putri
"Skripsi ini membahas mengenai keefektivitasan pelayanan kesehatan rawat inap untuk pasien pengguna ASKES - JAMKESMAS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelayanan kesehatan rawat inap di RSUD Pasar Rebo sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan - tujuan yang hendak dicapai program JAMKESMAS. Meskipun demikian, masih diperlukan perbaikan pada beberapa aspek terkait seperti aspek kehadiran dokter spesialis, kunjungan dokter penanggung jawab, kenyamanan pasien, kestrategisan lokasi rumah sakit dengan tempat tinggal pasien,pembebanan biaya, serta proses administrasi rawat inap agar dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan rawat inap.

This undergraduate thesis is studying about the effectiveness of inpatient health services for patients on health insurance - JAMKESMAS at Pasar Rebo Regional General Hospital, Jakarta. This research is a quantitative research with descriptive design. The result of this research declared that the inpatient health services at Pasar Rebo Hospital is already operating effectively in accordance with the goals that JAMKESMAS programs should be achieved. Even so, it still need an improvements on some aspects such as the presence of specialist doctors, doctors visiting schedule, patient comfort, strategic hospital location from patient‟s house, loading costs, and administrative inpatient process in order to continuously improve the inpatient health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairunisa Fitriyani
"Skripsi ini membahas tentang kepuasan peserta askes sosial terhadap pelayanan administrasi kepsertaan di PT. Askes(Persero) cabang Jakarta Timur Tahun 2009. Dilihat dari karakteristik peserta dan 5 dimensi kualitas jasa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik.
Dari hasil penelitian didapat tingkat kepuasan peserta sebesar 52% dan disarankan agar lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan administrasi kepesertaan yang diberikan kepada para peserta askes sosial.

This study aims to determine the level of satisfaction of participants Askes social to the services administration kepesertaan PT. Askes (Persero) East Jakarta Branch in 2009. Viewed from the characteristics and dimensions of the quality of services. This research is quantitative research that uses analytical and cross-sectional design.
Research results showed that participants were satisfied on the service in the administration kepesertaan is 52%. Based on the results of research are encouraged to PT. Askes (Persero) East Jakarta in order to further improve the quality of service administration kepesertaan that given to the participants.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Nurwidi
"Skripsi ini membahas tentang analisis kinerja perawat pelaksana dalam upaya penerapan keselamatan pasien di RSUD Pasar Rebo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu perawat pelaksana ruangan rawat inap, hasil dari observasi, dan menelaah data sekunder.
Hasil penelitian didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kinerja perawat dalam implementasi penerapan keselamatan pasien, pengetahuan dengan kinerja perawat dalam implementasi keselamatan pasien dan SOP dengan kinerja perawat dalam impelentasi keselamatan pasien. Hasil menunjukkan bahwa kinerja peawat pelaksana di RSUD Pasar Rebo sudah baik. Dalam penelitian ini Penulis juga menyarankan agar membuat penilaian kinerja perawat pelaksana dalam penerapan keselamatan pasien sehingga tercipta mutu pelayanan kesehatan yang baik.
This thesis discusses the analysis of the performance of nurses in an effort to implement patient safety in Pasar Rebo Hospital. The method used in this research is quantitative with cross-sectional design and obtained through questionnaires distributed to respondents, nurses inpatient rooms, the result of observation, and examine secondary data.
The result is that there is a significant relationship between age and performance of nurses in the implementation of the application of patient safety, knowledge of the nurse's performance in the implementation of patient safety and SOP with the performance of nurses in patient safety implementasi. Results showed that the performance pesawat executive in Pasar Rebo Hospital has been good. In this study the authors also suggest that nurses make an assessment of performance in the application of patient safety in order to create good quality health services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>