Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101243 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Jasmine
"Persaingan yang ketat dalam industri televisi Indonesia akan semakin menajam dengan akan mulai mengudaranya 4 stasiun televisi baru, dengan tenggat waktu 25 Oktober 2001 ini. Belanja iklan yang pada tahun ini masih dinikmati oleh 6 stasiun televisi, mulai akhir tahun akan dibagi kepada 10 stasiun televisi.
Untuk berusaha bertahan dalam situasi ini, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pendapatan, mengingat biaya operasional stasiun televisi yang sangat tinggi. Salah satu penentu utama dari pendapatan adalah penentuan harga spot iklan di stasiun televisi swasta, sehingga penentuan harga tersebut dapat dioptimalkan, namun juga sesuai dengan persepsi kualitas dan program tersebut dari sisi pemasang ikian.
Dengan dasar pemikiran diatas, maka penelilian ini dilakukan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang mempengaruhi pemasang iklan dalam pengambilan keputusan pembelian
spot iklan di stasiun televisi, kinerja masing-masing stasiun televisi, posisi relatif, dan pengaruh dari faktor-faktor tersebut pada penetapan harga yang sesuai untuk program-program di masing-masing stasiun televisi.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari 30 responden yang bekerja di perusahaan periklanan pada bagian media planner atau media buyer, melalui pengisian kuesioner dengan metode self-administered. Data Sekunder diperoleh dari hasil riset AC Nielsen dan berbagai medìa cetak. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut-atnbut yang mempengaruhi pemasang iklan dalam memutuskan pembelian spot iklan di stasiun televisi tertentu berdasarkan peringkat adalah Cost Per Rating Point murah, rating tinggi, audience share tinggi, kecocokan profil pemirsa dengan target market produk, harga spot iklan, program yang menarik, jam tayang yang tepat, bonus spot, kemudahan dalam membeli spot iklan,
kepastian perolehan spot iklan, nama stasiun televisi, harga spot iklan pada stasiun televisi kompetitor, informasi yang cepat mengenai program baru kemudahan menyerahkan copy iklan, dan rumah produksi yang melakukan produksi program. Hasil analisa terhadap kinerja atribut ?harga sesuai kualitas? menunjukkan bahwa Indosiar paling memberikan value bagi pemasang iklan, diikuti dengan SCTV dan RCTI. Kekuatan brand name stasiun televisi palìng tinggi dimiliki oleb RCTI, diikuti dengan Indosiar dan SCTV.
Untuk atribut program, Indosiar kuat pada program Quiz, sementara RCTI kuat pada program Film Lepas, program Infotaiment dan program Anak-anak, sementara SCTV kuat pada program berita.
Berkaitan dengan posisi antar stasiun televisi swasta, RCTI dan IVM telah melakukan positioning dengan baik, sementara SCTV terhhat belum jelas positìoningnya.
Untuk atribut pelayanan yaitu kemudahan dalam melakukan pembelian spot iklan, kemudahan perolehan konfirmasi atas spot iklan, informasi mengenai program baru dengan cepat, serta kemudahan menyerahkan copy iklan dalam waktu dekat dengan penayangannya, diketahui bahwa SCTV paling unggul dalam 4 atribut pelayanan ini, Indosiar berada ditengah-tengah, sementara RCTI adalah yang paling buruk.
Hasil dari analisa penentuan rentang harga menunjukkan bahwa untuk program tertentu seperti film lepas, anak-anak, ternyata kekuatan program yang dimiliki oeh stasiun televsì tidak cukup untuk memberikan diferensiasi sehingga rentang harga yang ditetapkannya tidak berbeda dengan kompetitor terdekatnya. Akan tetapi untuk program infotainment dan quiz, ternyata keunggulan yang dimiliki oleh stasiun televisi dapat dimanfaatkannya dalam menetapkan rentang harga yang lebih tinggi.
Temuan-temuan pada penelitan ini mengarahkan pada hal-hal yang seyogyanya dilakukan oleh stasiun televisi swasta, yaitu: (1) memperkuat positioningnya sehingga memberinya kekuatan dan keleluasaan dalam menetapkan harga spot iklan (2) memperbaiki kinerja pelayanan yang akan sangat berpengaruh pada saat diferensiasi program tidak terasa
(3) Dengan semakin tingginya perhatian pemasang iklan terhadap kecocokan profil pemirsa dengan target market produk atau jasa, stasìun televisi dapat mulai membuat program-program yang relatif lebih segmented (4) Dengan diperolehnya rentang harga yang optimal bagi masing-masing stasiun televisi, stasiun televisi sebaiknya menetapkan barga sesuai dengan rentang harga tersebut, sehingga tidak terjadi perubahan persepsi pemasang ikian terhadap kesesuaían harga dengan kualitas dan program tersebut dan tidak ada perubahan demand yang mencolok.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhesi Dwinar Rumsari
"The existence of 11 television station in indonesia, make competition more strict Television station who in second position from three other station television was exist, make RCTI show they ability to produced their interesting programs and also for advertisement user For that PT Rajawali Citra Televisi indonesia as a one of the big private television which one has exist in 1989, force to expanding power of compete, if PT Rajawali Citra Televisl indonesia doesn?t want to left behind from other private television.
The target of this thesis is to know sketch of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia competition profile among national television in Indonesia, how to indicate power of compete from television industry in Indonesia, and what PT Rajawali Citra Televisi indonesia strategy to face competition of television industry in indonesia. The approaching method used is descriptive analysis method. Meaning that this method describing and interpret the pass and present condition with qualitative approach. The analysis technique used is extemal environment analysis (macro and Eve forcess Ported and intemal environment analyis value chain, and also analysis with BCG Matrix.
The result from BCG analysis indicate that PT Rajawali Citra Televisi indonesia be in Cash Cow position, that is company who has market segment pretty high with low market growth, then altemative strategy recommended is product development and concentric diversification. The analysis five forces in industry considering output from external environment analysis has result that generic strategy which can be implemented is strategy cost leadership.
In the end of this thesis, writer conclude that the power and weakness in internal of PT Rajawali Citra Televisi indonesia, and opportunity from environment and also alternative and generic strategy which can be implemented. Writer suggest to PT Rajawali Citra Televisi Indonesia for more selective to chose trade fields for diversification trade, need to prepare human resources, technology, investment and how important to make a good relationship with regulation television business maker."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wininta Febri Handayani
"Penelitian ini terfokus pada fenomena program tayangan di delapan televisi swasta yang mengandung materi seksual. Materi seksual merupakan isi dari materi pornografi. Pornografi merupakan salah satu hal tertua yang ada di dunia ini. Sejak dahulu segala sesuatu yang dibalut dengan materi seksual selalu mengundang ketertarikan sekaligus perdebatan. Memasuki tahun 2002, persaingan antar stasiun televise swasta semakin tajam, terutama dalam hal memperebutkan share audience dan slot iklan komersial. Menyikapi hal ini, media televise melihat materi seksual sebagai pemikat yang sangat ampuh untuk meraih penonton dalam jumlah besar. Selain itu hal-hal yang bersentuhan dengan materi seksual akan selalu up to date dan terus dikonsumsi oleh masyarakat, walaupun dalam skala yang berbeda.
Program tayangan malam yang dimulai pukul 18:00 WIB hingga 03:00 WIB, memiliki kandungan materi seksual yang sangat kental, Beberapa mempertontonkan adegan bermaterikan seksual dalam bentuk yang vulgar, kendati sebagian lagi hanya diekspose samara-samar. Namun pada dasarnya tetap dapat menimbulkan rangasangan seksual dan mengundang birahi. Program tayangan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah program tayangan yang telah ditentukan peneliti dengan menggunakan teori purposive random sampling di delapan stasiun televisi swasta Indonesia yaitu RCTI, SCTV, Indosiar, TM, Trans TV, ANTV, TV7, dan Lativi, yang dimulai pukul 18:00 WIB hingga 03:00 WIB.
Peneliti melihat ada keterkaitan hubungan antara iklim persaingan antar stasiun televisi swasta dalam memperbutkan share audience dan iklan komersial dengan banyaknya frekuensi pemunculan materi seksual di delapan stasiun televisi swasta tersebut. Semakin banyak frekuensi pemunculan materi seksual pada sebuah tayangan, maka semakin tinggi pula share audience dan slot iklan komersial yang diperoleh sebuah stasiun televisi swasta. Oleh karena itu saat ini tayangan bermaterikan seksual marak kita saksikan di layar televisi.
Materi seksual yang digunakan sebagai alai ukur adalah materi seksual yang diambil peneliti dari Lembaga Sensor Film (LSF). Sehingga yang diukur pada saat pencatatan atau koding adalah pemunculan materi-materi seksual tersebut pada seluruh tayangan yang dijadikan sampel.
Peneliti mengaitkan frekuensi pemunculan tersebut dengan tingkat share audience dan jumlah slot iklan komersial tayangan yang bersangkutan dengan batasan materi seksual yang telah dijelaskan pada Bab IV. Ini ditujukan untuk memperoleh deskripsi pemunculan materi seksual secara detail di delapan stasiun televisi swasta tersebut.
Pengolahan data menggunakan SPSS versi 11.0 dan hasilnya peneliti menemukan bahwa korelasi atau hubungan antara frekuensi pemunculan materi seksual dengan share audience dan jumlah slot iklan komersial menghasilkan hubungan yang signifikan dan positif nmun cukup lemah.
Kesimpulan yang diambil peneliti adalah bahwa jika frekuensi pemunculan materi seksual tinggi atau banyak tidak selamanya akan menyebabkan share audience dan slot iklan komersial meningkat karena ada beberapa ha! lain yang mempengaruhi kedua hal tersebut, misalnya jam tayang dan tema tayangan. Namun bagaimanapun juga program tayangan yang dibalut dengan materi seksual selalu menarik perhatian penonton dan mendapatkan slot iklan yang cukup besar. Sehingga program tayangan dengan materi seksual yang kental tidak akan pernah dilewatkan penonton kapanpun jam tayangnya dan apapun temanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Tungga Dewi
"Berita dalam industri penyiaran adalah program yang semestinya independen dan ada dengan tujuan menjadi media bagi seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang sebenarnya. Tetapi, sejak berubahnya struktur industri pertelevisian di Indonesia, peran negara yang sebelumnya sangat dominan menjadi melemah. Bagi sebagian orang perubahan struktur ini dianggap sebagai hal positif. Tetapi nyatanya apa yang kita saksikan di layar kaca, terutama televisi swasta, tak ubahnya sebagai produk dan perpindahan dominasi. Jika sebelumnya dominasi berada di tangan pemerintah, maka saat ini dominasi tersebut beralih ke tangan industri periklanan.
Kehadiran televisi-televisi baru di Indonesia pasca orde baru, membawa angin segar bagi pemirsa dan pengamat media. Dalam suasana reformasi diharapkan akan muncul kebebasan dari kungkungan penguasa yang akhirnya akan membebaskan media untuk menyalurkan informasi ke khalayaknya. Untuk itulah menjadi menarik mengamati keberadaan program berita di stasiun televisi Trans TV, salah satu stasiun televisi yang muncul pasca orde baru. Benarkah angin segar akan bertiup dalam dunia pemberitaan pada khususnya dan dunia pertelevisian pada umumnya?
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa wacana kritis, yaitu tipe penelitian analisa wacana yang terutama mempelajari bagaimana penyalahgunaan kekuatan sosial, dominasi, dan ketidakadilan (inequality) muncul, direproduksi, dan dikonfrontasikan melalui teks dan pembicaraan dalam konteks sosial-politik. Pada tingkatan teks, peneliti akan melakukan analisa isi dari beberapa tayangan berita Trans TV, pada dimensi discourse practice pengumpulan data akan dilakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tim redaksi Berita Trans Petang selama beberapa waktu. Sedangkan dalam dimensi sosiokultural, peneliti akan melakukan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam ruang redaksi televisi swasta baru, dan dalam skala yang lebih luas, yaitu konteks sosiokultural tidaklah semenyegarkan yang diprediksi banyak orang. Usaha mengejar rating yang lebih tinggi adalah motivasi utama proses pengemasan produk pemberitaan. Di samping itu, masalah kejaran tengat waktu, rutinitas organisasi, dan dominasi kelas penguasa tetaplah menjadi penentu proses produksi pemberitaan yang hasilnya dapat kita saksikan di layar kaca. Hanya saja jika dahulu pemerintahlah yang memegang kendali, saat ini industri periklananlah yang mengontrol apa yang layak dan tidak layak ditayangkan. Batas-batas antar divisi dalam organisasi televisi makin mengabur, ini menyebabkan divisi pemberitaan bukanlah lagi -suatu divisi independen yang memberikan fakta dan informasi umum bagi khalayaknya. Melainkan sekedar kepanjangan tangan dari usaha pemenuhan kebutuhan khalayak yang diasumsikan sebagai khalayak potensial oleh industri periklanan.
Jika khalayak tidak menyukai idealisme pemberitaan yang dianut maka dengan mudahnya mereka dapat memindahkan saluran ke stasiun lain. Dengan demikian tak heran jika rating adalah yang paling penting untuk industri pertelevisian saat ini. Oleh sebab itu, setiap tayangan berita wajib dibuat untuk memenuhi kegemaran pemirsa yang dianggap sebagai pembeli potensial oleh pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Kabul Indrawan
"Studi ini bertujuan untuk meneliti persaingan usaha dalam industri televisi swasta nasional, serta menginvestigasi pengaruh konsentrasi kepemilikan serta karakteristik industri televisi terhadap harga iklan dan pendapatan iklan pada industri televisi swasta nasional tidak berbayar.
Penelitian ini menggunakan metode SCP dan persamaan simultan, menemukan bahwa struktur pasar Industri televisi swasta nasional bercorak Oligopoli ketat serta faktor teknologi memiliki dan jumlah pemirsa mempengaruhi keuntungan dan harga iklan sebuah industri siaran televisi swasta nasional.

This study aims to examine competition in the national private television industry, as well as to investigate the effect of concentration of ownership and industrial characteristics on the price of television advertising and advertising revenues at the national private television industry free to air.
This study uses SCP and simultaneous equations finds that the market structure of the industry national private television patterned tight oligopoly and technological factors affecting the audience has and the amount of profit and price advertising a national private television broadcasting industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Armando
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya Jakarta, 2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Praditha A.
"[Bagian 1 Analisis Situasi
Kelompok usia dewasa muda (17-25 tahun) dituntut untuk mengisi perannya di masyarakat dengan menentukan dan mempersiapkan karirnya. Informasi yang terbatas mengenai ragam profesi menjadi penghambat bagi dewasa muda di Indonesia untuk mempersiapkan karirnya. Program televisi edutainment "DUA SISI" hadir memberikan informasi, referensi, motivasi dan inspirasi bagi dewasa muda mengenai ragam profesi yang ada, agar dapat menentukan dan mempersiapkan masa depannya sedini mungkin.
Bagian 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot
Manfaat bagi khalayak: Memberikan referensi mengenai beragam profesi yang di masyarakat pada dewasa muda. Manfaat bagi pengelola: Memberikan citra positif bagi stasiun televisi karena menyajikan tayangan televisi bermutu dan mengedukasi dewasa muda untuk dapat meraih profesi yang diharapkan.
Tujuan sosial: Mengajak dewasa muda untuk lebih peduli dengan masa depannya selepas bangku kuliah
Tujuan ekonomi: Program televisi "DUA SISI" bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial kepada stasiun televisi yang menayangkan program ini, yakni NET.
Bagian 3 Pilot yang Dikembangkan
Program ini berjudul "DUA SISI" dengan format TV Dokumenter Cinema Verite. Program ini mengangkat seputar profesi yang ada di masyarakat. Rencana tayang di NET setiap hari Minggu pukul 16.00 WIB. Durasi program 30 menit. Target khalayak adalah dewasa muda usia 17-25 tahun dari keluarga SES A-B.
Bagian 4 Evaluasi
Pre-Test dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD)
Evaluasi dilakukan setelah penayangan program. Metode yang digunakan antara lain, evaluasi internal (tim produksi) dan evaluasi eksternal (khalayak).
Bagian 5 Anggaran
Jumlah total anggaran pembuatan pilot Rp 6.200.000,-
Jumlah total anggaran pembuatan program
Jabodetabek Rp 2.550.000,-
Luar Jabodetabek Rp 15.500.000,-
Jumlah perkiraan pendapatan (slot iklan) per episode Rp 237.000.000,- (Jabodetabek) 224.500.000,- (luar Jabodetabek)
Jumlah anggaran evaluasi Rp 1.160.000,-

Part 1 Situation Analysis
Young adult age group (17-25 years) are required to fill their role in society to determine and prepare his career. Limited information about professions become a barrier for young adults in Indonesia to prepare their career path.
"DUA SISI" edutainment program will talk about information, set an example, motivate and inspire teenagers about several types of professions. This program will help teenagers to discover and learn about valuable information regarding their profession of choice as early as possible.
Part 2 Advantages and Purposes of Pilot Development
Advantage for society : to give example about different profession.
Benefit for developer : to build a positive image for this TV station.
Social purpose : to make students more aware and interested to discover what they want to do and achieve in the future.
Economic objective : to provide more benefits for TV station.
Part 3 Developing Pilot
This program is called "DUA SISI", an edutainment TV program. It talks about different professions. Planned to be broadcasted on NET every Sunday at 04.00 PM. The program runs for 30 minutes. The target audience are teenager between 17-25 years old.
Part 4 Evaluation
Pre-test is conducted by the Focus Group Discussion (FGD)
Evaluation is conducted after the proram is aired. The methods is internal evaluation (production team) and external evaluation (audience).
Part 5 Budgeting
Budget for pilot development : Rp 6.200.000,-
Budget for production cost
Jabodetabek Rp 2.550.000,-
Outside Jabodetabek Rp 15.500.000,-
Estimated total income per episode (TVC) Rp 237.000.000,- (Jabodetabek) 224.500.000,- (outside Jabodetabek)
Budget of evaluation Rp 1.160.000,-;, Part 1Situation Analysis Young adult age group 17 25 years are required to fill their role in society to determine and prepare his career Limited information about professions become a barrier for young adults in Indonesia to prepare their career path ldquo DUA SISI rdquo edutainment program will talk about information set an example motivate and inspire teenagers about several types of professions This program will help teenagers to discover and learn about valuable information regarding their profession of choice as early as possible Part 2Advantages and Purposes of Pilot DevelopmentAdvantage for society to give example about different profession Benefit for developer to build a positive image for this TV station Social purpose to make students more aware and interested to discover what they want to do and achieve in the future Economic objective to provide more benefits for TV station Part 3Developing PilotThis program is called ldquo DUA SISI rdquo an edutainment TV program It talks about different professions Planned to be broadcasted on NET every Sunday at 04 00 PM The program runs for 30 minutes The target audience are teenager between 17 25 years old Part 4EvaluationPre test is conducted by the Focus Group Discussion FGD Evaluation is conducted after the proram is aired The methods is internal evaluation production team and external evaluation audience Part 5BudgetingBudget for pilot development Rp 6 200 000 Budget for production costJabodetabek Rp 2 550 000 Outside Jabodetabek Rp 15 500 000 Estimated total income per episode TVC Rp 237 000 000 Jabodetabek 224 500 000 outside Jabodetabek Budget of evaluation Rp 1 160 000 ]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Purwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>