Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi konsentrasi
oksigen, nitrogen (nitrat, nitrit, dan amonium) dan P (orthofosfat) di Waduk Saguling dan tinjauan kelayakannya untuk kegiatan perikanan. Lokasi pengambilan contoh ditetapkan sebanyak 5 stasiun pengamatan yaitu : (1) Maroko, (2) Cihaur, (3) Pakuon, (4) Bunder, dan (5) Dam. Penelitian dilakukan pada bulan April, Juni, Agustus, Oktober dan Desember 2009. Metode yang digunakan adalah pengambilan contoh bertingkat (stratified sampling method) dengan menggunakan Kemmerer Bottle Sampler. Berdasarkan analisis kualitas air di Waduk Saguling didapatkan hasil sebagai berikut: 1. kandungan oksigen berkisar antara 0 ? 7,125 mg/L, kandungan amonia berkisar antara 0,011 ? 14,654 mg/L, kandungan nitrit dan nitrat berturut-turut adalah berkisar antara 0,07 ? 0,353 mg/L, dan antara: 0,03 ? 1,063 mg/L, dan kandungan fosfat berkisar antara 0,04 - 0,43 mg/L. Pada kondisi-kondisi tersebut di
atas menunjukkan ketersediaan oksigen masih dapat menunjang kehidupan ikan tetapi tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, konsentrasi ammonia sudah cukup tinggi dan membahayakan bagi kehidupan ikan, kadar nitrit telah melebihi baku mutu yang disarankan dan merupakan gas beracun bagi ikan, kadar nitrat berada pada kondisi yang sesuai dengan kadar baku yang di sarankan, sedangkan kadar ortofosfat yang tinggi akan mendorong pertumbuhan alga terutama dari kelas Cyanophyceae. Stasiun yang banyak tertekan oleh limbah organik maupun limbah anorganik adalah stasiun Maroko dan Cihaur."
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem membran kini mulai banyak digunakan untuk menggantikan berbagai teknologi separasi lainnya karena biayanya Iebih murah dan fleksibilitasnya lebih tinggi.
Pada penelitian yang mendasari tulisan ini, akan dilihat pengaruh tekanan dan temperatur terhadap koetisien permeabilitas, selektititas dan entalpi permeasi gas CO2, O2 dan N2 yang dilewatkan pada membran selulosa tri asetat (CTA). Membran CTA ditempatkan pada sel permasi dan Iaju alir volumetrik gas permeat dicatat pada temperatur 25°C - 50°C dan tekanan 5 bar - 20 bar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permeabilitas gas CO2, O2 dan N2 meningkat dengan meningkatnya temperatur. Permeabilitas gas CO2 meningkat dengan meningkatnya tékanan kecuali pada tekanan rendah.
Permeabilitas gas O2 dan N2 hampir tidak bergantung pada tekanan.
Selektifitas CO2 terhadap O2 lebih rendah dibandingkan dengan selektititas CO2 terhadap N2. Entalpi permeasi (energi aktivasi) rata-rata gas CO2, O2 dan N2 masing-masing sebesar 2218555 Jlmol, 25985,'/92 Jlmol dan 34741,541 J/mol."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumuar, Trully Meiliana
"Proses pemisahan, khususnya pemisahan gas erat kaitannya dengan industri kimia di Indonesia maupun di dunia. Membran sebagai salah satu proses pemisahan gas telah berkembang selama 2 dekade terakhir ini. Keberadaannya bersaing dengan proses-proses pemisahan yang telah berkembang terlebih dahulu, namun untuk kasus-kasus tertentu, membran memberikan keuntungan ekonomis yang lebih baik [Spi1lman,1989].
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tekanan dan temperatur operasi terhadap permeabilitas gas CO2, O2 dan N2 pada membran Nylon Film dari PT. Emblem Asia. Dengan menggunakan sel permeasi dapat diukur laju permeasi dan permeabilitas gas pada berbagai tekanan dan temperatur.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa permeabilifas gas CO2 meningkat dengan naiknya beda tekanan dan temperatur, disebabkan oleh adanya efek plastisisasi. Permeabilitas gas O2 dan N2 juga terlihat meningkat dengan naiknya beda tekanan dan tempesatur, namun kenaikannya tidak begitu besar. Dari hasil tersebut, maka membran Nylon Film dapat dikatakan bersifat rubbery. Jenis membran rubbery ini kurang disukai untuk proses pemisahan gas. Akan lebih baik jika digunakan membran jenis glassy, karena memiliki ketahanan terhadap tekanan yang baik. Permeabilitas ketiga gas membentuk urutan : permeabilitas CO2 > permeabilitas O2 > permeabilitas N2.
Selektivitas CO2/O2 tertinggi diperoleh pada temperatur 25°C dan tekanan 8 bar sebesar 9,087. Sedangkan selektivitas CO2/N2 tertinggi diperoleh pada tcmperatur 25°C dan tekanan 12 bar, yaitu sebesar 26,381. Energi aktivasi rata-rata untuk permeasi gas CO2, O2 dan N2 adalah masing-masing sebesar 44975,354 kJ/mol, 36023,313 kJ/mol dan 49772,502 kJ/mol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Waduk Seguling merupakan waduk yang dimanfaatkan untk karamba jaring apung (KJA) dengan pola intensif yang menyebabkan terjadinya penumpukan limbah bahan organik sisa metabolisme dan sisa pakan."
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadus Hariadi Chrismastoro
"Characterizations have been performed on single stage Transversely Excited Nitrogen Laser of Blumlein type. Optical cavity arrangement is varied prior to measurement which shows no significant increase in energy on both configurations of inserting a mirror only and a pair of mirror and a quartz parallel plate. Frequency repetitions respond reveals a small drop in energy at higher frequency i.e. 10 Hz by a factor of 20%. N2 flow rate consideration behaves on the similar way like pressure profile. At higher supply voltage maximum energy is shifted to higher N2 flow rate. A similar tendency occurs on pressure curve but with more pronounced maximum energy. Higher supply voltage would shift maximum energy to higher N2 pressure. Other operating conditions have been kept constant. Beam divergence measurement has given 1,87 mrad on vertical direction and 9,32 mrad on horizontal axis. However, beam cross section experiences a -10° tilt against horizontal reference. This may happen due to a slight twist on main electrodes. Measurements on different date have showed inconsistent results. Major cause is suspected on using different N2 cylinder, replacement on the gauge pressure, and crater creation on HV side spark gap electrode."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Andriany
"ABSTRACT
Two laboratory-scale sequencing batch reactors (SBR) arranged in series were used to evaluate bioxidadon and nitrogen removal from a synthetic sewage consisting of acetic acid as the carbon source. Microprocessor based timer were used to control various phases in the SBR?s phases. This paper discusses the result of varying recycle ratio, returned mixed liquor, in bioxidation, denitrification and nitrification process in the modified SBR Generally, as the recycle ratio increased if was found to give a better the removal efficiency in terms of organic carbon and total nitrogen removal. The modified SBR, in general. shows promise as an effective treatment alternative to the conventional activated sludge process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Goen Sarsono Kertojoedo
"ABSTRACT
The autofluorescence spectra of human tissues excited with 33'7,1-nm line of pulse nitrogen laser have been measured. The autofluorescence spectra of cancerous tissues consistently exhibit characteristic peaks near E530-nm and 690-nm. which do not appear in the spectra of the corresponding normal tissues. Spectroscopic investigation indicates that the porphyrin compounds localized and retained in cancerous tissues might be responsible for this characteristic autofluorescence. This preliminary result suggests the possibility of employing spectroscopy tool for complementary diagnosis of cancer along with the traditional methods of pathological analysis."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhadiana
"Lapisan indium timah oksida (ITO, 90wt% In203 - lOwt% SnO2) dengan ketebalan 349 - 1081 nm dan variasi tekanan parsial oksigen 2,2% - 10,5% selama deposisi telah berhasil dibuat dengan do magnetron sputering. Dilakukan studi mengenai pengaruh tekanan parsial oksigen dan anil udara pasca deposisi pada sifat optis lapisan tipis ITO. Tekanan parsial oksigen tidak berpengaruh pada derajat kristalinitas dan preferred orientation lapisan tipis. Parameter-parameter optis ditentukan dengan metoda Hishikawa yang mengabaikan interferensi. Anil udara pasca deposisi dilakukan berturut-turut pada suhu 250°C, 300°C, 350°C dan 400°C selama 1 jam di udara. Meskipun kekasaran permukaan meningkat selama anil, baik kenaikan tekanan parsial oksigen maupun anil udara pasca deposisi secara kumulatif umumnya menaikkan transmitansi dan celah pita energi disertai dengan penurunan indeks bias nyata dan pergeseran koefisien absorpsi menuju energi yang lebih tinggi. Pergeseran celah pita energi ITO hanya dapat dimengerti sebagai dua mekanisme yang saling berlawanan yaitu mekanisme pelebaran oleh efek Burstein-Moss dan mekanisme penyempitan oleh efek hamburan elektron. Atom-atom Sn yang mengalami aktivasi setelah anil udara berlaku sebagai donor-donor aktif pada pergeseran Burstein-Moss. Efek hamburan elektron disebabkan oleh kelebihan oksigen, derajat kristalinitas yang rendah dan kompleks-kompleks Sn yang tidak aktif.

Indium tin oxide (ITO, 90wt% In203 - 10wt% Sn02) films of 349 - 1081 nm thick have been deposited by dc-magnetron sputtering at varying oxygen partial pressure of 2.2% - 10.5% during deposition. The effects of oxygen partial pressure and post-deposition air annealing on the optical properties of ITO films are studied. The degree of crystallinity and preferred orientation of the films is found not to be sensitive to oxygen content. Optical parameters are determined by Hishikawa interference free method. Post-deposition annealing of ITO-coated glass substrates is performed at temperature of 250°C, 300°C, 350°C and 400°C respectively for 1 h in air. Despite the roughness developed on surface during annealing, both increase in oxygen partial pressure and cumulative post-deposition air annealing enhances transmittance and energy gap accompanied by a decrease of the real part of refractive index and a shift of absorption coefficient to higher energies. Band gap shifts can be understood as the net result of two competing mechanisms : a widening due to Burstein-Moss effect and a narrowing due to electron scattering. Sn atoms, which are activated after annealing, behave as effective donors and contribute to Burstein-Moss shift. Electron scattering is attributed to excess of oxygen content, low degree of crystallinity and inactive Sn complexes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
"Reduksi CO2 menjadi CO adalah alternatif pemenuhan akan kebutuhan gas sintesis dengan rasio H2/CO yang rendah. Proses reduksi ini berlangsung baik dengan menggunakan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen. Oksida logam yang tepat akan memberikan hasil yang optimal terhadap proses reduksi ini. Penelitian tentang kemampuan reduktor oksida logam yang kekurangan oksigen akan memberikan informasi yang sangat berguna untuk pengembangan proses reduksi ini.
Penelitian ini diawali dengan pembuatan oksida logam CeO2 dengan metode presipitasi menggunakan bahan baku Ce(SO4)2.4H20 sebagai sumber logam Ce. Oxygen Untuk mengetahui adanya jenis ikatan CeO2 dilakukan karakterisasi FTIR dan luas permukaan diukur dengan metode BET. Oksida logam yang dihasilkan kemudian diuji keaktifannya dengan cara mereduksinya terlebih dahulu dengan gas H2 (suhu 700°C, laju alir 100 ml/menit) dan kemudian mereaksikannya dengan reaktan CO2 dengan beberapa variasi kondisi operasi. Variasi suhu yang dilakukan pada penelitian ini berkisar antara 650°C sampai dengan 800°C dengan interval kenaikan 50°C.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pembentukan CO yang tertinggi terjadi pada suhu reaksi 800°C dan laju alir 80 ml/menit sebesar 0,000135 mol/menit. Pengujian tersebut juga menunjukkan kenaikan kapasitas adsopsi seiring dengan kenaikan suhu sampai 750°C dan kemudian kenaikan suhu menyebabkan penurunan kapasitas adsorpsi. Fenomena lain yang terjadi adalah bahwa tidak semua CO2 teradsorp oleh reduktor menjadi produk gas CO, sebagian menempel pada permukaan reduktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Prastawa Assalim Tetra Putra
"Pulsa oksimeter Non Kontak dengan sensor berupa kamera CMOS dikembangkan oleh Humpfrey, 2005. Memodifikasi metode Humpfrey, dibangun sistem pengukuran Non Kontak memanfaatkan webcam sebagai sensornya. Pengambilan video dilakukan saat cahaya merah dan inframerah dihidupkan secara manual selama 5 detik. Sumber cahaya 660 nm dan 940 nm. Kotak area pengukuran 50 x 50 pixel. Menghitung nilai rerata pixel per kotak, mengeplot per frame, dihasilkan sinyal yang familier dengan pulsa oksimeter. Menghitung nilai SPO2 dari rumus rasio dan empiris kalibrasi. Dengan sampel 30 orang dewasa, dihasilkan nilai SPO2, dibandingkan peralatan standar, terjadi kesalahan terbesar 4%.

Non Contact Pulse oximeter with a CMOS camera as a sensor developed by Humpfrey, 2005. Modifying Humpfrey method, built system utilizing a webcam as a sensor non contact measurement. Video capture is done when the red and infrared light manually turned on for 5 seconds. Light source 660 nm and 940 nm. Box area measuring 50 x 50 pixels. Calculate the average value of pixels per box, plotting per frame, the resulting signal is familiar with the pulse oximeter. Calculate the SpO2 value of the ratio and empirical calibration formula. With a sample of 30 adults, resulting SpO2 value ,compared with standard equipment, the largest error occurs 4%."
Salemba: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>