Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Adelina
"Pengembangan anoda korban paduan aluminium dilakukan dengan meneliti efekdari penambahan Cu terhadap efisiensi kinerja anoda korban. Untuk melindungistruktur secara optimum, dibutuhkan nilai potensial anoda korban yang lebihrendah daripada nilai potensial struktur. Semakin besar perbedaan potensial antaraanoda korban dengan struktur yang akan dilindungi maka semakin baik strukturtersebut terlindungi. Jika perbedaan potensial terlalu jauh akan menyebabkanoverpotensial yang memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking SCC .Untuk itu dilakukan penambahan unsur Cu sebesar 0.5 dan 1 terhadap paduanAl-5Zn. Pengujian yang dilakukan yaitu uji OES untuk melihat unsur yangterkandung, uji polarisasi dengan output kurva siklik, metalografi dengan OM,SEM, uji visual korosi pitting, dan potential measurement. Berdasarkan hasilOES, sampel Al-5Zn mengandung matriks Al sebesar 94.9 wt dan Zn sebesar4.90 wt , sampel Al-5Zn-0.5Cu mengandung matriks Al 93.4 wt ; Zn >5.16wt ; Cu 0.571 wt , sampel Al-5Zn-1Cu mengandung matriks Al 93.7 wt ; Zn4.82 wt ; dan Cu 1.28 wt .Nilai potensial breakdown Eb dan potensial proteksi Ep didapat dari pengujianpolarisasi dengan urutan nilai Eb dan Ep dari paling kecil yaitu sampel Al-5Zn,Al-5Zn-0.5Cu, dan Al-5Zn-1Cu. Berdasarkan nilai Eb, sampel anoda korban yangpaling efisien yaitu sampel Al-5Zn-1Cu karena nilai potensialnya sebesar -0.83VSCE.

Development of aluminum alloy sacrificial anode is done by examining the effectof the addition of Cu to the efficiency of the performance of the sacrificial anode.To protect its optimum structure requires sacrificial anode potential value lowerthan the potential value of the structure. The greater the difference in potentialbetween the sacrificial anode structure to be protected, the better the structure isprotected. If the potential system is not in the ideal range will cause over potentialthat trigger stress corrosion cracking SCC .Tests conducted OES is test to see elements contained, the polarization test withcyclic output curve, metallographic with OM, SEM, visual test pitting corrosion,and potential measurement. Based on the results of OES, Al 5Zn samplescontaining matrix Al of 94.9 wt and 4.90 wt of Zn, Al 5Zn sample contains amatrix of Al 0.5Cu 93.4 wt Zn 5 16 wt 0571 wt Cu, Al 5Zn samplecontainingmatrix 1Cu Al 93.7 wt Zn 4.82 wt and 1 28 wt Cu.The potential value of breakdown Eb and the protection potential Ep obtainedfrom testing the polarization in the order of Eb and Ep smallest of which samplesAl 5Zn, Al 5Zn 0.5Cu, and Al 5Zn 1Cu. Based on the value Eb, sample the mostefficient sacrificial anodes which samples Al 5Zn 1Cu because the potential valueof 0.83 VSCE."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antony Salim
"Spesimen Al-5Zn-0,5Cu-xLa dan Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0,1; 0,3; 0,5 wt%) dibuat melalui proses pengecoran sebagai spesimen kandidat anoda korban tegangan rendah. Ternary alloy Al-5Zn-0,5Cu dan Al-5Zn-1Cu yang digunakan sebagai master alloy diperiksa komposisi kimianya dengan menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES). Struktur mikro spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), dan Electron Probe Microanalysis (EPMA). Properti elektrokimia dan perilaku korosi spesimen dianalisis dengan melakukan pengujian Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES menunjukkan bahwa komposisi kimia ternary alloy layak untuk digunakan sebagai master alloy dalam pembuatan spesimen. Penambahan tembaga dan lantanum menyebabkan menurunnya nilai SDAS sehingga diduga tembaga dan lantanum memiliki efek penghalusan butir dengan nilai SDAS terendah ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,5La sebesar 27,8205 μm. Berdasarkan hasil EDS dan EPMA, diprediksi fasa yang terbentuk pada matriks aluminium adalah α-Al dan η-Zn, sedangkan pada presipitat adalah La3Zn22, Al2LaZn2, dan α-Cu. Nilai OCP tertinggi ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar -1.014,2 mV. Penambahan lantanum menyebabkan penurunan drastis pada laju korosi. Laju korosi terbesar ditemukan pada Al-5Zn-1Cu-0,1La yaitu sebesar 0,05697 mm/tahun dan laju korosi terkecil ditemukan pada Al-5Zn-0,5Cu-0,5La yaitu sebesar 0,0025 mm/tahun. Penambahan lantanum menyebabkan lapisan pasif pada permukaan spesimen menjadi lebih rapat dan tebal sehingga meningkatkan nilai resistansi transfer ion terhadap lingkungannya. Kemudian, dibutuhkan waktu yang lama untuk logam paduan direndam di dalam larutan elektrolit untuk menimbulkan produk korosi yang memecah lapisan pasif dan menurunkan nilai resistansinya. Penambahan lantanum pada paduan Al-Zn-Cu menyebabkan paduan dinilai tidak cocok digunakan sebagai anoda korban karena meningkatkan resistansi transfer ion pada lapisan pasif sehingga menyebabkan resistansi korosi. Sehingga, diperlukan uji efisiensi untuk memastikan apakah spesimen memiliki efisiensi yang mumpuni untuk digunakan sebagai anoda korban.

Specimen Al-5Zn-0.5Cu-xLa and Al-5Zn-1Cu-xLa (x = 0.1; 0.3; 0.5 wt%) were made by casting process as candidate for low voltage sacrificial anode. Ternary alloy Al-5Zn-0.5Cu and Al-5Zn-1Cu which were used as master alloy were checked by Optical Emission Spectroscopy (OES) to ensure they achieve the desirable chemical composition. The microstructure of the specimens was analyzed by conducting Optical Microscopy (OM), Scanning Electron Microscopy (SEM), Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), and Electron Probe Microanalysis (EPMA). Electrochemical properties and corrosion behavior of the specimens were checked by conducting Open Circuit Potential (OCP), Cyclic Potentiodynamic Polarization (CPP), and Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). OES showed that the chemical composition of ternary alloy was sufficient to be used for casting specimens. The copper and lantanum addition cause SDAS value to be lower hence it was assumed that copper and lantanum have grain refinement effect. The lowest SDAS was found at Al-5Zn-1Cu-0.5La which is 27.8205 μm. According to EDS and EPMA, it was predicted that the phase at aluminium matrix is α-Al and η-Zn. Meanwhile, the predicted phase at precipitate is La3Zn22, Al2LaZn2, and α-Cu. The highest OCP was found in Al-5Zn-0.5Cu-0.5La, which is -1014.2 mV. The lantanum addition causes the massive drop in corrosion rate. The highest corrosion rate is 0.05697 mm/year at Al-5Zn-1Cu-0.1La. Meanwhile, the lowest corrosion rate is 0.0025 mm/year at Al-5Zn-0.5Cu-0.5La. The presence of lantanum causes the passive layer on the surface to be thicker hence enhancing the charge transfer resistance value. Furthermore, longer time of immersion in electrolyte solution is needed to breakdown the passive layer and lower the resistance value. The lantanum addition in Al-Zn-Cu alloy is considered to be insufficient to be used as low voltage sacrificial anode as it increases the charge transfer resistance at the passive layer hence enhancing the corrosion resistance. Therefore, efficiency testing is needed to ensure the efficiency value of specimen as sacrificial anode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jako Aprilio
"Anoda korban paduan Aluminium yang umum digunakan berpotensi memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking dan Hydrogen Embrittlement pada struktur yang diproteksi. Anoda korban potensial rendah Low Voltage Sacrificial Anode dengan potensial dibawah -800 mV vs Ag/AgCl dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karakteristik paduan Al-5Zn-0,5Cu dengan variasi penambahan Samarium 0,02 wt , 0,1 wt , 0,3 wt , dan 0,5 wt diteliti pada penelitian ini. Paduan Al-5Zn-0,02In yang umum digunakan juga turut diuji sebagai pembanding. Pengujian efisiensi anoda dengan metode kehilangan berat sesuai standar DNVGL-RP-B401 dan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dilakukan untuk mengetahui performa dan karakteristik korosi anoda korban paduan Al-5Zn-0,5Cu-xSm. Penambahan unsur Samarium dengan kadar 0,1 wt menunjukan performa anoda korban yang paling baik dengan kapasitas elektrokimia 2809,80 Ah/kg dan efisiensi 98.

Commonly used Aluminum alloy sacrificial anodes have the potential to trigger the occurrence of Stress Corrosion Cracking and Hydrogen Embrittlement on a protected structure. Low Voltage Sacrificial Anode with potential under 800 mV vs. Ag AgCl was developed to overcome this problem. Electrochemical behaviour of Al 5Zn 0,5Cu alloy with variations of Samarium addition of 0.02 wt , 0.1 wt , 0.3 wt , and 0.5 wt were investigated in this study. The commonly used Al 5Zn 0.02In alloy is also tested as a comparison. Anode efficiency test with weight loss method according to DNVGL RP B401 standard and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS testing was performed to determine the performance and corrosion characteristics of Al 5Zn 0,5Cu xSm alloy. The addition of Samarium element with 0.1 wt content shows the best anode performance with electrochemical capacity 2809,80 Ah kg and 98 efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ifan Rifandi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmat Triandi Tjahjanto
"Beberapa teknik proses sol-gel untuk mengimobilisasi T'02
dipelajari dan dicobakan pada substrat aluminium dan kaca, kemudian
sifat semikonduktor dan aktivitas fotokatalitiknya diuji. Selain
itu juga dilakukan usaha optimalisasi dengan meragamkan pelarut yang
digunakan dan suhu kalsinasi. Prekursor yang digunakan dalam semua
teknik proses sol-gel di sini adalah Ti( O iPr),. Pengujian hasil
imobilisasi T'02 yang dilakukan meliputi uji aktivitas fotokatalitik
terhadap
I
4-kiorofenol, dan karakterisasi lapisa n dengan TLCScanner,
Scanning Electron Microscope (SEM) , Spektrofotometer IR, dan Dif raksi
Sinar-X (XRD) . Spektra XRD menunjukkan teknik proses sol-gel yang memperlambat hidrolisis menghasilkan kadar kristal anastase, yang
diinginkan, relatif kecil. Sedangkan serapan spektrum IR pada 1382
cm- 1 dan 1632 cm-
.
1 memperkuat dugaan masih terdapatnya gugus alkil.
Sedangkan teknik proses sol-gel yang tidak memperlambat hidrolisis
walaupun relatif lebih kristalin dan . memberikan kadar anatase yang
relatif sangat tinggi, hidrolisisnya terlalu cepat. Penggantian pelarut
metanol dengan propanol memberikan proses sol-gel yang cukup baik.
Ketebalan.yang diperole h dari sol ini antara 0,6175 p dan 0,6781
Rm. Hasil u ii kualitas lapisan dengan TLCScanner menunjukkan
homogenitas ketebalan lapisan teknik pertama tidak sebaik teknik
kedua yang tidak memperlambat hidrolisis. Uji fotokatalitik terhadap
4-klorofenol memperlihatkan aktivitas katalis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmat Indra Anwar
"Paduan aluminium - seng memiliki respons yang paling tinggi terhadap perlakuan panas dibandingkan dengan paduan luang aluminium lainnya. Rasio Zn:Mg di dalam paduan sangat menentukan sifat paduan ini. Komposisi ruangan paduan dihasilkan dari peleburan dengan menggunakan dapur krusibel tipe ciduk, sedangkan cetakan yang dipergunakan adalah cetakan pasir dengan standar ASTM B 26M-92a, yang hasilnya sudah merupakan sampel uji tarik. Variasi jumlah penambahan unsur magnesium dalam paduan ini adalah 0%. 1%. dan 2%. Proses perlakuan panas yang dilakukan meliputi perlakuun pelarutan pada temperatur 480'C. 500'C, dan 520'C selama 12 jam, dengan pencelupan media air diikuti dengan penuaan buatan pada temperatur 175'C selama 10 jam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa paduan yang tidak mengandung unsur Mg, maupun yang memiliki unsur Mg tidak memperlihatkan respons yang berarti terhadap proses perlakuan panas sehingga tidak menunjukkan perubahan sifat mekanis yang cukup berarti. Tetapi peningkatan kekuatan mekanis yang sangat drastis terjadi setelah dilakukan penambahan Mg .sebesar 1%, pada penambahan dari 1% ke 2% tidak memperlihatkan perubahan sifat mekanis yang besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>