Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77436 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Irfan
"ABSTRAK
Sektor Telekomunikasi Selular merupakan sektor yang sangat menarik untuk
diamati. Pertumbuhan yang luar blasa terjadi dalam sektor ini, baik dari sisi volume
pengguna maupun teknologi yang berkembang. Perkembangan yang demikian cepat
membuat pemain dalam indusiri ini harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memprediksi perkembangan ini terjadi
ke depan, apakah akan selalu mengikuti suatu kecenderungan atau hanya sesaat? Dan
apa yang harus menjadi pedoman suatu perusahaan telekomunikasi selular ke depan?
Scenario Planning merupakan suatu metode dalam manajemen yang mencoba
menterjemahkan kondisi-kondisi dan fakta-fakta yang akan memberi pengaruh
keadaan di masa depan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan?perusahaan
besar sebagai alat manajemen yang membantu perusahaan dalam membuat keputusan
strategis di masa depan.
Penelitian ini melakukan ha! yang sama, PT XYZ Indonesia yang menjadi
obyek dalam penelitian dikondisikan sebagai perusahaan penyedia infrastruktur
telekomunikasi yang ingin mengetahui gambaran sektor telekomunikasi selular ke
depan.
Tahapan-tahapan metode Scenario Planning dilakukan dalam penelitian ini.
mulai dari membuat kerangka pertanyaan, pencarian fakta, hingga menjadi suatu
gambaran skenario telekomunikasi di masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Scenario Planning teknologi
telekomunikasi selular di masa depan. Penelitian ini mengidentifikasi 3 skenario yang
menjelaskan teknologi selular, yakni skenario Wireless in the Sky, Mesh &
Unstructured, dan Wireless is Pathless.
Wireless in the Sky merupakan gambaran kondisi ideal terhadap
perkembangan teknologi selular di masa depan. Skenario ini merupakan gambaran
kondisi teknologi selular masa depan yang dapat memenuhi segala kebutuhan
informasi multimedia bergerak dengan harga yang terjangkau. Skenario Mesh &
Unstructured merupakan gambaran yang tidak jauh berbeda dengan dengan sekarang.
Secara teknologi sebagian besar keinginan untuk melakukaan telekomunikasi
multimedia bergerak mulai dapat dipenuhi, tetapi secara interoperability dan standar
teknologi masih menjadi kendala. Sementara Wireless is Pathless merupakan
gambaran berbagai teknologi berkembang masing-masing tanpa menuju suatu standar
tertentu. Akibatnya banyak permasalahan yang muncul di belakang hari terutama
interoperability teknologi. Efeknya teknologi masa depan teknologi telekomunikasi
wireless multimedia yang dicita-citakan kemungkinan besar tidak bakal pemah
terwujud.
Ketiga skenanio diatas dianggap sama dalam penelitian ini, dengan arti kata
semua mempunyai kernungkinan untuk terjadi di masa depan, Dan PT XYZ Indonesia
harus menyadari bahwa skenario ini adalah refleksi dari keadaan yang muncul pada
saat sekarang, sehingga dari saat sekarang-pun bagian dari skenanio yang mungkin
bakal terjadi tersebut telah berlangsung. Oleh karena itu dalam mengembangkan
strategi perusahaan ke depan, skenario ini dapat menjadi peganga bagi PT XYZ
Indonesia.
"
2002
T3147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Luther B.
"Perkembangan Broadband Wireless Access (BWA) sebagai standar global untuk media transmisi data telah digunakan sebagai penyedia jasa akses Internet berkecepatan tinggi. Aplikasi Wimax yang ditunjang oleh kemampuan interoperabilitas, fleksibilitas, dan aspek komersial telah membawa dampak penggunaan internet dedicated lebih efisien serta memberikan layanan murah dan mudah. Fenomena ini harus disikapi oleh para operator ISP dalam mengembangkan bisnisnya yang penuh persaingan di era global saat ini. Dengan melihat aspek teknik, serta aspek keuangan dalam menetapkan kelayakan implementasi wireless network dengan Wimax sebagai subtitusi, maka dalam penelitian ini dilakukan kajian implementasi tekhnologi Wimax sebagai layanan backhaul pada jaringan Wifi yang sudah ada di Jakarta.
Dari data jumlah hotpsot yang terdaftar di IIX dan rata-rata peak traffic hap hotspot per regional, dalam penelitian ini ditnaparkan perhilungan aspek teknis dengan kombinasi pilihan harga sewa dan teknologi yang akan memberikan beberapa kombinasi gambaran nilai investasi teknologi Wimax sebagai subslitusi backhaul untuk jaringan hotspot yang ada dan perkembangannya tahun kedepan. Diharapkan implementasi Wimax sebagai backhaul dapat menjadi pemicu percepatan pertumbuhan pengguna internet yang akan meningkatkan kebutuhan layanan broadband. Dengan meningkatnya pengguna internet dan layanan broadband maka dapat mendorong kemungkinan perluasan infrastruktur teresterial.

The development of Broadband Wireless Access (BWA) as a global standard for data transmission media have been used to high speed Internet access provider. The Wimax application that supported by capabilities of interoperability, flexibility and commercial aspect, has brought effect of the use of dedicated internet more efficiently and cheaper and easier services to customer. This fenomena must be responded by ISP operators in expanding their businesses, who at this moment. facing the effect of globalization that full of competition. By observing the technical and also financial aspect in deciding the Implementation of Wireless Network with Wimax technology as a substitute, this research will observe and analyze the projection of Wimax technology implementation as a backhaul to the Wifi's existing network in Jakarta.
From number of hotspots registered in IIX and average peak traffic per regional, in this paper the writer describe calculation from technical aspect with several pricing and technology combination which gives basic figures in investing Wimax as substitute technology for backhaul in hotspot network and its growth in 5 years. With Wimax technology as backhaul, it is expected to be the trigger to speed up the growth for internet users which will increase the demand for broadcast service. This will lead to the possibility to the growth of teresterrial infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Krishna Murti
"ABSTRAK
Dewasa ini di Indonesia perkembangan pengguna layanan internet berkembang
dengan sangat pesat, dan dengan prediksi pertumbuhan pengguna yang sangat
pesat, maka layanan mobile internet merupakan suatu sumber pemasukan sangat
menjanjikan bagi Industri Telekomunikasi di dunia pada umumnya dan di
Indonesia khususnya. Persaingan layanan mobile internet antara operator
telekomunikasi di Indonesia sangat sengit, sehingga diperlukan strategi pemasaran
yang sesuai dengan kemauan calon pelanggan. Dari operator ? operator tersebut,
saat ini jumlah pelanggan layanan mobile internet yang paling banyak dimiliki
oleh PT. Telkomsel melalui merek Telkomsel Flash. Dimana jumlah pelanggan
telkomsel Flash yang masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total
pelangan telkomsel. Maka potensi Telkmosel Flash sebagai sumber revenue baru
untuk Telkomsel sangatlah besar, dan oleh karena itu Telkomsel perlu
menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih
layanan telkomsel flash sebagai bahan acuan untuk memfokuskan kekuatan
internal dalam menghadapi persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan calon pelanggan dalam
memilih suatu layanan mobile internet.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih telkomsel flash sebagai sebagai bahan acuan
bagi PT Telkomsel untuk memfokuskan kekuatan internal dalam menghadapi
persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor motivasi, persepsi, dan sikap terbukti
mempengaruhi keputusan pelanggan dalam memilih layanan Telkomsel Flash.
Faktor motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap (X3) berpengaruh highly
significant terhadap keputusan memilih (Y) layanan Telkomsel Flash. Makna
highly significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh
sangat nyata secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen memilih layanan
Telkomsel Flash, sehingga dengan demikian semakin baik motivasi, persepsi, dan
sikap konsumen terhadap Telkomsel Flash maka keputusan untuk memilih
layanan tersebut akan semakin meningkat. Faktor motivasi (X1), persepsi (X2),
dan sikap (X3) juga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen
memilih layanan Telkomsel Flash.

ABSTRACT
Today in Indonesia internet user are developing very rapidly, and with a very
rapid user growth prediction for mobile internet, made mobile internet service a
very promising source of revenue for telecommunication industry in the world and
Indonesia. The competition of mobile internet service among the operators in
Indinesia is very fierce, so a marketing strategy which in accordance with the
wishes of potential customers is a must. From those operators,PT Telkomsel with
Telkomsel Flash Brand is the one who have the most number of subscribers of
mobile internet servicesThe subscribers of Telkomsel Flash is still very
little compared with the total number of Telkomsel customers. So the potentialof
TelkmoselFlash as a new revenue source for Telkomsel is very large, and
therefore Telkomsel need to analyze the factors that affect customers
in choosing service Telkomsel flash as reference to focus the internal strength in
the face of competition or increase the number of subscribers. Many factors can
influence customer decision in choosing a mobile internet service.
This tesis will analyze factors that influence customer decision to choose
Telkomsel Flash as their mobile internet service as a reference materials for PT
Telkomsel to focus its internal strength in the face of competition or to increase
the number of Telkomsel Flash Subscriber.
Research have proven that motivation, pereption, and attitude affect customer?s
decision to chose Telkomsel Flash service.motivation (X1), perception (X2), and
attitude (X3)high significantly affectthe decision to choce Telkomsel Flash
service. High significantly affect here means that motivation, perception, and
attitude altogether really give a concrete influence he decision to chose Telkomsel
Flash service. Therefore, as the higher and more positive the motivation,
perception, and attitude towards Telkomsel Flash, the decision to xhose Telkomsel
Flash is more likely. Motivation (X1), perception (X2), and attitute (X3) also
partially affect the consumer?s decision to chose Telkomsel Flash service."
2011
T29923
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
London: CRC Press, 2004
004.678 MOB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jiang, Shengming
"This book reviews the challenges of all-optical and wireless networks for the future Internet, with a focus on cross-layer design and optimization. Features : presents a thorough introduction to major networking modes and their effect on Internet development; proposes a new structure favorable for all-optical packet switching, discusses a new quality of service (QoS) provisioning approach, which overcomes the scalability problem of IntServ and the coarse QoS granularity of DiffServ, describes the end-to-end arguments in Internet design, before investigating a solution to congestion control problems in multi-hop wireless and all-optical networks, examines how to exploit multiple-input-multiple-output technology to improve network performance in centralized wireless networks, surveys green networking strategies from a quantitative perspective, suggests a strategic vision for possible developments of network technology for the future Internet."
London: Springer, 2012
e20407586
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dedy Rizaldy
"Pertumbuhan pemakai internet di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat, laju pertumbuhan ini disebabkan oleh banyak faktor yang mendasar diantaranya adalah teknologi yang mendukung tersedianya terminal untuk mengakses internet dengan mudah dan relatif murah serta pasar pengguna yang telah siap untuk dimasuki. Namun satu hal yang menarik dari statistik jumlah pelanggan dan pengguna internet di Indonesia yaitu perbedaan angka yang sangat besar dimana jumlah pengguna sepuluh kali lebih besar dari angka pelanggan, hal ini menunjukan bahwa pengguna internet di Indonesia tidak berlangganan melalui penyedia jasa internet untuk dapat mengakses layanan internet. Kondisi ini membuka peluang untuk membangun bisnis jasa layanan WiFi Hotspot Intenet Akses dengan menggunakan SMS sebagai media transaksi. Jasa layanan internet ini tidak mengharuskan penggnna internet untuk berlangganan terlebih dahulu melainkan pengguna internet hanya cukup mengirimkan SMS kepada nomor singkat tertentu dimana sebelumnya telah ada perjanjian bisnis antara operator seluler pemilik jaringan SMS dengan penyelenggara internet. Selanjutnya sistem yang terintegrasi antara SMS dan jaringan internet akan mengirimkan username dan password yang diutamakan untuk login pada jaringan WiFi internet akses yang sudah ada. Layanan ini sangat mudah dan fleksibel bagi pengguna intemet yang membutuhkan koneksi intemet dimanapun berada dan pembayarannya cukup dengan mengurangi pulsa telepon seluler yang digunakan atau menagihkan pada rekening telepon seluler tiap bulannya. Dalam membangun bisnis layanan WiFi Hotspot internet Akses yang menggunakan SMS sebagai media transaksi diperlukan suatu analisa pasak yang cermat sebagai langkah awal dari strategi perencanaan dan kebijakan manajemen telekomunikasi agar bisnis tersebut mendapatkan keuntungan dan terhindar dari kesalahan. Metode Porter 's Five Force Competition adalah metode yang cukup mudah dan kuat untuk memberikan penjelasan analisa pasar, situasi bisnis dan kekuatan kompetitif. Hal ini sangat berguna karena dapat membantu untuk memahami posisi persaingan yang sedang dihadapi dan kekuatan posisi bisnis yang akan dimasuki.

The growth of internet user in Indonesia shown rapidly, this growth rate caused of many element factors among others are technology that supported internet availability to access internet as easily and cheaper, also the market has prepared to be entered. However a piquancy of statistic of the amounting of customer and internet consumer in Indonesia has shown a differed significant value , in which the amount of internet consumer was ten times from the customer number, this was indicate that consumer of internet in Indonesia have not necessary subscribe to internet provider to access the internet service. This condition opened the opportunity to develop a business of Wifi Hotspot internet access by using SMS as a transaction media. This business service of internet does not require subscribing beforehand, the internet user enough to send SMS to certain brief number special only in which they had have a business agreement between cellular operators of SMS network owner with the internet provider, then the integrated systems between SMS and internet network will deliver user name and password to be used for login to the access internet WiFi networking. This service is very easy and flexible to the internet user to access an internet connection at anywhere and the payment will charge from cellular phone pulse or by monthly bill at the cellular phone account. On developed a business WiFi Hotspot internet Access service, which using SMS as the transaction media is needed market analyze as accurate as the preliminary step from the planning strategy and telecommunication management policy, it due such business reached the maximized profit and avoid from any mistaken. The Method of Porter's Five Force Competition is the easiest and strongest method that provides market analyzes distinctly, business solution and its power. This is very useful, it could assist to comprehend strength of emulation position which being facing and the strength of business position to be entered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Immanuel Chandra Hasonangan
"ABSTRAK
Pada tugas akhir ini, saya menganalisa probabilitas outage dari teknologi full-duplex dengan menggunkan sistem MIMO (2x2) dengan memperhatikan faktor dari self-interference. Faktor self-interference pada tugas akhir ini diasumsikan telah ditekan dengan menggunakan active dan passive cancellation. Diasumsikan kanal yang dilalui sinyal antar 2 node merupakan kanal Rayleigh dan kanal yang dilalui sinyal interferensi merupakan kanal Rician. Selanjutnya, akan diperhatikan nilai dari probabilitas outage akibat dampak dari perubahan faktor K, 𝛾̅ɑ adalah SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) dan jumlah antena (N). Pada hasil perhitungan dengan nilai dari K = 35 dB atau lebih serta SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih dari 10-2 namun, dengan nilai SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih kecil dari 10-4 untuk nilai K = 15 dB atau kurang, maka didapat bahwa probabilitas outage meningkat jika nilai K meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 10 dB didapat nilai dari probabilitas outage sebesar 10-4 ketika nilai SINR = 60 dB dan probabilitas outage sebesar 10-6 ketika nilai SINR = 70 dB, maka didapat probabilitas outage menurun jika nilai SINR meningkat. Hasil perhitungan lainnya dengan nilai K = 10 dB, didapat nilai dari probabilitas outage lebih dari 0,2 ketika nilai R = 6 bps/Hz dan probabilitas outage sebesar 0,8 ketika nilai R = 8 bps/Hz, didapatkan Probabilitas outage meningkat jika nilai R meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, didapatkan nilai probabilitas outage sebesar 0,4, namun ketika nilai dari K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, nilai dari probabilitas outage dibawah 0,1, maka probabilitas outage menurun jika nilai N meningkat.

ABSTRACT
In this report, I analyze an outage probability in bidirectional nirkabel communication using full-duplex MIMO system with consider effect of self-interference. The self-interference in this report is mitigated by active and passive cancellation, yet there is still interference happens in this system, called residual interference. Assumed, transmit information signal (channel between node-1 and node-2) using Rayleigh fading channel and express interference signal stream using Rician fading channel. I derive a closed-form solution of outage probability towards effect of Rician factor (K), γ̅ɑ is SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) and number of antenna (N). With SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, value of outage probability is more than 10-2, yet with SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, we get value of probability is below 10-2 for value of K is 15 dB or below, we obtain that value of outage probability increases when we increasing value of K. At value of K is 10 dB, we get outage probability is 10-4 when SINR is 60 dB and outage probability is 10-6 when SINR is 70 dB, from the result we conclude that for certain value of R, as SINR increases outage probability decreases for given K. Furthermore, at value of K is 10 dB, we get outage probability is more than 0.2 when R is 6 bps/Hz and outage probability is 0.8 when R is 8 bps/Hz. We get that as threshold rate increases outage probability increases for given SINR. Moreover, at value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is 0.4 but when value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is below 0.1. We obtain that increases number of antenna will decreases value of outage probability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Roland Maulana
"LoRa (Long Range) merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang dirancang khusus untuk mendukung komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya yang rendah. LoRa menggunakan modulasi chirp spread spectrum, yang memungkinkan transmisi data dalam frekuensi radio yang rendah dengan daya pancar yang efisien. Keunggulan utama dari teknologi ini terletak pada jangkauan komunikasi yang jauh, mencapai beberapa hingga puluhan kilometer. Hal ini membuat LoRa sangat cocok untuk digunakan pada Internet of Things (IoT). Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh LoRa, teknologi ini juga memiliki kelemahan. Beberapa di antaranya adalah data rate yang terbatas, kemungkinan terjadinya interference, dan rawan data collision. Salah satu yang paling utama untuk diatasi adalah masalah kemungkinan tabrakan data (collision). Masalah ini dapat terjadi apabila dalam satu waktu yang sama, terdapat beberapa node yang ingin mengirimkan data kepada gateway. Apabila situasi ini terjadi, akan ada sejumlah packet yang tidak terkirim dan hilang. Untuk mengatasi masalah ini, algoritma ADR (Adaptive Data Rate) dan Randomized Backoff dapat digunakan. Pengujian penerapan kedua algoritma tersebut dilakukan pada sebuah Smart Environmental Monitoring System untuk mengetahui kemampuannya ketika diimplementasikan pada sebuah jaringan LoRa multinode. Dalam pengujian yang dilakukan dengan tambahan variasi algoritma TDMA (Time Division Multiple Access) dan CSMA (Carrier Sense Multiple Access), algoritma komunikasi Randomized Backoff menghasilkan persentase keberhasilan pengiriman data lebih dari 90% dan jumlah packet terkirim lebih dari 3.000 kali untuk ketiga node sensor yang membuatnya menjadi algoritma yang terbaik dalam penelitian ini. Selain itu, nilai Signal-to-Noise Ratio dan Received Signal Strength Indicator yang dihasilkan juga baik dengan hasil packet loss dan data corruption yang sedikit.

LoRa (Long Range) is a wireless communication technology specifically designed to support long distance communications with low power consumption. LoRa uses chirp spread spectrum modulation, which allows data transmission in low radio frequencies with efficient transmit power. The main advantage of this technology lies in its long communication range, reaching several to tens of kilometers. This makes LoRa very suitable for Internet of Things (IoT) usage. However, apart from LoRa's advantages, this technology also has weaknesses. Some of the examples are limited data rates, the possibility of interference, and prone to data collisions. One of the most important things to overcome is the problem of possible data collisions. This problem can occur if at the same time, several nodes want to send data to the gateway. If this situation occurs, there will be a number of data that is not sent and lost. To overcome this problem, the ADR (Adaptive Data Rate) and Randomized Backoff algorithms can be used. The testing of the implementation of these two algorithms was carried out on a Smart Environmental Monitoring System to determine its capabilities when implemented on a multinode LoRa network. In the tests carried out with additional variations of the TDMA (Time Division Multiple Access) and CSMA (Carrier Sense Multiple Access) algorithms, the Randomized Backoff communication algorithm produced a successful percentage of data delivery of more than 90% and the number of packets sent more than 3.000 times for all three sensor nodes used, making it the best algorithm in this research. Moreover, the resulting Signal-to-Noise Ratio and Received Signal Strength Indicator values are also good with minimal packet loss and data corruption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book is a collection of papers from international experts presented at International Conference on NextGen Electronic Technologies (ICNETS2-2016). ICNETS2 encompassed six symposia covering all aspects of electronics and communications domains, including relevant nano/micro materials and devices. Presenting recent research on wireless communication networks and Internet of Things, the book will prove useful to researchers, professionals and students working in the core areas of electronics and their applications, especially in signal processing, embedded systems and networking."
Singapore: Springer Nature Singapore, 2019
e20518704
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Alton Arif
"Internet sekarang ini dapat dinikmati dengan menggunakan jaringan telepon yang ada di rumah-rumah. Kelemahan sistem ini yang paling nyata adalah kecepatan aksesnya yang belum memuaskan dan juga pelanggan harus membayar 2 kali, yaitu biaya penggunaan internet dan biaya koneksi berupa pulsa telepon. Di samping itu pelanggan pun harus memilih antara menggunakan telepon atau menggunakan internet.
Pada skripsi ini akan dibahas mengenai teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) yang memanfaatkan jaringan telepon sebagai medianya. Untuk menggunakan teknoloi ini hanya diperlukan tambahan 2 alat yang tidak memakan tempat, tetapi dapat meningkatkan kemampuan jaringan lokal kabel tembaga dengan kecepatan akses hingga 40 kali kecepatan akses dari modem analog 56 k.
Dengan biaya langganan sekitar 500 ribu rupiah per bulan untuk penggunaan internet secara tak terbatas dan tidak Iagi memperhitungkan pulsa telepon dalam koneksinya, ADSL telihat lebih ekonomis dibandingkan koneksi internet kecepatan tinggi lainnya. Telepon dan internet pun dapat digunakan secara bersamaan dalam satu jalur media kabel tembaga."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>