Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Danto Pramonosidi
"Mengingat akan pesatnya perkembangan jumlah penduduk di negara kita Indonesia, maka perlu perencanaan sedini mungkin untuk sarana penunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Salah sam sarana tersebut diantaranya adalah Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, yang pada makalah mgas akhir ini diambil satu lokasi di Caringin Wilayah Pembantu Bupati Ciawi Kabupaten Daerah Tingkat Il Bogor.
Penetapan Iokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor Kepadatan penduduk, tersedianya Iahan, keterkaitan proses dan sumher daya, jarak angkut, kondisi tanah dan topograi, iklim, hidrologi, geologi dan hidrogeologi, kondisi Iingkungan setempat serta potensi penggunaan untuk kelengkapan lokasi.
Penetapan lokasi tempat pembuangan akhir sampah di Caringin dimungkinkan oleh karena kondisi di daerah tersebut memenuhi beberapa kriteria sebagai lokasi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan cara sanitary landfill, ditinjau dari aspek fisik, sosial ekonomi, penyehatan pemukiman, rencana pengembangan tata ruang dan tata guna lahan. Keterkaitan kondisi hidrologi Tempat Pembuangan Akhir sampah dengan perencanaan lahan serta perencanaan konstruksi perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kelestarian lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S35535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Sri Wahjuni
"Surakarta is the second biggest city in Central Java. The expansion of the city is directed to the north and south. The expansion to the north side is encouraged by the existing Mojosongo PERUMNAS. The Mojosongo PERUMNAS has been developed to the northeast area approaching the Putri Cempo final waste disposal site.
The final waste disposal site is located in the area that consists of volcanic stones, big conglomerates, lava precipitation, tufa, calcareous, and sand stone. The shallow well water in the Nojosongo PERUMNAS tends to be infiltrated by either the leachate or run off from Putri Cempo final waste disposal site, so that the water quality will, of course, be decreasing and potentially will in turn affect the health of community.
Clean water is an essential necessity for human being. Only 40% of the urban and semi urban population and 25% of the rural population in Indonesia have access to a reliable supply of clean water. In Surakarta, only a. small part of the population has been supplied with potable water.
The purpose of this research is to identify the influence of Putri Cempo final waste disposal site towards the water quality of nearby wells. The quality of well water is compared with water quality criteria from the Health Ministry through its Regulation Number 418/MENKES/PER/IBC/1890.
The Location of observed shallow wells was purposely chosen. The sample of well water was collected on two occasions (in the months of July and September). The samples were collected from twelve shallow wells: eight community shallow-wells which are used for daily activities; one unused well; and three other shallow wells purposely made for this re-search. Sampling process was conducted by using standard equipment from Balai Telrnik Kesehatan Lingkungan Yogyakarta (BTKL Yogyakarta). Samples were analyzed in BTKL Yogyakarta, the examined characteristics were: total suspended solids, iron, manganese, chloride, hardness, sodium, sulphate, BOD, COD, Pb, Cd, Cu and Cr. T Test has been employed to analyze sample collected in the month of July and September. The degree of existing parameters and the distance of the wells have been analytically described.
The results indicate that two parameters in lea-chafe (iron and manganese) have exceeded the threshold value of Waste Water Standard as stated in KEP-03/MEIflcLH/I I/ 1991. The wells number 1,2 and 3 which have the distance of 10 in.50 m and 100 m from the final waste disposal respectively have been affected by the lea-chafe; iron and manganese have already exceeded the thres hold value as stated in the regulation number 4l6/MENKES/PER/I/1990 concerning clean water. The content of pollutants has been highest in well number 1 that have the distance of 10 m. T test analysis indicated that season does not affect the quality of well water around the final waste disposal site. Bacteria Escherichia coil was found in high degree in every examined wells. This certify that those 12 examined well water does not fulfill a requirement for potable water. This has got to be seriously paid attention.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghanis Mahdiana Inka Afiata
"Kenaikan timbulan sampah menyebabkan terbatasnya lahan TPA dan permasalahan pengelolaan pada lindi. Hal ini dapat diatasi dengan penerapan bioreaktor landfill yang dapat mempercepat dekomposisi sampah yang sekaligus dapat menurunkan kandungan pencemar yang ada dalam lindi. Pada penelitian ini berfokus pada kemampuan sampah bioreaktor lysimeter yang terdekomposisi berumur 3 tahun tanpa resirkulasi lindi dalam mengolah air lindi yang berasal dari TPA Cipayung. Parameter yang diukur di dalam penelitian ini adalah karakteristik sampah dan parameter kimia air lindi. Uji karakteristik sampah yang dilakukan adalah analisis ultimate yang berupa kandungan unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), total sulfur (S), dan fosfor (P), rasio C/N, serta analisis proximate yang berupa uji kadar kelembaban, dan kadar abu, serta nilai kalori sampah. Sedangkan untuk parameter kimia lindi berupa tingkat penyisihan BOD, COD, TSS, nitrit, nitrat, dan pH.
Berdasarkan simulasi pengolahan yang telah dilakukan, data analisis ultimate yang mengalami penurunan adalah unsur C dengan hasil akhir 1,38% dan N adalah 0,16%, sedangkan unsur H dan O mengalami peningkatan dengan kadar akhir sebesar 1,98% dan 12,16%. Peningkatan juga terjadi pada data analisis proximate, dimana kadar kelembaban akhir sebesar 3,4%, sedangkan kadar abu dalam sampah adalah 85,1%. Berdasarkan data analisis ultimate, nilai kalor akhir pada sampah adalah 550,599 kkal/kg dengan rasio C/N sebesar 8,625. Sedangkan untuk pengolahan lindi, sampah bioreaktor memiliki efisiensi rata-rata tingkat penyisihan lindi pada parameter BOD, COD, TSS, dan nitrit sebesar 89,26%, dan penurunan pH efluen mendekati rentang pH netral sebesar 7,2-7,8, sedangkan kenaikan konsentrasi terjadi pada parameter nitrat hingga kenaikan rata-rata sebesar 249,99%.

Increasing in solid waste generation causing limited area of landfill and leachate management problems. These can be solved by applying the bioreactor landfill to accelerate waste decomposition that also can reduce pollutants content in the leachate. This study focused on the ability of 3-year-old decomposed waste in bioreactor lysimeter without leachate recirculation for treating the leachate from Cipayung landfill. Parameters measured in this study are the waste characteristics and leachate chemical parameters.Characteristics of waste includes ultimate analysis of element content of carbon (C), hydrogen (H), oxygen (O), nitrogen (N), total sulphur (S) and phosphorus (P), ratio of C / N, and proximate analysis in the form of moisture content, ash content, and calorific value of the waste.As for chemical parameters of the leachate includes removal efficiencies of BOD, COD, TSS, nitrite, change of pH, and rate of nitrate increase.
Based on the simulation of leachate treatment has been done, ultimate analysis data that decreased was element C with final results 1.38% and N was 0.16%, while the final results of element H and O increased by 1.98% and 12,16%. Escalation also occurred in proximate analysis data, which the final moisture content was 3.4%, while the ash content in the waste was 85.1%.Based on data from ultimate analysis, final result of calorific value of waste was 550.599 kcal/kg with C/N ratio was 8.625.As for the results of leachate treatment, bioreactor landfill has average efficiency rate of leachate removal on the BOD, COD, TSS, and nitrite parameters at rate 89,26%, and a decrease of pH occured in leachate effluent with pH range 7,2 to 7,8, while the increase occured in average of nitrates concentrations reached 249,99%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S65867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnaedi
Jakarta: Penebar Swadaya, 2003
628.18 KUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aryenti
"Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penerapan pengolahan sampah dengan konsep reduce, recycle, reuse (3R) di tempat pembuangan sampah seentara di Kelurahan Banjarsari, Surakarta yang dilakukan oleh masyarakat dan pengangkut sampah skala keluarahan dalam upaya mengurangi sampah sebelum diangkut ke TPA. Metode pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, kuisioner, dan wawancara. Analisis data secara deskriptif evaluative terhadap sistem pengolahan sampah di TPST. Dari hasil kajian diperoleh bahwa dengan adalanya peningkatan fungsi dari TPSS menjadi TPST dengan konsep 3R di TPST Kadipiro mampu mereduksi sampah 7% dari jumlah sampah di TPST."
[Place of publication not identified]: Jurnal Pemukiman, 2013
JURPEM 8:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Desi Ermaleni Br.
"Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terjun dikelola dengan sistem open dumping, sehingga akan menghasilkan lindi yang dapat mencemari air tanah. Salah satu efek dari kualitas air yang buruk adalah diare. Ditujukan untuk menganalisis hubungan kualitas bakteriologis air bersih terhadap kejadian diare pada penduduk sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
Studi cross sectional dilakukan selama 1 bulan. 210 responden dipilih secara sampling acak proporsional stratifikasi. Memeriksa kualitas air bersih secara fisika, kimia dan bakteriologis berdasarkan jarak dari TPA kurang dari 300 meter, 300-600 meter, lebih dari 600 meter, dan melakukan wawancara.
Studi ini menunjukan hubungan yang signifikan antara kualitas bakteriologis air dengan kejadian diare, nilai p = 0,004, OR=3,188. Faktor lain yang mempengaruhi kejadian diare adalah jarak tempat tinggal ke TPA kurang dari 300 meter, nilai p=0,0046, OR=2,607, jarak tempat tinggal ke TPA 300-600 meter, nilai p= 0,006, OR=2,324, perilaku cuci tangan, nilai p=0,000, OR = 5,154 dan pendidikan, nilai p=0,019, OR = 2,059.
Kualitas bakteriologis air bersih berhubungan dengan kejadian diare. Disarankan melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang mencegah kontaminasi air bersih dan mengolah air gambut untuk air minum.

Final Disposal Place managed by open dumping system, so will produce leachate that can pollute ground water. Diarrhea is one of the bad water quality impacts. The purpose of this study is to analyze correlation of quality bacteriological clean water with the incidence of diarrhea in the society around Final Disposal Place in Terjun Medan Marelan.
Cross sectional study was done by one month. 210 respondents selected by proportionated stratification. To investigate the clean water quality physically, chemically and bacteriologically, based on the distance from the landfill less than 300 meters, 300-600 meters, more than 600 meters, and interviews.
The study shows the significant correlation of bacteriology water quality and diarrhea, the p-value= 0,004, OR=3,188. Other factors causing diarrhea are living place distance to Final Disposal Place with p= 0,0046, OR=2,607, for less than 300 metres, p-value = 0,006, OR=2,324, for 300-600 metres, handwashing behavior, pvalue=0,000, OR = 5,154, and education with p-value = 0,019, OR = 2,059.
The bacteriology water quality shows the significant correlation with the incidence of diarrhea. Suggested to socialization about preventing contamination of clean water and treat water peat for drinking water."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yoga Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Khairina Ashar
"Kadmium adalah unsur toksik yang terdapat di lingkungan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kandungan kadmium di dalam urin. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di sekitar TPA Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Populasi adalah seluruh laki-laki dan perempuan dewasa, dengan sampel berjumlah 96 orang yang diambil dengan metode stratified random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63 orang (65,6%) terpajan pada air sumur dengan kandungan kadmium yang telah melebihi baku mutu dan seluruh sampel masyarakat (100%) terdapat kadmium di dalam urin yang telah melewati nilai ambang batas. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi air sumur yang terpajan kadmium dengan kadmium di dalam urin.
Pada analsiis multivariat menunjukkan bahwa masyarakat yang mengkonsumsi air sumur yang terpajan Cd lebih dari 0,005 mg/l memiliki risiko 2,657 kali terdapat kadmium dalam urinnya setelah dikontrol dengan variabel umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan merokok, durasi pajanan, dan jarak dari TPA. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk tidak menggunakan air sumur sebagai sumber air minum dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Deli Serdang sebagai dasar untuk membuat perencanaan daerah bidang air minum dan sanitasi di wilayah studi.

Cadmium (Cd) is a toxic element ubiquitous in the environment and not needed by the human body. The aim of this study was to determine relationship of consumption of well water exposed to cadmium with cadmium in urine. The study was performed with cross sectional design in the community residence around Namo Bintang Dumpsite. The population were adult males and females with a sample of 96 people taken by stratified random sampling. Data analyzed by logistic regression.
Study result showed that Cd levels from the dug wells revealed that 63 respondents (65,6%) had exposed to Cd higher than normal levels, 96 urine samples (100%) had high Cd levels above the normal limits. There were not significant correlations between the Cd levels from the wells and Cd in urine.
Multivariate analysis showed that community who consume well water exposed Cd more than 0,005 mg/l have 2,657 times higher risk cadmium in urine after adjusted by age, sex, occupation, smoking, duration of exposure, and the distance from dumpsite area. Therefore, Residents was suggested to not use wells water as a primary resource to drinking water and expected to be utilized by the government of Deli Serdang regency as a basis for regional planning areas water and sanitation in the study area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Azis Muslim
"Fasilitas publik bcrupa tempat pembuangan akhir sampah (TPA) diperkotaan sangat penting keberadaanya. Hal ini karena tingginya jumlah produksi sampah perhari dibanding dengan di pedesaan. Di DKI Jakarta misalnya pada tahun 2003 volume sampah tercatat 9.125.000 m3, dan pada tahun 2005 volume sampah diperkirakan meningkat menjadi 13.900.000 m3.
Pemerintah DKI sejak 29 agustus 1989 telah membangun TPA di kawasan Bantar Gebang Bekasi. Tetapi saat ini TPA Bantar Gebang sudah sedemikian parah karena asal mula penanganan sampah sangat gegabah. Selama belasan tahun sampah langsung dibuang bertumpuk tanpa ditimbun tanah sebagai syarat sanitary landfill. Sejak dibuka 16 tahun lalu, berat tumpukan sampah Bantar Gebang sudah diperkirakan mencapai 36 juta ton. Akibatnya bau menyengat, karena gunung sampah tersebut mencapai radius 15 km. Dampak negatif lainnya adalah kerusakan lingkungan, antara lain saluran air lindi yang tidak memadai mengakibatkan leacheat yang mengandung banyak bakteri bercampur racun kimia meresap ke dalam tanah dan bercampur dengan air yang diminum warga.
Berkaitan dengan kondisi tersebut di atas, penelitian ini pada dasarnya mengidentifikasi tingkat daya dukung sosial masyarakat di lokasi dimana sedang berlangsungnya konstruksi untuk fasilitas tempat pembuangan akhir sampah. Kasus yang diteliti adalah masyarakat di sekitar pembangunan tempat pembuangan akhir sampah untuk warga Kabupaten. Tangerang, yakni di Desa Pasir Muncang yang berbatasan dengan desa Desa Jayanti. Kedua desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat daya dukung social masyarakat baik Desa Pasir Muncang maupun Desa Jayanti berkaitan dengan pembangunan TPA, kemudian mengetahui perbedaan kedua desa tersebut dalam hal tingkat daya dukung sosial masyarakatnya. Selain itu mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat daya dukung sosial masyarakat di dua lokasi tersebut.
Dalam penelitian ini dilakukan analisa deskriptif, dengan teknik analisa data univariat yakni dijelaskan karakteristik dan ciri-ciri setiap indikator yang akan diteliti, kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sehingga dapat dilihat penyebaran jawaban. Dari penelitian tersebut disimpulkan sebagai berikut: (a). Daya dukung sosial masyarakat di dua lokasi menunjukan kecenderungan tingkat daya dukung yang relatif rendah. (b). Masyarakat di Desa Pasir Muncang dan Desa Jayanti pada dasarnya memiliki respon positif terhadap pembangunan TPA, namun respon positif tersebut tampaknya terkait dengan harapan masyarakat yang menganggap bahwa kehadiran TPA di desa mereka akan membawa implikasi positif terhadap ekonomi masyarakat setempat. (c). Adapun faktor ekonomi di dua lokasi penelitian sangat berpengaruh terhadap munculnya persepsi positif masyarakat terhadap TPA.
Rendahnya daya dukung sosial masyarakat di dua lokasi penelitian memiliki implikasi terhadap rendahnya partisipasi masyarakat. Jika kondisi tersebut tidak diantisipasi dengan baik maka berdampak negatif pada keberlanjutan fasilitas tempat pembuangan akhir sampah yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika dalam pengelolaan TPA tersebut tidak pernah mempedulikan daya dukung sosial masyarakat setempat, maka strategi apapun yang diterapkan dalam pembangunan TPA entah strategi partisipatif, sustainability atau people center development dan sejenisnya, dapat dipastikan akan mengancam keberlangsungan proyek itu sendiri dan kehidupan penduduk setempat.
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, diperlukan sebuah rekomendasi yakni berupa program pemberdayaan untuk meningkatkan daya dukung sosial masyarakat di Desa Pasir Muncang dan Desa Jayanti. Secara umum program tersebut dilaksanakan berkaitan dengan adanya prakiraan dampak negatif pembangunan tempat pembuangan akhir sampah terhadap aspek-aspek yang termuat baik pada komponen komunitas maupun ekonomi. Program yang diusulkan telah dituangkan dalam bentuk proposal kegiatan peningkatan daya dukung sosial masyarakat (P2DSM), antara lain: program peningkatan kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban masyarakat, pemberdayaan organisasi-organisasi lokal, perbaikan lingkungan, peningkatan keterampilan dan keahlian, serta pemberdayaan ekonomi lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>