Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Garna Abdima
"Skripsi ini membahas proyeksi penyebaran klorin sebagai Etremely Hazardous Substance (EHS) pada chlorine ton container PT Pupuk Kujang Cikampek yang diskenariokan terjadi kebocoran menggunakan piranti lunak ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmosphere). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel penyebab kebocoran chlorine ton container dan proyeksi penyebaran klorin apabila terjadi kebocoran.
Penelitian ini adalah penelitian dengan desain deskriptif. Sebelum memasukkan data ke piranti lunak ALOHA, analisa bahaya menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dilakukan untuk mencari variabel-variabel penyebab kebocoran. Pada skenario kebocoran valve, jangkauan penyebaran gas klorin di area merah dengan konsentrasi >=20 ppm (AEGL-3) adalah 93 meter, pada area oranye (AEGL-2) dengan konsentrasi >= 2 ppm adalah 314 meter, Sedangkan area kuning (AEGL-1), jangkauan penyebaran gas klorin dengan konsentrsi >= 0,5 ppm mencapai 653 meter.
Pada skenario kebocoran pipa fleksibel dan fusible plug, jangkauan penyebaran gas klorin secara berturut-turut pada AEGL-3 adalah 196 meter dan 1,3 kilometer. Pada area oranye (AEGL-2) jangkauannya adalah 662 meter dan 3,5 kilometer. Sedangkan untuk area kuning (AEGL-1) jangkauan penyebaran klorin secara berturut-turut adalah 1,4 kilometer dan 5,9 kilometer. Lokasi atau area berbahaya di PT Pupuk Kujang akibat penyebaran klorin berdasarkan perhitugan ALOHA antara lain Pabrik Urea Kujang IB, Gedung Pusat Kendali Kujang IB (Control Room), area Package Boiler, Pabrik Urea Kujang IA, sebagian kawasan Pabrik NPK Kujang, Dusun Poponcol, Dusun Pajaten, dan Cikampek Kota.

The focus of this study is the projection of chlorine dispersion as Extremely Hazardous Substance (EHS) in chlorine ton container leakage at PT Pupuk Kujang Cikampek which in this scenario occur the leakage using ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmosphere) software. The purpose of this study are to understand the variables causing of chlorine ton container leakage and projection of chlorine dispersion.
This research is descriptive. Before input data to ALOHA, Fault Tree Analysis (FTA) is used to search variables of leakage. In scenario of valve leakage, reach of chlorine gas dispersion in red zone with >= 20 ppm (AEGL-3) is 93 meter, in orange zone (AEGL-2) with >= 2 ppm is 314 meter, and yellow zone (AEGL-1) with >=0,5 ppm is 653 meter.
In scenario of flexible connection failure and fusible plug blowout, the reach of chlorine gas dispersion in a series are 196 meter and 1,3 kilometer for AEGL-3, 662 meter and 3,5 kilometer for AEGL-2, 1,4 and 5,9 kilometer for AEGL-1. The toxic threat zone at PT Pupuk Kujang Cikampek resulting chlorine dispersion based on ALOHA include Urea Plant Kujang IB, Center Control Building Kujang IB, Package Boiler Area, Urea Plant Kujang IA, part of NPK Plant, Poponcol Orchard, Pajaten Orchard, and Cikampek City.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Nasli
"Kolam renang adalah salah satu tempat yang diminati masyarakat, namun mempunyai potensi gangguan kesehatan karena pajanan gas klor ketika hasil disinfeksi yang menggunakan kaporit. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko kesehatan yang disebabkan oleh pajanan gas klor pada pengguna kolam renang Cilandak Sport Centre Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan metode estimasi risiko kesehatan lingkungan dengan disain tipe I (ATSDR, 1998) dengan besar sampel 100 pengguna kolam renang. Data konsentrasi dan variable lainnya dikumpulkan melalui pengukuran, wawancara dan observasi. Tingkat risiko kesehatan non karsinogenik diestimasi dengan membagi rata-rata asupan harian gas klor dengan dosis respon gas klor (0,00006 mg/M3).
Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi klor (0,1004; 0,0690 - 0,1389) mg/M3 (SD=0,0299), dengan RQ>1 98% (1 - 447) dan hanya 2% yang mempunyai RQ≤1. Keluhan pengguna adalah mata merah dan perih, iritasi kulit dan hidung dan tenggorokan panas/rasa terbakar.
Disimpulkan bahwa penggunaan disinfeksi dengan kaporit saat ini sangat berisiko mengganggu kesehatan oleh pajanan gas klor. Dirumuskan pengendalian penggunaan kaporit harus dikurangi dari 8 kg menjadi 0,167 kg dan waktu beraktivitas tidak lebih dari 1,82 jam per hari.

Swimming pool is one place that the public interest, but have potential health problems due to exposure to chlorine gas when the result of disinfection using chlorine. The purpose of this study was to estimate the health risks caused by exposure to chlorine gas among the swimming pool attendant in Cilandak Sport Center Swimming Pool Cilandak South Jakarta Year 2013.
This study uses estimates of environmental health risk assessment (EHRA) with design of Type-I (ATSDR, 1996) with a sample of 100 attendant. Concentration chlorine gas and data of other variables collected through measurements, interviews and observation. Non carcinogenic health risk estimated by dividing the average daily intake of chlorine gas with chlorine gas response dose reference (0,00006 mg/M3).
The result of research shows us that of chlorine concentrate (0,1004; 0,0690 - 0,1389) mg/M3 (SD=0,0299) with RQ>1 is 98% (1 - 447) and only 2% have RQ≤1. The complaints are red and burning eyes, skin irritation and nose and throat hot/burning sensation.
The conclusion is health risk of non carsinogenic affects all attendant. By being so, it’s a must to do risk management by reducing chlorine from 8 kg to 0,167 kg and time dose not more than 1,82 hours per day.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrian Abqari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kondisi operasi pada proses produksi gas klor dengan elektrolisis plasma. Proses elektrolisis plasma dapat menurunkan konsumsi energi hingga 24 kali pada reaktor kompartemen tunggal dan 59 kali pada reaktor kompartemen ganda dibandingkan dengan proses elektrolisis. Pada reaktor dengan kompartemen tunggal, tegangan tinggi dapat menyebabkan arus tinggi sehingga konsumsi energi menjadi tinggi. Produksi gas klor terbaik pada konsentrasi 0,5 M dan tegangan 300 V yaitu sebesar 4,63 mmol selama 15 menit dengan konsumsi energi sebesar 134 kJ/mmol Cl2. Pada reaktor dengan kompartemen ganda, arus lebih rendah pada tegangan yang lebih tinggi karena pengaruh jarak kedua elektroda sehingga resistansi menjadi meningkat. Produksi gas klor terbaik pada konsentrasi 0,5 M dan tegangan 700 V yaitu sebesar 11,25 mmol selama 15 menit dengan konsumsi energi sebesar 16 kJ/mmol Cl2. Penggunaan membran selektif ion dapat menghambat perpindahan muatan dari satu elektroda ke elektroda yang lainnya sehingga plasma tidak terbentuk. Membran selektif dapat memisahkan produk samping NaOH, namun produk samping hasil reaksi ion klor tetap terjadi.

In this study, the operating condition on chlorine gas production by electrolysis plasma is examined. Plasma electrolysis can decrease the energy consumption up to 24 times in single compartment reactor and can reach up to 59 times in double compartment reactor compared to electrolysis process. In reactor with single compartment, high voltage results high current which then cause high energy consumption. The highest chlorine gas production is at 0.5 M and 300 V which results 4.63 mmol for 15 minutes with 134 kJ/mmol Cl2 energy consumption. Furthermore, in double compartment reactor, current is lower due to its higher distance between two electrodes which makes the higher resistance. The highest chlorine gas production is at 0.5 M and 700 V which results 11.25 mmol for 15 minutes with 16 kJ/mmol Cl2. The use of ion selective membrane can resist the movement of charge from one electrode to other. Ion selective membrane can separate side product of NaOH, but side reaction of chlorine ion still exists."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambi Pradiptha, exminer
"Gas klorin merupakan bahan kimia yang berbahaya karena sifatnya yang beracun dankorosif. Klorin juga termasuk ke dalam Extremely Hazardous Substances EHS ataubahan yang berbahaya sekali karena gas klorin dapat menimbulkan kematian EPA,1990 . Penelitian ini membahas tentang analisis risiko kebocoran gas pada fasilitastangki penyimpanan klorin di PT XYZ dengan mengasumsikan adanya korosi padavalve dan fusible plug tangki klorin. Dianalisa menggunakan pendekatan ComputationalFluid Dynamics 3 dimensi yang diproses dengan meggunakan perangkat lunak FLACS.Desain penelitian menggunakan analisis risiko secara kualitatif dengan desain deskriptifdan menggunakan FTA untuk menentukan skenario kebocoran dengan menggunakandata sekunder. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebaran kebocoran gas klorin yangdihasilkan dari pemodelan berpotensi menyebar tidak hanya didalam area PT XYZnamun juga sampai ke pemukiman penduduk dengan tingkat konsentrasi yangbervariasi mulai dari angka tertinggi 300 ppmv sampai 10 ppmv. PT XYZ disarankanuntuk selalu melakukan pengecekan berkala pada fasilitas tangki klorin, melakukanpelatihan tanggap darurat kebocoran klorin dan audit berkala sebagai bentuk upayapencegahan kebocoran klorin.

Chlorine gas is a dangerous chemical because of its toxic and corrosive nature. Chlorine is also included in Extremely Hazardous Substances EHS or very dangerous materials because chlorine gas can cause death EPA, 1990 . This study discusses the gas leakage risk analysis at the chlorine storage tank facility at PT XYZ by assuming the corrosion of the valve and fusible plug of the chlorine tank. Analyzed using a 3 dimensional Computational Fluid Dynamics approach processed by using FLACS software. The research design uses qualitative risk analysis with descriptive design and uses FTA to determine leakage scenarios by using secondary data. From the result of the research, it is known that the chlorine gas leak distribution generated from the modeling has the potential to spread not only within the PT XYZ area but also to the residential population with varying concentration levels ranging from the highest number of 300 ppmv to 10 ppmv. PT XYZ is advised to always conduct periodic checks on chlorine tank facilities, conduct chlorine leak emergency response training and periodic audits as a form of prevention of chlorine leakage.."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani
"Gas Chlorine adalah gas yang berbahaya dan bersifat toksik. PT Thames Pam Jaya menggunakan chlorine sebagai aesinfektan dalam proses pengolahan airnya. Beberapa insiden kebocoran gas chlorine telah terjadi di sistem Chlorine pada tahun 2006 tanpa diketahui faktor-faktor penyebabnya secara pasti. Jika hal ini terus berlanjut, maka yang ditakutkan adalah adanya pengembangan sistem chlorine yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Penelitian ini mengambil studi kasus salah satu insiden kebocoran gas chlorine yang terjadi pada tanggal 26 Juli 2006 di vacuum regulator. Penelitian bersifat analisa deskriptif investigasi, yang bertujuan untuk mencari faktor-faktor penyebab tetjadinya insiden.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa penyebab terjadinya tidak aman yang akhimya menyebabkan kebocoran gas Chlorine berasal dari pihak manejemen PT. Thames PAM JAYA. Kontrol dari pihak manejemen yang lemah menyebabkan sistem chlorine yang ada berjalan tidak aman, dan akhirnya timbulnya kecelakaan.

Chlorine gas is dangerous and oxic as. T. Thames PAM JAYA using chlorine as a disinfectant its water treatment. Some chlorine release incidents has happened in 2006 without indefinitely causes. If these happens continually, something which makes afraid is here will be a chlorine s stem develG pmen that no suitable with the need.
This research takes a study case one of chlorine release incident which happened on 261h July 2006 in vacuum regulator. This research design is an analytical descriptive investigation which purposes to find the incident causes factors.
Result of the research that the underLying condition frern management of T. Thames PAM JAYA which makes a lack of control, and i causes existing chlorine system run unsafe, finally incident I accident fia12pened. It would then b? recommended to increase the management control, specially for improvement and maintenance, and there will be a program on intervening internal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T20956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efri Meikel
"Sistem penyimpan chlorine pada instalasi pengolahan air bersih digunakan sebagai salah satu upaya untuk melindungi pekerja, proses kerja, tangki chlorine, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem penyimpan chlorine yang ada di PT. PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) tahun 2011. Hasil penelitian sistem penyimpanan chlorine di PT PALYA membutuhkan pengecekan tangki serta variable yang terjadwal, penambahan MSDS pada tangki, melakukan pelatihan bahaya chlorine kepada pekerja dan penambahan peralatan keselamatan pada ruang penyimpanan.
Chlorine storage system on the installation of clean water treatment is used as one of the efforts to protect workers, work process, chlorine tanks, community, and environment around. This study aims to evaluate storage system of chlorine present in PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) in 2011. Chlorine storage systems research results in PT need checking as well as tank PALYJA variable are scheduled, the addition of MSDS in tank, do chlorine hazard training to workers and chlorine addition of safety equipment in storage space."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Susanto
"ABSTRAK
Latar Belakang: Chlorine dioxide mempunyai efek antibakterial yang kuat, namun dalam
bidang kedokteran gigi chlorine dioxide masih jarang dilaporkan. Tujuan: membandingkan
efektifitas antara skeling yang dikombinasikan pengolesan gel chlorine dioxide dengan
efektifitas skeling saja terhadap penyembuhan klinis gingivitis. Metode: Empat puluh subjek
gingivitis telah menyetujui mengikuti penelitian ini, terdiri dari 20 subjek diterapi skeling
dikombinasi gel chlorine dioxide, dan 20 subjek lainnya mendapat terapi skeling saja. Chlorine
dioxide dioleskan oleh pasien pada marginal gingiva, dua kali sehari setelah menyikat gigi
selama 14 hari. Dianjurkan tidak makan dan minum selama satu jam setelah diolesi chlorine
dioxide. Indeks plak, PBI dan kedalaman poket dievaluasi sebelum dan sesudah terapi pada gigi
16,21,11,21,22,24,26,36,32,31,41,42,44,46. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna pada
penurunan indeks plak( p<0,05); tidak terdapat perbedaan bermakna pada penurunan PBI
(p>0,05);ada kecenderungan perbedaan bermakna pada kedalaman poket (p=0,053).
Kesimpulan: Terapi skeling yang dikombinasi pengolesan chlorine dioxide pada gingivitis,
lebih baik dibanding dengan skeling saja pada penyembuhan gingivitis.

ABSTRACT
Background: Chlorine dioxide has strong antibacterial effect, but there is still limited study
about the use of chlorine dioxide in dentistry. Aim: To compare the effectiveness of scaling
combine with application of chlorine dioxide gel and scaling only in the healing of gingivitis.
Methods: Forty subjects with gingivitis agreed to follow this study. Twenty subjects got scaling
combine with chlorine dioxide gel application and the remaining subjects got scaling only.
Chlorine dioxide was applied at marginal gingiva by the patients, twice daily after tooth brushing
during 14 days. No food and drink in one hour after application of chlorine dioxide. Plaque
index, Papilla Bleeding Index and pocket depth of gingival before and after treatment was
evaluated at teeth 16,21,11,21,22,24,26,36,32,31,41,42,44,46. Results: There is significant
difference statistically of reduction of plaque index (p<0.05); there is no significant difference
statistically of reduction of PBI (p>0.0.5); and there is tendency of significant difference
statistically of reduction of pocket depth (p=0.053). Conclusion: The treatment of scaling
combine with application of chlorine dioxide gel gives better outcome than scaling only, in
healing of gingivitis."
2013
T35047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlir Rahman Aufar Al Fatah
"Senyawa natrium hipoklorit merupakan senyawa umum yang digunakan sebagai bahan disinfektan pada air keran dan air kolam renang. Pada penelitian ini nanopartikel Silika-MB@GO-NH2 disintesa dan digunakan sebagai paper based sensor dengan metode fluoresensi dalam deteksi senyawa NaOCl murni serta sampel air keran, dan air kolam renang yang diuji dibawah sinar lampu UV-A. Hasil karakterisasi FTIR diamati adanya puncak serapan yang mengindikasikan keberadaan nanopartikel Silika-MB@GO-NH2. Pengujian Spektroskopi Raman menunjukan puncak D band dan G band dengan rasio yang menandakan keberadaan dari GO-NH2 serta Silika-MB@GO-NH2. Untuk mengetahui panjang gelombang terhadap %R, dilakukan uji dengan UV-DRS pada paper based sensor dengan variasi konsentrasi NaOCl dan dihasilkan sebesar 367.282 nm^-1 serta pada uji sampel air keran dan air kolam renang sebesar 388.704 nm^-1 yang menunjukan bahwa nanopartikel tersebut mengabsorpsi cahaya pada daerah sinar ultraviolet (UV). Pada pengujian paper based sensor dibawah lampu UV-A menunjukan cahaya hanya sedikit yang berpendar dan menjelaskan respon kurang baik pada paper based sensor. Data optimasi dan kurva kalibrasi linier terhadap uji interferensi logam Cu dengan nilai y = 0.1204x + 0.0385, dan konsentrasi nya sebesar 0.455 mg / L. Pada logam Fe dengan nilai y = 0.0519x + 0.031 dan konsentrasi sebesar 0.597 mg / L. Pada uji interferensi peroksida di air keran sebesar 0.25 mg / L dan dikolam renang sebesar 0.552 mg / L. Pada interferensi senyawa klorida di air keran didapatkan sebesar 420.165 mg / L dan dikolam renang sebesar 422.215 mg / L.

Sodium hypochlorite (NaOCl) is common compounds used as a disinfectant in aquatic environments, such as tap water and swimming pool water. In this study, Silica-MB@GO-NH2 nanoparticles were synthesized and applied for paper based sensors, based on fluorescence method under UV-A exposure, for the detection of of pure NaOCl, tap water, and swimming pool samples. The results of FTIR characterization show the absorption peaks showed the formation of Silica-MB@GO-NH2 nanoparticles. Raman spectroscopy result depict the presence of peaks in the D band and G band with a ratio of which indicating the presence of GO-NH2 and Silica-MB@GO-NH2. To determine the wavelength of %R, a UV-DRS test was carried out on a paper-based sensor with variations in NaOCl concentration and the result was 367,282 nm ^-1 and the sample test for tap water and swimming pool water was 388,704 nm^-1 which depict that it can absorb light in the ultraviolet (UV) region. In testing the paper based sensor under a UV-A lamp, it shows that only a little light glow and explains the poor response to the paper based sensor. Then obtained optimization data and linear calibration curve for the interference test for Cu metal with a value of y = 0.1204x + 0.0385, and its concentration is 0.455 mg / L. The Fe metal with a value of y = 0.0519x + 0.031 with a concentration of 0.597 mg / L. In the peroxide interference test in tap water of 0.25 mg / L and in the swimming pool of 0.552 mg / L. On the interference of chloride compounds in tap water it was obtained at 420,165 mg / L and in the swimming pool at 422.215 mg / L."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Septyameidiana
"Penelitian ini telah berhasil melakukan pengujian produksi gas klor menggunakan membran penukar kation dan membran nafion dengan metode elektrolisis plasma. Pengujian ini meliputi pengukuran pH, konduktivitas, produksi gas klor dan konsumsi energi selama proses reaksi berlangsung. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan membran penukar kation meningkatkan kemurnian produk NaOH. Produksi gas klor pada membran penukar kation meningkat 4,3 kali dibandingkan dengan membran nafion dan meningkat 1,3 kali dibandingkan dengan tanpa menggunakan membran. Sementara konsumsi energi per mmol produk menurun 3,1 kali dibandingkan dengan membran nafion dan menurun 1,7 kali dibandingkan dengan tanpa menggunakan membran. Hasil pengujian elektrolisis plasma dengan membran penukar kation menunjukkan terjadi peningkatan produksi gas klor sebesar 33,3 kali dibanding proses elektrolisis dengan membran penukar kation. Sementara konsumsi energi per mmol produk menunjukkan penurunan dari 473,64 kJ/mmol pada proses elektrolisis menjadi 25,85 kJ/mmol pada proses elektrolisis plasma.

This study has successfully tested the production of chlorine gas using a cation-exchange membrane and nafion membrane with plasma electrolysis method. These tests include measurement of pH, conductivity, chlorine gas production and energy consumption during the reaction. The test results showed the use of cation exchange membrane increases NaOH product purity. The production of chlorine gas on the cation exchange membrane increased 4.3 times compared with the nafion membrane and increased 1.3 times compared with no use of membrane. While energy consumption per mmol product decreased 3.1 times compared with the nafion membrane and decreased 1.7 times compared with no use of membranes. The test results of plasma electrolysis with cation exchange membrane showed an increase in the production of chlorine gas by 33.3 times compared with the electrolysis process cation exchange membrane. While energy consumption per mmol of the product showed a decline of 473.64 kJ / mmol in the electrolysis process be 25.85 kJ / mmol on plasma electrolysis process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Lavine
"Latar belakang: Black stain merupakan salah satu tipe stain ekstrinsik yang
dapat mengenai gigi sulung dan puncaknya terjadi pada masa kanak-kanak lalu
menurun prevalensinya saat pubertas dan mencapai dewasa. Salah satu etiologi
dari black stain adalah bakteri Actinomyces dalam jumlah yang melebihi batas
normal pada anak. Obat kumur klorheksidin merupakn salah satu agen bakteri
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Actinomyces viscosus. Obat kumur
chlorine dioxide dapat membunuh mikroorganisme patogen spektrum luas seperti
bakteri, sedangkan penggunaan bahan alam sebagai salah satu alternatif obat
kumur virgin coconut oil (VCO) dengan kandungan asam laurat dan monolaurin
yang tinggi dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negatif. Tujuan:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek agen antibakteri klorheksidin,
chlorine dioxide dan VCO terhadap waktu pembentukan, klasifikasi dan viabilitas
bakteri Actinomyces penyebab black stain pada anak yang dilakukan pada 3 kali
kunjungan. Metode penelitian: Penelitian dilakukan pada 15 anak yang dibagi
menjadi 3 kelompok berkumur oil pulling dengan klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25%. Hasil: Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine
dioxide 0,1% dan VCO 25% dapat memperpanjang waktu pembentukan black
stain kembali. Terdapat kecenderungan penurunan nilai klasifikasi (Gasparetto et
al.) pada obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1% dan VCO 25%
dari kunjungan 1, 2 dan 3. Obat kumur klorheksidin 0,1%, chlorine dioxide 0,1%
dan VCO 25% efektif dalam menurunkan viabilitas bakteri Actinomyces yang
banyak dikaitkan sebagai faktor etiologi black stain. Kesimpulan: Obat kumur
VCO 25% dapat direkomendasikan sebagai salah satu alternatif obat kumur
berbahan dasar herbal yang dapat menghambat koagregasi dan pembentukan plak

Background: Black stain is one type of extrinsic stain that can affect the
deciduous teeth and peak occurs in childhood then decreases its prevalence at
puberty and reaches adulthood. One of the etiologies of black stain is Actinomyces
in numbers that exceed the normal limits in children. Chlorhexidine mouthwash is
one of the bacterial agents that can inhibit bacterial growth of Actinomyces
viscosus. Chlorine dioxide mouthwash can kill broad-spectrum pathogenic
organisms such as bacteria, while the use of natural ingredients as an alternative
virgin coconut oil (VCO) with high lauric acid and monolaurin content can kill
gram-positive and gram-negative bacteria. Aim: The study was conducted to
investigate the effect of antibacterial agent of chlorhexidine, chlorine dioxide and
VCO on formation time, difference of classification and viability of Actinomyces
that cause black stain on children performed on 3 visits. Methods: The study was
conducted on 15 children divided into 3 groups of gargling oil pulling with 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO. Result: 0.1% chlorhexidine
0.1% chlorine dioxide and 25% VCO can extend the formation time of black stain.
There is tendency to decrease the classification value (Gasparetto et al.) on 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO from 3 visits. 0.1%
chlorhexidine, 0.1% chlorine dioxide and 25% VCO are effective in reducing
Actinomyces viability, which is widely associated as an etiology factor.
Conclusion: 25% VCO mouthwash can be recommended as an alternative to
herbal based mouthwash that can inhibit coaggregation, plaque and black stain
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>