Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kontrol daya sistem tenaga listrik dilaksanakan dengan memepertahankan frekuensi. Bila frekuensi berubah karena kondisi yang tidak seimbang, sistem kontrol akan menyesuaikan daya nyata yang disuplai penggerak mula yang dalam sistem. Bila sebuah sistem tenaga listrik dalam kondisi stabil pada frekuensi normal, jumlah daya masuk dari pembangkit nilainya sama dengan beban yang tersambung plus rugi-rugi yang terjadi dalam sistem. Bila terjadi ketidakseimbangan tenaga dalam sistem tersebut akan menyebabkan perubahan frekuensi. Setiap terjadi perubahan beban akan mengakibatkan perubahan pula pada frekuensi. Guvernor unit-unit pembangkit merasanakan perubahan kecepatan dan akan menyesuaikan input mekanikal. Bila putaran naik, governor akan mengurangi daya masuk mekanikal (bahan bakar pada pembangkit ternal atau air pada PLTA). demikian pula sebaliknya. Kenaikan beban mengakibatkan turunnya putaran, turunnya putara dirasakan oleh governor dan akibatnya governor akan menambah bahan bakar sehingga putaran kembali normal lagi. Bila suhu dan tekanan boiler PLTU masih rendah maka pembangkit ternal terssebut tidak mampu segera menaikkan putaran sehingga terjadi rendahnya putaran (frekuensi) secara berkepanjangan katakanlah 97,5% frekuensi normal. Kondisi ini dapat merusak sudu-sudu turbin sisi turbin tekanan rendah (Blackburn hal 21-4). Operasi pada frekuensi yang sedikit lebih rendah akan bisa menyebabkan resional pada poros turbin. Operasi pada frekuensi sedikit lebih rendah dari frekuensi nominal dan muntuk menghindari kepayahan (fatigue) logam maka operasi pada kondisi ini hanya boleh beberapa menit selama seluruh masa operasi pembangkit tersebut. Kehilangan pembangkit secara mendadak disebabkan karena terlepasnya unit pembangkit atau karena lepasnya transmisi suplai listrik akan bisa menyebabkan ketidakseimbangan sistem dengan akibat turunnya frekuensi secara mendadak. Dalam keadaan ini governor akan menambah bahan bakar untuk menaikkan beban, keadaan ini dapat sampai di atas beban maksimum pembangkit tersebut, sehingga pembangkit akan lepas dari jaringan karena beropeasinya relai beban lebih dan trip satu persatu sehingg sistem padam total. Untuk menghindari padam total dan kerusakan pada pembangkit perlu ada pelepasan beban. Setelah pelepasan beban, restorasi harus dilaksanakan. Bila dalam sistem pembangkit PLTU dominan dan padam untuk restorasi menjadi pelik. Juga bila transmisi tegangan tinggi (SUTET) kehilangan tegangan, akibat efek eranti dan adanya tegangan urutan negatip waktu beban ringan restorasi menjadi lebih pelik lagi. Unit pembangkit yang dibahas dalam tulisan ini adalah PLTU (kecuali secara explisit ditegaskan lain, karena PLTU menimbulkan masalah antara lain pada beban ringan dan frekuensi yang tidak stabil). Tulisan ini akan menjelaskan peningkatan keandalan bila ada pelepasan beban. Menyiapkan cara pelepasa beban, gambaran maalah restorasi dan pengaruh pada tarif listrik."
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Unit Three Kartini
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
TA3290
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
FDDI, Fiber Distributed Data Interface merupakan standar jaringan dengan motode akses monggunsKan token ring pada jaringan dengan kecepatan tinggi (Hiigh Speed LAN), yang telah dibakukan dalam standar American National Standards Instiiule's (ANSI) Accredited Standards Committee (ASC) Task Group X3T9.5. Pada penelitian inl dibicarakan unjuk kerja (performance) FDDI pada jaringan dengan integrasi data dan suara, berdasarkan perhitungan-perhitungan secara analitis. Unjuk kerja (performance) diukur berdasarkan penundaan (delay) dan throughput dari Integrasi data dan suara pada jaringan serta jumlah terminal aktif yang dapat ditanganl. Integrasi data dan suara yang dimaksudkan disini adalah transmisi frame data dan frame suara dalam satu jaringan, dimana untuk transmisi data menggunakan transmisi Asynchronous dan untuk suara digunakan transmisi Synchronous. Semoga penelitian dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang standar jaringan FDDI khususnya mengenai integrasi data dan suara."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"ABSTRAK
Mengingat dewasa ini negara kita sedang memasuki era industrialisasi, maka kebutuhan energi listriknya di masa mendatang perlu diperkirakan, sehingga kelak dunia industri khususnya di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bukan itu saja, karena dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/negara, sektor industri dan komersial memberikan saham yang cukup besar maka tak salah kiranya bila kebutuhan energi listrik dari sektor komersial tutur diperkirakan pula. Sebab dalam era teknologi modern seperti sekarang ini, segala aktifitas atau kegiatan, termasuk kedua sektor di atas, tak dapat dipisahkan dari pemakaian energi listrik. Namun demikian di lain sisi, studi ini bersifat ramalan, sehingga tak ada yang dapat menjamin kebenaran hasilnya secara absolut atau mutlak. Tetapi melalui pendekatan kwantitatif, studi ramalan dengan menggunakan data-data bersifat empiris ini, diharapkan hasilnya dapat mendekati kebenaran yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmin
Jakarta: Perusahaan Listrik Negara, 2003
537 SUP l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Litiloly, Samy Junus
"Dalam tesis ini, telah dilakukan optimasi tebal dua lapisan L1+L2 dari anti-reflection coating (ARC) indeks bias nar yang diberikan pada ujung pandu gelombang semikonduktor pemanduan lemah (compound III-V), untuk modus tunggal TEM: agar reflektansi kurang dari 0,0001. Jalur transmisi dipakai sebagai analogi eksak terhadap refleksi di bidang batas, sehingga hubungan kontinyuitas dapat diperoleh memakai operator diadik admitansi Y dan impedansi Z di bidang transversal, serta dengan mengganti pandu gelombang sebagai medium homogen indeks bias ne nerve melalui aproksimasi la = ( ncozdnclad -1 )112 sehingga secara praktis maka Ala (dw)-ia dimana w sebagai karakteristik tampang lintang pandu gelombang, bisa dinyatakan sebagai ketebalan lapisan aktif Melalui bentuk diferensial operator, medan elektrik backward dapat disusun melalui elemen-elemen matriks refleksi Rxx di permukaan batas, sehingga reflektansi pada z==0 dapat diperoleh. Frekuensi respons lapisan ganda untuk pengoperasian dengan = 1,55 µm, menghasilkan: (L1+L2) = n (?i4) dengan n gasal, pada nar = 1,46 (SiO2) atau 2,5870 (Si3N4, ZnSe). Bila indeks bias diambil berbeda (nar.l * nar,2), akan dihasilkan reflektansi minimum 0,58 (praktisnya adalah nol) pada L1=L2=L = 2/8 = 0,1938 m.

In this thesis, the thickness of two layers L1+L2 anti-reflection coating (ARC) with refractive index nar of the end facet of weakly-guiding semiconductor (compound III-V), has been optimised to single mode TEM: in order that reflectance had less than 0,0001. Reflection at the boundary is exactly analogous to transmission-line models, with the result that continuity relation using dyadic admitance Y and impedance Z operators at transverse plane, also by replacing the waveguide with homogeneous medium of refractive index nc = ne,fe through Ala = ( nrarc/nc:od -1 }112 approximation such was the case 1a -- (dw}-la in practice, where w is characteristic cross-section of waveguide, can be represented of active layer thickness. Through the differential operator, backward electric field can be form by matrix elements Rxx of reflection of interface, in such a way that reflectance at the plane z--0 is obtain. Double layers response frequencies at A.= 1,55 gm operating, produced: (L1+L2) = n (7J4) where n is odd, with nar = 1,46 (SiO2) or 2,5870 (Si3N4, ZnSe). Difference of both refractive indexes (nar.' $ nar.2), to result in is minimum reflectance 0,58.10-10 (practically is zero) with L1 L2 = L = A/8 = 0,1938 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Rudy P.
"Da1am Tesis ini dibuat suatu simulasi saluran jala-jala listrik satu fasa dengan menganggap bahwa saluran adalah tanpa rugi-rugi (distortionless). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Quiok Basic, sedangkan metode simulasi dilakukan dengan pemodelan diskrit terhadap saluran yang digunakan. Saluran yang disimulasikan meliputi saluran dua kawat dengan panjang saluran 6000 m. Pengaruh pemakaian transformator terhadap kemampuan penyaluran data untuk berbagai kecepatan transmiei juga disimulasikan.
Uji perilaku saluran dilakukan dengan memberikan data masukan berupa data biner dengan jumlah data maksimum sebesar BO bit. Untuk saluran jala-jala tanpa rugi-rugi, penambatan kecepatan transmiei mengakibatkan kenaikan konstanta perambatan, namun impedansi karakteristik dan kecepatan fasa adalah konstan, sedangkan saluran jala-jala yang memiliki transformator, konstanta perambatan bertambah, impedansi karakteristik dan kecepatan fasa berkurang. Untuk kecepatan transmiei yang semakin tinggi, data yang disalurkan melalui saluran jala-jala, yang memiliki transformator mengalami perubahan bentuk dan pelemahan amplitudo."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlianto Wahyu Djatmiko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
TA136
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI
UNTUK TIROID SC-12. Telah dilakukan pembuatan modul catu daya tegangan tinggi perangkat
scintigrafi untuk tiroid SC-12. Modul catu daya tegangan tinggi digunakan untuk memasok tegangan
operasi sistem deteksi perangkat scintigrafi. Perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 didesain
berdimensi ringkas dan mempunyai konsumsi daya listrik rendah. Agar tujuan tercapai, bagian
elektronik peralatan, harus berdimensi kecil dan berdaya listrik rendah. Pada perangkat scintigrafi
konvensional, tegangan tinggi dihasilkan menggunakan transformator step-up dan pelipat tegangan.
Tranformator ini berdimensi besar dan banyak menghasilkan panas. Untuk mengurangi dimensi
modul tegangan tinggi, pada perangkat scintigrafi untuk tiroid SC-12 memanfaatkan EMCO CA20N
yang mempunyai dimensi kompak dan berdaya listrik rendah untuk menghasilkan tegangan tinggi.
Komponen ini dapat menghasilkan hingga -2000 Vdc dengan maksimum arus keluaran sebesar 0,5
mA. Karena sistem deteksi memerlukan ?1000 Vdc untuk tegangan operasi maka tegangan
masukan EMCO CA20N harus diatur sehingga tegangan keluaran menjadi -1000 Vdc juga.
Tegangan keluaran catu daya tegangan tinggi dihasilkan dari tegangan keluaran EMCO CA20N
setelah dilewatkan melalui tapis RC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa modul catu daya tegangan
tinggi mempunyai beban minimum ≥ 744 kOhm dan riak (ripple) ≤ 0,4 V pada tegangan keluaran ?
1000 Vdc. Ini berarti modul catu daya tegangan tinggi ini mempunyai tegangan keluaran yang stabil
dan mempunyai riak keluaran yang kecil.
DEVELOPMENT OF HIGH VOLTAGE POWER SUPPLY MODUL FOR SC-12 THYROID
EXAMINATION SCINTIGRAPHY EQUIPMENT. The high voltage power supply modul for SC-12
Scintigraphy for thyroid examination equipment has been built. The high voltage power supply modul
is used to supply operating voltage of scintigraphy?s detection system. The SC-12 Scintigraphy for
thyroid examination equipment is design to have compact dimension and low electrical power
consumption. In order to achieve the goal, the electronic parts of the equipment should be small in
dimension and low power consumption. In conventional scintigraphy equipments high voltage is
generated using step-up transformator and voltage multiplier. The transformator has bulky dimension
and produce a lot of heat. To reduce high voltage modul?s dimension, in the SC-12 scintigraphy for
thyroid examination equipment utilize EMCO CA20N series which have not only compact dimensions
but also low power consumptions to produce high voltage. It can produces up to ?2000 Vdc with
maximum output current 0.5 mA. Since the detection system needs ?1000 Vdc for operating voltage,
the EMCO CA20N input voltage has to be adjusted so that its output is ?1000 Vdc too. The high
voltage power supply output voltage is produced from EMCO CA20N output voltage after passing
through a RC filter. The test result shows that the high voltage power supply modul output has load
minimum ≥ 744 kOhm and ripple ≤ 0.4 V at -1000 Vdc. It means that the high voltage power supply
modul has output voltage which is stable and low ripples."
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)-BATAN, 2016
621 JPN 10:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>