Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0089
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta : Universitas Indonesia, 1983
378.053 NUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0098
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1983
PGB 0090
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: Universitas Indonesia, 1983
PGB 0093
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
Jakarta: UI-Press, 1982
PDies-Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Notosusanto
"Pada awal masa tugas saya, pada bulan Februari 1982, Pimpinan Universitas Indonesia telah mencanangkan suatu gerakan yang saya beri nama "Menegakkan Kewibawaan Almamater". Isi gerakan itu ialah usaha untuk sejauh mungkin bertumpu kepada sumberdaya (manusia) Universitas Indonesia sendiri dalam segala kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler (terutama untuk kuliah, ceramah, seminar, simposium serta diskusi-diskusi lainnya).
Hanya jika jelas-jelas Universitas Indonesia tidak mempunyai tenaga pada suatu bidang tertentu, maka akan didatangkan tenaga dari luar demi kemajuan Universitas Indonesia untuk memberikan exposure kepada tenaga-tenaga Universitas Indonesia. Hal ini terutama menyangkut tenaga-tenaga profesional. Dan memang mengenai usaha mendatangkan tenaga-tenaga profesional yang sungguh-sungguh, jarang sekali timbul masalah di dalam usaha "Menegakkan Kewibawaan Almamater" ini.
Masalah yang sering timbul adalah di bidang kokurikuler apalagi di bidang ekstrakurikuler. Terutama di bidang ekstrakurikuler pernah ada gejala yang luas di kalangan mahasiswa yang dipengaruhi oleh kaum anarkis, bahwa oknum-oknum di dalam kampus Universitas Indonesia bertindak sebagai agen bagi kekuatan di luar Universitas Indonesia untuk meniup-niup sesuatu issue dari luar di dalam kampus Universitas Indonesia dengan jalan secara sistematis mengundang masuk eksponen luar itu.
Dengan demikian, jelas bahwa Universitas Indonesia sematamata dijadikan pasar /oak yang menjual issue-issue dari luar yang sudah loyo dan kurang laku. Dengan prestise Universitas Indonesia diharapkan, bahwa issue-issue itu akan memperoleh perhatian kembali dari masyarakat luas. Hal semacam itu semasa dominasi anarkisme, sangat lazim di lingkungan kampus kita dan patut disesalkan bahwa ada oknum-oknum Universitas Indonesia yang tidak punya rasa malu untuk "menjual" Almamaternya kepada kepentingan-kepentingan eksternal itu."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
Makalah-3
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nugroho Notosusanto
"

Pada hari ini, Alma Mater kita, Universitas Indonesia, untuk kesekian kalinya melepas putra-putrinya yang telah menyelesaikan studinya dan telah memperoleh gelar sarjana. Bagi kita yang mengabdi kepada Alma Mater sebagai pendidik jaranglah timbul rasa kepuasan yang tak terhingga seperti pada saat ini, tatkala mereka yang hingga beberapa bulan yang lalu masih menjadi anak didik kita, kini telah duduk berjajar di depan kita sebagai sesama sarjana. Kita dapat merasakan kebanggaan para orangtua, istri, kerabat atau tunangan, yang pada pagi hari ini menyaksikan wisuda daripada buah-hati mereka. Kita dapat merasakan hal itu karena kita sendiripun sebagai bekas gurunya tergetar oleh keharuan menatap wajah-wajah muda yang cerdas yang kini berada di depan kita.

Kiranya wajar bagi orangtua yang melepas anak yang akan pergi meninggalkannya, untuk menyampaikan kata-kata perpisahan yang berisi bekal bagi perjalanan yang akan ditempuhnya. Karena itulah pada kesempatan ini, atas nama Sivitas Akademika, khususnya para dosen, saya ingin menyampaikan pesan kepada para sarjana baru yang sebentar lagi akan diwisuda.

Kita menyadari betapa besar makna daripada kualitas yang diemban oleh para sarjana baru ini di tengah-tengah masyarakat kita. Namun, kita juga menyadari, bahwa kualitas itu sedikit banyak bersifat kondisional, bahwa ia baru efektif jika didukung oleh motivasi. Padahal motivasi sedikit-banyak tergantung kepada persepsi, yakni persepsi mengenai medan pengabdian di tengah-tengah masyarakat luas.

Sehubungan dengan itu, yang ingin saya sampaikan adalah suatu wawasan mengenai kondisi medan pengabdian yang akan dimasuki oleh para. sarjana bar' kita. Dengan demikian, kita harapkan, pengabdian mereka akan dapat diberikan secara optimal.

MODERNISASI

Kiranya perlu disadari sedalam-dalamnya oleh para sarjana baru, bahwa kita hidup dalam suatu masyarakat yang sedang berkembang atau suatu masyarakat yang masih kurang berkembang. Masyarakat seperti masyarakat kita ini sering kali juga disebut masyarakat yang sedang ada dalam proses modernisasi.

Apakah gerangan yang disebut "modernisasi" itu? Salahsatu defnisi yang relevant bagi kedudukan kita sebagai orang akademik, adalah bahwa "modernisasi" merupakan proses yang mengadaptasi institusi-institusi yang berkembang dalam sejarah kepada fungsi-fungsi yang berubah dengan cepat, yang mencerminkan pertambahan pengetahuan manusia, suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan gejala itu menyertai terjadinya revolusi ilmiah, khususnya di bidang ilmu-ilmu alam. Pertambahan pengetahuannya itu memberikan kepada manusia kemampuan untuk menguasi lingkungannya.

Namun, jangan sampai timbul kesan, bahwa modernisasi itu serta-merta membawa kebahagiaan bagi umat manusia. Karena ada pula gejala yang pernah disebut "the agony of modernization", azab-sengsara yang disebabkan oleh modernisasi. Yakni karena modernisasi adalah suatu proses yang berlangsung selama beberapa puluh tahun yang bagi umat manusia menimbulkan masalah-masalah yang sama jumlahnya dengan peluangpeluang.

Dengan menggunakan pendekatan komparatif, kita dapat mengenali pelbagai masalah yang ditimbulkan oleh modernisasi di pelbagai bagian dunia. Masalah utama adalah timbulnya desintegrasi daripada masyarakat-masyarakat tradisional karena unsur-unsurnya mengalami perubahan dengan kecepatan yang berbeda. Kebenaran-kebenaran abadi sebagaimana yang terkandung di dalam ajaran agama, disisihkan karena dianggap kuno, sehingga pelbagai individu hanya berpegangan kepada kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuan dekat belaka.

"
Jakarta: UI-Press, 1982
PGB 0561
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Wiyanto, Asul
Jakarta: Grasindo, 2006
302.2242 Wiy t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>