Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
King, George L., (author.)
New York: NY Workman Publishing, 2014
616.4 KIN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, C.D.
London: Butterworth, 1970
003 LEW s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Bentuk tradisional akupunktur didasarkan pada rangsangan titik akupunktur pada tubuh dengan menyisipkan jarum logam, tusuk jarum merupakan mekanisme biologis yang dapat memengaruhi aktivasi intrinsik dan ekstrinsik setelah stimulasi titik akupunktur. Beberapa penelitian efek pengobatan terapi akupunktur klinis Diabetes Mellitus terutama Non Insulin tergantung efektivitas tipe berat atau ringannya penyakit, pengaruh itu akan lebih baik blla dikombinasi dengan mengendalikan diet dan melakukan latihan lebih akan mempercepat pemulihan. Penelitian modem menunjukkan bahwa terapi akupunktur dapat mengontrol tingkat gula darah, terutama dengan menyesuaikan tingkat molekul insulin, meningkatkan sekresi insulin, mengontrol kembali, dan mengatur sistem saraf pusat. Dari semua fungsi yang paling penting peningkatan reseptor sel sa saran oleh insulin. Pendekatan dasar penelitian untuk laboratorium hewan (kelinci dan tikus) oleh stimulasi elektro, streptozotocin dan injeksi aloksan monohidrat korelasi morphofunction memvisualisasikan sel 13 pankreas. reseptor insulin dan profillistrik tilik pankreas tertentu di permukaan tubuh. Hubungan antara biofisik, morfologi dan studi fiswlogis titik akupunktur pada he wan diabetes dan pasien diabetes untuk dasar model akupunktur sebagai pengobatan altematif untuk diabetes mellitus. "
610 BULHSR 13:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sima, Anders A.F., editor
"This book, a renowned group of leading researchers and physicians offers a comprehensive overview of the role of C-Peptide in type 1 diabetes. The book is organized in five sections. An Introductory section provides the background and key features of C-peptide?s physiological function and how its deficiency contributes to complications. The second section describes up-to-date information on the biochemical and molecular actions of C-peptide, including membrane binding, interactions with insulin as well as the interaction between C-peptide and zinc and effects on microvascular vasoreactivity. The third section summarizes in vivo animal studies of the type 1 diabetic complications. The fourth section reviews the clinical efforts of C-peptide on inflammation, cardiovascular complication, neuropathy and nephropathy. Finally, in the Conclusions section, a summary of the present state of C-peptide, outstanding questions, and the likely direction of the field are offered.
"
New York: [Springer Science , ], 2012
e20420845
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadi W. Pandoyo
Yogyakarta: Mazola, 2015
899.221 RAH d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Santosa
"ABSTRAK
Pemahaman terhadap struktur dan logika suatu program buatan orang lain merupakan suatu hal yang sangat sulit dilakukan. Padahal pernahaman ini mutlak diperlukan dalam proses pemeliharaan program / sistem. Keadaan ini dipersulit lagi bila program tersebut dibuat tanpa mengindahkan kaidah perancangan yang baik, tidak dilengkapi dengan dokumen perancangan, dan terdiri dari ratusan hingga ribuan basis.
Untuk mengatasi masalah 'ini dikembangkan' suatu metode reverse engineering yang meliputi generalisasi, abstraksi, separasi, deteksi alur, sintesis, representasi, dan pembuatan laporan. Metode ini khususnya digunakan untuk mengobservasi struktur program berukuran besar secara berjenjang.
Sebagai penunjang dalam pelaksanaan matode tersebut dikembangkan suatu alat bantu yang mampu menangkap, menganalisis, dan menampilkan kembali program sumber secara dinamis dalam bentuk lain. Program sumber tersebut disusun dalam bentuk blok-blok hierarkis yang dapat ditampilkan secara berjenjang mulai hierarki yang terluar hingga yang terdalam. Selain itu alat bantu tersebut juga menampilkan blok-blok program sumber dalam bentuk yang sudah teratur kedalaman margin kiri dan pembedaan warna setiap barisnya sesuai dengan hierarki blok tersebut.
Pada berbagai kondisi observasi yang dikehendaki, observator dapat menyimpan blok-blok tersebut dalam suatu berkas untuk diedit menjadi Action Diagram.
Dalam setiap blok, informasi tentang ukuran suatu blok (LOC: Lines of Code), Cyclomatic Complexity, jumlah blok DO, blok IF, GOTO, dan nomor-nomor setiap baris program juga ditampilkan. Fasilitas untuk melakukan zizo (zoom-in zoom-out) merupakan fungsi utama yang disediakan untuk mengobservasi struktur blok-blok program.Selain itu 1ompatan observasi dapat dilakukan dengan meng-klik statemen CALL untuk menampilkan subroutine dengan segera ke layar.
Observasi struktur program secara berjenjang ini memberikan alternatif-alternatif tentang blok-blok program yang perlu dipisahkan, digabungkan, dibuang, diganti, dimanfaatkan kembali, disempurnakan, dan disusun kembali hierarkinya. Alternatif-alternatif ini sangat diperlukan dalam proses pemeliharaan program atau sistem.
Metode dan alat bantu yang dikembangkan dalam tesis ini memiliki keterbatasan. Kendala utama adalah dalam mengembangkan alat bantu yang secara otomatis mampu menangkap arti semantik dari suatu ungkapan program dengan maksud agar peran manusia dapat dikurangi. Dalam upaya lebih lanjut untuk me-revers program-program dalam domain yang spesifik dapat dikembangkan suatu alat bantu yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan .
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permatasari
"Latar belakang. Manajemen penyakit dari sisi peserta dan jejaring fasilitas kesehatan pada implementasi pelayanan rujuk balik terhadap pengendalian diabetes mellitus belum bejalan dengan efektif. Masalah terbesar yang ditemukan dalam PRB adalah manajemen pelayanan rujuk balik yang kurang, sering terjadinya kekosongan obat dan koordinasi klinis belum berjalan dengan baik antar Fasilitas Kesehatan, dan Penderita dengan diagnosis DM tipe masih banyak yang belum terdaftar pada kegiatan Prolanis. Tujuan penelitian untuk membuktikan kontribusi prolanis terhadap keterkendalian gula darah peserta PRB setelah dikontrol faktor individu, faktor fasilitas Kesehatan dan faktor di tingkat kabupaten/kota. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kohort retrospektif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer yang berupa hasil pengisian kuesioner dan data dari faskes. Sampel penelitian ini merupakan penderita DM yang berkunjung ke jejaring faskes dalam 6 bulan terakhir yang terpilih dalam survei. Pengujian data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis dilakukan dengan analisis multilevel regressi logistic. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kontribusi program rujuk pada penderita DM peserta Prolanis dengan peserta Non Prolanis setelah dikontrol faktor individu dan faktor kontekstual pada penyedia layanan kesehatan terhadap keterkendalian gula darah pada Penderita diabetes melitus tipe 2. Hal ini terlihat dari penderita DM peserta PRB kelompok Prolanis memiliki peluang 5,63 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Kelompok penderita DM yang hanya mengikuti PRB memiliki kontribusi 3,85 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Diskusi. Prolanis berkontribusi terhadap keterkendalian gula darah pada Penderita diabetes mellitus tipe 2 peserta PRB. Peserta PRB yang mengikuti kegiatan Prolanis dapat lebih meningkatkan keterkendalian gula darah dibandingkan dengan peserta PRB yang tidak mengikuti kegiatan prolanis. Faktor individu dan faktor kontekstual pada penyedia layanan Kesehatan akan berdampak pada keterkendalian gula darah. Kesimpulan. Program rujuk balik memiliki kontribusi terhadap keterkendalian gula darah penderita DM namun kontribusinya akan lebih besar jika penderita DM peserta PRB juga aktif mengikuti kegiatan Prolanis. Saran. Keikutsertaan kegiatan Prolanis menjadi anjuran bagi penderita DM peserta program rujuk balik agar mendapatkan edukasi yang kesehatan yang memadai dalam rangka meningkatkan keterkendalian gula darah.

Background. Disease management from the participant side and the network of health facilities in the implementation of referral services for controlling diabetes mellitus have not been effective. The biggest problems found in PRB are poor management of referral services, frequent drug shortages and clinical coordination not yet running well between Health Facilities, and many sufferers diagnosed with type DM are still not registered with Prolanis activities. The aim of the research is to prove the contribution of prolanis to the control of blood sugar in PRB participants after controlling for individual factors, health facility factors and factors at the district/city level. Method. This research is a quantitative study with a retrospective cohort design. Data collection was carried out using primary data in the form of questionnaire results and data from health facilities. The sample for this study was DM sufferers who visited the health facility network in the last 6 months who were selected in the survey. Data testing was carried out through univariate, bivariate and multivariate analysis. Analysis was carried out using multilevel logistic regression analysis. Results. The results of this study show that there is a difference in the contribution of the referral program for DM sufferers who participated in Prolanis and non-Prolanis participants after controlling for individual factors and contextual factors in health service providers on controlling blood sugar in type 2 diabetes mellitus sufferers. This can be seen from DM sufferers participating in the PRB group. Prolanis has a 5.63 times greater chance of improving blood sugar control. The group of DM sufferers who only participated in PRB had a 3.85 times greater contribution to improving blood sugar control. Discussion. Prolanis contributes to blood sugar control in people with type 2 diabetes mellitus in PRB participants. PRB participants who took part in Prolanis activities were able to improve blood sugar control more compared to PRB participants who did not take part in Prolanis activities. Individual factors and contextual factors among health service providers will have an impact on blood sugar control. Conclusion. The referral program contributes to the control of blood sugar in DM sufferers, but the contribution will be greater if DM sufferers who are PRB participants also actively participate in Prolanis activities. Suggestion. Participating in Prolanis activities is a recommendation for DM sufferers participating in the referral program to receive adequate health education in order to improve blood sugar control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ozn, Klaas de Jong
Kampen: J.H. Kok, 1989
BLD 839.36 JON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Woody
New York Vintage Books 1978
818.54 A 252 g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>