Ditemukan 107003 dokumen yang sesuai dengan query
Lenin, Vladimir I.
Jakarta: Fuspad, 2000
320.3 LEN n
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Nur Sayyid Santoso Kristeva
"Buku ini membahasa secara sistematis mengenai bagaimana konsep pemikiran Karl Marx tentang negara dan revolusi sosial, dan bagaimana tugas-tugas proletariat di dalam revolusi sosial. Namun demikian, apa yang disajikan buku ini lebih sekedar sistematisasi gagasan Karl Marx tentang negara. Dengan metode Harmeneutis-interpretatif dan pendekatan kritis-filosofis serta heuristika, penulisnya menawarkan pemahaman baru terhadap dimensi pemikiran folsafat sosial dan polirik tentang negara dan revolusi sosial menurut Karl Marx. Tawaran ini menjadi penting-tidak berarti kita menelannya bulat-bulat, ketika sejarah hari ini mencatat bahwa negara semakin vulgar menunjukan diri sebagai alat dari kepentingan penguasa dan pemodal"
Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2011
320.959 8 NUR n (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Paige, Jeffry M.
Pasuruan: Penerbit Penati, 2003,
338.1 Pai r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Paige, Jeffery M.
Pasuruan: Pedati, 2004
303.64 PAI at
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Roeslan Abdulgani
Djakarta: B.P. Prapantja, [date of publication not identified]
303.64 ROE h
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sartre, Jean-Paul, 1905-1980
Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya, 2002
155.3 SAR s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Haque, Ziaul
Yogyakarta: LKIS, 2000
297.272 HAQ w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eisenstadt, Shmuel Noah
Jakarta: Rajawali, 1986
303.64 EIS r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Soekarno, 1901-1970
"Buku ini berisi amanat Presiden Soekarno kepada para direktur perusahaan-perusahaan negara perindustrian rakyat ..."
Djakarta: Departemen Penerangan RI, [cover 1961]
K 320.991 SOE p
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
G. Ambar Wulan
"Sejak awal pembentukannya Jawatan Kepolisian Negara RI sebagai organisasi pemerintah menggunakan konsep veiligheid, rust en orde (keamanan, ketenangan dan ketertiban) dari Kepolisian Pemerintah Hindia Belanda. HIR (Herziene Inlichtingen Dienst) merupakan pedoman dalam melaksanakan fungsi kepolisian, yaitu mengamankan pemerintah dan lembaga-Iembaganya dari ancaman yang membahayakan. Sebagai organ pemerintah yang memiliki kontinuitas dengan pemerin_tah kolonial, pada permulaan republik Kepolisian Negara RI mengalami penolakan dari rakyat di tengah situasi yang menuntut perubahan nilai-nilai lama yang tidak sesuai dengan ideologi revolusioner. Dalam situasi yang diwarnai oleh pergolakan politik menyebabkan kepolisian negara melakukan konsolidasi organisasi sebagai kepolisian nasional. Hal ini terwujud dengan keluarnya Penetapan Pemerintah (PP) No. 11/SD Tahun 1946 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 1946 yang berisi perubahan kedudukan kepolisian dari Departemen Dalam Negeri kemudian berada di bawah Perdana Menteri. PP tersebut merupakan pangkal dari munculnya tindakan-tindakan kepolisian masuk ke dalam ranah politik. Perubahan ini terepresentasikan dari pember_dayaan Pengawasan Aliran Masyarakat (PAM) yang bertugas sebagai polisi preventif dan represif. Dalam situasi revolusi kekuatan kepolisian bergantung pada bagian penyelidikan di bidang ekonomi, sosial dan politik, di samping Mobrig (Mobile Brigade) yang berperan di garis depan pertempuran. Kapasitas PAM tersebut membawa pada munculnya pertanyaan terhadap penelitian, yaitu mengapa PAM berperan menonjol dalam pelaksanaan fungsi kepolisian di tengah intensitas perpolitikan pada masa revolusi. Dalam fungsinya sebagai badan penyelidik dengan tugas utama sebagai penyelidik dan pengawas pelbagai aliran-aliran politik yang tumbuh secara pesat di tengah masyarakat menyebabkan kepolisian melakukan tindakan-tindakan politik terhadap pengamanan kebijakan politik pemerintah. Meskipun demikian tindakan-tindakan PAM digunakan pula bagi institusinya sendiri guna memperkuat Kepolisian Negara RI yang pada awal pembentukannya mengalami krisis kepercayaan dari rakyat. Pada masa revolusi organ PAM secara struktur adalah PID (Politieke Inlichtingen Dienst = Dinas Intelijen Politik), dalam kerangka RI PAM mengalami perubahan fungsi guna menyesuaikan situasi revolusi saat itu. Keberadaan PAM dan fungsinya hanya berlangsung pada masa revolusi, karena pasca 1950 polisi preventif dan represif berganti nama menjadi Dinas Pengawasan Keselamatan Negara (DPKN) yang mengalami perluasan tugas guna menyesuaikan situasi demokrasi yang berlangsung saat itu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
RB 000 G 114 r
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library