Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56044 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Birkah Latif
Depok: Faculty of Law University of Indonesia, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ji, Chang
"The Chinese Classics English Translation Series contains 7 English translations of the Chinese classics, including the Book of Changes, Shangshu, Book of Songs, Book of Rites, Zuo Zhuan, The Analects, and Mencius. The central government advocates the construction of cultural soft power and promotes publishing going global. The cultural value of the series is unparalleled. Professor Luo Zhiye used the version as the proofreader and finally translated it after 10 years of hard work. The notes are accurate and concise, and the translation is clear and smooth."
Beijing: Southeast University Press, 2017
e20511124
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Keneally, Thomas, 1935-
London: Collins, 1975
823 KEN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Keneally, Thomas, 1935-
Sevenoaks: Cornet, 1984
823.3 KEN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah
"Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana perbedaan strategi antara REDD+ dibawah Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (2015-2019) dan REDD+ dibawah BP REDD+ Indonesia (2010-2014), serta mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana peran REDD+ dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Kajian ini berlandaskan metode kajian literatur serta data-data sekunder dalam mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana perbedaan strategi antara REDD+ dibawah Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (2015-2019) dan
REDD+ dibawah BP REDD+ Indonesia (2010-2014), dan bagaimana peran REDD+ dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. REDD+ di Indonesia telah mengalami perubahan kelembagaan REDD+, dari BP REDD+ Indonesia (2010-2014) ke Direktorat
Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (2015-2019). Secara umum, tidak terdapat banyak perbedaan strategi kedua periode tersebut. Pengentasan kemiskinan dalam REDD+ sangat terkait dengan skema kehutanan sosial. Peningkatan kesejahteraan yang lebih baik di beberapa desa perhutanan sosial dipengaruhi beberapa hal oleh pendanaan dari NGO melalui REDD+.
This study aims to identify and explain how the different strategies are between REDD + under the Directorate General of Climate Change (2015-2019) and REDD + under BP REDD + Indonesia (2010-2014) and identify and explain how the role of REDD + in poverty alleviation in Indonesia. This study is based on a literature review method and
secondary data in order to identify and explain how different strategies are between REDD + under the Directorate General of Climate Change (2015-2019) and REDD + under BP REDD + Indonesia (2010-2014), and how the role of REDD + in poverty
alleviation in Indonesia. REDD + in Indonesia has experienced institutional changes in REDD +, from BP REDD + Indonesia (2010-2014) to the Directorate General of Climate Change Control (2015-2019). In general, there are not many differences in the strategies of the two periods. Poverty alleviation in REDD + is closely related to social forestry schemes. Increasing better welfare in several social forestry villages is influenced by several things by funding from NGOs through REDD +."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Aksara Foundation, 2002
345.023 STE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emerson, Tricia
"Contents :
- Preface
- Foreword
- Acknolwedgments
- Section 1: Framing
- Chapter 1: What is Change Management
- Chapter 2: Assume the Position
- Chapter 3: Vision: It's Got to be Real
- Chapter 4: Frame the "Why?"
- Chapter 5: The Change Recipe
- Chapter 6: Scaling the Change
- Chapter 7: Do I Need a Message?
- Section 2: Leadership and Teams
- Chapter 8: And Now, A Word from Our Sponsor
- Chapter 9: An Army of One
- Chapter 10: Are the Right People on the Team?
- Chapter 11: Don't Forget the Carrot
- Section 3: Design
- Chapter 12: Structure Enables Change
- Chapter 13: Align Your Design
- Chapter 14: Four Truths of Organization Design
- Section 4: Resistance
- Chapter 15: The Hecklers
- Chapter 16: A State of Confusion
- Chapter 17: People Prefer the Predictable
- Chapter 18: We're Hardwired to Resist Change
- Chapter 19: Change Your Mind
- Section 5: Culture
- Chapter 20: It's the Culture, Stupid!
- Chapter 21: Subculture Savvy
- Section 6: Branding
- Chapter 22: Brand with Caution
- Chapter 23: Symbols Matter
- Chapter 24: Combating Existing Symbols
- Section 7: Communication
- Chapter 25: Change Communication 101
- Chapter 26: The Big Shift
- Chapter 27: Not Communicating is Communicating
- Chapter 28: I Already Told Them!
- Chapter 29: Be Willing to Say the Hard Things
- Chapter 30: Communication Gotchas
- Section 8: Momentum
- Chapter 31: The Tipping Point
- Chapter 32: Don't be Afraid to Engage the Masses
- Chapter 33: The Psychology of Signing on
- Chapter 34: Emotion: It's All in the Story
- Chapter 35: Map It
- Chapter 36: Stakeholders Get Weary
- Section 9: Measurement
- Chapter 37: If a "change" happens in the woods...
- Chapter 38: PACE Yourself!
- About the Authors "
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2011
e20442086
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bustanul Arifin
"Makalah ini menguji proses penyesuaian ekonomis bagaimana para peladang berpindah mungkin mengadopsi sistem rotasi beralahan sebagai sarana untuk meningkatkan produktifitas pertanian secara alamiah atau menetapkan metode budi daya permanen yang lebih intensif sebagai respons terhadap peningkatan upah riil karena perkembangan sistem ekonomi pasar di daerah pedesaan. Survai lapangan dilakkukan pada periode Juli-Desember 1997 mengambil lokasi di Kabupaten Bungo Tebo, Propinsi Jambi. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan standar rente lahan (laud-rent capture approach) yang didukung oleh simulasi kuatitatif dengan matriks analisis kebijakan (PAM) terhadap beberapa skenarto kebijakan ekonomi yang mungkin ditempuh Pemerintah.
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa sistim perlandangan berpindah dengan periode bera (fallow period) yang panjang, yaitu Iebih dari sepuluh tahun secara ekonomis dan ekologis lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem perladangan bero normal (jangka panjang dan menengah), bahkan dengan sistem pertanian menetap sekalipun. Akan tetapi, persoalannya berkembang menjadi masih mungkinkah sistem bera jangkn panjang itu diterapkan mengingat lahan pertanian telah menjadi demikian terbatas karena beberapa faktor ekonomi dan kelembagaan? Periode bera normal lebih banyak merupakan strategi untuk mengamankan hak dan kepemilikan terhadap lahan pertanian (property rights on land) sebelum memulai sistem perkebunan karet lokal dan kayu manis.
Oleh karena itu, fokus kebijakan harualah didukung dan dilengkapi dengan pengkajian yang mendalam dan perluasan kesempatan berusaha di pedesaan dari luar sektor perlanian (rural non-farm activities). Sektor industri pedesaan, peningkatan sarana dan prasarana pembangunan seperti jaringan jalan, fasilitas pendidlkan dan kesehatan adalah beberapa komponen kunci dalam menggerakkan dan mengintegrasikan program pemukiman kembali para perambah hutan dengan sektor lain dalam ekonomi.
"
1999
EFIN-XLVII-4-Des1999-423
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>