Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Monitoring kualitas sedimen saat ini sangat penting dilakukan guna melengkapi hasil monitoring kualitas air sehingga diperoleh informasi yang sebenarnya kondisi suatu perairan, karena sedimen dalam perairan merupakan tempat terakumulasinya bahan-bahan pencemar. Konsep Screening Level Concentration (SLC) merupakan salah satu konsep untuk menilai kualitas sedimen yang didasarkan dari besarnya data efek kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sedimen dari beberapa perairan tergenang di Jawa Barat baik situ, telaga maupun waduk. Hasil penelitian sedimen dari beberapa situ secara umum mengandung merkuri (Hg) total dan dari uji toksisitas dengan menggunakan moina sp dan anakan ikan menunjukkan efek toksik."
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Monitoring kualitas sedimen saat ini sangat penting dilakukan guna melengkapi hasil monitoring kualitas air sehingga diperoleh informasi yang sebenarnya kondisi suatu perairan, karena sedimen dalam perairan merupakan tempat terakumulasinya bahan-bahan pencemar. Konsep Screening Level Concentration (SLC) merupakan salah satu konsep untuk menilai kualitas sedimen yang didasarkan dari besarnya data efek kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sedimen dari beberapa perairan tergenang di Jawa Barat baik situ, telaga maupun waduk. Hasil penelitian sedimen dari beberapa situ secara umum mengandung merkuri (Hg) total dan dari uji toksisitas dengan menggunakan moina sp dan anakan ikan menunjukkan efek toksik."
551 LIMNO 21:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisalam Ghifari Mustafa
"Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di wilayah DKI Jakarta, dimana salah satu penyebabnya adalah meluapnya Sungai Pesanggrahan. Dalam menanggulangi hal tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 melakukan normalisasi pada sungai tersebut. Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa normalisasi mengakibatkan ketidakstabilan saluran dalam angkutan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari normalisasi sungai pada daerah hulu terhadap angkutan sedimen di daerah hilir ruas yang ditinjau. Identifikasi perubahan alur sungai sebelum dan sesudah normalisasi dilakukan berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Sampel sedimen diambil pada 3 titik pada ruas sungai yang ditinjau untuk mengetahui gradasi dari butiran sedimen tersebut. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk melakukan simulasi angkutan sedimen pada ruas sungai tersebut untuk sebelum dan sesudah normalisasi. Hasil simulasi digunakan untuk mengetahui perubahan penampang yang terjadi akibat adanya angkutan sedimen dan untuk mengetahui tinggi muka air pada sungai tersebut. Dari tinggi muka air dapat diketahui jari – jari hidrolik penampang untuk kemudian dilakukan perhitungan angkutan sedimen menggunakan persamaan Ackers-White karena persamaan tersebut menggunakan rentang distribusi butiran dari 0,02 – 4,94 mm. Dari hasil perhitungan didapat bahwa angkutan sedimen pada titik hulu yang ditinjau meningkat 155,11 ton/tahun, pada titik tengah meningkat 89,64 ton/tahun dan titik hilir menurun 0,28 ton/tahun.

Flooding is one of the common problem in DKI Jakarta, which one of the causes is the overflow of the Pesanggrahan River. To overcoming it, the Jakarta Provincial Government in 2013 normalized the river. However, there are several studies show that normalization results in channel instability on sediment transport. The purpose of this research is to analyze the effect of river normalization in upstream areas on sediment transport in the downstream areas of the section that being reviewed. The identification of changes in river flow before and after normalization was carried out based on data from Central Office of River Region Ciliwung-Cisadane, Ministry of Public Works. HEC-RAS is used to simulate sediment transport in the river segment before and after normalization. The results are used to determine cross section changes due to sediment transport and to determine the water level of the river. From the water level, hydraulic radius can be calculated and then carried out sediment transport calculation using Ackers-White equation since the equation using grain distribution from range 0,02 – 4,94 mm. From the calculation, can be seen that sediment transport at the upstream point increases 155,11 tons/year, at the midpoint increases 89,64 tons/year, and the downstream point decreases 0,28 tons/year"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alloysius Pamurda Dhika Mahendra
"Mikroplastik merupakan pencemar emerging contaminant yang terdegradasi dari produk plastik tekstil, petroleum, dan peralatan kosmetik dengan ukuran kurang dari 5 mm. Terdapat lebih dari 70.000 pemukiman yang berada di bantaran Sungai Ciliwung di DKI Jakarta yang menggunakan air sungai tersebut sebagai sumber air bersih. Sungai Ciliwung saat ini sudah dapat ditemukan adanya pencemaran mikroplastik yang memberikan dampak adanya paparan terhadap makhluk hidup di sungai. Adapun permasalahannya adalah adanya paparan terhadap 75% ikan kepala timah (Aplocheilus sp.) sebanyak 1,97 partikel per ikan dengan ukuran 300 sampai dengan 500 μm. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis jumlah timbulan dan variabilitas mikroplastik di air dan sedimen Sungai Ciliwung, material komposisi mikroplastik, simulasi fluktuasi pencemaran mikroplastik, dan skenario minimasi mikroplastik pada air Sungai Ciliwung. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel air mengikuti SNI dan untuk sampel mikroplastik mengikuti metode NOAA. Prinsip yang digunakan untuk simulasi fluktuasi dan skenario intervensi minimasi adalah kesetimbangan massa. Jika ditinjau dari ketujuh titik yang merepresentasikan Sungai Ciliwung bagian hilir sampai dengan hulu di Provinsi DKI Jakarta, jumlah mikroplastik berada di rentang 320-741 partiklel/L. Untuk bentuk yang mendominasi dapat dianalisis bahwa mayoritas bentuk mikroplastiknya adalah fragmen (97%), diikuti dengan fiber (2.9%) dan pellet (0.1%). Sedangkan pada sedimen, jumlah mikroplastik pada sedimen Sungai Ciliwung berada di rentang 6560-10630 partikel/kg. Pada air saluran drainase, jumlah mikroplastiknya adalah 365-822 partikel/L dengan persentase fragmen sebesari 98% dan fiber 2%. Material penyusun komposisi mikroplastik di air dan sedimen Sungai Ciliwung di antaranya adalah: tencel, PVFM, Polyacetylene, PES, PEI, PEEK, , PVAL, Polivinyl-Pyrrolidone, Polyacrylmide, dan PVB. Pemodelan pencemaran mikroplastik di air Sungai Ciliwung memiliki tingkat akurasi ± 70%. Skenario yang diusulkan untuk meminimasi pencemaran mikroplastik di air Sungai Ciliwung adalah dengan menerapkan revitalisasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Berbasis Pengolahan Air Limbah Sederhana dengan Menerapkan Sistem Wetland dan Corn Straw and Hardwood Biochar Filter dengan persentase minimasi 49-95%.

Microplastics are emerging contaminants that are degraded from textile, petroleum and cosmetic plastic products with a size of less than 5 mm. There are more than 70,000 settlements on the banks of the Ciliwung River in DKI Jakarta that use river water as a source of clean water. The Ciliwung River can now be found microplastic pollution which has an impact on exposure to living things in the river. The problem is exposure to 75% of tinhead fish (Aplocheilus sp.) with as many as 1.97 particles per fish with a size of 300 to 500 μm. The purpose of this study was to analyze the amount of generation and variability of microplastics in the water and sediments of the Ciliwung River, the material composition of microplastics, simulations of fluctuations in microplastic pollution, and scenarios for minimizing microplastics in Ciliwung River water. The method used to take water samples follows SNI and for microplastic samples follows the NOAA method. The principle used for the fluctuation simulation and minimization intervention scenario is mass balance. If viewed from the seven points representing the downstream to upstream Ciliwung River in DKI Jakarta Province, the amount of microplastics is in the range of 320-741 particles/L. For the dominating form, it can be analyzed that the majority of microplastic forms are fragments (97%), followed by fiber (2.9%) and pellets (0.1%). Whereas in sediments, the amount of microplastic in Ciliwung River sediments is in the range of 6560-10630 particles/kg. In drainage water, the number of microplastics is 365-822 particles/L with a fragment percentage of 98% and 2% fiber. The materials that make up the composition of microplastics in the water and sediments of the Ciliwung River include: Tencel, PVFM, Polyacetylene, PES, PEI, PEEK, , PVAL, Polivinyl-Pyrrolidone, Polyacrylmide, and PVB. Modeling microplastic pollution in Ciliwung River water has an accuracy rate of ± 70%. The proposed scenario to minimize microplastic pollution in Ciliwung River water is to implement a revitalization of Child-Friendly Integrated Public Spaces (RPTRA) Based on Simple Wastewater Treatment by Implementing a Wetland System and Corn Straw and Hardwood Biochar Filter with a minimum percentage of 49-95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Amira Satrioputri
"Sungai Ciliwung adalah sungai besar yang sangat identik dengan permasalahan banjir di Jakarta. Ketika sungai Ciliwung mengaliri Jakarta, sungai ini membawa material sedimen alami maupun antropogenik ke kawasan urban tersebut. Sedimen antropogenik tersebut tidak lain ialah sampah dari Jakarta maupun wilayah sebelumnya. Problematika ini dilengkapi lagi dengan aktivitas antropogenik yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah aktivitas Pintu Air Manggarai yang merupakan percabangan sungai Ciliwung di Jakarta. gangguan rezim fluvial di sungai Ciliwung berupa sampah yang bertumpang tindih dengan fitur antropogenik inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari fitur geomorfologi urban di pintu air Manggarai, karakter sedimen Sungai Ciliwung di berbagai titik area pengendapan di kawasan Pintu Air Manggarai, dan bagaimana relasi langsung antara sedimen alami dengan sampah. Dengan metode granulometri, sampel sedimen yang tergabung dengan sampah diidentifikasi karakteristik litologinya, serta sampah diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya. Penelitian ini menghasilkan data berupa keadaan geomorfologi urban di Kawasan Pintu Air Manggarai juga keterhubungan antara properti sampah tertentu dengan sedimen yang terendapkan bersamanya.

The Ciliwung River is a large river that is very synonymous with flooding problems in Jakarta. When the Ciliwung river flows through Jakarta, this river carries natural and anthropogenic sediment material into the urban area. This anthropogenic sediment is none other than rubbish from Jakarta and previous areas. This problem is further complemented by anthropogenic activities that occur in Jakarta, one of which is the activity of the Manggarai Sluice Gate which is a branch of the Ciliwung river in Jakarta. The disturbance of the fluvial regime in the Ciliwung River in the form of waste that overlaps with anthropogenic features is what will be the focus of this research. This research is aimed at studying the urban geomorphological features at the Manggarai Water Gate, the character of the Ciliwung River sediment at various points in the deposition area in the Manggarai Water Gate area, and the direct relationship between natural sediment and waste. Using the granulometric method, sediment samples combined with waste are identified for their lithological characteristics, and the waste is classified based on type and size. This research produces data in the form of urban geomorphological conditions in the Manggarai Water Gate Area as well as the relationship between certain waste properties and the sediment deposited with them."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ogiee Rakha Fauzan
"Pertambahan penduduk merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 271 juta jiwa dan 56% diantaranya tinggal di pulau Jawa (Badan Pusat Statistik, 2014). Hal ini menyebabkan intensitas aktivitas antropogenik meningkat, sehingga mengakibatkan limpasan limbah yang besar yang dibuang ke sistem sungai. Pencemaran ini dapat ditemukan baik di kolom air maupun di sedimen yang telah terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polutan di sungai-sungai perkotaan yang berada di wilayah Jabodetabek, menganalisis hubungan antara penggunaan lahan dan kualitas sungai dan memberikan rekomendasi mengenai opsi remediasi yang akan dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel yang berada di hulu Sungai Ciliwung dan beberapa titik yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Pengujian yang dilakukan meliputi parameter organik dan unsur logam berat. Parameter organik berupa DO, TN, TP, TOC, pH, suhu dan TSS. Hasil analisis tata guna lahan dan jarak garis lurus setiap pengambilan sampel ke bagian hilir Sungai Ciliwung dikaitkan dengan data yang telah diperoleh dari pengujian sampel. Analisis logam berat dilakukan dengan menghitung nilai indeks geoakumulasi, dimana komposisi logam berat pada setiap titik pengambilan sampel dibandingkan dengan nilai latar belakang atau hulu Sungai Ciliwung. Ditemukan adanya unsur-unsur seperti Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb dan Re yang menjadi beban pencemaran terbesar di lokasi tersebut. Setelah melalui perhitungan indeks geoakumulasi, ditemukan bahwa Sungai Mookervart tergolong pencemaran ekstrim. Sehingga Sungai Mookervart menjadi pilihan utama dalam melakukan pemulihan melalui metode remediasi. Metode remediasi yang disarankan adalah pengerukan atau dredging karena geometri Sungai Mookervart cenderung kecil. Secara teknis, pengerukan Sungai Mookervart sepanjang 2,16 km akan menelan biaya sekitar 8 miliar rupiah dan membutuhkan waktu 10 hari untuk menyelesaikan perbaikan.

Population growth is an unavoidable phenomenon. In Indonesia alone there are approximately 271 million people and 56% of them live on the island of Java (Central Bureau of Statistics, 2014). This causes the intensity of anthropogenic activity to increase, resulting in large waste runoff being discharged into the river system. This pollution can be found both in the water column and in sediments that have accumulated over a long period of time. This study aims to identify pollutants in urban rivers located in the Greater Jakarta area, analyze the relationship between land use and river quality and provide recommendations on remediation options to be implemented. Data collection was carried out by taking samples in the upper reaches of the Ciliwung River and several points scattered in the Greater Jakarta area. The tests carried out include organic parameters and heavy metal elements. Organic parameters in the form of DO, TN, TP, TOC, pH, temperature and TSS. The results of the land use analysis and the straight line distance of each sampling to the lower reaches of the Ciliwung River are associated with the data that has been obtained from sample testing. Heavy metal analysis was carried out by calculating the geoaccumulation index value, where the composition of heavy metals at each sampling point was compared with the background value or the upstream of the Ciliwung River. It was found that the presence of elements such as Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb and Re which became the biggest pollution burden at that location. After going through the calculation of the geoaccumulation index, it was found that the Mookervart River is classified as extreme pollution. So that the Mookervart River becomes the main choice in carrying out recovery through the remediation method. The recommended remediation method is dredging or dredging because the geometry of the Mookervart River tends to be small. Technically, dredging the 2.16 km Mookervart River would cost around IDR 8 billion and take 10 days to complete the repairs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran kualitas air seperti pH, suhu, oksigen terlarut (DO: Disolved Oxygen), turbiditas, konduktivitas, dan salinitas pada beberapa ruas S. Cikaniki (Cikaniki hulu, Cisarua, Curug Bitung, dan Lukut) telah dilakukan dengan menggunakan water quality checker (WQC). Hasil pengamatan diharapkan dapat digunakan sebagai data pendukung bagi penelitian lainnya S. Cikaniki. Data pendukung lainnya yang diukur adalah debit air imana kecepatan arus diukur dengan current meter dan luas penampang basah diukur dengan roll meter. Hasil pengamatan menunjukan bahwa berdasarkan nilai konduktivitas, S. Cikaniki masih tergolong kedalam perairan yang alami dengan pH air yang cenderung normal. Tampak adanya kecenderungan peningkatan rata-rata untuk parameter pH, suhu, konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit dari arah hulu ke hilir. Untuk nilai rata-rata tahunan, dapat dikatakan, pada semua lokasi pengamatan, dari tahun 2006 ke tahun 2008 rata-rata pH dan turbiditas air cenderung menurun, sedangkan untuk parameter DO dan konduktivitas, penurunan terjadi pada lokasi Curug Bitung dan Lukut. Hasil menunjukkan pula adanya keterkaitan yang linier antara parameter konduktivitas, turbiditas, dan estimasi debit"
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Helfinalis
"Penelitian Oseanografi di perairan Laut Jawa telah dilaksanakan bulan September 2004. Sebaran suspensi permukaan berkisar antara 0.018 gr/l terendah ditemukan di sebelah Selatan Pulau kalimantan hingga 0.053 gr/l tertinggi di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Sebaran suspensi di kedalaman perairan bagian tegah berkisar antara 0.023 gr/l terendah di sebelah Barat Pancel hingga 0.051 gr/l tertinggi yang tersebar di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Sebaran suspensi di kedalaman perairan bagian dasar berkisar antara 0.022 gr/l terendah yang didapatkan di sebelah Barat daya dari Pulau Kalimantan Selatan hingga 0.051 gr/l tertinggi yang tersebar di sebelah Barat dari Pulau Kalimantan Selatan. Endapan sedimen di permukaan dasar hanya beberapa sentimeter berwarna coklat kekuningan merupakan indikasi suplai sedimen dari daratan melalui sungai cukup tinggi. Endapan sedimen di dasar perairan sekitar Kalimantan Selatan yang dekat dengan daratan ditemukan endapan lumpur yang encer di permukaan dengan warna coklat dan di lapisan bawahnya lanau lumpuran.

Suspension and Sedimentation Studies in Java Sea Water. Oceanography study of the Java Sea Water has been done on September 2004. The lowest total suspended solid in the water surface was 0.018 gr/l at the south part of Kalimantan and the highest was 0.053 gr/l at the west part of South Kalimantan. The lowest total suspended solid values in the medium sea level was about 0.023 gr/l at the west part of Pancel and reaches the value of 0.051 gr/l at the west part of South Kalimantan. At the bottom of deep sea level, the lowest total suspended solid value were about 0.022 gr/l at the west by south of South Kalimantan and the highest was found in the west part of South Kalimantan which has the value of 0.051 gr/l. The sediment has a yellowish brown color in the depth of several centimeters which indicates of highly sedimentation supply from the river. Sediment at the bottom of South Kalimantan waters which is located near the land was found more like a mud on the surface and silt on the inside."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhajir Marsaoli
"Penelitian tentang kandungan bahan organik, senyawa n-alkana, aromatik, dan total hidrokarbon dalam sedimen di perairan Raha, Sulawesi Tenggara telah dilakukan pada Juni 2001. Hasilnya menunjukkan bahwa sedimen di stasiun 1 dan 4 telah tercemar oleh hidrokarbon minyak bumi. Hal ini tampak dari perbandingan antara F1/F2 (fraksi hidrokarbon jenuh/fraksi hidrokarbon aromatik) > 1. Sedangkan berdasarkan kandungan total hidrokarbonnya, menurut kriteria dari NAS (National Academy of Science) hanya sedimen di stasiun 2 dan 5 yang telah tercemar oleh senyawa hidrokarbon minyak bumi (>100 ppm).

The content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi. Investigation on content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi in June 2001. The results showed that the sediment at station 1 and 4 were polluted by hydrocarbon compound. This condition is showed by F1/F2 ratio (comparation between saturated hydrocarbon fraction with aromatic hydrocarbons fraction) > 1. According to NAS (National Academy of Science) criteria on total hydrocarbon content, station 2 and 5 only were polluted by hydrocarbons compound (>100 ppm)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Said Karim
"Daerah aliran sungai (DAS) Citanduy adalah salah satu dari enem DAS kritis dan prioritas penanganan yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Sub-Das Citanduy Hulu dengan luas 270.918,26 ha terdapat permasalahan sedimen dan peneurunan kualitas air yang semangkin hari semangkin meningkat, sehingga memicu permasalahan lain seperti banjir. kekeringan dan kekurangan air baku serta permasalahan kesehatan penduduk sekitaryng memanfaatkan aliran air tersebut. Studiinin menerapkan model soil and water assessment tool (SWAT)..."
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>