Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochtar Riady
Jakarta: Universitas Pelita Harapan press, 1999
330.959 8 MOC m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Favian Raffi Jauza Putra
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari efisiensi intellectual capital terhadap profitabilitas perbankan di Indonesia yang diukur dengan indikator ROA dan ROE. Total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 42 perbankan konvensional di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menggunakan unbalanced data panel dan metode regresi Generalized Least Square (GLS) dengan data tahunan selama 10 tahun, yaitu pada periode 2010-2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intellectual capital yang dihitung menggunakan metode MVAIC berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap profitabilitas perbankan. Pada komponen intellectual capital, CEE, HCE dan SCE memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap ROA perbankan serta CEE, SCE, dan RCE memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap ROE perbankan.

This study aims to determine the effect of intellectual capital on Bank profitability in Indonesia measured by ROA and ROE. The total sample used in this research is 42 conventional bank operating in Indonesia which are registered in Indonesia Indonesia Exchange. In constructing the analysis, this study uses unbalanced panel data and Generalized Least Square (GLS) regression method with annual data for 10 years, which is in 2010 – 2019. The result shows that there is a significantly positive effect of Intellectual Capital efficiency calculated by MVAIC method on Bank profitability. On MVAIC components, CEE, HCE, and SCE have significant positive effect on Bank’s ROA. CEE, SCE, and RCE have significant positive effect on ROE perbankan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ocleydis Prinzenda Quintivo Ratulangi
"ABSTRAK
Kegiatan bancassurance merupakan kerjasama bank dengan perusahaan asuransi yang memiliki banyak manfaat baik bagi bank, perusahaan asuransi, maupun nasabah. Kerjasama ini semakin banyak dilakukan di Indonesia, dan bank memiliki peran yang penting di dalamnya. Skripsi ini membandingkan tanggung jawab hukum bank dalam bancassurance di Indonesia dan Inggris, di mana Inggris merupakan salah satu negara yang mengenal kegiatan bancassurance terlebih dahulu, sebelum banyak negara-negara lain yang mengenalnya. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan bancassurance di Indonesia dan Inggris dan bagaimana perbandingan tanggung jawab hukum bank dalam kerjasama bancassurance antara di Indonesia dan Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan hukum micro-comparison yang menghasilkan bentuk penelitian yuridis-normatif. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan mengenai tanggung jawab hukum bank dalam bancassurance berdasarkan peraturan yang berlaku pada kedua negara tersebut.

ABSTRACT
Bancassurance activity is a collaboration between banks and insurance companies that has a lot of benefits for banks, insurance companies, and also the customers. This collaboration is increasingly carried out in Indonesia, and banks have an important role in it. This thesis compares the responsibilities of banks in bancassurance between Indonesia and the United Kingdom, where United Kingdom is one of the countries who knew bancassurance first, before many other countries did. The main issues in this thesis are how is bancassurance regulated in Indonesia and the United Kingdom, and how is the comparison of legal responsibilities of banks between Indonesia and the United Kingdom. The method used in this study is a micro-comparison method that produces a form of juridical-normative research. This research concludes that there are similarities and differences regarding legal responsibilities of banks in bancassurance based on the regulations that apply to the two countries."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinhard Yonathan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kehadiran bank asing terhadap aksesibilitas bank yang diilustrasikan melalui jumlah ATM dan kantor cabang serta alokasi kredit oleh bank untuk usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 63 bank umum di Indonesia sebagai sampel selama 8 tahun dari 2010 hingga 2017 dan melalui metode pengolahan data panel. Kehadiran bank asing diilustrasikan melalui persentase kepemilikan asing di bank dimana bank asing kemudian dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan metode masuk mereka, yaitu akuisisi dan greenfield. Kehadiran bank asing yang dijelaskan melalui persentase kepemilikan asing di bank ditemukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah ATM yang dimiliki oleh bank, namun, ditemukan efeknya signifikan dan negatif untuk jumlah kantor cabang bank dan alokasi kredit kepada UMKM. Metode masuknya bank asing melalui akuisisi bank domestik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah ATM dan kredit UMKM tetapi tidak pada jumlah kantor cabang, sedangkan metode greenfield ditemukan memiliki pengaruh signifikan pada jumlah ATM tetapi tidak pada jumlah kantor cabang dan kredit UMKM.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of the presence of foreign banks on bank accessibility illustrated through the number of ATMs and branch offices and the allocation of credit by banks for micro, small and medium enterprises in Indonesia. This study used 63 commercial banks in Indonesia as samples for 8 years from 2010 to 2017 and through panel data processing methods. The presence of foreign banks is illustrated by the percentage of foreign ownership in banks where foreign banks are then divided into two types based on their entry methods, acquisition and greenfield. The presence of foreign banks explained through the percentage of foreign ownership in banks was found to have no significant effect on the number of ATMs owned by banks, however, the effect was found to be significant and negative for the number of bank branches and credit allocation to MSMEs. The method of entry of foreign banks through the acquisition of domestic banks did not have a significant effect on the number of MSMEs and ATMs but not on the number of branch offices, while the greenfield method was found to have a significant influence on the number of ATMs but not on the number of MSME branch offices and loans."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Harry Ferdinand
"Penelitian ini berupaya menganalisis tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial bank umum di negara negara ASEAN 5 yaitu Indonesia Filipina Malaysia Singapura dan Thailand pada tahun 2014. Tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial ini diketahui melalui analisis deskriptif dari hasil content analysis dengan menggunakan indikator GRI G4 Sustainability Reporting Guidelines dan GRI G4 Sector Disclosures Financial Services. Penelitian ini menemukan bahwa secara keseluruhan tingkat pengungkapan perbankan di Thailand adalah yang tertinggi disusul oleh Indonesia Malaysia Filipina dan tingkat pengungkapan terendah oleh perbankan di Singapura Selain itu perbankan yang menerbitkan Laporan CSR Tersendiri diketahui menunjukkan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan yang hanya mengandalkan pengungkapan tanggung jawab sosial melalui Laporan Tahunan.

The objective of this research is to analyse the level of corporate social responsibility in commercial banks in ASEAN 5 namely Indonesia The Phillipines Malaysia Singapore and Thailand in 2014. The level of corporate social responsibility disclosure is known through descriptive analysis of the result of content analysis process which use indicators from GRI G4 Sustainability Reporting Guidelines and GRI G4 Sector Disclosures Financial Services This research finds out that overall the level of disclosures in commercial banks in Thailand is the highest followed by Indonesia Malaysia while the lowest level of disclosures is conventional banks in Singapore. Also banks which published Standalone CSR Report show higher level of corporate social responsibility disclosures compared to banks which rely on their Annual Report as a medium to publish information of corporate social responsibility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Muhammad
"Pemerintah Indonesia telah mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai kebijakan, namun target komposisi kredit UMKM sebesar 30% belum tercapai hingga Q4 2022. Tingginya asymmetric information membuat bank berhati-hati dalam menyalurkan kredit ke segmen UMKM. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa bank milik pemerintah cenderung berorientasi pada tujuan sosial dibandingkan keuntungan ekonomi, yang menyebabkan mengambil proyek dengan risiko tinggi seperti pemberian kredit kepada UMKM. Penelitian ini menggunakan metode Generalized Method of Moments (GMM) dengan sampel penelitian mencakup 96 bank pada periode Q1 2019 sampai dengan Q4 2022. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan komposisi kredit UMKM berdampak negatif terhadap stabilitas bank dimana hasil ini berbeda dari hasil penelitian yang telah ada sebelumnya. Dengan menggunakan dua proksi untuk mengukur stabilitas bank, ditemukan bahwa efek moderasi kepemilikan pemerintah menunjukkan hasil yang berbeda dalam memoderasi pengaruh kenaikan kredit UMKM terhadap stabilitas bank. Hasil penelitian menunjukkan bisnis UMKM dengan asymmetric information yang tinggi dapat mengurangi stabilitas bank dan agency theory dapat menyebabkan bank milik pemerintah mengambil kredit dengan risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mendukung UMKM tidak hanya dari aspek kenaikan komposisi kredit, tetapi juga dari aspek lain yang dapat meningkatkan stabilitas bank.

The Indonesian government has been promoting the growth of MSMEs through various policies, but the target of 30% MSME loan composition has not yet been achieved as of Q4 2022. The high level of asymmetric information makes banks cautious in extending credit to the MSME segment. Previous studies have mentioned that government-owned banks tend to focus more on social objectives than economic profits, leading them to take on high-risk projects such as providing credit to MSMEs. This study employs the Generalized Method of Moments (GMM) with a sample of 96 banks over the period from Q1 2019 to Q4 2022. The results show that an increase in the composition of MSME loans negatively impacts bank stability, which differs from previous findings. Using two proxies to measure bank stability, it was found that the moderating effect of government ownership shows different results in moderating the impact of the increase in MSME loans on bank stability. The study's findings indicate that MSME businesses with high asymmetric information can reduce bank stability, and agency theory suggests that government-owned banks may take on higher-risk loans. Therefore, it is crucial for the government to support MSMEs not only through increasing the composition of MSME loans but also through other aspects that can enhance bank stability.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmanta
"Kredit yang disalurkan oleh sektor perbankan pasca krisis 1997 mengalami penurunan yang sangat tajam sehingga angka Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai titik terendah pada bulan Maret 2000. Sementara itu meskipun LDR tahun 2003 sudah menunjukkan peningkatan sehingga menjadi sebesar 48,53% pada bulan Desember 2003 namun angkanya masih jauh di bawah angka LDR sebelum krisis. Kredit yang disalurkan belum cukup memadai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kembali pada level sebelum krisis, yang berarti fungsi intermediasi perbankan masih belum pulih atau terjadi disintermediasi perbankan.
Belum pulihnya fungsi intermediasi perbankan antara lain disebabkan oleh belum mampunya sektor riil menyerap kredit dan masih berlangsungnya konsolidasi internal perbankan. Studi Iiteratur menunjukkan bahwa sebab-sebab menurunnya penyaluran kredit perbankan kepada sektor swasta di Asia pasca krisis 1997 masih menimbuikan perdebatan. Sebagian ekonom menganggap menurunnya penyaluran kredit perbankan disebabkan oleh "credit crunch" yang menimbulkan fenomena credit rationing sehingga terjadi penurunan penawaran kredit. Ekonom lain berpendapat menurunnya penyaluran kredit perbankan lebih disebabkan oleh menurunnya permintaan terhadap kredit sebagai konsekuensi logis terjadinya kontraksi permintaan agregat.
Mengetahui penyebab menurunnya penyaluran kredit perbankan apakah Iebih dipengaruhi dari faktor permintaan kredit atau faktor penawaran kredit mempunyai irnpiikasi penting terhadap kebijakan ekonomi. Berdasarkan hal tersebut di atas, studi ini mengkaji faktor-faktor (variabel ekonomi) yang menyebabkan menurunnya penyaluran kredit perbankan di Indonesia pasca krisis 1997 apakah lebih dipengaruhi oleh faktor penawaran kredit atau oleh permintaan kredit melalui analisis empiris. Berbeda dengan pendekatan ekonometrik tradisional Walrasian yang mengasumsikan pasar dalam kondisi equilibrium, dalam penelitian ini digunakan pendekatan new-Keynesian yang mengemukakan bahwa pada dasarnya pasar keuangan, seperti pasar kredit, seringkali tidak berfungsi secara sempurna sehingga pasar dalam kondisi disequilibrium.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas persoalannya adalah bagaimana mengidentifikasi bahwa kredit yang disalurkan perbankan lebih banyak disebabkan oleh faktor-faktor penawaran atau oleh permintaan kredit tersebut. Identifikasi ini dilakukan dengan metode "switching regression" untuk memperoleh informasi apakah kredit yang disalurkan dapat dihubungkan dengan fungsi penawaran kredit atau permintaan kredit. Sebagai konsekuensinya model mengasumsikan pasar kredit dalam kondisi disequilibrium. Dengan asumsi bahwa dalam kondisi tidak adanya informasi berkaitan dengan proses penyesuaian suku bunga dan asumsi bahwa residu merupakan variabel acak yang terdistribusi normal, penggunaan metode estimasi Maximum Likelihood (ML) dengan sendirinya dapat mendeterminasi "probabilitas" setiap observasi kredit aktual apakah Iebih ditentukan oleh persamaan penawaran kredit atau oleh permintaan kredit.
Data yang digunakan dalam mengestimasi model tersebut adalah data time series variabel makro dan mikro ekonomi. Data tersebut merupakan data bulanan dari Januari 1993 s.d. Desember 2003. Data dimulai dengan rentang waktu 5 tahun sebelum dan 5 tahun setelah krisis ekonomi tahun 1997/98 dengan pertimbangan untuk meiihat perbedaan perilaku penyaluran kredit antara periode sebelum krisis dan setelah krisis. Sumber data berasal dari Bank Indonesia, Bursa Efek Surabaya, dan Badan Pusat Statistik.
Hasil estimasi Maximum Likelihood terhadap persamaan permintaan kredit dan penawaran kredit Bank Umum pada periode sampel Januari 1993 s.d. Desember 2003 (sebanyak 132 observasi) menunjukkan bahwa nilai fungsi maximum likelihood adalah Sebesar 181,5O. Nilai maksimum fungsi likelihood tersebut tercapai setelah dilakukan evaluasi terhadap 236 fungsi dan tercapai konvergen setelah dilakukan 66 iterasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viciwati
"Semenjak Deregulasi Perbankan diluncurkan maka Perbankan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang demikian pesat, dimana banyak sekali bermunculan Bank dan cabang-bank baru hal ini dikarenakan ditetapkannya syarat yang begitu mudah di dalam peraturan deregulasi Perbankan. Namun pada saat krisis datang terlihat bahwa bank-bank yang dihasilkan setelah digulirkan Deregulasi Perbankan tidak tahan akan efek dari krisis, Hal ini terlihat banyak sekali bank-bank yang mengalami negatif spread sehingga dalam operasionalnya tidal( mengalami keuntungan, bahkan banyak bank yang pada akhirnya harus di tutup (co/aps).
Melihat kondisi ini penulis ingin melihat bagaimana kinerja perbankan pada periode 1995-2001, dimana periode tersebut dipilih untuk membedakan bagaimana kinerja perbankan sebelum krisis terjadi (1995-1997) hingga datangnya masa krisis 1998-2001). Data yang dipakai adalah data sekunder yang didapat dari hasil peratingan bank-bank yang dilakukan oleh majalah Infobank. Data dipakai oleh penulis karena data ini sudah dipublikasikan kepada masyarakat sehingga kebenaran datanya sudah diakui oleh masyarakat, terutama pemilik bank.
Dalam penelitian penulis juga ingin melihat bagaimanakah kinerja perbankan berdasarkan kepemilikan dengan maksud agar terlihat bank-bank pada kelompok mana yang berkinerja paling baik selama krisis terjadi, begitu juga penulis juga ingin mengetahui pengaruh kelas asset pada kinerja perbankan kita dengan maksud agar terlihat pengaruh kelas asset manakah yang mempunyai kecenderungan dapat mempengaruhi kinerja perbankan kita selama krisis tcrjadi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa selama krisis terjadi perbankan kita rata-rata mengalami penurunan pada profitabilitasnya, yang berarti bahwa kinerja perbankan kita mengalami menurunan selama masa krisis tcrjadi. Adapun bank yang cukup kuat bertahan selama krisis terjadi adalah bank pada kelompok bank asing. Sedangkan kelas asset yang paling mempengaruhi kinerja perbankan kita adalah kelas asset dengan jumlah diatas 5T, dimana kinerja perbankan kita dengan jumlah asset tersebut mengalami penurunan yang cukup berarti pada kinerjanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Dewi
"Penelitian ini berfokus untuk membangun sistem peringatan dini bagi krisis nilai tukar dan krisis perbankan di Indonesia. Tujuan tersebut dicapai dengan menemukan indikator penentu bagi setiap kasus krisis dengan membandingkan dua pendekatan, yakni estimasi multivariat logit dan ekstraksi sinyal. Output dari kedua pendekatan akan menjadi indikator penentu bagi sistem peringatan dini di Indonesia. Studi ini menggunakan data kuartal Indonesia periode 1990-2010. Penelitian ini menemukan bahwa pertumbuhan cadangan devisa, rasio M2 terhadap cadangan devisa, dan pertumbuhan M2 sebagai indikator penentu untuk krisis nilai tukar serta nilai tukar riil, rasio neraca berjalan terhadap PDB, dan deposito bank komersial sebagai indikator penentu untuk krisis perbankan.

This study focuses on developing early warning system for currency crises and banking crises in Indonesia. It is achieved by determining leading indicators for each case of crises and comparing two approaches, i.e. multivariate logit estimation and signal extraction. Outcomes from both approaches will be joined into the set of leading indicators for early warning system in Indonesia. This study uses quarterly data for Indonesia in the period of 1990 until 2010. It is found that growth of foreign reserves, M2 to foreign reserves ratio, and growth of M2 are leading indicators for currency crises and real exchange rate, current account to GDP ratio, and commercial bank deposits are leading indicators for banking crises."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Musakabe
Jakarta: Citra Insan Pembaru, 2004
158 HER m;158 HER m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>