Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tujuan dari penelitian ini untuk menyeleksi dan mengkarakterisasi ganggang mikro lokal yang memiliki kadar karbohidrat tinggi yang berpotensi untuk produksi bioetanol. Hasil seleksi 15 ganggang mikro lokal air tawar dengan media BG 11 dan menghasilkan empat jenis ganggang mikro ICBB-CC (9111, 9112, 9114 dan 6354 PLB). Hasil identifikasi morfologi ke empat isolat masing-masing sebagai Crucigenia quadrata, Scenedesmus bijuga, Chlorella vulgaris , dan Chlorella vulgaris. Ke empat isolat yang terpilih dikultivasi di akuarium 5L menggunakan tiga jenis media BG 11, MBM dan PHM. Pertumbuhan isolat yang paling cepat dalam media MBM adalah ICBB 9111 C. quadrata. Produksi biomassa dari empat isolat dikembangkan di kolam kanal dari 90-100L menggunakan media MBM modifikasi pupuk TSP. Produksi biomassa kedua isolat ICBB 9111 dan 9112 adalah 0,038 dan 0,036 biomassa kering/L/hari dan karbohidrat pada 42,27 dan 21,30% (bobot kering) . Isolat ICBB 9111, C. quadrata diindikasikan sebagai yang paling potensial sebagai penghasil karbohidrat yang akan diproses untuk bioetanol."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Eval Luberingsih
"Industri Pengolahan Karet dan Barang Karet di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan produktivitas industri pengolahan karet dan barang karet di Indonesia. Pertumbuhan Produktivitas dihitung dengan Data Envelopment Analysis dan didekomposisikan menjadi perubahan efisiensi serta perubahan teknis. Dari hasil estimasi didapat bahwa pertumbuhan produktivitas industri pengolahan karet dan barang karet di Indonesia masih relatif rendah. Fixed Effect Model digunakan untuk menganalisis pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan produktivitas. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang berorientsi ekspor mempunyai pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi. Perusahaan yang melakukan ekspor akan cenderung untuk berinovasi dan meningkatkan teknologi untuk bertahan di pasar internasional sehingga memiliki produktivitas yang relatif lebih tinggi dan stabil.

Rubber manufacturing industries in Indonesia has the opportunity to be world's leading producer. This research aims to investigate the effect of export on productivity growth. Data Envelopment Analysis (DEA) is use to compute Malmquist productivity Index as a measurement of productivity growth. Productivity growth decomposed into efficiency change and technical change. The estimation shows that productivity growth of rubber manufacturing industry is stil relatively low. Fixed Effect Model used to analyze the effect of export on productivity growth with 226 sample of firm. The result shows that a export oriented firms performed a significant role to productivity growth. Exporters tend to increase innovation and technology to improve their productivity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The demand for meat in South Kalimantan increases in line with the increasing of population,income and people awareness on the role of animal protein for health....."
JUPEPEP
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahyo Purwanto
"ABSTRAK
Sejalan dengan tugas Pertamina yang berlandaskan atas Undang-Undang RI, Nomor 8 tahun 1971, maka PT. Pelita Air Service (PT. PAS) yang semula adalah Dinas Penerbangan Pertamina, menjalankan kegiatan jasa angkutan udara yang bersifat General Aviation, yaitu hanya melayani kebutuhan operasional perusahaan induknya. Dengan makin bertumbuh kembangnya perusahaan penerbangan, yang mampu menembus ke dalam industri perminyakan, berarti PT. Pelita Air Service menghadapi ancaman persaingan terbuka, yang kenyataannya hampir 50% pangsa pasarnya benar-benar telah berada di tangan perusahaan pesaing. Kondisi ini mengharuskan PT. PAS mulai mencari peluang keluar Pertamina dengan orientasi profit, disamping tetap mengemban tugas utamanya sebagai anak perusahaan Pertamina yang mendukung operasional MIGAS.
Orientasi kepada profit, berarti setiap langkah kegiatan Perusahaan harus dengan wawasan bisnis, agar tetap hidup berkembang. Langkah baru ini harus diikuti oleh kesiapan SAM untuk menyambutnya, baik dari SIKAP maupun PENGETAHUAN-nya yang bisa rneningkatkan MUTU PELAYANAN JASA. Aspek pentingnya Mutu Pelayanan Jasa adalah ciri utama dari Jiwa Kewiraswastaan, yang mengutamakan kepuasan pelanggan demi peningkatan produktivitas usaha.
Dari hasil penelitian, ternyata sikap pegawai menanggapi keadaan Perusahaan cenderung baik, namun kinerja yang ditampilkan cenderung hanya Sedang. Hal ini terlihat, ada keinginan untuk mempertahankan perusahaan, namun tidak mengerti bagaimana harus berbuat. Kondisi ini memerlukan perhatian dari manajemen untuk mengembangkan motivasi kerja khususnya melalui program pendidikan dan pelatihan yang lebih intensif. Sikap lama yang cenderung manja karena adanya monopoli penerbangan bidang Migas, mengakibatkan lalai dan kurang tanggap terhadap perkembangan di luar organisasi. Hal ini menyebabkan sangat lambannya upaya untuk selalu menyempurnakan diri, terutama pada upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Peranan pengembangan Motivasi kerja dari Manajemen, dituntut agar mampu mengubah pola Pikir, pola Sikap, maupun pola Tindak pegawai, dan Sikap lama menjadi Sikap baru yang lebih inovatif dan kr-eatif, serta lebih mandiri. Sikap positif yang bercirikan kedewasaan dan kematangan, harus dapat ditumbuhkan pada diri pegawai, agar masing-masing dapat memahami dan menyadari kondisi perusahaannya. Selanjutnya diharapkan dapat tumbuh rasa ikut memiliki dan rasa ikut bertanggung jawab atas perusahaannya, dengan kesadaran untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan demi pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian mutu pelayanan jasa dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya produktivitas usaha dari PT. PAS akan meningkat pula."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurmilawati
"ABSTRAK
Telah, dllakukan pengamatan terhadap telur-telur dan anakan-anakan siput Digonistoma truncatum yang dihasilkan oleh siput-slput yang dikumpulkan dari beberapa persawahan di sekitar Desa Sindang Barang, Bogor. Telur-telur dan anakan-anakan tersebut dihasilkan di bawah kondisi Laboratorium Akuatik Balitbang Zoologi Bogor selama bulan Agustus sampai dengan oktober 1989. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui waktu penetasan telur dan saat perkembang biakan yang pertama kali. Untuk mengetahui laju rata-rata pertumbuhan dilakukan pengukuran panjang dan lebar cangkang pada anakan yang berumur satu minggu sampai dengan dua belas minggu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk telur D. trucantum bulat sampai lonjong dengan ukuran panjang rata-rata 0,85 mm dan lebar rata-rata 0,81 mm. Persentase penetasan telur cukup tinggi yaitu 96,40%, yang sebagian besar menetas pada hari ke 7 ( 380 telur atau 24,42%) dan hari ke-8 (388 telur atau 24,94%). Laju rata-rata pertumbuhan anakan cukup tinggi setelah berumur dua minggu sampai sembulan minggu. siput memulai perkembang biakan pertama kali setelah mencapai umur 3,5 bulan atau ukuran panjang cangkang 6,26 mm dan lebar 5,02 mm.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The potential land of Indonesia that serves its function as agriculture is about 162.40 million hectares. It consists of 33.4 hectares of swamp area is scatteres in several big island , among them are 9.37 million hectares of swamp area...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan program penerapan teknologi pengeringan ini adalah membuat mesin pengering yang dapat dipergunakan untuk mengeringkan gerabah,dimana sumber panasnya berasal dari pembakar minyak bertekanan,sistem rak berputar menggunakan penggerak motor bensin dan dapat pula digerakkan secara manual menggunakan tangan,juga menggunakan kontrol suhu; dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi gerabah dengan kadar air 12 s.d 15 % yang memenuhi syarat kualitas untuk ekspor...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Haninta Adhiya Ghaniy
"Di poin-poin bisnis, generasi sering menjadi fokus hidup yakni objek bagi peneliti-peneliti di dunia ini. Generasi produktif menjadi indikasi hidup bagi pemimpin-pemimpin di dunia ini. Oleh itu, negara-negara sering menjalin bentuk kompromi untuk menyusun dan menekuni prinsip masing-masing. Lalu, pemimpin-pemimpin ini menyuruh organisasi-organisasi legislatif bukan eksekutif dan yudikatif untuk memperbaiki fokus tujuan hidup negara masing-masing. Melalui poin-poin bisnis, pemimpin-pemimpin di bumi ini mampu mengiringi prinsip. Dengan dibentuknya prinsip, pemimpin–pemimpin di negara ini mampu menekuni indikasi berhasil dengan tinggi. Bukti di penelitian ini yakni generasi paling kecil di bumi ini memilih untuk menentukan nasib di hidup ini. Peneliti ingin menunjukan mengenai prinsip hidup generasi produktif di bumi ini. Dengan diresmikan poin-poin bisnis ini, generasi muda ini mampu meniti posisi di hobi masing-masing. Peneliti menggunakan teori histori milik G. Collingwood di 1996. Teori lain yakni dimiliki oleh Norman Fairclough di 2001.Hasil penelitian ini yakni generasi produktif menghasil produksi umur produktif. Untuk produksi umurnon-produktif, peneliti ingin menunjukan generasi murni mampu menjadi belum berhasil. Oleh itu, produksi umur non-produktif harus memilih untuk menyusun, menekuni, dan menentukan jalur hidup masing-masing melalui poin – poin bisnis ini.

In living, in one generation in oftenly is one object for one doctor. One generation is long-needed for one productivity in how in becoming one indication. This indication thus is one will of countries. In it, this generation in it’s productivity is one symbol of successful. In this result, this country leads one to many in pointing how in productivity this generation couldn’t bringing the updo instead of the inside-down. In pointing this, only this legislative proper could point in this country to clinging in one production. In order of surviving, this earth couldn’t handle more problem than the in-beings. In order to do it, one country must go on for one indication, principle, and integrity. Integrity goes hand-inhand in how it isn’t only enough for it. In this case, this author is willing to give one proof. This author gain more in theory belong to G. Collingwood in 1996. Other theory in good deed is Norman Fairclough in 2001. In only result, living in-being is in good hand for good reason. One generation in productive did lead to one good productivity. One generation must give in."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
J. Ravianto
Jakarta: LSIUP, 1986
331.111 RAV p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Supriadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menelaah peranan migrasi dan mutu
modal manusia dalam pembangunan di Jawa Tengah dan di Jawa Timur
dengan menggunakan data Susenas 1982 dan Produk Domestik Regional
tahun 1982.
Penelaahan peranan migrasi dan mutu modal manusia dilakukan
melalui pendekatan fungsi produksi Cobb-douglas, mengenai produk
tivitas pekerja. Atas dasar proses produksi, sektor ekonomi dibagi dalam empat sektor yaitu sektor pertanian sebagai penyedia bahan
komoditi baik untuk konsumen mau pun produsen, sektor industri
yang mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, sektor
perdagangan yang merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dengan produsen lain dan dengan konsumen dan terakhir adalah
sektor jasa lainnya yang merupakan penunjang untuk memperlancar proses produksi tersebut.
Pembangunan ekonomi berarti adanya perubahan dalam struktur
output dan alokasi input pacta berbagai sektor perekonomian dan
adanya kenaikan output.
Salah satu input dalam pembangunan ekonomi tersebut adalah
pekerja, adanya kenaikan output dari sisi pekerja ~erarti dengan
jumlah peker ja yang tetap dihasilkan output yang lebih banyak
atau adanya kenaikan produktivitas pekerja, kenaikan produktivitas
ini karena adanya kenaikan mutu modal pekerja. Kenaikan mutu
modal pekerja bukan saja ditentukan oleh mutu modal pekerja akan
tetapi ditentukan juga oleh mutu modal fisik dan teknologi.
Mutu modal manusia adalah suatu benda ekonomi yang langka
dan karenanya dibutuhkan pengorbanan untuk memperolehnya. Penentu
mutu modal manusia tersebut adalah pendidikan, kesehatan/kesejahteraan,
keamanan, lingkungan dan partisipasi aktif pekerja serta migrasi.
Dalam penelitian ini hanya ditelaah pengaruh pendidikan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif serta produk domestik regional
bruto pada empat sektor ekonomi tersebut di Jawa Tengah dan
di Jawa timur. Variabel keamanan dan lingkungan tidak di telaah
karena keterbatasan data.
Produk domestik regional bruto mempunyai hubungan yang posi
tif dengan produktivitas pekerja, artinya setiap kenaikan produk
domestik regioanl bruto sebesar 1 persen maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,36 persen.
Mutu modal pekerja migran umumnya lebih tinggi daripada mutu
modal pekerja non migran, namun pekerja migran memberikan sumbangan
terhadap produktivitas pekerja yang lebih kecil daripada
pekerja non migran.
Pendidikan pekerja di sektor pertanian memberikan sumbangan
yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, meningkatnya
pendidikan pekerja di sektor pertanian akan menurunkan produktivitas
pekerja. produktivitas minimum akan tercapai pada saat
pendidikan rata-rata 15,5 tahun atau belum tamat perguruan
tinggi.
Pendidikan.pekerja di sektor industri dan perdagangan memberikan
sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja.
Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan kian besar produktivitas pekerja. Produktivitas minimum di sektor industri telah tercapai pada saat tingkat pendidikan rata-rata kelas dua sekolah
dasar, dan produktivitas minimum di sektor perdagangan telah tercapai pada saat pendidikan rata-rata kelas tiga sekolah dasar.
Kesejahteraan pekerja memberikan sumbangan yang negatif terhadap
produktivitas pekerja. Artinya, semakin kecil proporsi pekerja
yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka
semakin tinggi produktivitas pekerjanya. Besarnya sumbangan kesejahteraan
tersebut terhadap produktivitas pekerja adalah -0,03
%, artinya, setiap penurunan 1 persen proporsi pekerja yang berpenghasilan
di bawah kebutuhan fisik minimum maka akan meningkatkan
produktivitas pekerja sebesar 0,03 persen.
Partisipasi aktif pekerja memberikan sumbangan yang positif
terhadap produktivitas pekerja, artinya semakin tinggi partisipasi
aktif kian besar produktivitasnya. Besarnya sumbangan partisi
pasi terse but adalah 0, 25%. Artinya, setiap kenaikan 1 persen
partisipasi aktif akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar
0,25 %."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>