Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nowadays, most of the large cities in Indonesia are growing along the coastal area with flat topography which tend to be under the mean sea level. The Water Management & Drainage System of Sector UB-2 Pantai Indah Kapuk North Jakarta was designed for the ponder system to eliminate the area from flood. The ponder system is a closed area protected by a ring dyke where the drainage system, pond or long storage and pumping system is used to manage the water level, velocity and discharge. This system has to be managed as one inseparable unit of water management, so that the surface as well as groundwater level in the ponder can be maintained using 25 year recurrence interval of design rainfall. The main function of the pumps is to maintain the water level in the reservoir as well as in the primary canal. The only outlet of the reservoir is through this pump. To ensure that the ponder system shall have a good pumping performance, it is necessary to design the Standard Operation Procedure for the pumps. The Standard Operation Procedure has been designed based on the Hydraulic Simulation Model of the polder system, using XP-SWMM software, passing some stages: Numerical Model setting up, initial estimation of pumping discharge, sensitivity test of pumping performance, Standard Operation Pumping Procedure Decision by taking into account the difficulty and failure possibility in implementation, such as genset (generator set) canonization, travel time of water to the pump station, design criteria of the polder, storage water level increase rate, total on-off event of the pump, and pumping duration."
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Nowadays, most of the large cities in Indonesia are growing along the coastal area with flat topography which tend to be under the mean sea level...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana
"Salah satu sistem drainase perkotaan adalah penggunaan sistem polder. Sistem polder yang ada di Jakarta adalah Pantai Indah Kapuk (PIK). Sistem ini menggunakan waduk, pompa dan tanggul - tanggul yang dapat ditambah ketinggiannya apabila terjadi penurunan permukaan tanah atau pasang air laut, mengingat kawasan PIK berbatasan dengan laut Jawa. Sistem ini sangat memungkinkan kawasan PIK untuk bebas dari banjir. Studi kasus pada sistem polder PIK adalah pengumpulan data-data seperti curah hujan, peta masterplan PIK, serta bentuk penampang saluran dan waduk yang telah ada di PIK. Kemudian dapat dihitung intensitas hujan (rumus Mononobe) berdasarkan periode ulang 5-25 tahun, grafik lengkung IDF, koefisien runoff, luas daerah tangkapan air, dan waktu konsentrasi. Setelah itu, didapatlah debit rencana (rumus rasional). Selanjutnya koefisien kekasanm dinding saluran dan debit kapasitas saluran dapat dihitung (rumus Manning). Berdasarkan hasil analisa perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas saluran, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas yang ada mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 5-25 tahun, bahkan sampai dengan 100 tahun. Begitu pula dengan waduk PIK, kapasitas waduk masih mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 100 tahun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agis Setiyowati
"Kawasan hilir Jakarta terdiri dari 43 sistem polder, salah satunya adalah Polder Sunter Timur II. Banjir di Jakarta menyebabkan kerusakan dan kerugian, yang menjadi latar belakang analisis banjir di Polder Sunter Timur II yang dibahas dalam makalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas polder serta memberikan rekomendasi optimal untuk pencegahan banjir pada sistem Polder Sunter Timur II. Analisis hidrologi dilakukan menggunakan software HEC-HMS, sedangkan analisis banjir menggunakan HEC-RAS (Ras Mapper). Data input yang digunakan dalam pemodelan mencakup Digital Elevation Model (DEM), hidrograf, dan peta penggunaan lahan. Daerah tangkapan air polder Sunter Timur II sebesar 1700 hektar. Analisis curah hujan rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 171.18 mm/hari, 190.38 mm/hari, 210.85 mm/hari. Hasil simulasi HEC-HMS didapat debit banjir rencana periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun yaitu sebesar 182.3 m3/dt, 208.7 m3/dt, 234.3 m3/dt. Hasil evaluasi efektivitas saluran pada polder Sunter Timur II bervariasi mulai dari 71% hingga 100%. Hasil simulasi HEC-RAS untuk kondisi eksisting menunjukkan luas daerah banjir dengan debit banjir periode ulang 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun adalah 716.98 Ha, 751.38 Ha, 771.90 Ha. Hasil HEC-RAS untuk skenario 1 sampai dengan skenario 4 menunjukkan bahwa skenario 4 terbukti paling efektif dalam mengurangi luas genangan banjir. Perhitungan kerugian ekonomi menunjukkan bahwa skenario 4 bisa menurunkan nilai kerugian paling besar, untuk periode ulang 25 tahun menurunkan kerugian sebesar 12.98% terhadap kerugian eksisting. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka direkomendasikan untuk melakukan peningkatan kapasitas pompa total 18 m3/det, pembangunan waduk dengan luas 26300 m2.

Downstream area of Jakarta is divided into 43 polder systems and one of them is East Sunter II Polder . Flood in Jakarta cause damage and losses are the reason for flood analysis of the East Sunter II Polder presented in this paper. This study aims to obtain the flood area of Polder East Sunter II plan. Hydrological analysis using HEC-HMS software and flood analysis using HEC-RAS (Ras Mapper). Input data used in modeling are Digital Elevation Model (DEM), hydrograph, land use map. Catchment area of the East Sunter II polder is 1700 hectare. Analysis of planned rainfall for 5, 10 and 25 year return periods, namely 171.18 mm/day, 190.38 mm/day, 210.85 mm/day. The HEC-HMS simulation results indicate that the planned flood discharge for return periods of 5, 10, and 25 years is 182.3 m³/s, 208.7 m³/s, and 234.3 m³/s. The evaluation of the effectiveness of the channels in the Sunter Timur II polder varies from 71% to 100%. The HEC-RAS simulation results for existing conditions show the flood area for return periods of 5, 10, and 25 years is 716.98 hectares, 751.38 hectares, and 771.90 hectares. The HEC-RAS results for scenarios 1 through 4 indicate that scenario 4 is the most effective in reducing the flood inundation area. Economic loss calculations show that scenario 4 can reduce the loss value the most significantly, reducing the loss by 12.98% for the 25-year return period compared to the existing condition. Based on the analysis conducted, it is recommended to increase the pump capacity by a total of 18 m³/s and to construct a reservoir with an area of 26300 m²."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Arifin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimi Dailami
"Hidrolik merupakan salah satu sistem yang banyak dipakai di dunia industri, pada industri yang saling berkesinambungan antara satu dan lainnya waktu merupakan hal yang menjadi sorotan utama. Pada penelitian ini dilakukan studi perbandingan antara waktu dan beban yang ditanggung oleh suatu sistem Hidrolik untuk mengetahui pengaruh antara keduanya, diharapkan pada akhirnya data yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Industri di Indonesia.

Hydraulic system is one that is widely used in industry, in a mutually sustainable industry between one and the other time is that the main focus. In this study conducted a comparative study between the time and expense incurred by a hydraulic system to determine the effect both of them, in the end the data that obtained its expected can be utilized for the development of industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nouwen, A.
Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1981
621.6 NOU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, P. M.
California: Kobe, 1976
621.252 WIL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Santo Ignatius
"ABSTRAK
Ada sekitar 40% dataran di Jakarta yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi menurut studi dari Jakarta Coastal Defense Strategy. Hal ini mengakibatkan beberapa daerah di Jakarta terjadi genangan banjir. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah suatu sistem drainase untuk kawasan yang tidak dapat mengalirkan air secara gravitasi, yaitu sistem polder. Ide awal dari sistem polder di Jakarta sebenarnya sudah tercetus sejak zaman penjajahan Belanda, tetapi ide tersebut baru terealisasikan dalam sebuah kajian yang dilakukan oleh NEDECO tahun 1973 berupa masterplan dari sistem drainase di Jakarta. Pada masterplan tersebut diketahui bahwa Jakarta dibuat menjadi suatu sistem polder dengan Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur sebagai pembatasnya. Beberapa kawasan di Jakarta juga dibuat menjadi sistem polder. Salah satunya adalah Sistem Polder Waduk Sunter Utara. Pada kenyataannya walaupun kawasan Sunter Utara sudah dalam bentuk sistem polder, masih terdapat genangan banjir di kawasan tersebut. Untuk mengetahu penyebab genangan banjir di kawasan tersebut dilakukan dengan simulasi menggunakan aplikasi HEC-HMS dan HEC-RAS. Berdasarkan hasil simulasi tersebut diketahui bahwa penyebab genangan banjir di Sistem Polder Waduk Sunter Utara akibat dari kurangnya kapasitas saluran utama dan operasi pompa di sistem polder yang kurang optimum. Sehingga untuk mengatasi genangan banjir tersebut dapat dilakukan dengan memperbesar dimensi saluran utama dan menambah kapasitas serta mengubah elevasi operasi pompa.

ABSTRACT
There are around 40% of the plains in Jakarta that cannot drain water by gravity according to a study from the Jakarta Coastal Defense Strategy. This resulted in several flood areas in Jakarta. To overcome this problem, a drainage system is created for areas that cannot drain water by gravity, which was named polder system. The initial idea of ​​a polder system in Jakarta had actually emerged since the Dutch colonial era, but the idea was actualized in a study conducted by NEDECO in 1973 in the form of a master plan of a drainage system in Jakarta. In the master plan, it is known that Jakarta is made into a polder system with the West Flood Canal and the East Flood Canal as a barrier. Some areas in Jakarta are also made into polder systems. One of them is the North Sunter Polder System. In fact, even though the North Sunter area is already in the form of a polder system, there is still flood in this area. To find out the cause of flood inundation in the area, it can be known by simulation using the HEC-HMS and HEC-RAS applications. Based on the simulation results it is known that the cause of flood inundation in the North Sunter Polder System is due to the lack of main channel capacity and less optimum pump operation in the polder system. So that to overcome the flood inundation can be done by enlarging the dimensions of the main channel and increasing capacity and changing the pump operating elevation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Abubakar
"Penelitian ini dimaksudkan untuk merencanakan Sistem Pompa Fotovoltaik yang andal dan efisien yang menggunakan motor arus bolak-balik dengan dan tanpa baterai.
Lokasi penelitian sistem pompa fotovoltaik dengan baterai adalah di Gua Gilap, di desa Kenteng, kecamatan Ponjong, kabupaten Gunung Kidul, terletak pada 7° 58-lintang selatan dan 110° 36 "bujur timur. Konfigurasi sistem tersebut terdiri dari susunan modul fotovoltaik, kontrol, inverter, baterai dan 2 pompa. Pemompaan dilaksanakan dalam dua tahap karena perbedaan ketinggian antara permukaan sumber air dan air di bak penampung sekitar 125 meter.
Sistem pompa fotovoltaik tanpa baterai berlokasi di desa Pemuda, kabupaten Sumba Barat pada koordinat 9° 45" lintang selatan dan 119° 25 " bujur timur, terdiri dari modul fotovoltaik, solarverter dan sate pompa dengan beda ketinggian 60 m.
Penelitian disini ditekankan pada simulasi dengan mempergunakan program Interactice Simulation of Renewable Electrical Energy Supply System. Dengan program simulasi ini kita dapat menentukan jumlah modul fotovoltaik, daya pompa, kapasitas air yang dipompakan, kapasitas solarverter dan efisiensi sistem.
Dengan data dilapangan kita dapat mengestimasi secara optimal waktu sistem beroperasi yang mengakibatkan perubahan hasil-hasil yang kita harapkan.
Dari hasil simulasi di Gua gilap diperoleh hasil simulasi debet rata-rata bulan Juli 1989 adalah 14,05 m3/hari sedangkan dari pengukuran langsung didapatkan 12,85 m3/hari. Sedang di Pemuda diperoleh debet rata-rata bulan Mei 1988 adalah 29,9 m3/hari dari pengukuran langsung 24,4 m3/hari.

This research is executed for Photovoltaic Water Pump System, which employs an alternating current motor, using storage battery and without battery.
The photovoltaic water pumping system using battery was install in Gua Gilap at latitude of 7° 58" south and longitude of 110° 36" east in Kenteng village, Ponjong sub-district, Gunung kidul district.
The configuration of the system consists of photovoltaic, modal, controller, battery, inverter, and two pumps. The pumps are used to pump water from two different levels with total pumping head of 125 m (two stage pumping system). The photovoltaic water pumping system without battery is located in Pemuda village, West Sumba district at latititude of 90 45" south and longitude of 119 ° 25" east.
The configuration of photovoltaic water pumping system without battery consists of photovoltaic module, controller, solarverter and one pump. This system is used to pump drinking water with total pumping head of 60 m. This work is carried out using computer simulation program which is called Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System.
The Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System program is first used to determine the photovoltaic module capacity, power of the pump, capacity of pump water, solarverter capacity and system efficiency. Using data from field measurement, the optimal system operation can be estimated.
The simulation result of the water flow rates for photovoltaic water pumping system in Gua Gilap is 14.05 m3/day which is nearly the same as the direct measurement flow rates of 12.85 m3/day. In Pemuda, the simulation result is 29.9 m3/day which is in a good agreement with direct measurement of 24.4 m3/day.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>