Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170411 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Industri laundry dengan COD 488-2847 mg/l dan Suspended Solid (SS) 38-857 mg/l menimbulkan dampak lingkungan berupa penurunan oksigen perairan. Alternatif pengolahan limbah laundry mempunyai pertimbangan dalam kemudahan operasi, kebutuhan lahan minimal dan reuse effluent. Salah satu alternatif pengolahan dengan elektrokoagulasi monopolar. Pada proses elektrokoagulasi terjadi pelepasan Al3+ dari pelat anoda sehingga membentuk flok Al(OH)3 yang mampu mengikat zat organik yang merupakan partikel koloid bermuatan negatif (-) penyebab TSS dan COD tinggi limbah laundry. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan jarak elektroda dalam menurunkan COD dan TSS limbah laundry pada elektrokoagulasi monopolar aliran kontinyu. Jenis elektroda yang digunakan Aluminium dan Besi. Sedangkan variasi jarak antar elektroda 0,5 cm, 1,5 cm, dan 2,5 cm. Metode analisa konsentrasi COD dan TSS berturut-turut adalah closed reflux titrimetric dan gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis elektroda Aluminium dan Besi dalam penurunan COD dan TSS limbah laundry menggunakan eletrokoagulasi monopolar aliran kontinyu. Sedangkan jarak antar elektroda mempunyai pengaruh yang signifikan. Konsentrasi COD terendah terjadi pada variasi jarak antar elektroda 0,5 cm dengan elektroda Aluminium sebesar 184,95 mg/l (72,35%). Konsentrasi TSS terendah terjadi pada variasi jarak antar elektroda 0,5 cm dengan elektroda Aluminium sebesar 60,94 mg/l (81,73%).
"
540 LTR 4:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Purtomo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. G. Dwi Widijatmiko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rury Fuadhilah
"ABSTRAK
Sampah merupakan permasalahan yang tak kunjung selesai sampai hari ini di Indonesia, khususnya di kota-kota pendukung ibukota seperti pada Kota Tangerang Selatan. Kecamatan Serpong, Serpong Utara, dan Setu merupakan bagian dari Kota Tangerang Selatan yang memiliki karakteristik khusus yaitu sebagai daerah industri di Tangerang Selatan. Pelayanan persampahan yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan baru mencapai 23% di tahun 2011. Sementara timbulan sampah akan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, dan komposisi sampah mengalami perubahan setiap tahun akibat adanya perubahan pada pola hidup dan tingkat ekonomi masyarakat. Paradigma pengelolaan sampah yang ada masih konvensional sehingga jumlah timbulan yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir masih cukup besar. Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang memiliki timbulan sampah cukup besar yaitu sebesar 3.919 m3/hari pada tahun 2010.
Penelitian ini mengukur timbulan dan komposisi sampah di Kecamatan Serpong, Serpong Utara, dan Setu meliputi perumahan, pertokoan, industri, pasar, perkantoran dan sekolah. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menjadi dasar usulan desain pengelolaan persampahan. Untuk memperoleh data kuantitatif tersebut perlu dilakukan studi timbulan dan komposisi sampah terlebih dahulu dengan cara melakukan pengambilan dan pengukuran sampel (sampling) pada masing-masing sumber sampah. Untuk merencanakan sistem persampahan dibutuhkan data timbulan sampah pada 20 tahun mendatang maka dilakukan proyeksi timbulan sampah pada tahun 2031 di Kecamatan Serpong, Serpong Utara, dan Setu adalah 305,11 ton/hari, 193,38 ton/hari dan 251,47 ton/hari atau 3597 m3/hari, 1747,22 m3/hari, dan 3623,74 m3/hari. Sehingga didapatkan kebutuhan sarana pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, serta pembuangan akhir. Adapun proses pengolahan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) adalah pemilahan, daur ulang, dan komposting.

ABSTRACT
Solid waste is an unstoppable problem in Indonesia, especially in suburban city such as Kota Tangerang Selatan. Serpong, Serpong Utara and Setu Sub-District is part of South Tangerang city that has special characteristic as the industrial area in Tangerang Selatan. Waste services that was performed by the Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tangerang Selatan has only reached 23% in 2011. While waste generation will increase by the increasing of population. Moreover, waste composition changes each year due to lifestyle and the change of economic levels in society. There is only conventional waste management paradigm so the amount of generation coming into the final disposal is still quite large. Tangerang Selatan is a city that has a pretty big waste that is equal to 3919 m3/day in 2010.
This study measures the generation and composition of waste in the Serpong, Serpong Utara and Setu Sub-District include housing, shops, industries, markets, offices and schools. This study is a quantitative and for basis design of the proposed solid waste management. To obtain quantitative data, it is necessary to study the generation and waste composition in advance by means of sample collection and measurement (sampling) on each source of waste. To plan for solid waste systems, requires data on the 20-year solid waste carried out projections of future waste generation in the year 2031 in Serpong, Serpong Utara and Setu Sub- District is 305,11 tons/day, 193,38 tons/day and 251,47 tons/day or 3597 m3/day, 1747,22 m3/day, and 3623,74 m3/day. So we get the means storage, collection, transportation, processing, and final disposal needs. The treatment process at the Integrated Waste Sites (TPST) is the sorting, recycling, and composting."
2012
S42148
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Primartomo
1999
S40987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moses Matthew Hendrawan
"Dalam keseharian kehidupan masyarakat di Jakarta waktu menjadi hal yang bisa dibilang mewah terutama bagi para pekerja. Konsep TOD di hadirkan untuk membantu masyarakat untuk mengurangi waktu perjalanan dari tempat tinggal menuju area aktifitas. Transportasi dan fasilitas umum menjadi tulang punggung dari konsep TOD, namun bukan tanpa kekurangan fasilitas-fasilitas tersebut bisa menjadi faktor berkurangnya kenyamanan para pengguna nya. Seperti saat berangkat menggunakan transjakarta dan kereta berhimpit- himpitan dengan penumpang lain bukanlah hal yang jarang kita temui, alhasil penampilan yang disiapkan saat berangkat dengan rapi dan baik menjadi lusuh ketika sudah sampai di tempat kerja.
Menanggapi keresahan masyarakat akan fenomena tersebut, fasilitas laundry dan public shower dihadirkan di pusat transit area pengembangan CBD di manggarai yang sudah berkonsep TOD. Dengan harapan dapat mewadahi kebutuhan mendasar keseharian pekerja dan penghuni di area pengembangan CBD manggarai tersebut, sehingga kualitas keseharian mereka dapat meningkat.

In the daily life of Jakarta's society, time can be considered a luxury, especially for workers. The concept of TOD (Transit-Oriented Development) is introduced to assist people in reducing travel time from residential areas to activity hubs. Transportation and public facilities are the backbone of the TOD concept, albeit not without shortcomings; these facilities can sometimes reduce user comfort. For instance, commuting with Transjakarta or crowded trains is a common experience, often resulting in the deterioration of one's appearance prepared meticulously for work upon arrival.
Responding to public concerns about this phenomenon, laundry facilities and public showers have been introduced at the transit center in the CBD development area in Manggarai, which is already TOD-conceptualized. This initiative aims to accommodate the basic daily needs of workers and residents in the Manggarai CBD development area, thereby enhancing their daily quality of life.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardini Azzah
"ABSTRAK
Homemaking merupakan salah satu aktivitas dalam pembangunan presentasi akan citra rumah dan penghuninya, presentasi inilah yang disebut sebagai area front. Di lain pihak, back pun hadir sebagai area yang disembunyikan karena merupakan bagian untuk persiapan sebuah presentasi. Kehadiran front sebagai hal yang selalu ingin dipertunjukan back yang disembunyikan dalam keseharian homemaking menyebabkan terjadinya proses peralihan pada kedua area tersebut, yang disebut sebagai proses alternating. Tulisan ini akan mencoba untuk menganalisis bagaimana alternating bekerja dalam homemaking, melalui salah satu aktivitas yang merepresentasikannya, yaitu laundry. Alternating dapat hadir dalam keseharian laundry dan kepada objek dan ruang yang dilalui oleh laundry. Pengertian pada proses alternating dapat memberikan makna lebih kepada homemaking. Hal ini menunjukan bahwa homemaking dapat memperlihatkan terjadinya peralihan peran pada fungsi dari suatu desain dalam keseharian. Pemahaman pada proses alternating juga dapat meningkatkan kesadaran mengenai kemungkinan proses alternating yang dapat terjadi pada bergam aktivitas dalam homemaking.

ABSTRACT
Homemaking has become a pilar structure, for the image building process of a home. Image of the home itself can be categorised as the front region, acting as the area that is shown and presented to public. At the same time, it created another area that is suppressed and hidden called the back region. The existence of front and back in the everyday of homemaking resulted the two regions to switch over from one to another, resulting in the appearance of alternating. This study investigates on how does the alternating operates through the everyday of laundry, as a representation of the homemaking process. The study shows that alternating could occur towards the laundry itself and to the space that is experienced by laundry. Understandings of alternating could add more meaning to the interpretation of homemaking, and also could lead to the increase awareness of it?s existence that could take place in variations activities of the homemaking. "
2016
S63992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailuddin Mufti
"Skripsi ini mengelaborasi konflik kepentingan yang terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia pada pengelolaan TPST Bantargebang, September 2015 ndash; Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data primer dan sekunder. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa PT GTJ dan PT NOEI mengalami kendala dalam proyeksi pengelolaan TPST Bantargebang. Kendala tersebut terjadi akibat tidak tercapainya breakeven point pada proses waste to energy. Konflik kepentingan muncul ketika PT GTJ dan PT NOEI menggunakan kemampuan sumber daya dalam mempengaruhi regulasi Pemprov DKI Jakarta. Konflik kepentingan menyebabkan Pemprov DKI Jakarta memutus kontrak kerja sama dengan PT GTJ dan PT NOEI.

This Thesis elaborated the conflict of interest between the provincial government of Jakarta with PT Godang Tua Jaya and PT Navigat Organic Energy Indonesia on the management of Bantargebang Integrated Waste Management Facility during September 2015 until July 2016. This Skripsi using qualitative methods based on primary and secondary data. PT GTJ and PT NOEI have had issues in the projection of management Bantargebang Integrated Waste Management Facility. The issues started when the breakeven point was not reached at the waste to energy process. Conflict of interest arose when PT GTJ and PT NOEI decided to use their resources to influence the regulations made by the provincial government of Jakarta, and let to the provincial government of Jakarta ending the cooperation contracts with PT GTJ and PT NOEI. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Meiliasari
"Industri pencucian pakaian dan alat rumah tangga lainnya (laundry) merupakan salah satu usaha yang menjamur di beberapa kota besar di Indonesia, khususnya kota Depok. Air limbah laundry yang dihasilkan akan merusak lingkungan jika dibuang ke badan air tanpa pengolahan khusus, sehingga diperlukan tindakan pencegahan pencemaran badan air melalui pengolahan air limbah dengan FBR menggunakan EM4 dan reaktan CaCl2 dengan media pasir silika. Pada penelitian ini, air limbah yang digunakan berasal dari air hasil cucian pada Laundry House Ajeng, Depok.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan COD, BOD, dan fosfat pada air limbah laundry serta HRT optimumnya yang akan digunakan sebagai desain usulan di lapangan. Pada penelitian ini, FBR dioperasikan secara kontinyu dan air limbah dialirkan secara upflow dengan variasi HRT 1 hari dan 2 hari. Berdasarkan hasil penelitian, FBR mampu menurunkan konsentrasi COD, BOD, dan fosfat mencapai 87,18%; 85,22%; dan 71,17%, dengan HRT 2 hari.
Berdasarkan uji t-test yang dilakukan, variasi HRT 1 hari dan 2 hari mempengaruhi efisiensi penyisihan COD secara signifikan, namun tidak mempengaruhi efisiensi penyisihan BOD dan fosfat. Aplikasi di lapangan dengan debit eksisting 3 m3/hari membutuhkan unit FBR dengan diameter 0,75 meter dan tinggi total 4,75 meter.

Laundry Industry in Indonesia are increasing, especially in Depok. Laundry wastewater potentially damage the environment if discharged into the stream without any treatment, hence on-site wastewater treatment with Fluidized Bed Reactor (FBR) using EM4 and CaCl2 with silica sand media is needed to avoid water pollution. In this study, laundry wastewater sample comes from Laundry House Ajeng, Depok.
This study aims to determine removal efficiency COD, BOD, and phosphate concentration of laundry wastewater and optimum HRT to be used for unit design of FBR in the field. In this study, FBR operated continuously and streamed upflow with HRT variation 1 day and 2 days. Based on the result, FBR is able to decrease the concentration of BOD, COD, and phosphate reached 87,18%; 85,12%; and 71,17%, on 2 days HRT.
Based on t-test, the variation of HRT (1 day and 2 days) influence removal efficiency of COD significantly, but does not influence the removal efficiency of BOD and phosphate. Applications in the field with 3 m3/day wastewater flowrate requires FBR unit with 0,7 meter diameter and 4,4 meter total height.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S655667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>