Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Ninda Lestari
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas unsur kepriayian dalam novel Merah karya Liem Khing Hoo. Novel Merah dipilih karena menampilkan sosok priayi yang berbeda dengan priayi pada zamannya. Penelitian difokuskan pada tokoh Soebagia dan Tirtaningsih yang merupakan priayi muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif dengan pendekatan sosiologi sastra. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk melihat tokoh serta watak tokoh dalam novel Merah. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk melihat keadaan priayi di Jawa Timur. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa priayi dalam novel Merah mengalami perubahan nilai-nilai kepriayian. Perubahan nilai-nilai kepriayian disebabkan proses westernisasi berupa pendidikan, pendirian organisasi, dan penerbitan surat kabar.Kata kunci: Merah, priayi, nilai-nilai kepriayian, pendidikan, pendirian organisasi, penerbitan surat kabar, dan perubahan nilai-nilai kepriayian.

ABSTRACT
This study discussed priayi in a novel titled Merah by Liem Khing Hoo. Merah is chosen because it has a different priayi values among other priayi in its era. This study focused on Soebagia and Tirtaningsih whom a young priayi. This study uses kualitative descriptive method with literature sociology approach. Kualitative descriptive method is used to see the character and personality in Merah. Literature sociology approach is used to see the society of priayi in East Java. This study proved that the values of priayi in Merah has changed. That changes are caused by westernatation in education, organization building, and newspaper printing. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dad Murniah
"Tesis ini meneliti salah satu dari karya-karya Ahmad Tohari yang berjudul Bekisar Merah. Ahmad Tohari dikenal sebagai seorang pengarang yang selalu menceritakan kehidupan masyarakat desa. Masalah pedesaan merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dunia pedesaan mempunyai bentuk yang mapan dan lukisan alam serta budaya yang dapat menambah wawasan pemikiran.
Dari hasil analisis, tesis ini dapat disimpulkan bahwa konflik-konflik yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari terbangun dari konflik-konflik yang terjadi pada individu dengan alam, individu dengan individu, dan individu dengan masyarakat. Konflik itu terlihat pada satuan-satuan isi cerita berupa tindakan dan deskripsi yang menyebabkan alur bergerak. Konflik juga terlihat pada analisis tokoh yaitu dengan adanya penokohan yang berbeda secara mencolok, baik fisik maupun psikis antara tokoh Lasi (tokoh utama) dengan tokoh-tokoh lain. Konflik juga terlihat pada analisis latar, yaitu dengan adanya pelukisan alam yang sulit untuk dikuasai manusia yang menyebabkan manusianya pasrah dengan keadaan yang sudah ada tanpa berusaha mengubahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman tentang alur, tokoh, dan latar membantu memahami makna sebuah karya sastra. Permasalahan yang dapat diketahui dari analisis alur, tokoh, dan latar novel Bekisar Merah dirumuskan dalam sebuah tema yaitu pencarian jati diri manusia yang menyebabkan setiap individu tokoh tiba-tiba mengedepankan sebuah kepentingan yang untuk ukuran sebuah desa yang selama ini mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi, tenggang rasa, serta gotong-royong adalah hal yang baru dan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Herliany
"ABSTRAK
Humor sering digunakan dan erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Humor juga ditemukan pada karya sastra. Hal ini mengacu pada pernyataan bahwa ?sastra adalah cerminan kehidupan?. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana humor digunakan dalam karya sastra dan juga apa saja teknik dan penyebab terjadinya
humor dalam karya sastra. Selain itu, penulis juga melihat keterkaitan antara humor dan karya sastra populer. Pada akhirnya novel ini termasuk ke dalam karya sastra populer karena terkandung beberapa ciri seperti yang dikemukakan oleh Kaplan. Novel ini juga mengandung unsur humor jika dilihat dari teknik dan penyebab
terjadinya humor tersebut.

ABSTRACT
Humor is often used and is closely related to everyday in life. Humor is also found in the literature. This refers to the statement that "literature is a reflection of life". This study aims to look how humor is used in literature and also what are the techniques and the cause of humor in literature. In addition, the author also look at the relationship between humor and popular literary works. At the end of this novel belongs to the popular literary works contained some traits such as proposed by Kaplan. This novel also contains an element of humor when viewed from the technique and the cause of humor."
2015
S61116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Widyanata
"ABSTRAK
Tulisan ini merupakan analisis sosiologi sastra dalam novel Matahari Merah Bulan Mei yang terbit pada tahun 2008. Penelitian ini berfokus pada pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjadi tema cerita dalam novel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan faktor yang memicu pergerakan mahasiswa, menjelaskan bagaimana pergerakan mahasiswa terjadi melalui sudut pandang Andreans, dan pengaruh pergerakan mahasiswa terhadap masyarakat dan pemerintah dalam novel Matahari Merah Bulan Mei. Sebagai suatu karya sastra untuk mengenang satu dekade pergerakan mahasiswa 1998 semua peristiwa tergambarkan dalam novel ini. Dari mulai bergeraknya mahasiswa, bersatunya mahasiswa dan masyarakat hingga meruntuhkan kekuasaan seorang presiden yang tidak terkalahkan selama 32 tahun. Berdasarkan pemaparan analisis dapat dikatakan bahwa keseluruhan novel ini menggambarkan semangat mahasiswa pada tahun 1998 untuk mewujudkan reformasi.

ABSTRACT
This paper is an analysis of literary sociology in the novel Matahari Merah Bulan Mei published in 2008. This research focuses on student movement in 1998 which became the theme of the story in the novel. The purpose of this study is to show the factors that trigger student movements, explain how student movements occur through the point of view of Andreans, and the influence of student movements on society and government in the novel Matahari Merah Bulan Mei. As a literary work to commemorate a decade of student movement in 1998 all the events depicted in this novel. From the start of the student movement, the union of students and society to undermine the power of an unbeaten president for 32 years. Based on the exposure of the analysis it can be argued that this whole novel illustrates the spirit of students in 1998 to bring about reform."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Jasmine
"Skripsi ini membahas novel karya Remy Sylado yang berjudul Kerudung Merah Kirmizi dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan kritik sosial pengarang sebagai pisau pembedahnya. Hasil temuan ini menyatakan bahwa novel mencerminkan kritik sosial pengarang terhadap pengaruh budaya yang dibawa pemerintah Orde Baru pada masyarakat masa Reformasi. Kritik pengarang tersampaikan melalui peristiwa dalam novel yang memiliki kemiripan peristiwa yang terjadi pada masa Soeharto menjadi presiden, meliputi penyerobotan tanah, pembungkaman aktivis, pembunuhan, penyuapan, dan korupsi. Penelitian ini membuktikan bahwa Remy Sylado melalui karyanya ingin menyuarakan kritik terhadap budaya pada masa Orde Baru yang menciptakan praktik KKN dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat.

This thesis discusses the novel by Remy Sylado entitled Kerudung Merah Kirmizi. This research uses sociology literature approach with the author 39 s social critique as a medium. The results of this study prove social criticism in the novel reflects the cultural influences brought by the New Order government to people 39 s lives in the early Reformation. The author 39 s criticisms are seen from events in novels that bear the resemblance of events that occurred during Soeharto 39 s presidency, including land usurpation, activist coertion, murder, bribery, and corruption. This study proves that Remy Sylado uses his work to criticize the the culture of the New Order era which created practices of KKN and violence in community life. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryayoga Harjuno Ananda
"Dalam perjalanan kesusastraan Indonesia, tema seksualitas dan LGBTQ+ baru muncul pada tahun 2004 dengan diterbitkannya novel Cermin Merah karya Nano Riantiarno. Tema tersebut dapat dikatakan sebagai tema baru, jika mengingat masyarakat Indonesia yang masih memegang prinsip bahwa hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan adalah sebuah kodrat manusia yang harus dijalankan. Itulah prinsip yang disebut heteronormativitas. Dominannya prinsip heteronormativitas ini pun kemudian ditunjukkan di dalam karya sastra, salah satunya dalam novel Cermin Merah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana gambaran pandangan heteronormatif terhadap tokoh LGBTQ+ di dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitiatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan prinsip heteronormatif dalam novel ini menganggap bahwa hubungan heteroseksual sebagai sebuah kemutlakan yang didukung oleh norma-norma yang berlaku (sosial, budaya, dan agama) serta dengan mendasarinya pada faktor reproduksi manusia. Oleh sebab itu, masyarakat dalam novel Cermin Merah menolak penyimpangan orientasi seksual yang dilakukan oleh tokoh Arsena beserta tokoh-tokoh lainnya karena dianggap berbeda dan melanggar norma yang berlaku. Penolakan tersebut kemudian berujung pada tindakan diskriminatif terhadap tokoh LGBTQ+, khususnya tokoh Arsena, Edu, dan Anto. Seiring perkembangan zaman, orientasi seksual manusia pun semakin berkembang sehingga perlu ada keterbukaan dalam menghadapi persoalan tersebut.

Throughout the history of Indonesian literature, sexuality and LGBTQ+ related themes begun to appear in 2004 with the release of Nano Riantiarno’s Cermin Merah. These two themes are relatively new in Indonesia, considering that Indonesian people still holds a principle which believes that sexual relationship between men and women is human nature that must be upholded. That principle is called heteronormativity. The domineering presence of this principle is later shown in literature works, one of which is in Cermin Merah. This research is aimed to explain how heteronormative view towards LGBTQ+ characters is represented in said novel. This research is made using descriptive-qualitative method. Results showed that heteronormative people in this novel treated heterosexual relationship as something absolute supported by the norms that applied in their society (social, cultural, and religion) as well as the human reproductive factor. Therefore, the people in Cermin Merah completely neglected Arsena and the other characters’ sexual deviance because it violated their norms. Their rejection led to discriminative actions towards LGBTQ+ characters in this novel, specifically Arsena, Edu, and Anto. As time goes by, human’s sexual orientation keeps on growing which is why there needs to be an openness in order to deal with its presences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sutedja-Liem
"In the Dutch colonial literature of the mid nineteenth century, the njai (Asian
concubine) is the symbol of degeneration and of undermining colonial society in
the Dutch Indies. Opposed to this portrayal, in Malay literature the image of the
njai is on the whole positive: she is faithful and loyal to her partner, intelligent,
and economical. However, she easily falls victim to external powers, which is
often the masculine power of the society she belongs to. In many Malay texts
she is represented as ready to fight back, primarily for the sake of the future of
her offspring(s) or herself. Sometimes she succumbs, sometimes she triumphs.
Examples can be found in texts like Tjerita Njai Dasima (1896), Tjerita Nji Paina
(1900), Seitang Koening (1906), Hikajat Raden Adjeng Badaroesmi (1901-1903), Tjerita
Njai Isah (1904), and Boenga roos dari Tjikembang (1927). These texts represent a
re-evaluation of the njai and stand in opposition to nineteenth century Dutch
colonial literature"
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya , 2000
899.232 SAP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiillah Fairuz Bilqiis
"ABSTRAK
Jurnal ini berisi analisis novel berjudul 82nyeonsaeng Kim Jiyeong karya Jo Namjoo, seorang penulis yang telah menulis beberapa buku beraliran feminisme. Karya tersebut berisi tentang kisah seorang perempuan bernama Kim Jiyeong. Ia hidup di dalam masyarakat yang memandang perempuan sebagai second sex dan menempatkan kedudukan perempuan berada di bawah pria. Hal ini disampaikan melalui anekdot kehidupan tokoh utama bernama Kim Jiyeong yang banyak menerima perilaku diskriminatif oleh kaum pria. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan posisi dan sikap tokoh perempuan terhadap sistem patriarki di dalam novel. Metode yang akan digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif. Penelitian dimulai dengan close-reading terhadap novel untuk memahami dan menemukan gagasan-gagasan serta pesan yang disampaikan oleh penulis novel, lalu dilanjutkan dengan analisa teks yang dipandu dengan teori the second sex oleh Simone De Beauvoir dan kemudian dikaitkan dengan korpus untuk mendukung dan menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa isu yang berkaitan dengan perilaku misogini seperti diskriminasi atau kebencian terhadap perempuan, pelecehan seksual, dan pelecehan verbal ditampilkan secara jelas dalam novel. Ditemukan juga kasus victim blaming yang menempatkan perempuan sebagai pihak yang bersalah walaupun saat menjadi korban dari berbagai jenis pelecehan.

ABSTRACT
This journal contains an analysis of a novel entitled 82nyeonsaeng Kim Jiyeong by Jo Namjoo, a writer who has written several books on feminism. The work contains the story of a woman named Kim Jiyeong. She lives in a society that views women as the second sex and place the position of women under men. This was conveyed through anecdotes about the life of the main character named Kim Jiyeong who accepts many discriminatory behaviours done by men. This journal aims to describe position and the attitude of female leaders to the patriarchal system in the novel. Method that will used in this journal is a descriptive method. The study begins with close-reading the novel to understand and find ideas and messages delivered by the novel writer, then continued with the text analysis guided by the theory of the second sex by Simone De Beauvoir and then linked with the corpus to support and test the hypothesis. The results of the study show that some issues related to misogyny behaviour such as discrimination or hatred of women, sexual abuse, and verbal abuse are displayed clearly in the novel. Also writer found victim blaming cases that place women as the guilty parties even when they are the victim of various type of abuse and harassment."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>