Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lin Flobamorah Manipada
"ABSTRAK
Jumlah kasus gizi buruk pada balita pada tahun 2008 di Kecamatan Katingan
Hilir adalah 3 kasus (1,25%), mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar 33
kasus (6%) balita dengan gizi buruk. Adanya istilah lokal yang berkembang
berhubungan dengan gizi pada balita di kabupaten Katingan, menarik minat peneliti
untuk mengetahui persepsi orangtua balita dengan gizi buruk dan stakeholders
terhadap gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kasongan yang berada di
ibukota kabupaten. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara
wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengetahuan masyarakat tentang gizi pada balita, tanda-tanda, penyebab dan
akibat dari gizi buruk masih kurang. Kurangnya informasi yang disampaikan oleh
petugas kesehatan yang kemudian memunculkan persepsi masyarakat tentang gizi
buruk sebagai suatu kondisi yang sudah parah dan yang mendapatkan perawatan di
rumah sakit maupun puskesmas. Kurangnya kerjasama antara petugas kesehatan dan
kader pada saat posyandu serta kurangnya dukungan dari tokoh agama dan tokoh
masyarakat.

ABSTRACT
Number of case of malnutrition to child under five year 2008 in Sub-district
Katingan Hilir were 3 cases (1.25%), in 2009 had increased becoming 33 cases (6%).
Presence of developing local term related to malnutrition of child under five in
Katingan Regency, invite researcher interest to find out about perception of parents of
malnutrition child under five and stakeholders to malnutrition in working area of
Puskesmas Kasongan which locates in regency capital. Study using qualitative
method by in-depth interview and focus discussion group. Study result shows that
knowledge of society about malnutrition in child under five, symptoms, cause and
result of malnutrition are still poor. Lack of information from health officers arouse
society perception about malnutrition as a severe condition and who got a treatment
in either hospital or puskesmas. Lack of cooperation between health officers and
cadres in posyandu and less support from religious and society leaders."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yarina Kriselly
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Puskesmas Kereng Pangi Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan dengan sampel orang tua bayi yang berumur 6-2 tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei tahun 2012 dengan metode kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dilengkapi dengan data sekunder. Data sekunder di ambil dari profil Dinas Kesehatan Kabupaten, profil Puskesmas Kereng Pangi dan laporan gizi. Data primer didapatkan dengan melakukan Indepth Interview (wawancara mendalam) kepada ibu balita, suami/keluarga, Kepala Puskesmas Kereng Pangi, Petugas Gizi, petugas promkes, Bidan dan Koordinator KIA di wilayah kerja Puskesmas Kereng Pangi serta melakukan Focus Group Discusion (diskusi kelompok terarah) terhadap ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif di wilayah Puskesmas Kereng Pangi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang ASI Eksklusif masih kurang, budaya memberikan makanan dan minuman selain ASI kepada bayi yang baru lahir masih sangat tinggi, penyuluhan tentang ASI Eksklusif belum dilakukan oleh petugas kesehatan, dukungan keluarga terutama suami masih belum ada kepada ibu yang menyusui. Disarankan untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan tentang ASI eksklusif secara rutin, meningkatkan pengawasan, dan membuat kebijakan tertulis di Puskesmas.

The study was conducted to determine the causes of low coverage of exclusive breastfeeding and the factors that influence the health center Kereng Pangi Sub Katingan Downstream Katingan sample of parents with infants aged 6-2 years, and was conducted in March-May 2012 with qualitative methods. The data used are secondary data and primary. Secondary data was taken from the District Health profiles and health centers Kereng Pangi. Primary data obtained by conducting indepth interviews (interviews) to the mother of a infant, a husband / family, Kereng Pangi Head Health Center, Nutrition Officer, Midwife and Coordinator of MCH health centers in the region of Kereng Pangi and conduct Focus Group Discusion (focus groups) to mothers who are not breastfed exclusively at the health center Kereng Pangi.
The results showed that knowledge of exclusive breastfeeding is still lacking, providing food and drink culture in addition to breast-feed their newborns are still very high, counseling on exclusive breastfeeding have not been carried out by health workers, family support, especially her husband was has not there for breastfeeding mothers still there for nursing mothers. It is recommended to further enhance the socialization and counseling on exclusive breastfeeding regularly, improved control, and create a written policy on PHC.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI.

The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakhtiar Rakhman
"ABSTRAK
Masalah gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.Laporan Riset
Kesehatan Dasar Tahun 2010 menyatakan sebanyak 13,0% anak berstatus gizi
kurang 4,9% diantaranya berstatus gizi buruk. Gizi buruk pada balita disebabkan
beberapa faktor.Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan gizi burukpada balita
usia 24-59 bulan.Desain penelitian yang digunakan adalah case control.Data
yangdigunakan merupakan data primer dan data sekunder dari data gizi Puskesmas
Rangkasbitung Bulan Mei 2013.Populasi adalah balitausia 24 sampai 59 bulan yang
tinggal diwilayah penelitian dan sampel adalah balita yang memiliki data-datayang
lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Sampel yang terpilih sebanyak 105
balita terdiri dari 35 dari kelompok kasus dan 70 balita dari kelompok kontrol. Analisis
statistik yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan chisquare danmultivariate
dengan logistik regresi, untuk melihat faktor yang paling dominan. Hasilbivariate
menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan adalah berat lahir (OR 7,56), riwayat
imunisasi(OR 5,04), penyakit infeksi(OR 3,06), asupan kalori(OR 11,09) dan
protein(OR18,11).Faktor paling dominan berhubungan dengan gizi buruk pada balita
adalah asupan protein dengan nilai OR 18,11 (95% CI 3,78-86,64).Balita yang
mendapatkan asupan protein kurang dari 80% AKG memiliki risiko 18,11 kali
untuk terjadi gizi buruk dibandingkan dengan balita yang mendapatkan asupan
protein lebih dari 80% AKG.Pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan disarankan
untuk lebih meningkatkan upaya promosi gizimengenai makanan sumber
proteindan imunisasi dengan turut terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan disertai
pemantauan yang seriussehingga keluarga yang memiliki balita mampu
memberikan asuhan gizi yang sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.

ABSTRACT
Problem of malnutritionisahealth probleminIndonesia.Health Research
Associationreportof 2010statedas13.0% lessnourishedchildren4.9% weresuffering
from severe malnutrition.Malnutrition amongchildren under fivedue to several
factors.This studyaims to determine thedeterminants ofmalnutrition amongchildren
aged24-59months.The study design usedwas acase control.The data usedareprimary
dataandsecondary datafromthe dataRangkasbitungnutritionalhealth centerin
May2013.Populationischildren aged24to 59monthswholiveinthe study areaandthe
sampleisa toddlerwhohadcompletedataandin accordancewith thepurposesof this
study.Selectedsampleswere 105infantsfrom thegroupconsistingof35cases, and
70infantsfromthe control group.Statistical analysisused wereunivariate, bivariatechi
squareandlogisticmultivariateregression, tosee themost dominant
factor.Bivariateresultsindicatethe factorsthatarerelated tobirth weight(OR 7.56),
history ofimmunization(OR 5.04),infectiousdisease(OR 3.06), caloricintake(OR
11.09) andprotein(OR18, 11).The mostdominantfactorsassociatedwithmalnutrition
inchildren under fiveareproteinintakewith a valueOR18.11(95% CI3.78 to
86.64).Toddlerswhoget aproteinintakeof less than80% RDAhas18.11times
theriskformalnutritionoccurscomparedwithinfantswho receivedproteinintake
ofmorethan80% of RDI.The health centerand theDepartmentof
Healthrecommendedtofurther enhancepromotional effortsregarding foodsources
ofproteinnutritionandimmunizationtobecome involvedin community
activitieswithseriousmonitoringso thatfamilieswho have childrento
provideappropriate nutritionalcarestage ofgrowthand development of children."
2013
T35407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Jawa Timur adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi dan fasilitas kesehatan, sarana, dan prasarana yang cukup memadai sehingga disayangkan ketika masih terdapat problem kesehatan gizi balita. Metode: Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif. Ibu dan keluarga dengan masalah gizi balita diamati dan diwawancarai tentang konstruksi dan tindakannya. Penelitian ini dilakukan tahun 2012 dengan lokasi Kabupaten Sampang dan Bojonegoro. Hasil: Ibu belum menerapkan pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (madu, kelapa muda, pisang). Ibu baru mengetahui jika memiliki anak dengan status gizi buruk setelah berinteraksi dengan tenaga medik. Keadaan ibu yang hanya mementingkan perbaikan ekonomi keluarga (memperoleh status sosial dalam masyarakat), dan memiliki anak dengan gizi buruk adalah sebuah masalah yang memalukan serta harus segera diatasi dengan mencari pelayanan kesehatan. Ibu yang mengacu pada pengalaman merawat anak sebelumnya, tidak menganggap gizi buruk sebagai suatu masalah yang harus diatasi, dan justru menghindari pelayanan kesehatan."
BULHSR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Halyanne Firiyah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26723
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartini
"Tesis ini membahas pengembangan software pengolahan dan analisa data Tujuan pengembangan ini tcrbentuknya prototype yang berguna menghasilkan indikator, laporan kegiatan dan kewasapadaan dini KLB gizi buruk balita. Prototype ini dapat menghasilkan banyak informasi penting sebagai Decision Support Sistem (DSS). Pengembangan system dilakukan dengan metode. System Development Lyla Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisa system, perancangan system dan ujicoba prototype. Software yang digunakan untuk aplikasi prototype adalah Microsoft access dan arc.view 3.3. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini adalah pengembangan system yang menghasilkan informasi untuk pelakmnaan monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi masyaraknt berupa keluaran indikator SKDNclan kasus infcksi balita sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

The study focused on developing processed and analysed nutrient data soiiware. T he objective is to develop prototype which produce indicator, activities report, and early waming of underlive malnutrition outbreak. This Prototype can produce a lot of important as Decision Support System (DSS). Developing System conducted with System Development Life Cycle (SDLC) method which consist of analysed system, design system and testing prototype. Microsoft access and arc.vicw 3.3 is used for the application. Developing program was conducted in Cirebon Health District office. The program provides infomiation for monitoring and evaluation of health nutrition which produce indicators of SKDN and infection cases among undertive children. Beside the information is useful for decision makers as an input."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anggraeni Puspitasari
"Prevalensi gizi kurus di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2010 tergolong tinggi sebesar 11,0%. Pusat Tekhnologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik mempunyai klinik pemulihan gizi secara rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan status gizi balita gizi kurus yang mengikuti pemulihan gizi buruk secara rawat jalan selama tiga bulan dan faktorfaktor yang berhubungan dengan perubahan status gizi anak balita. Jenis penelitian yang digunakan kuasi eksperimen before and after jumlah sampel sebanyak 75 anak balita gizi kurus,yang mengikuti paket pemulihan gizi selama tiga bulan menggunakan data sekunder PTTK dan EK tahun 2006-2010.
Hasil penelitian ini terjadi perubahan status gizi balita kurus menjadi normal selama 3 bulan mengikuti pemulihan sebesar 58,7% dan yang turun menjadi sangat kurus sebesar 2,7% dari jumlah sampel 75 anak balita usia 6-59 bulan. Setelah dilakukan uji statistik ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan orangtua dengan perubahan status gizi (p=0,009), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik anak (umur, jenis kelamin, nomor urut kelahiran), karakteristik keluarga (umur ibu, pendidikan orangtua, pekerjaan ayah, jumlah angoota rumah tangga), penyakit infeksi, kepatuhan dalam mengikuti jadwal kegiatan dengan perubahan status gizi.

Prevalence of underweight malnutrion in West java in 2010 is high at 11%. Applied technology centers and health clinics have cllinicalepidemiology of malnutrition recovery on an out patien basis. The study aims to determinane the nutrional status of bony changes that follow. The nutrional recovery on an outpatient basis for three months and the factors associated with changes in nutritional status of achildren under five. This type of research used quasi eksperimental before and after asample of 75 children under five under weight malnutrition, which followed the utritional recovery package for three months by using asecondary data and EK PTTK 2006-2010.
The result of this study changes in nutrional status of children under weight to normal during the 3 months following the recovery of 58,7%, and that drops to avery thin at 2,7% of the total sample 75 toddlers ages 6-59 months. Having performed statistical test are meaningful relationship between their parents job to change the nutritional status (p=0,009), and there is no meaningful relationship between child characteristic (age, sex, serial number of births), family characteristics (maternal age, parental education, father?s work, the number of household), infectious deseases, compliance in the following schedule of activities wih changes in nutrional status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silaen, Henlida Erpian
"ABSTRAK
Kasus gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu
dilakukan penanganan yang serius. Posyandu merupakan sarana surveillance yang
baik utamanya dalam mencegah terjadinya kasus gizi buruk. Penelitian ini
membahas hubungan pengetahuan ibu, pemanfaatan Posyandu dan faktor lainnya
terhadap status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Bromo Medan tahun 2011.
Desain non eksperimen dengan cross sectional. Status gizi diukur berdasarkan
antropometri indeks BB/TB rujukan WHO-2005. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar balita gizi normal (91%). Hasil uji chi square menunjukkan adanya
hubungan bermakna antara pengetahuan ibu (OR : 12.515dan 95% CI : 1.475-
106.177), pendidikan ibu, pendapatan keluarga dengan status gizi balita (P value
<0.05). Tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan ibu, jumlah anak,
pemanfaatan Posyandu, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi, urutan lahir
dengan status gizi balita. Disarankan peningkatan pemantauan dan penanganan
masalah gizi pada balita, peningkatan pengetahuan masyarakat melalui promosi
kesehatan, peningkatan kerjasama lintas sektoral dalam penanganan masalah gizi
balita.

ABSTRACT
The case of under nutrition is still a public health problem which needs to
be taken care of seriously. Posyandu is a good surveillance facility, especially in
preventing the incidence of under nutrition. The relation of mothers’ knowledge,
the utilization of Posyandu and other factors with the nutritional status of under
five children at the working area of Puskesmas Bromo, Medan 2011 was being
studied in this research. The design of the study was non experimental by cross
sectional. Nutritional status was measured by anthropometric index BB/TB
according to WHO-2005 standard. The result of the research found that almost all
the nutritional status of under five children was normal (91 %). The result of Chi
square showed that there was significant relation between mothers’ knowledge
(OR : 12.515 and 95% CI : 1.475-106.177), mothers’education, family income
and under five nutritional status (P value <0.05). There was no significant relation
between mothers’ working status, the amount of children, the utilization of
Posyandu, sex, history of infectious diseases, birth order with under five
nutritional status. The recommendation of the study was to improve the
knowledge of the community by health promotion, increasing cross sectoral
collaboration in handling under five nutritional problems."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kabupaten Tangerang memiliki jumlah Balita penderita gizi buruk terbanyak di
Provinsi Banten dan jumlahnya semakin bertambah mulai dari tahun 2005 hingga tahun
2009 ini yang umumnya terdapat di sekitar wilayah pantai utara di Kabupaten Tangerang.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persebaran penderita Gizi Buruk pada wilayah
yang dekat dengan pantai (Desa Salembaran Jaya) dan wilayah yang jauh dari pantai
(Desa Wanakerta). Analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dengan overlay
peta, metode komparatif dan analisis statistik. Hasil yang diperoleh pada Desa
Wanakerta memiliki karakteristik wilayah penderita yaitu indeks tingkat pendidikan
kepala keluarganya tinggi, jumlah keluarga miskinnya sedang, kepadatan penduduknya
sedang, dan persentase luas permukiman kumuh tidak ada. Sedangkan Karakteristik pada
Desa Salembaran Jaya adalah tingkat pendidikan kepala keluarganya sedang, jumlah
keluarga miskin tinggi, kepadatan penduduk tinggi, dan persentase luas permukiman
kumuh besar."
Universitas Indonesia, 2010
S34166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>