Ditemukan 690 dokumen yang sesuai dengan query
Amado, Jorge
New York: Avon Books, 1979
869.3 AMA h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Urling-Smith, F.M.
London: Oxford University Press, 1948
823 URL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Melville, Herman, 1819-1891
New York: Scholastic Book Services, 1956
928.70 MEL b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Magotaro pengembara Jepang dari kurun ke 18 dan lahir kira-kira 1747."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Smita Annisaghara
"
ABSTRAKSerial animasi televisi, sebagai salah satu bentuk media massa, juga termasuk sebagai media yang memegang peran penting dalam menunjukkan representasi positif, khususnya karena serial animasi kerap ditonton oleh anak-anak dan remaja yang cenderung mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di lingkungan sekitar. Salah satu serial animasi yang menunjukkan citra perempuan yang positif adalah serial animasi ldquo;Sailor Moon rdquo; yang berasal dari Jepang. ldquo;Sailor Moon rdquo; adalah sebuah kisah tentang seorang gadis remaja biasa yang hidupnya berubah secara drastis setelah ia tahu bahwa ia adalah Sailor Moon yang memiliki kekuatan super dan ditakdirkan untuk membasmi kejahatan. Teori norma budaya Melvin DeFleur menyatakan bahwa media massa secara selektif menampilkan dan menegaskan nilai-nilai serta ideologi tertentu, yang kemudian bisa mempengaruhi norma dalam masyarakat. Folarin kemudian menyatakan bahwa berdasarkan teori tersebut, individu dalam masyarakat cenderung mendasari perilaku mereka dari nilai-nilai yang ditampilkan dalam media massa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur feminisme yang diangkat dalam ldquo;Sailor Moon rdquo; dan pengaruh unsur-unsur tersebut bagi penontonnya, khususnya penonton perempuan. Melalui metode wawancara langsung, hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur feminisme dalam ldquo;Sailor Moon rdquo; merupakan hal yang meninggalkan kesan mendalam dan memiliki pengaruh yang positif bagi penonton perempuan.
ABSTRACTTelevision animated series, as one form of mass media, is included as a medium that plays an important role in showing positive representation, especially because its main demographics are impressionable children and teenagers. One popular TV show that represents women in a positive light is ldquo;Sailor Moon rdquo;, a Japanese animated series. ldquo;Sailor Moon rdquo; is a story about an ordinary teenage girl whose life changed drastically once she found out that she is able to transform as Sailor Moon who has a super power and is destined to fight against a powerful evil force. Melvin DeFleur rsquo;s Cultural Norms theory suggests that the media selectively presents and emphasizes certain values and ideas and therefore will influence norms in society. Folarin then made a statement based on that theory that some members of society tend to pattern their behavior to the values shown in mass media. This study aims to analyze what feminist values are incorporated in ldquo;Sailor Moon rdquo; and what influence those values have on the audience, especially the female audience. Through one-on-one interviews, the results show that the elements of feminism in ldquo;Sailor Moon rdquo; have left a deep impact on its female viewers and have influenced them in a positive way."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Septia Winduwati
"Penelitian ini membahas mengenai nilai-nilai kesetaraan jender dan karakter perempuan yang dikonstruksikan dalam anime. Anime biasanya memuat nilai-nilai yang ada dalam realitas sosial dan budaya Jepang saat anime tersebut ditayangkan, namun anime Sailor Moon justru memuat konstruksi perempuan yang tidak sesuai dengan realitas sosial dan budaya Jepang yang berbudaya patriarki. Maka dari itu, tujuan penelitian dengan menggunakan tiga level analisis CDA Fairclough ini adalah untuk melihat bagaimana nilai-nilai kesetaraan jender dikonstruksikan dalam anime ini serta bagaimana infiorman menanggapi hal tersebut. Dari keseluruhan hasil analisis atas tiga level CDA Fairclough bahwa hasil analisis teks ketika bersinergi dengan hasil analisis sosiocultural practise justru menunjukkan walaupun dalam anime Sailor Moon perempuan digambarkan tangguh dan kuat sebagaimana laki-laki, namun dalam budaya Jepang perempuan tetap berada di bawah dominasi laki-laki terutama di wilayah domestik. Hal ini mengindikasikan bahwa realitas yang dikonstruksikan dalam media tidak selalu sesuai dengan realitas sosial yang ada sesungguhnya.
This study discusses about the values of gender equality and female character that is constructed in the anime. The anime usually contains values that exist in Japanese social culture. However, The Sailor Moon anime contains the construction of women which is different from women portrayal in the cultural and social reality of the Japanese patriarchy culture. The purpose of this study is to examine critically how these gender equality values are constructed in the anime. Therefore, the three levels of Fairclugh?s CDA analysis was used to see how the audiences interpret those values. The synergy of the text analysis and the sociocultural practise analysis result on the three levels of Fairclough's CDA analysis shows the women in the Sailor Moon anime was portrayed as tough and strong women just like the men. It is contrary to the reality in Japanese culture where the women still lives under the male domination especially in the domestic field. The result found the reality constructed by the media is not always the same with the actual social reality."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Alexandria: Time-Life Books, 1979
643 HOM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tagore, Rabindranath, 1861-1941
London: Penguin Books, 1985
891.44 TAG h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Alvares, Julia
New York: A Plume Book, 1996
811.54 Alv h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Covington, Vicki
New York: Penguin Books, 1990
813.54 COV g
Buku Teks Universitas Indonesia Library