Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Huda
"ABSTRAK
Sebagai lembaga intermediasi keungan pendapatan utama bank berupa Interest
Margin, sedangkan keuntungannya adalah pendapatan dikurangi biaya operasional.
Persaingan tingkat bunga mengakibatkan interest income semakin kecil. Hanya bank
yang efisien saja yang mampu bersaing dan bertahan.
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1991 telah menghancurkan industri
perbankan. Tingkat bunga meningkat tajam, likuiditas ketat, cost of fund tinggi, kegiatan
investasi merosot, bahkan sektor produksi banyak yang terhenti. Pembayaran kredit
menjadi macet dan berakhir pada kondisi negative spread. Pada periode tahun 1997-1999
pemerintah telah melakukan tindakan berupa likuidasi 54 bank, Beku Operasi 10 bank,
Take Over 11 bank dan rekapitalisasi 9 bank.
Setelah kondisi dapat dikendalikan berangsur-angsur suku bunga SBI turun. Hal
ini tidak secara otomatis membuat perekonomian bergairah kembali. Akibatnya
perbankan mengalami over liquidity. SBI masih dianggap alternatif investasi yang
menarik dan aman dibandingkan dengan alternatif penyaluran kredit. Kelebihan likuiditas
ini selain menyimpan ancaman juga terdapat opportunity untuk memanfaatkannya.
Pengalaman pahit selama krisis ekonomi mengharuskan bank untuk menempuh
strategi baru. Interest Margin terbukti tidak mampu mengatasi permasalahan yang
disebabkan oleh fluktuasi bunga. Perbankan harus menekan sumber penghasilan lain yang
lebih stabil. Salah satu alternatif yang ada adalah Fee Base Income (FBI).
Perkembangan teknologi yang pesai telah meningkatkan peranannya dari sekedar
pendukung operasional perusahaan menjadi bagian dar strategi perusahaan dalam
mencapai tujuan. Manfaat teknologi antara lain menciptakan keunggulan bersaing,
meningkatkan produktivitas dan prestasi, menciptakan cara baru dalam mengatur dan
mengkoordinir dan mengembangkan usaha baru.
Wilayali Indonesia yang luas dan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial bagi industri perbankan. Sementara itu perkembangan dunia telekomunikasi dan
komputer telah mendorong berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan penting
lain adalah pemanfaatan satelit sebagai media transmisi apalagi dengan ditemukannya
teknologi Very Small Aperture Terminal (VSA T) yang memungkinkan membangun
private network yang maxnpu dihubungkan dengan jaringan public. Teknologi satelit
sangat cocok diterapkan di Indonesia karena karakteristiknya sesuai dengan topologi
wilayah yang terbentang luas dan berupa kepulauan.
Aplikasi perdagangan elektronik (E Commerce) merupakan perkembangan lain
yang sangat berpengaruh pada dunia bisnis. Dengan internet transaksi dapat dilakukan
tanpa harus membangun jaringan dan aplikasi khusus. Perdagangan elektronik dapat
dilakukan dengan cepat dan murah ke seluruh dunia. Satu-satunya masalah adalah
security dan transaksi dan data yang dikirimkan.
Tujuan evaluasi ini untuk memperoleh keunggulan bersaing pada industri
perbankan dengan penerapan teknologi informasi berbasis komunikasi satelit. Evaluasi
dilakukan terhadap dua sisi yaitu perspektif bisnis dan perspektif teknologi. Pilihan
investasi dilakukan sebagai alternatif untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas pada
industri perbankan. Teknologi informasi dipilih sebagai salah satu alternatif karena
dipercaya mampu meningkatkan posisi bersaing bank dimasa yang akan datang.
Penerapan teknologi informasi yang memerlukan investasi besar menemukan saat yang tepat dengan ketersediaan dana yang besar dengan bunga yang relatif rendah. Evaluasi dilakukan dengan metode skor. Potensi pelayanan yang dievaluasi berupa pelayanan Online Banking, ATM, POS serta E Commerce.
Selain harus melakukan pembenahan kondisi sejalan dengan pemulihan ekonomi
yang mulai terjadi, dalam waktu singkat perbankan juga harus mempersiapkan persaingan
yang akan semakin ketat dengan adanya globalisasi. Persaingan global akan ditandai
dengan persaingan pelayanan yang cepat, mudah dan murah. Penerapan teknologi
informasi pada industri perbankan akan berpengaruh pada wilayah operasi perbankan,
pola persaingan dan pendapatan non bunga Fee Based Income (FBI).
Perbankan harus mengidentifikasikan posisinya dalam peta persaingan. Hal ini
penting karena perbedaan kondisi akan mempengaruhi pilihan investasi yang sebaiknya
dilakukan. Hasil perhitungan ROI untuk perbankan nasional (Infrastrcture) diperoleh:
ATM (6.7 %), Pos (9.7 %), On Line Banking (16.8 %) dan ROI gabungan (30.9 %).
Sedangkan skor pada masing-masing kategori perusahaan diperoleh urutan investasi yang
disarankan (investment, infrastructure, breakthru management) yaitu On Line Banking,
ATM, POS dan E-Commerce. Perkecu2lian pada kelompok penisahaan Strategic dengan
urutan ATM, On Line Banking, E-Commerce, dan POS.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Dewi Rinanti
"Dengan perkembangan jaman yang sangat pesat, sistem informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses bisnis perusahaan. Sistem informasi dapat membantu proses bisnis perusahaan menjadi lebih mudah, efektif, dan efisien. Meskipun sistem informasi dapat memudahkan proses bisnis perusahaan secara keseluruhan, sistem informasi juga tak luput dari risiko yang dapat ditimbulkannya. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian dari perusahaan untuk meminimalkan risiko dari sistem informasi yang dimilikinya. Audit sistem informasi juga perlu dilakukan untuk menguji apakah pengendalian yang dimiliki perusahaan telah berjalan efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Laporan magang ini membahas proses audit sistem informasi yang dilakukan selama Penulis melaksanakan kegiatan magang pada Badan ABC-Penyelenggara Jaminan Sosial.

In rapid globalization era, information system becomes an integrated part in the organization business process. Information system can help organizations business process becomes easier, efficient and effective. Eventhough, information system can make organizations overall business process easier, it also has some risks. Therefore, organization should have some controls to minimize the risks of its information system. Audit of information system audit should also be conducted to review and test whether those controls are effective in accordance with organization business needs. This report discusses about information system audit process during Authors internship program in Badan ABC-The Organizer of Social Security."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Yosua Pangihutan
"Seiring berjalannya waktu hingga saat ini, manajemen Bank XYZ menilai bahwa value proposition yang ditawarkan oleh Bank XYZ sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Bank XYZ untuk melakukan transformasi digital. Terdapat tiga alasan Bank XYZ harus melakukan transformasi digital, yang pertama adalah jenis bisnis yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Kedua, existing portofolio produk Bank XYZ yang sudah ketinggalan zaman. Ketiga, kompetisi yang semakin beragam, karena sekarang kompetisi layanan keuangan tidak hanya diisi oleh perbankan saja, namun financial technology (fintech) juga turut hadir dalam kompetisi ini. Penelitian ini menghasilkan perencanaan strategis yang mencakup strategi SI, strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI yang selaras dengan 4 strategi bisnis yang sudah didefinisikan pada rencana bisnis bank dan satu strategi berdasarkan analisis lingkungan bisnis. Strategi SI yang dihasilkan adalah ada sebanyak 34 (tiga puluh empat) aplikasi yang dibutuhkan oleh Bank XYZ di masa mendatang. Aplikasi tersebut terdiri dari 3 (tiga) aplikasi pada kategori strategic, 1 (satu) aplikasi pada kategori high potential, 19 (Sembilan belas) aplikasi pada kategori key operational, dan 11 (sebelas) aplikasi pada kategori support. Ke-34 (tiga puluh empat) aplikasi ini diharapkan dapat membantu Bank XYZ dalam melaksanakan strategi bisnisnya. Strategi TI yang dihasilkan menuntut pembaruan operating system dari server server yang sudah tidak didukung oleh principal. Strategi manajemen SI/TI yang dihasilkan menuntut perbaikan tata kelola TI yang diperlukan Bank XYZ di masa mendatang. Penyediaan dokumen pedoman pelaksanaan, standar pelaksanaan operasional dan pelaporan mengacu pada ketentuan – ketentuan dari regulator baik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) maupun BI (Bank Indonesia).

As time has passed until now, the management of Bank XYZ has evaluated that the value proposition offered by Bank XYZ is no longer relevant to the current conditions. This is one of the foundations for Bank XYZ to undergo digital transformation. There are three reasons why Bank XYZ needs to undergo digital transformation. First, the type of business is no longer relevant to the current conditions. Second, Bank XYZ's existing product portfolio is outdated. Third, the competition has become more diverse, as financial technology (fintech) is now also present in the competition, not just traditional banks. This research has resulted in a strategic plan that includes IS (Information Systems) strategy, IT (Information Technology) strategy, and IS/IT management strategy that aligns with the four business strategies defined in the bank's business plan, and one additional strategy as result from business environmental analysis. The resulting IS strategy includes a total of 34 (thirty-four) applications that will be needed by Bank XYZ in the future. These applications consist of 3 (three) applications in the strategic category, 1 (one) application in the high potential category, 19 (nineteen) applications in the key operational category, and 11 (eleven) applications in the support category. These 34 applications are expected to assist Bank XYZ in implementing its business strategy. The resulting IT strategy requires updating the operating system of servers that are no longer supported by the principal. The resulting IS/IT management strategy requires improving the IT governance necessary for Bank XYZ in the future. The provision of implementation guidelines, operational implementation standards, and reporting refer to the provisions set by regulators such as OJK (Otoritas Jasa Keuangan) and BI (Bank Indonesia).
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Agus Tri Basuki
"Adanya Reformasi pada tahun 1998 merupakan awal dari seluruh Tentara Nasional Indonesia untuk berbenah diri, termasuk di tubuh organisasi Angkatan Darat. Kritikan demi kritikan dilontarkan berbagai kalangan terhadap organisasi militer yang selalu di tampilkan diseluruh media. Ironisnya sampai sekarang masih saja sebagian dari masyarakat menganggap ditubuh militer masih belum mereformasi secara menyeluruh.
Menyikapi hal tersebut diatas maka salah satu dari unsur kecabangan Angkatan Darat yaitu korps Perhubungan melakukan hal yang sama dalam menangani sumber daya manusia dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang sudah ada, untuk dapat lebih megembangkan kegiatan yang lebih baik dan dapat dipakai untuk membantu masyarakat sekitarnya.
Kegiatan program jangka pendek yang harus benar-benar dilihat adalah program yang dapat mendeteksi seluruh prajurit Perhubungan diseluruh stratanya yang dimulai dari perwira, bintara, tamtama dan pegawai negeri sipil dalam menyikapi tugas masingmasing di kesatuannya. Hal ini terkait dengan fungsi rnanajemen masing-masing tingkatan strata tersebut diantaranya adalah Manajemen Tim Kerja, Manajemen Regu dan Manajemen Waktu.
Bila fungsi manajemen diatas telah tertata dengan baik, maka harapan yang diinginkan adalah program jangka panjang yaitu mengembangkan sistem kornunikasi satelit yang sudah ada untuk menjadikan sistem informasi ini semakin handal dalam segala bentuk kegiatan komunikasi Angkatan Darat.
Namun perlu diingat dalam pengertian Komunikasi yang ditulis dalam tesis ini merupakan Ilmu Komunikasi yang diterapkan pada perkuliahan dalam Program Pasca Sarjana Kekhususan Manajemen Komunikasi, sedangkan penulisan Komunikasi yang lain adalah mengenai sistem Ilmu Teknologi yang terkait dengan telekomunikasi.
Fokus tesis ini adalah berusaha untuk dapat meneliti dari seluruh fungsi manajemennya yang kemudian diintegrasikan dengan sistem informasinya agar dapat melihat secara jelas sejauh mana pengelolaan ini dapat mengembangkan sistem komunikasi satelit tersebut.
Untuk kelengkapan dari penelitian ini maka pemakaian fungsi komunikasi organisasi dengan beberapa fungsinya dapat menjadikan babak tambahan dalam memperkenalkan Teknologi Praktisnya yang tentunya terdiri dari beberapa aspek.
Dalam mengkritisi fenomena penelitian tesis ini menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif Sementara metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 ( dua ) tahap yakni: Pertama memakai pengumpulan data kuesioner dan Kedua memakai forum diskusi atau yang lebih dikenal dengan Focus Group Discussions.
Adapun analisis akan menyoroti fungsi komunikasi organisasinya, dimana fungsi manajemen tadi merupakan rangkaian dari fungsi informatif. Sedangkan fungsi regulatif, fungsi persuasif dan fungsi integratif adalah faktor pendukung dalam fungsi manajemennya dimana pemakaian Teknogi Praktisnya yang menggunakan aspek teknis, aspek budaya dan aspek organisasi merupakan kontrol dari penelitian ini.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa fungsi informatif sebagai tolok ukur fungsi manajemennya yang antara lain manajemen waktu, manajemen regu dan manajemen tim kerja masih dapat dipertanggung jawabkan namun untuk manajemen infonnasi perlu sedikit penanganan karena faktor dari terus berkembangnya teknologi pada saat sekarang ini khususnya pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (soft ware) yang semakin canggih.
Penelitian ini merekomendasikan bahwa penanganan fungsi infomnatif khususnya pada manajemen informasi harus sesuai keinginan dari pimpinan Angkatan Darat dalam menyikapi pengembangan sistem komunikasi satelit yang handal. Dengan demikian pada dasarnya perlu dikaji ulang secara mendalam dalam format surat perintah kelompok kerja yang dapat membantu dalam pengembangan sistem komunikasi satelit tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostina
"Dengan adanya deregulasi dalam industri perbankan yang bertujuan untuk meningkatkan usaha perbankan mengakibatkan persaingan antar Bank menjadi sangat ketat. Bank perlu memiliki strategi operasi, pemasaran dan pengawasan internal. Untuk meiuilih strategi yang akan dijalankan perusahaan perlu
melakukan analisis faktor internal maupun faktor eksternal. Data/informasi yang akurat dan tepat waktu adalah bahan yañg diperlukan dalam analisis faktor-faktor tersebut dan yang sangat inenentukan kualitas analisisnya.
Teknologi Informasi bagi suatu jasa Bank adalah keseluruhan aktivitas informasi dan teknologinya yang merupakan suatu upaya yang dapat meinberikan data/informasi yang dapat dihandalkan dan diperlukan untuk niengelola perusahaan. Thjuan pemakaian Teknologi Inforniasi dalam perbankan dapat menun
jang:
- Peningkatan pelayanan kepada nasabah, untuk mendukung strategi pemasaran Bank.
- Peningkatan analisis keuangan dan administrasi untuk mendukung strategi pengawasan Bank yang terkendali.
- Untuk peningkatan/pengembangan daya jual produk/jasa perbankan untuk mendukung strategi operasional Bank.
Dengan bertambah kompleksnya organisasi perbankan dan
semakin banyaknya informasi yang diperlukan, maka akan menimbulkan ledakan informasi yang memerlukan suatu pengaturan. Sistim informasi manajemen mengatur aktivitas informasi dan teknologinya dalam menyedíakan kebutuhan data/informasi pemakainya sistim Informasi Manajemen dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkat manajenen stratejik. Manajemen pada tingkat ini lebih memusatkan perhatian pada perencanaan stratejik denqan tujuan jangka panjang. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen pada tingkat ini lebih banyak yang berasal dari luar perusahaan seperti informasi mengenai faktor ekononi, politik, sosial budaya, tehnologi, demografi dan ekologi. Informasi eksternal tersebut sangat diperlukan oleh manajemen stratejik untuk membantu dalam melakukan analisa perusahaan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang akan terjadi pada perusahaan.
2. Tingkat manajemen taktikal. Manajenien pada tingkat ini lebik banyak menggunakan informasi sebagai alat pengawasan dan pengendalian, disamping membantu manajemen tingkat stratejik dengan beberapa laporan-laporan yang mendukung keputusan tingkat stratejik.
3. Tingkat operasional. Cabang adalah salah satu pengguna Sistim Informasi pada tingkat operasional. Data/informasi yang dihasilkan pada tingkat ini adalah salah satu sumber yang harus disajikan kepada tingkat manajemen diatasnya. Kekeliruan yang dihasilkan pada tingkat ini akan berakibat fatal bagi keputusan yang akan diambil oleh tingkat manajemen taktikal dan stratejik. Kualifikasi data sangat ditentukan oleh accuracy, completeness, timeliness dan relevance. Keputusan yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas, karena kualitas data yang buruk atau Garbage In akan menghasilkan Garbage Out (GIGO). Atau Information In Nothing Out (tINO), sehingga Sistim Informasi yang dimiliki tidak dapat menghasilkan apa?apa.
Sistim Informasi pada perusahaan harus dapat memberikan dukungan yang optimal kepada seluruh tingkat manajemen sehingga goals dan objectives perusahaan dapat dicapai.
Pada saat ini Bank X telah iuenipunyai suatu divisi
khusus yang bertugas inengelola dan mengembangkan data serta memelihara Sistim Informasi yang dapat digunakan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap Nasabah. Sistim Informasi yang sudah dikembangkan dan sudah berprodtiksi dengan baik adalah Sistim Inforniasi Pinjaman, Sistim Informasi Ekspor dan Impor, Sistim Inforniasi General Ledger, Sistem Informasi Giro Rupiah dan Valas, Sistiin Informasi Tabungan, Si?tim Inforinasi Deposito berjangka, Sistim Inforinasi Transfer Rupiah dan Valas, dll.
Sistem yang ada pada saat ini telah inenghasilkan laporan Untuk tingkat stratejik, taktikal dan operasional. Laporan yang dihasilkan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oieh tingkat inanajeinen sehingga secara keseluruhan belum mampu mendukung keputusan manajemen seperti yang
diharapkan.
Dukungan Sistim Informasi untuk tingkat taktikal ðan
operaaional lebih detail bila dibandingkan dengan tingkat stratratejik, dimana laporan yang dihasilkan akan mendukung keputusan manaemen tingkat stratejik. Namun beberapa laporan yang telah dihasilkan Bank X belum relevan dengan kebutuhan pemakai, karena beberapa pengguna yang seharusnya memerlukan data/informasi rinci diberikan data/informasi yang
terlalu agregat atau sebaliknya, sehingga tidak efektif dalam pengqunaannya.
Saat ini Sistim Informasi yang terintegrasi baru dikembangkan mengenai Sistim Informasï financial perusahaan. Agar dapat memberikan dukungan yang optimal Sistem Informasi lain yang perlu diintegrasikan juga adalah informasi non finan
cial perusahaan seperti informasi inengenai keadaan sumber daya manusia perusahaan, manajemen perusahaan, pemasaran, ekonomi, politik, sosial budaya, perkembangan teknologi dalam industri perbankan dan informasi mengenai pesaing pada saat ini maupun potensial pesaing. Dengan adanya informasi ini, zoaka inanajemen dapat melakukan analisis internal maupun
eksternal. Melakukan analisis yang tepat dapat menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga dapat ditetapkan strategi yang harus dijalankan perusahaan, yang sesuai dengan kondisi pada saat ini maka perusahaan akan tampil lebih kompetltif.
Informasi mengenai sumber daya manusia merupakan hal
yang pentng bagi perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan suatu sumber daya yang paling menentukan di industri perbankan. Dengan adanya Sistim Informasi mengenai sumber daya manusia dapat memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya dengan adanya suatu sistim gaji dengan sistim inten
sif, sistim promosi dan sistim pelatihan yang tepat, dll.
Dengan semakin tingginya tingkat persaingan pada industri perbankan maka Sistim Informasi Pemasaran sangat dibutuhkan untuk mendukung keputusan yang dibuat oleh manajemen. Sistem Informasi Pemasaran dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan menyebarkan informasi yang tepat dan relevan pada waktunya. Informasi mengenai segmen pasar yang
akan dilayani oleh perusahaan merupakari informasi penting untuk menentukan jenis promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kekeliruan dalam melakukan promosi, maka sasaran dalam usaha penetrasi pasar tidak efektif dan tidak efisien.
Untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan eksternal perusahaan, maka dapat dilakukan melalui survey dan riset pasar. Inforniasi yang diperlukan dibatasi pada kebutuhan yang relevan. Riset yang menghasilkan informasi ìauh lebih banyak dan kebutuhan yang diperlukan juga inenyebabkan tidak efisien dalam waktu dan biaya. Oleh sebab itu riset harus didukung oleh manajemen stratejik sebagai pengguna hasil niset. Para manajer pada tingkat stratejik harus nierumuskan niasalah yang dihadapi dan inforinasj yang dibutuhkan. Hasil riset kemudian
diolah oleh star ananajenien stratejik untuk menghasiikan suatu laporan Executive Information Systems dengan menggunakan model yang cocok yang disertakan dengan tingkat risiko yang akan dihadapi. Agar lebjh efektif dalam penggunaannya jika laporan dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan ratio sesuai dengan kebutuhan tingkat stratejik.
Dalam merancang sistim sebaiknya memenuhi kriteria?
kriteria sebagai berikut:
- membuat sistim yang terintegrasi.
- sistim harus mudah dipelajari dan dioperasikan
- Pembangunan sistim menggunakan metoda non-konvensional dengan memanfaatkan bahasa generasi keempat dan CASE sebagai tools untuk mempermudah dan mempercepat apabila ada perubahan program.
- menggunakan database yang terintegrasi sehingga pengembangan Decision Support Systems dan Executive Information Systems dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
- Pemasukan transaksi secara On Line Transaction
Processing sehingga dapat mengakses data secara online realtime.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah maka
perusahaan dapat melakukan :
- Pelayanan nasabah melalui telepon
- Pelayanan Automatic Teller Machine yang dapat dilakukan secara on-line (langsung ke rekeriing giro), atau offline (berdasarkan limit dan setiap nasabah).
- Pelayanan Giro dan Tabungan secara on-line di seluruh cabang yang ada.
Dalam hal pemilihan software dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membeli program paket atau membuat sendiri program aplikasi. Dalam hal ini harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dan setiap kemungkinan. Hal yang harus dipertimbangkan bila membeli program paket adalah standar yang berlaku, karena pada umumnya paket dibuat di luar negeri dengan memakai standar yang berlaku pada negara tersebut. Sedangkan bila membuat sendiri akan mernerlukan waktu yang lama dalani membangun program dan waktu untuk melakukan uji coba sampai dapat berproduksi. Kemungkinan pemilihan yang akan dipilih perlu dibuatkan Cost and Benefit analisisnya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tri Hasmoro
"Kajian investasi adalah kegiatan analisa untuk menilai manfaat dan biaya dari suatu investasi, dan dapat dijadikan justifikasi investasi. Penilaian investasi yang tradisional menggunakan pendekatan finansial dimana manfaat dan biaya yang ada dikuantifikasi dalam sejumlah nilai uang dan kemudian dibandingkan besar nilainya. Hal inilah yang dilakukan pada metode penilaian investasi dengan NPV, dan ROI. ROV (Real Option Valuation) adalah sebuah alternatif penilaian investasi secara finansial. Berangkat dari filosofi yang sama dengan financial option, ROV memiliki keunggulan dalam menangani fleksibilitas, resiko dan volatilitas yang mungkin terjadi dari sebuah investasi. Dengan demikian ROV dinilai lebih mampu menghargai sebuah investasi yang memiliki karakteristik tersebut. Pada proyek akhir ini ROV diterapkan untuk menilai investasi push e-mail di PT. Rekind (Rekayasa Industri ).
Hasil yang diperoleh dalam proyek akhir ini menunjukkan bukti dari klaim tersebut di atas. Penghitungan NPV dengan ROV menghasilkan nilai lebih besar daripada NPV biasa, yaitu Rp.169.782.000,- melawan Rp.161.350.000,-. Selisih dari kedua angka tersebut diperoleh dari kemampuan ROV dalam menangani resiko dan fleksibilitas.

Investment study is an analytical activity for assessing benefits and expenses of an investment and can be justification for it. The traditional method of investment study uses financial valuation approach where benefits and expenses are quantified into currency value and then compared. This thing is done in investment valuation using NPV and ROI. ROV (Real Option Valuation) is an alternative financial approach in investment valuation. Coming from the same phylosophy of financial option, ROV has an advantage in managing flexibility, risk, and volatility that probably occur in an investment. Thus, ROV might capture more value from investments that have those characteristics rather than traditional method. In this final project, ROV applied to valuate push e-mail investment in PT. Rekind (Rekayasa Industri).
The result obtained in this final project has shown the proof of the claim mentioned above. The NPV calculation with ROV yielded bigger value than of the traditional NPV, which is Rp.169.782.000,- against Rp.161.350.000,-. The margin of the two figures came up from the ability of ROV in managing the risk and flexibility.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BPPT, 2007
001.5 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhiyan Aulia
"Penerapan teknologi informasi (TI) dalam organisasi membantu pencapaian tujuan bisnis organisasi. Penerapan TI yang selaras dengan kegiatan organisasi memberikan manfaat signifikan terhadap kesinambungan organisasi. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas memberikan arah kebijakan riset dan teknologi kepada pemerintah. BPPT menyiapkan arsitektur infrastruktur TI yang dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan strategis organisasi. Model Enterprise Architecture (EA) merupakan turunan dari kerangka The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise. Menggunakan Model EA serta menerapkan model Service-oriented Infrastructure (SOI) diharapkan dapat membuat model Infrastruktur TI adaptif yang menjadi acuan dalam mengembangkan infrastruktur TI di BPPT.

The application of Information Technology (IT) in an organization could help achieving organization?s business goal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) has a responsibility giving direction of research and technology policies to government. BPPT had prepare the IT infrastructure architecture that could adapt from thestrategic requirement?s changes of the organization. Enterprise Architecture (EA) Model is a derivative model from The Open Group?s Architecture Framework (TOGAF) which used to develop an enterprise architecture. Using EA model and complement with Service-oriented Infrastructure (SOI), BPPT expect to build an adaptive IT infrastructure model that could become a reference model in development of BPPT IT infrastructure."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T852
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LIPI Press, 2006
303.483 3 EVA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wijisaksono
"Penerapan teknologi informasi untuk Manajemen Data Migas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan data serta meningkatkan produktivitas bagi para pengguna data. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung memberikan dampak ekonomis bagi perusahaan, sehingga mudah teramati. Manfaat yang tidak secara langsung memberikan dampak ekonomis (intangible benefits) akan lebih sulit diukur. Namun untuk memberikan hasil evaluasi Return On Investment yang lebih baik dari proyek Manajemen Data Migas, maka manfaat yang bersifat intangible tersebut perlu di kuantifikasi.
Proyek akhir ini akan mengulas secara rinci komponen-komponen dari metodologi Information Economics untuk mengkuantif kasi intangible benefits, kemudian akan diterapkan untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi pada proyek Manajemen Data Migas. Pengumpulan data akan dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara.

The implementation of information technology for Migas Data Management will improve the efficiency on data management and also increase the productivity of the geoscientist. All that benefits will give economical impact to the company directly, so it can be measured easily. Other benefits which do not directly give economical impact to the company will be more difficult to measure. But in order to get better result of Return On Investment for Migas Data Management project, the intangible benefits should be quantified.
This thesis will analyze all the components of the Information Economics method to quantify the intangible benefits.It will be used to evaluate the investment of information technology on Migas Data Management project. Data collection will be done by filling the questionaire followed by interview.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>