Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Riani Sandra
"Kebijakan dan berbagai upaya pemerintah untuk menurunkan nagka kematian ibu dan bayi dengan suatu kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Strategic Making Pregnancy Safer dan Pengadaan Buku KIA. Pengetahuan ibu yang baik tentang Buku KIA akan berdampak positif pada kegiatan ibu yang berhubungan dengan kesehatan dan salah satunya imunisasi. Asumsi penulis pengetahuan baik yang ibu miliki tentang buku KIA akan berdampak pada kualitas imunisasi bayi/balitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara pemanfaatan Buku KIA dan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap.
Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki Buku KIA dan memiliki anak yang berusia diatas 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan denga menggunakan desain studi cross sectional yang menjadi reponden adalah 96 ibu yang memiliki buku KIA dan balita diatas 12 bulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, larangan dari keluarga dekat dan pemanfaat Buku KIA memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan ibu dalam mengimunisasi bayi secara lengkap. Saran yang diberikan yaitu lebih meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan agar mampu memberikan informasi tentang pengetahuan ibu tentang imunisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vidia Hawaria
"ABSTRAK
Kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan terapi, namun kepatuhan untuk melakukan pengobatan oleh pasien seringkah rendah, termasuk pada terapi antibakteri jangka pendek. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan pasien dalam menggunakan antibakteri yang diresepkan di tiga puskesmas wilayah timur Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan dengan metode studi potong lintang. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden berusia 18 tahun ke atas dan menebus resep antibakteri di puskesmas dari tanggal 2 November-1 Desember 2010. Resep berupa sediaan solid per oral yang harus dihabiskan paling lama satu minggu. Berdasarkan data hasil penelitian 35 total responden, 13 responden (37,1%) dinyatakan patuh terhadap penggunaan antibakteri dan 22 responden (62,9%) lainnya yang dinyatakan tidak patuh. Alasan ketidakpatuhan yang paling banyak dikemukakan oleh responden yang tidak menyelesaikan pengobatan adalah sudah merasa sembuh dari penyakit sehingga merasa tidak perlu menghabiskan obat (85,7%). Selain itu, tidak ditemukan adanya hubungan antara faktor sosiodemografis, pengetahuan pasien terhadap obat, pengobatan yang kompleks, dan adanya riwayat penyakit lain dengan kepatuhan terhadap pengobatan. Studi menunjukkan tingginya angka ketidakpatuhan terhadap penggunaan antibakteri. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi masyarakat mengenai penggunaan antibakteri secara tepat untuk mencegah semakin meluasnya resistensi bakteri.

ABSTRACT
Patient compliance is essential to determine the successful therapy. Yet, poor compliance seems to frequently occur, including compliance to short-term antibacterial therapy. The purpose of this research was to evaluate the patient compliance to antibacterial use prescribed at three public health centers in the eastem region of Tangerang Selatan. A cross sectional study was conducted on people aged 18 or older who filled antibacterial prescription at the public health centers during November 2-December 1, 2010. Prescription should contain solid oral preparations which had to be fmished by a week or less. Out of 35 respondents, 13 respondents (37.1%) were identified as fully compliant while the other 22 (62.9%) failed to meet the criteria of compliance. Most of the respondents who did not finish the medication (85.7%) stated they had been feeling well so that continuing taking medication is not necessary. Sociodemographic factors, patients knowledge to medication, complicated therapy, and presence of other disease are not related to patient compliance to antibacterial use. This study showed high noncompliance rate. Therefore, a public education is urgent regarding the proper use of antibacterial in order to prevent wider spread of bacterial resistance."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S70322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tairas, Teddy Adrian
"Peneliltian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah di dua Kecamatan di Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Ciputat Timur dan Pondok Aren yang merupakan area padat penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pengukuran timbulan menngacu kepada metode SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Timbulan sampah pada kecamatan Ciputat Timur pada tahun 2012 adalah sebesar 123 ton/hari dan pada tahun 2032 mencapai 153 ton /hari. Sementara di kecamatan Pondok Aren timbulan sampah mencapai 206 ton/hari pada tahun 2012 dan pada tahun 2032 meningkat menjadi 307 ton/hari. Komposisi sampah pada kedua kecamatan masih didominasi oleh sampah jenis organik. Pada kecamatan Ciputat Timur sampah organik memiliki persentase sebesar 51%; sampah anorganik 49% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 21%. Sementara kecamatan Pondok Aren memiliki persentase sampah organik sebesar 60%; sampah anorganik sebesar 40% dengan rata-rata sampah yang dapat didaur ulang sebesar 17,84%.
Penelitian ini menghasilkan alternatif pengelolaan sampah di kedua kecamatan. Alternatif 1 menekankan kepada reduksi timbulan sampah sebelum sampah dibuang ke TPA. Alternatif 2 menekankan kepada pemrosesan sampah di TPA sehingga seluruh timbulan sampah tidak direduksi sebelum masuk TPA. Luas lahan TPA yang dibutuhkan untuk menampung sampah dari kedua kecamatan dalam rentang tahun 20 tahun pada alternatif 1 adalah 17,5 Ha. Sementara, pada alternatif 2 dibutuhkan 24,22 Ha.

This study discusses the waste generation and composition in two sub-district of South Tangerang City, East Ciputat and Pondok Aren as a high populated areas. The measurements methods of waste generation and composition refer to SNI 19-3964-1994. The amount of waste generation in East Ciputat in the year of 2012 is about 107.82 tons/day or 2227.3 m3/day dan in the year of 2032 reaches the amount of 131.21 tons/day or 27108.8 m3/day, whereas the amount of waste generation in Pondok Aren reaches the amount of 178.9 tons/day or 3404.5 m3/day in the year of 2012 and 279.53 tons/day or 5328.4 m3/day in the year of 2032. The waste composition in these two sub-districts is still dominated by organic waste. In East Ciputat the waste composition consists of 51% organic, 49% inorganic with 21% recyclable-potential waste. On the other hand, Pondok Aren has 60% organic, 40% inorganic with 17.84% recyclable-potential waste.
The result of this study is the alternative of waste management concept that can be applied. The result also consist of waste management infrastructures such as collection vehicles, waste transport vehicles, waste -reducing facilities, and the area required to dump generated waste. The area required to accomodate the waste generation without the process of waste reducing is 24.22 Hectares. Whereas, the area required to accomodate the waste generation with the process of waste reducing is 17.5 Hectares.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42978
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diany Litasari
"Campak merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) meski cakupan imunisasi campak yang dilaporkan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengelolaan imunisasi dan hubungannya dengan kejadian campak di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Tanggerang Selatan tahun 2011.
Desain penelitian ini adalah korelasi/ekologi yang meneliti 25 puskesmas. Pengambilan sampel dengan sampel jenuh. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penetapan target cakupan bulanan (p value < 0.05) yang berhubungan dengan kejadian campak. Disarankan agar meningkatkan supervisi dan monitoring evaluasi dan pimpinan sehingga meningkatkan program imunisasi.

Measles is one of public health problems in Indonesia that often causes an extraordinary emergence although the immunization coverage is high. This study aims to identify descriptive of immunization programme management on public health center and relation with measles cases at south tanggerang 2011.
Design for this study was correlation/ecology with 25 public health center. The sampling for this study used sattured sample. The data analysis uses chi-square statistic test. The result of this study shows that decision monthly coverage target variable which has relation with measles cases (p value <0,05). Recommendation to add supervision and monitoring evaluation from head institution to increase immunization quality program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Into Mudjiati
"Pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu dari enam upaya Kesehatan Wajib Puskesmas. Cakupan KB Pasca Persalinan merupakan salah satu indikator kinerja Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Puskesmas dalam hubungannya dengan cakupan KB Pasca Persalinan di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan pada tahun 2012. Desain pada penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel seluruh Puskesmas (57 Puskesmas) yang ada di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Puskesmas yang mendukung cakupan KB Pasca Persalinan adalah kepemimpinan dan faktor kepemimpinan ini paling dominan mempengaruhi cakupan KB pasca Persalinan (p = 0.017) dan OR 7.2. Hasil penelitian ini merekomendasikan penguatan kepemimpinan Puskesmas dalam peningkatan cakupan KB Pasca Persalinan.

Family Planning Services is the one of the six attempts of mandatory of Community Health Center. Postpartum Family Planning coverage is the one of indicator of performance in Community Health Center. This research was purposed for investigating the characteristics of Community Health Center in conjunction with the coverage of postpartum family planning in Tangerang and South Tangerang City in 2012. Design of this research is a cross sectional with samples of all community health centers (57 units) in Tangerang and South Tangerang City. Data analysis using by chi-square test and logistic regression. The results showed the characteristics of the community health centers those support postpartum family planning coverage is leadership and the most dominant factor of leadership is affecting the coverage of postpartum family planning (p = 0.017) and OR 7.2. Results of this research recommend to strength the leadership in improve the coverage of postpartum family planning in community health centers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Septian
"Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dengan adanya beberapa kasus yang telah terjadi akibat makanan jajanan, orang tua mulai melarang anaknya untuk membeli makanan jajanan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan siswa kelas 5 sekolah dasar terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua di SDN Ciputat VI Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan tahun 2012. Desain Penelitian yang digunakan adalah cross sectional, sasaran siswa kelas 5 dengan total sampel 140 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, membawa bekal ke sekolah dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p<0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan siswa, sikap siswa, uang jajan, perilaku orang tua, dan teman sebaya dengan kepatuhan siswa terhadap larangan membeli jajanan tertentu oleh orang tua (p>0,05). Sebaiknya jajanan yang dijual harus lebih diperhatikan demi mendukung anak memilih jajanan yang baik.

Snacks school children is a problem that needs attention. With the number of cases that have occurred due to street food, the parents began to forbid their children to buy some street food. The purpose of this study was to determine the level of compliance and what factors are associated with adherence to Grade 5 elementary school to ban certain snacks purchased by parents at Chester Elementary School Chester District VI South Tangerang City in 2012. The study design is cross-sectional, target grade 5 with a total sample of 140 students.
There results showed a significant association between the sexes, bring lunch to school with the students adherence to the prohibition of certain snacks bought by parents (p <0.05). There is no significant relationship between students 'knowledge, attitudes of students, pocket money, parents' behavior, and student peers in compliance with the ban on buying some snacks by parents (p> 0.05). Should snacks sold must be considered in order to support the children choose snacks that are good.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji M. Darda
"Perkembangan Kota Jakarta yang semakin tinggi intensitasnya dihadapkan pada keterbatasan lahan di pusat kota, akibatnya perkembangan akan mengarah ke daerah pinggiran kota yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kec. Ciputat dan Kec. Pamulang Penelitian ini menyampaikan penjelasan tentang perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran Kota Jakarta, dilihat dari perkembangan permukimannya dalam kurun waktu tahun 1991-2007 terkait dengan variabel-variabel yang diteliti. Perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran ini dapat diidentifikasi dari perkembangan permukiman. Perkembangan permukiman ini dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan harga tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi bersifat menyebar dengan karakteristik yang berbedabeda. Permukiman teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang jauh dari DKI Jakarta dan tidak terlalu dipengaruhi oleh akses tetapi oleh harga tanah yang sangat rendah. Sedangkan pada permukiman tidak teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan DKI Jakarta dan tidak dipengaruhi oleh harga tanah melainkan dekat dengan akses yang mendekati DKI Jakarta dan juga fasilitas pendidikan seperti kampus.

The development of Jakarta that has inclined in intensity faced with the limitation of land in the city causes its development course to the urban fringe area, which administratively is in the Ciputat and Pamulang Regency. This research inform descriptions about the development that happens in the urban fringe area in Jakarta, viewed from the development of its settlements during 1991-2007 concerned with the research variables. The development which happens in urban fringe area can be identified from the change of settlement. This change of settlement is affected by density of peoples, roads, facility of education and price of land.
The output of research shows that such development is cluster with differents characteristic. The orderly settlements are more concentration in region long from DKI Jakarta and not always affected by roads but by the low price of land. But the disorder settlement more concentration in region near from DKI Jakarta and not affected by price of land but near accces to Jakarta and facility education like campus.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Wahyuni
"Kesakitan dan kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan utama, terlebih lagi 90% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, infeksi dan eklamsi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu adalah meningkatkan dan memastikan kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setiap ibu.
Program KIA sebagai salah satu unsur pelayanan kesehatan dasar yang prioritas terutama pelayanan antenatal karena keberhasilannya menurunkan Angka kematian Ibu (AKI). Pelayanan antenatal yang berkualitas merupakan pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil sesuai dengan standar artinya dalam melaksanakan perneriksaan antenatal bidan mematuhi seluruh tahapan yang telah ditetapkan. Karena pelayanan antenatal yang berkualitas selain menurunkan AKI juga memberi dampak pada penurunan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Dalam manajemen sumber daya manusia, kepuasan kerja karyawan perlu diperhatikan. Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal, seperti faktor-faktor individu, eksternal, psikologis. Namun karena keterbatasan peneliti hanya mengkaji hubungan antara kepatuhan dengan faktor-faktor individu, faktor-faktor eksternal dan kepuasan kerja.
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan antenatal, gambaran kepuasan kerja serta mengkaji faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kepatuhan tersebut. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 79 orang bidan yang merupakan bidan koordinator di unit pelayanan KIA puskesmas se Kotamadya Jakarta Selatan. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel (total sampling)
Hasil analisis univariat menunjukan bahwa 56 (70,9%) responden patuh terhadap standar pelayanan antenatal dan 23 (20,1%) balm patuh, dengan rata-rata tingkat kepatuhan 79,96%. Adapun tahapan pelayanan antenatal yang jarang dilakukan oleh bidan adalah konseling (51,9%). Kepuasan kerja bidan di unit pelayanan KIA rata-rata mencapai skor 50,44 (skor tertinggi 72). Faktor-faktor yang membuat bidan merasa tidak puas adalah penghasilan, dan kesempatan meningkatkan pendidikan dan mengikuti pelatihan.
Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan yang bermakna antara kepatuhan bidan dan kepuasan kerja, umur, masa kerja, pengetahuan, supervisi dan pelatihan. Hasil uji regresi logistik ganda menunjukan bahwa kepatuhan terhadap standar dipengaruhi secara bersama-sama oleh supervisi, pengetahuan dan masa kerja.
Disarankan kepada Kepala Puskesmas maupun dari Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi berupa pengawasan dan pembinaan kepada bidan di puskesmas mengenai pelayanan antenatal. Selain itu dalam rangka learning organization sudah seharusnya setiap organisasi membentuk gugus kendali mutu sebagai proses pembelajaran untuk perbaikan berkesinambungan. Untuk meningkatkan pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal perlu diselenggarakan pendidikan dan pelatihan berkala tentang pelayanan antenatal aspek konseling, pengertian secara luas tentang pelayanan antenatal.
Daftar bacaan : 55 (1975 - 2002)

Relationship Between Work Satisfaction and Midwife's Compliance to Antenatal Care Standard in Mother and Child Health Care Unit in Community Health Centers in Youth Jakarta Year 2003Maternal morbidity and mortality in Indonesia is still a major public health problem, moreover with 90% of maternal mortalities were caused by bleeding, infection, and eclampsia. One effort to accelerate the reduction of maternal mortality rate is to ascertain and to improve the midwifery care quality provided to mother.
MCH program as one of the primary health care component particularly ANC is prioritized because of its success in reducing the MMR. Quality ANC is health care provided to pregnant women in accordance to given standard. Quality ANC besides its effect in reducing MMR, also reduce low birth weight (LBW) incidence.
In human resource management, employee's work satisfaction should be paid attention. There are several factors influencing midwife's compliance to ANC standard such as individual, external, and psychological factors.
This study aimed to provide description on midwife's compliance to ANC standard, description on work satisfaction, and analyze factors related to compliance. Design used in this study was across-sectional with 79 midwives as respondent, all were midwife coordinator in MCH unit in community health centers in South Jakarta township. All population served as sample (total sample).
The univariate analysis showed that 56 (70.9%) respondents-complied to ANC standard and 23 (20.1%) did not comply to the standard, with average level of compliance of 79.96%. Step in ANC that was rarely done by midwives was counseling (51.9%). Midwife's work satisfaction was 50.44 on average (highest score=72). Factors causing unsatisfaction among midwives were income, and chance to improve education level and training.
Logistic regression showed that compliance was influenced by supervision, knowledge, and length in work simultaneously.
It is suggested to both Heads of Community Health Center and South Jakarta Health Office to improve supervision in terms of monitoring and guiding head of midwives in community health center about antenatal care. Besides, within the framework of learning organization, each organization should provide quality control unit as a learning process for continuous improvement. Periodic education and training about ANC, and counseling should be provided to improve midwife's knowledge.
References: 55 (1975-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pratiwi
"Penggunaan Buku KIA adalah bentuk peran serta aktif keluarga dan masyarakat termasuk kader dan pemerhati KIA dalam bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Mengingat pentingnya Buku KIA sebagai program prioritas kesehatan ibu dan anak dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan pentingnya peran kader dalam penggunaan Buku KIA, sehingga melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam peran serta aktif kader dalam penggunaan Buku KIA di wilayah kerja Puskesmas Jiput Kabupaten Pandeglang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pukesmas Jiput juga Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dalam meningkatkan program penerapan Buku KIA.
Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan sumber informannya adalah kader dengan informan kuncinya bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa dari empat desa yang ada di wilayah Puskesmas Jiput yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu dua desa terdekat dan dua desa terjauh yang dianggap dapat mewakili semua desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jiput. Faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan buku KIA oleh kader posyandu yang akan diteliti adalah berdasarkan teori Green (2005) yaitu faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan motivasi. Faktor pemungkin meliputi pelatihan dan insentif. Faktor penguat meliputi pembinaan.
Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan buku KIA masih didominasi oleh petugas kesehatan. Sebagian besar kader belum menggunakan buku KIA dan masih harus dibimbing untuk melaksanakan empat komponen tugas kader dalam penggunaakan Buku KIA Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan kepada bidan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa, dapat lebih berperan dalam meningkatkan peran aktif kader dalam penggunaan Buku KIA.

Use of KIA book is form of active role of family and community including cadre and KIA observer in field of mother and child health. Because of importance of this book as a priority program of mother and child health in effort to increase mother and child health and importance of cadre in using this book, becomes basic background for researcher to have a study about it. This study aims to find out deeply active role of cadre in using KIA book in working area of Puskesmas Jiput Regency of Pandeglang. This study was expected to be able to provide useful input for Puskesmas Jiput and Health Agency of Pandeglang Regency in developing implementation program of KIA book.
This study using qualitative study with information sources are cadre especially midwifes, Head of Puskesmas and Village Leader of four villages in Puskesmas Jiput area which is chosen as research place consists of nearest two villages and farthest two villages supposed to be represented all of existing villages in working area of Puskesmas Jiput. Factors which influence behavior of using KIA book by Posyandu cadre will be investigated based on Green theory (2005) that is predisposition factor including informant, knowledge and motivation. Possibly factors include training and incentive. Strengthen factor is guiding.
This study shows that use of KIA book is still dominated by health officer. Most of cadre has not used KIA book yet and still has to be guided to implement four components of cadre duties in using KIA book. Based on obtained information in this study, it is expected that midwife head, Puskesmas Head, and Village Leader, could be more active in increasing active role of cadre in using KIA book."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Intan Pratiwi
"Sistem Informasi Kesehatan Daerah (DHIS) adalah ca Tangerang yang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan Tangerang dan Departemen Komunikasi dan Informasi. Pemanfaatan DHIS oleh staf program imunisasi di layanan kesehatan primer di Tangerang masih relatif rendah. Itu dapat dilihat dari kesenjangan yang signifikan antara cakupan imunisasi dasar lengkap dari laporan imunisasi yang diunduh dari DHIS dan dari laporan manual. Ini Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan DHIS oleh staf program imunisasi di layanan kesehatan primer di Tangerang 2019. Tipe ini Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data utama pengumpulan dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada 36 staf program imunisasi. Hasil menunjukkan bahwa hingga Maret 2019, hanya 25% dari layanan kesehatan primer yang lulus DHIS target pemanfaatan. Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan DHIS dengan faktor individu dan organisasi. Sementara dari faktor psikologis, hanya dirasakan kemudahan penggunaan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan DHIS (nilai p: 0,039). Berdasarkan hasil penelitian ini, para peneliti menyarankan untuk melanjutkan pemanfaatan DHIS dan mengembangkannya agar lebih ramah pengguna dan juga memberi hadiah atau hukuman kepada staf program imunisasi menurut mereka
kinerja.

The District Health Information System (DHIS) is a web based immunization record and report system in Tangerang that was developed by Tangerang Departement of Health and Departement of Communication and Information. The Utilization of DHIS by immunization programs staff at primary healthcare in Tangerang is still relatively low. It can be seen from the significant gap between complete basic immunization coverage from the immunization report which downloaded from DHIS and from the manual report. This research was conducted to find out what factors influenced the utilization of DHIS by immunization programs staffs at primary healthcare in Tangerang 2019. This type of research is quantitative research with a cross sectional study design. Primary data collection was carry out using questionare to 36 immunization programs staffs. The result shown that up to March 2019, only 25% of primary healthcare that pass the DHIS utilization target. The statistical result shown that there is no significant relationship between the utilization of DHIS with individual and organizational factors. While from psychological factors, only perceived ease of use has a significant relationship with the utilization of DHIS (p value: 0.039). Based on the results of this study, researchers suggest to continue the utilization of DHIS and develop it to be more user friendly and also give a reward or punishment to the imumunization program staff according to their performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>