Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rayhan Pratama
"Skripsi ini membahas tentang peran agensi warga dalam membentuk wacana tentang kejahatan di Instagram serta Visual Jalanan sebagai multi-agensi yang mengamplifikasi wacana tersebut pada medium Instagram, website, dan pameran. Akun Instagram Visual Jalanan menjadi kanal sekaligus jembatan bagi warga melalui aksi performatif untuk menyampaikan gagasan terkait kejahatan dalam bentuk visual. Pada proses konstitutif, Visual Jalanan berperan sebagai agensi untuk melakukan konstruksi ulang terhadap realitas baru terkait label yang melekat pada aksi vandalisme yang dilakukan oleh warga melalui berbagai medium. Kedua agen dalam proses konstitutif tersebut memiliki tendensi untuk menciptakan aktivisme visual melalui pengarsipan. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dan metode studi kasus untuk memberikan gambaran proses konstitutif dalam konstruksi terkait realitas kejahatan.

This thesis examines the role of citizens in shaping the discourse about crime on Instagram and Visual Jalanan as an multi agency which amplify the discourse on Instagram, websites, and exhibitions. The Instagram account 'Visual Jalanan' becomes a channel as well as a bridge for citizens through a performance act to express the idea regarding the visual form of a crime. Concerning the constitutive process, Visual Jalanan acts as an agency to reconstruct new realities related to the label attached to the vandalism act which commit by citizens through various mediums. These two agents in the constitutive process tend to create a visual activism through archiving. This research uses an analytical approach and case study method to illustrate the constitutive process in construction concerning the crime reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grisham, John
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
813.54 GRI pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Protection issues of children's rights in Indonesia has not received sufficient attention. Law4 of 1979 concerning child welfare, and No. 23 of 2002 on the protection of children. Children'srights, such as the right to life, the right to protection from the threats to her own safety, the right to equality in education, employment, health, the right to employment, the right to meet the needs of food, clothing and shelter. Quantitatively, the number of street children in the city of Padang in the last ten years has increased. This research provides in-depth information about the various forms of violence experienced by street children in the city of Padang. This study was conducted in five point activity gathering place and street children in the city of Padang.The study found that violence to street children and some factors which it caused the violence.Demoralization among street children is a reaction to a situation that is very limited and therigors of life on the streets. It is difficult to make strict limits on the morality of the group of street children. All forms of violence experienced by children and street, is a phenomenological reality for street children and a variety of social interactions that occur among street children in it loaded with a cargo of reciprocity, and can be seen as a form of social safety networks."
2013
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bekkers, Victor
"mages have traditionally played an important role in politics and policy making, propaganda and public communication. But with the increasing ubiquity of visual technologies that facilitate the production, distribution, and consumption of images in new and innovative ways, contemporary society is inundated with visual material - a visual culture has emerged. Although visual culture and the technologies which underpin it have been explored, a clear link to policy making is still lacking. This book links the emergence of visual culture in policy making, and explores how the technologies used to create and distribute it, influence the course, content and outcome of public policy. Dealing with the entire cycle of public policy making from agenda-setting to policy design, decision making to evaluation, it features a diverse range of international case studies from freedom of speech to water management. This innovative and challenging book will be essential reading for researchers, academics and advanced students in public administration, public policy and political science, and to anyone with an interest in visual culture."
New York: Routledge, 2015
302.22 BEK v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soetji Andari
"ABSTRAK
Dinamika kehidupan anak jalanan selalu menyisakan berbagai tindakan kekerasan yang menyebabkan anak menjadi pelaku kekerasan bagi anak jalanan lain atau sebaliknya menjadi korban. Bagi anak jalanan hidup dijalan bukan pilihan akan tetatpi kebutuhan yang harus dijalani. mereka kerap kali berhadapan dengan kerasnya hidup dijalan seperti kejahatan, kekerasan, maupun kebebasan. tak ada seorang pun yang menginginkan untuk hidup dijalanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui relasi sosial yang terjadi antara anak jalanan dan komunitas jalanan untuk bertahan hidup dibawah tekanan dan keterbatasan. kelompok anak dan komunitas jalanan memiliki ciri solidaritas kelompok yang membela salah satu anggota nya. dinamika interaksi kelompok komunitas jalanan menghasilkan sebuah fenomena masyarakat jalanan dalam sosiologi budaya disebut sebagai solidaritas kelompok (Group Solidarity). Fenomena ini merupakan lawan dari semangat individualistik dalam masyarakat umum."
Yogyakarta : Balai Besar penelitian dan Pengambangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial , 2018
360 MIPKS 42:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitta Alawiyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maman Supriatman
"Penelitian ini tentang anak jalanan sebagai elemen masyarakat adab Jakarta dengan fokus kajian terhadap anak jalanan sebagai subjek pemberdayaan di rumah singgah. Adapun penelitian ini berlokasi di Jakarta pada rumah singgah dan kantong-kantong anak jalanan dengan kurun waktu penelitian tahun 2002.
Latar belakang penelitian, berkisar pada keberadaan rumah singgah yang masih menjadi perdebatan, apakah masih relevan dengan upaya pemberdayaan anak jalanan ataukah harus diganti dengan pendekatan lain. Pertanyaan ini muncul karena masih banyak anak jalanan yang senang tinggal di jalanan. Mereka menganggap rumah singgah bukan tempat yang layak dianggap sebagai rumah. Terdapat perbedaan makna dalam melihat rumah singgah dan rumah tinggal antara anak jalanan dengan perumus/pelaksana program rumah singgah.
Pertanyaan yang diajukan sebagai masalah penelitian adalah "Sejauhmanakah pemberdayaan anak jalanan melalui rumah singgah dalam rangka membangun masyarakat adab Jakarta dan bagaimana pemahaman makna rumah singgah dan rumah tinggal bagi anak jalanan ?"
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, digunakan pendekatan kualitatif dengan teknik' penjabaran laporan penelitian secara deskriptif. Dalam kaitan ini data dikumpulkan melalui teknik wawancara kualitatif/wawancara mendalam dan studi dokumentasi dengan peneliti tetap sebagai instrumen pokok penelitian ini. Informan yang digunakan adalah seorang penerima peneliti (gate keeper) sebagai kunci pembuka memasuki kancah penelitian kualitatif ditambah dengan informan pengurus rumah singgah dan anak jalanan. Jumlah informan tidak ditentukan secara kaku namun disesuaikan dengan kecocokan konteks penelitian. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti bertindak sebagai sahabat anak jalanan, pembina program, mitra kerja, pemerhati dan pendamping rumah singgah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program rumah singgah sebagai bagian dari pemberdayaan anak jalanan masih belum optimal mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini dikarenakan terdapat pemaharnan makna yang berbeda tentang rumah singgah dan tinggal antara anak jalanan dan pelaksana program rumah singgah.
Anak jalanan memaknai rumah singgah ke dalam dua hal yaitu pertama, bermanfaat sebagai sarana pemenuhan kebutuhan fisik ; makan/minum, istirahat/tidur, berobat, disamping sebagai pemenuhan kebutuhan non fisik ; kasih sayang/perhatian dan pertemanan. Kedua, rumah singgah tidak bermanfaat, hanya membuang waktu, tidak memberi kebebasan. Anak jalanan tidak peduli/masa bodoh dengan rumah singgah.
Bagi anak jalanan yang memaknai rumah singgah bermanfaat, program rumah singgah masih relevan. Mereka selalu mengunjungi rumah singgah. Terdapat harapan untuk resosialisasi dan kembali kepada keluarganya. Sedangkan bagi anak jalanan yang menganggap rumah singgah tidak bermanfaat, diperlukan pendekatan lain di luar program rumah singgah untuk pemberdayaan mereka.
Rumah tinggal dimaknai oleh anak jalanan datam dua makna. Pertama, sebagai rumah layaknya bentuk fisik rumah tempatnya tinggal bersama orangtuanya dan bukan di jalanan. Kedua, rumah tinggal adalah di jalanan bersama dengan teman-temannya. Rumah singgah masih relevan bagi anak jalanan yang memaknai rumah, sebagai tempat berkumpul bersama orang tuanya dalam sebuah bangunan rumah yang layak huni. Sedangkan bagi anak jalanan yang memaknai rumah tinggalnya di jalanan bersama teman-temannya, kecil kernungkinan program rumah singgah mampu mengentaskan mereka dari jalanan untuk kembali kepada orangtuanya.
Implikasi praktis penelitian, mengharuskan program rumah singgah didasarkan pada perspektif anak jalanan bukan pada perspektif perumuslpelaksana program. Perlu pendekatan proaktif dan bukan reaktif, informal serta tidak dibatasi waktu. Melibatkan agen perubah dari lingkungan anak jalanan itu sendiri serta pelibatan masyarakat sekitar.
Sedangkan implikasi teoritis, menunjukan hasil penelitian di lapangan yang sesuai dengan ketiga premis teori Interaksionisme Simbolik. Pertama, manusia melakukan berbagai hai atas dasar makna yang diberikan. Kedua, makna muncul dari hasil interaksi sosial dengan orang lain. Ketiga, makna dimodifikasi terns menerus melalui suatu proses penafsiran.
Tesis ini menyimpulkan, program rumah singgah masih dapat diandalkan untuk menanggulangi permasalahan anak jalanan di Jakarta. Selanjutnya perlu dilakukan penyempurnaan program. Rumah singgah disarankan hanya untuk anak jalanan yang memaknai rumah singgah bermanfaat, menganggap rumah tinggal sebagaimana layaknya bangunan fisik rumah bersama orang tuanya. Sedangkan bagi anak jalanan yang memaknai rumah singgah tidak bermanfaat dan memaknai jalanan dan teman-temannya sebagai rumah tinggal, diperlukan pendekatan lain selain program rumah singgah untuk mengentaskannya dari jalanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T8622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JHHP 2 (2) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>