Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuar Arifin
Yogyakarta : Laksana, 2011
320.959 8 YAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Kayam
Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 2000
899.222 4 UMA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kusumo Lelono
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1999
658.409 KUS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gamow, George
[Place of publication not identified]: Trias Munarta, 2007
530 GAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini adalah petikan dari karya Raden Ngabehi Ranggawarsita di keraton Surakarta Hadiningrat berjudul Wedhatama Piningit. Berisi ramalan mengenai kisah singkat huru-hara di pulau Jawa khususnya sekitar Jogja dan Solo, akibat bencana gunung meletus, banyak orang yang tewas, kemudian muncul satria (yang semula piningit) dimunculkan oleh Allah, yang berhasil menanggulangi bencana yaitu Sultan Heru Cakra."
[Place of publication not identified]: Priya Panitra Boekhandel Pasar Pon, 1936
BKL.0273-PR 15
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Suharto, 1944-
Malang: UB Press, 2013
551.5 SUH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Firdaus
Solo: Katta, 2009
398.3 HAR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Hendroyono
Solo: Katta, 2010
911.09 TON m;911.09 TON m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 4 (empat) terks, yaitu: 1. Seh Subakir; 2. Wedhatama Piningit; 3. Daftar susunan silsilah Sri Susuhunan Paku Buwono X (disertai sedikit keterangan riwayat hidupnya); 4. Jumenengan dalem Susuhunan Paku Bowono XI. Asal koleksi naskah milik R. Tanojo. Daftar pupuh sebagai berikut: Teks 1 (Seh Subakir): 1. Asmaradana; 2. Sinom; 3. Pangkur. Teks 2 (Wedhatama Piningit): 1. Sinom; 2. Kinanthi; 3. Sinom; 4. Asmaradana; 5. Asmaradana; 6. Gambuh; 7. Sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WW.8-KT 23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Harbelubun, J.F.X.
"Peristiwa kematian selalu mengguncang akal dan batin manusia. Dalam menghadapi kematian orang yang sangat dicintai, seperti suami, Istri, anak, dan orang tua, kita dihadapkan kepada suatu peristiwa yang tidak dapat diterima/dipercaya oleh akal dan batin kita.
Prestasi akal budi manusia yang telah mampu melahirkan peradaban, iptek super canggihpun tetap tidak mampu menelusuri jejak sang malaikat maut. Inilah dasar yang menentukan pemilihan judul tesis ini : Misteri kematian dan bukannya Rahasia Kematian. Suatu Rahasia hanya menunggu saat yang tepat untuk diungkapkan namun sampai kapanpun kematian merupakan suatu misteri yang tidak terkuakkan. Manusia sendiri adalah suatu misteri, dan kematian adalah peristiwa yang mempersatukan seluruh umat manusia, karena kita semua pasti akan mengalaminya. Misteri kematian membawa persoalan dan pertanyaan sekitar kematian pada kesangsian.
Kesangsian lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan pada akhirnya membawa manusia kepada kecemasan dan ketakutan. Namun manusia tidak berhenti di sini. Manusia dengan daya nalarnya berusaha mengungkap selubung dibalik peristiwa ini. Misteri kematian selalu merupakan suatu persoalan yang mendalam dan fundamental baga para filosof. Sudah sejak zaman para filosof Yunani Kuno, persoalan ini dipelajari meskipun dalam kalangan terbatas.
Persoalan kematian memang hanya dibahas oleh kalangan terbatas karena ada suatu ketakutan umum, suatu tabu/pantangan untuk membicarakannya secara terbuka. Ada kesangsian kalau tidak mau dikatakan suatu ketakutan dalam membicarakan topik ini. Persoalan kematian sungguh menarik minat kami sejak usia dini karena dalam usia belum genap tujuh tahun menyaksikan kematian ayah tepat empat puluh hari sesudah kematian ibu. Dalam perjalanan hidup kami, begitu banyak kematian kami saksikan; anggota keluarga besar, teman-teman, tetangga, korban kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Namun peristiwa yang menggugah kami untuk memilih tema ini adalah meninggalnya seorang keponakan karena terbunuh oleh preman-preman Tanjung Priok. Peristiwa ini terjadi dua tahun lalu. Masih tergambar jelas bagaimana ketika kami akan mengambil jenazah di RSCM. Di suatu pojok yang gelap, di bawah tangga di kamar jenazah RSCM, pemuda yang Baru kemarinnya bercanda dengan kami terbujur kaku ditutupi kain hijau dan label yang bertuliskan data dirinya pada jempol kakinya. Ketika menyibak kain penutup dan melihat wajahnya terucap pertanyaan : "Mengapa bisa jadi begini?" rasa ketidakberdayaan sekaligus suatu pemberontakan menghadapi fakta kematian tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>