Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Natalie Dinda Anasti
"Skripsi ini membahas tentang Gasifikasi Batubara sebagai sumber energi baru dalam diversifikasi atau Bauran Energi Nasional di Indonesia. Industri maupun teknologi Gasifikasi Batubara belumlah terkenal, padahal penggunaan teknologi tersebut sudah marak di negara lain. Gasifikasi batubara dilansir memiliki prospek yang bagus dalam memberikan solusi atas pemenuhan energi namun tetap memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana industri Gasifikasi Batubara di Indonesia dan di dunia. Selain itu Skripsi ini juga membahas bagaimana hukum Indonesia mengatur mengenai Gasifikasi Batubara sebagai teknologi dan industri dan bagaimana prospek Gasifikasi Batubara sebagai alternatif Energi Baru ditinjau dari pengaturan dan kebijakan Diversifikasi atau Bauran Energi Nasional. Skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dan penelitian ini bersifat Metodologis, Sistematis yaitu penelitian yang menganalisa dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data primer. Skripsi ini menemukan bahwa teknologi gasifikasi batubara merupakan salah satu sumber energi yang sedang dipersiapkan untuk menjadi alternatif energi baru dalam diversifikasi energi di Indonesia. Kendala yang ditemui adalah salah satunya, hukum Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai Gasifikasi batubara ini, dan prospek gasifikasi batubara yang sangat baik di Indonesia, mengingat teknologi gasifikasi batubara yang relatif ramah lingkungan dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan sumberdaya batubara di Indonesia yang melimpah.

This thesis discusses about coal gasification as an Alternative Energy in Indonesia National Energy Diversification. Coal Gasification uses tend to be less known in Indonesia, both in industrial and technology sector compared to other countries. Coal gasification is highly potential to bring solution on energy issues that have arisen in Indonesia, including to meet energy end based in sustainable development principle.the purpose of this research is to find out about coal gasification industry and technology nowadays both in Indonesia and other countries, how law in Indonesia regulate Coal Gasification in industry and technology sector, as well as the prospects and potentials of Coal Gasification as an alternative energy in Indonesia National Energy Diversification to bring cleaner air while meeting the energy end. This research uses normative method and is descriptive analytical research, which analyses and uses literature as primary data. This thesis has found that coal gasification technology is being prepared to be an alternative energy in Indonesia Energy Diversification considering its relatively environment friendly technlogy, and positively can be a solution in the utilization of abundant low ranked coal resources in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryanti Widya Savitri
"Batubara merupakan salah satu bahan baku utama untuk pembangkit listrik di Indonesia. Sampai saat ini, proses pembakaran batubara pada pembangkitan tenaga listrik di Indonesia masih dilakukan di atas permukaan bumi. Polutan yang juga dihasilkan dalam pemanfaatan batubara secara konvensional ini menimbulkan isu lingkungan. Teknologi gasifikasi batubara bawah tanah merupakan salah satu pendekatan untuk produksi energi yang bersih. Tesis ini melakukan studi pemanfaatan gasifikasi batubara bawah tanah sebagai alternatif pembangkitan energi listrik di Indonesia. Pembahasan dalam tesis meliputi perhitungan cadangan batubara di Indonesia yang berpotensi untuk dimanfaatkan oleh pembangkit listrik berbasis teknologi gasifikasi batubara bawah tanah. Diperoleh bahwa dari sumberdaya hipotetik batubara jenis lignit dan subbituminus pada kedalaman 250-500 m di Indonesia, berpotensi untuk dimanfaatkan melalui proses gasifikasi batubara bawah tanah sebesar 636.966.213.000 ton sumberdaya batubara. Volume gas sebesar 67.483 tscf berpotensi akan dihasilkan di Indonesia dari pemanfaatan teknologi UCG, dan apabila dimanfaatkan untuk pembangkitan energi listrik dapat berpotensi menghasilkan total kapasitas daya pembangkit listrik sebesar 255,8 GW. Dan dalam studi ini, teknologi UCG yang cocok untuk Indonesia adalah dengan konfigurasi CRIP.
Coal is one of the main feedstock for generating power in Indonesia. To date, combustion process at coal fired power plants in Indonesia are still located at the surface of Earth. Pollutants yielded during this conventional method are associated with a number of environmental issues. Underground coal gasification UCG , the combustion of coal while it is still in situ, is one approach to energy production that could, potentially, provide a solution. This paper gives an account of interdisciplinary studies on the potential assessment and utilization of UCG for power generation. This theses paper investigate Indonesia rsquo s potential coal resources for electrical power generation through UCG. From low rank coal lignite and subbituminous resources at depth 250 500 m, potentially 636,966,213,000 tonnes of Indonesia coal resources can be utilized for UCG, which gas volumes of 67,483 tscf can be obtained, and if utilize for power generation can result in 255.8 GW total power capacity. In the current study, Controlled Retracting Injection Point CRIP is the type of UCG technology that will be suitable for Indonesia."
2017
T48916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfut Ardi
"Kegiatan penambangan batubara yang mengakibatkan meluasnya penggundulan hutan, erosi tanah, kehilangan sumber air, polusi udara, dan rusaknya keutuhan sosial masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan. Penambangan batubara besar-besaran mengikis habis tanah, menurunkan tingkat permukaan air, dan menghasilkan jutaan ton limbah beracun, serta menggusur masyarakat adat dari tempat hidupnya dari generasi ke generasi sepanjang puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Karena hal tersebut banyak upaya telah dilakukan untuk pengadaan energi alternatif yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan dalam rangka pemenuhan energi kini dan masa depan, dengan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi alternatif. Sebagai contoh adalah dengan pembuatan briket yang berasal dari residu komposting. Residu komposting diambil dari UPS Universitas Indonesia karena residu tersebut tidak dapat diolah menjadi kompos. Penelitian ini membandingkan hasil briket dari residu dengan produk batubara yang berasal dari PT Bukit Asam. Briket yang dibuat juga mempunyai dua variasi, yaitu briket segar dan briket tidak segar, briket tidak segar adalah briket yang didiamkan terlebih dahulu selama 30 hari sebelum diuji. Dari hasil penelitian ini, didapat hasil uji karakteristik untuk briket segar untuk nilai kalor, kadar volatil, kadar karbon tetap, kadar sulfur, kadar abu dan kadar air berturutturut adalah 5277 kal/g, 24.06%, 40.08%, 0.45%, 28.48%, dan 7.41%. Sedangkan hasil uji karakteristik briket tidak segar berturut-turut adalah 1909 kal/g, 21.7%, 52.7%, 0.08%, 22.1%, dan 4.52%.

Coal mining operations that resulted in widespread deforestation, soil erosion, loss of water resources, air pollution, and the destruction of social integrity of communities living near mining sites. Large-scale coal mining eroded soil, lowering the water level, and generate millions of tons of toxic waste, as well as displacing indigenous people from his life from generation to generation throughout the decades and even hundreds of years. Because it is a lot of effort has been made to procure alternative energy and sustainable renewable energy in order to meet present and future, with the use of biomass as an alternative energy source. An example is the manufacture of briquettes from residual composting. UPS composting residue taken from the University of Indonesia because the residue can not be processed into compost. This study compared the results of briquettes from coal residues with products from PT Bukit Asam. Briquettes are made also has two variations, namely fresh briquettes and not fresh briquettes, not fresh briquettes are briquettes were allowed to stand for 30 days in advance before being tested. From these results, the characteristics of the test results obtained for fresh briquettes for heating value, volatile content, fixed carbon content, sulfur content, ash content and moisture content of a row is 5277 cal / g, 24.06%, 40.08%, 00:45%, 28.48 %, and 7:41%. While the characteristics of the test results are not fresh briquettes in a row is 1909 cal / g, 21.7%, 52.7%, 12:08%, 22.1%, and 4:52%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hariyanto
"ABSTRAK
Cadangan batubara Indonesia hanya sebesar 3,25% atau terbesar kesepuluh
didunia, namun pada kenyataannya produksi batubara semakin tahun jumlahnya
semakin besar dan Indonesia merupakan pengekspor batubara terbesar. Jika
kondisi dibiarkan akan mengikis sisa cadangan terbukti dari batubara semakin
cepat. Perusahaan batubara sebagai pengelola pertambangan dalam kurun waktu
2008-2013 mengalami penurunan margin laba bersih sehingga tingkat
pengembalian investasi (ROI) mengalami penurunan sebesar 9,1% yaitu pada
tahun 2008 sebesar 8,6% menjadi minus 0,5% pada tahun 2013.
Pada pihak lain pemerintah sedang merencanakan banyak pembangunan
PLTU untuk memenuhi kebutuhan energi listrik semakin besar sehingga
membutuhkan volume batubara dalam jumlah semakin besar. Perusahaan
pembangkit tenaga listrik sebagai penghasil dan penjual energi listrik dalam kurun
waktu 2008 – 2012 mengalami kenaikan margin laba bersih sehingga tingkat
pengembalian investasi (ROI) juga mengalami peningkatan sebesar 0,31% yaitu
pada tahun 2008 sebesar 1,98% menjadi 2,29% pada tahun 2012.
Terkait cadangan batubara yang terbatas, maka diperlukan rancangan
kebijakan dalam pemanfaatan batubara untuk menunjang kelistrikan nasional
yaitu dengan mengkonversi perusahaan batubara menjadi perusahaan energi
dengan diberikan kemudahan insentif yaitu berupa menjaminkan IRR nya sebagai
tingkat pengembalian yang pasti bukan menjamin harga jual, sehingga perusahaan
batubara dapat meningkatkan ROI nya.

ABSTRACT
Indonesian coal reserves amounted to only 3.25% or the tenth largest in the
world, but in fact the production of coal increasingly greater number of years and
Indonesia is the largest exporter of coal. If the condition continues, it will erode
the rest of proven reserves of coal more quickly. Coal mining company as a
manager in the period 2008-2013 net profit margin decreased to the level of return
on investment (ROI) decreased by 9.1% in 2008 ie by 8.6% to minus 0.5% in
2013.
On the other hand the government is planning many power plant to meet the
electrical energy needs of the greater volume of coal and thus require greater
amounts. Power company as a manufacturer and seller of electric energy in the
period 2008 - 2012 increased net profit margin so that the return on investment
(ROI) increased by 0.31% in 2008 ie 1.98% to 2.29% in 2012.
Related to the limited reserves of coal, it is necessary to design policies to
support the use of coal in the national electricity company is to convert coal into
energy company with ease given incentives in the form of its IRR offers a rate of
return that is certainly not guarantee a fair price, so that coal companies can
improve the value of ROI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhel Muhammad
"ABSTRAK
Energi di Indonesia merupakan sektor yang sangat vital, semakin bertambah tahun kebutuhan energi semakin meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Kondisi di dunia saat ini bahwa persediaan energi renewable semakin menipis, memicu pengembangan energi renewable. Indonesia menargetkan pengembangan energi renewable padaa tahun 2025 sebesar 23 bauran energi nasional. Penelitian ini memberikan alternatif proporsi bauran dan pemilihan lokasi EBT yang bertujuan untuk meminimumkan biaya total energi bauran. Hasil yang diperoleh dari metode MINLP yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan energi air dan panas bumi yang memiliki porsi pengembangan terbesar.

ABSTRACT
Energy in Indonesia is an important sector that electricity demand always increasing every year. This condition is also influenced by economic and population growth. In fact, non renewable energy is declining and will be vanished in several decades. This condition triggers development of renewable energy to replace it. Indonesia have made a development target of renewable energy become 23 of all energy mix. This paper give an alternative plan of development and site selection to reach minimum cost of all renewable energy mix in Indonesia. The result is hydro and geothermal are dominant in this energy mix."
2017
T47598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyiqah Rezani
"Skripsi ini membahas perkembangan dan pengaruh pertambangan batubara Ombilin di Sawahlunto sebagai salah satu usaha pemerintah Orde Baru untuk memperkuat ketahanan energi dalam negeri selama tahun 1981-1990. Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi kajian sejarah pertambangan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Tambang Batubara Ombilin (TBO) pada masa kolonial Belanda, 1891-1941, merupakan penghasil energi primer di Hindia Belanda, namun selama kurun waktu 1942-1973 TBO tidak terlalu berperan karena adanya peralihan teknologi yang tidak lagi menggunakan mesin uap.TBO mulai berperan sebagai sumber energi di Indonesia ketika pemerintah Orde Baru mengeluarkan rangkaian kebijakan energi tahun 1981-1990.

Ombilin Coal Mining, Sawahlunto: The Effort of Strenghtenning Energy Sustainability in Indonesia 1981-1990. The focus of this study is development and influence of Ombilin Coal Mining (OCM) in Sawahlunto as one of New Order government?s effort in strenghtenning domestic energy sustainability for 1981-1990. The purpose of this study is completing historiography of mining in Indonesia. This research is qualitative descriptive that uses mehodology of history. This study concluded that OCM in colonial era, 1891-1941, was primary energy sources for Nederlandsche Indies, meanwhile for 1942-1973 OCM was not taking important role since the transistion of techonology. OCM started taking primary role when New Orde Government made the energy policies in 1981-1990."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Khohar
"Seluruh negara di dunia, pasti membutuhkan energi, tidak terkecuali Indonesia. Pada banyak pembangkit listrik yang ada, salah satu sumber utama bahan bakarnya adalah batubara. Namun untuk mendapatkan batubara ini memerlukan energi yang cukup besar, mulai dari pembersihan tanah, pengupasan lapisan penutup, penimbunan lapisan penutup, penambangan batubara,pengangkutan batubara dari areal tambang, pengolahan batubara, sampai menjadi batubara produk. Dalam hal ini energi yang dimaksud adalah penggunaan minyak diesel untuk kendaraan kegiatan penambangan. Tidak hanya itu, emisi karbon yang dikeluarkan seharusnya menjadi tanggung jawab perusaahan penambangan. Oleh sebab itu perlu dilakukan adanya kesetimbangan energi agar tidak terjadi kerugian energi antara energi dari batubara yang dihasilkan dengan energi yang dibutuhkan dari pengeksplorasian berupa minyak diesel. Sehingga ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah untuk dibuat kebijakkan bagi penambang batubara jika energi yang dihasilkan batubara lebih besar dari energi pengeksplorasian. Hasil dari penelitian ini dari 4 lokasi berbeda didapatkan bahwa rasio energi yang dikonversi ke listrik yang paling kecil, yakni site Tanjung sekitar 1:18,8, sedangkan total emisi karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan sebesar 5.583.909.149 kg dengan total pengeluaran dari sumber bahan bakar batubara 2.257.946 ton dan minyak diesel 13.692.897 liter yang dilakukan dalam 1 bulan.

All countries in the world, desperately needs an energy, including Indonesia. In many existing power plants, a major source of fuel is coal. But to get this coal requires considerable energy, ranging from land clearing, overburden stripping, stockpiling overburden, coal mining, coal transportation from mining areas, coal processing, coal product to be. In this case the energy in question is the use of diesel oil for mining vehicles. Not only that, their carbon emissions should be the responsibility of company mining. Therefore it is necessary for the energy balance in order to avoid energy losses between the energy of the coal produced by the energy it needs from exploring the form of diesel oil. So this can be implemented by the government to be made to the policy of coal miners if coal generated energy greater than the energy exploring. In this case the energy is generating electric power plants. The results of this study from 4 different locations showed that the ratio of electrical energy is converted to the smallest, which is around the Tanjung’s site 1:18,8, while total emissions of carbon dioxide (CO2) emitted by 5,583,909,149kg with a total expenditure of the source material 2,257,946 tons of coal and 13,692,897 liters of diesel oil were carried out in 1 month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi adalah mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi manusia. Energi manusia dapat dimanfaatkan pada pembangkit listrik tenaga pedal. Pembangkit listrik tenaga pedal merupakan suatu metode untuk membangkitkan energi listrik dengan cara memodifikasi sepeda biasa atau sepeda statis yang dihubungkan ke alternator, kemudian energi listrik yang dihasilkan oleh alternator disimpan dalam elemen penyimpan energi listrik (baterai). Energi listrik yang tersimpan dalam baterai ini digunakan untuk menyalakan beberapa peralatan listrik rumah tangga seperti lampu, televisi, radio, dan beberapa peralatan listrik yang memiliki daya listrik yang rendah.
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pembangkit listrik tenaga pedal mampu mencatu beberapa peralatan listrik yang memiliki daya listrik yang kecil. Daya listrik rata-rata yang dihasilkan pada saat pengisian akumulator adalah 17,5 watt. Dari perhitungan yang dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk mengayuh sepeda untuk mengisi ulang akumulator untuk menyuplai kebutuhan energi listrik harian sebesar 219 wattjam adalah 19,43 jam. Menurut perhitungan, besar energi total yang harus dikonsumsi untuk mengayuh sepeda selama 19,43 jam dengan kecepatan rata-rata 1,1134 m/s adalah 1256,88784 kkal.

One effort to overcome the energy crisis is to reduce dependence on fossil energy sources by utilizing alternative energy sources. One of the alternative energy that can be used is human energy. Human energy can be used on pedal power. Pedal power is a method for generating electrical energy by modifying the ordinary bicycle or an exercise bike connected to the alternator, and electric energy generated by the alternator is stored in electrical energy storage element (battery). Electrical energy stored in batteries is used to power some household electrical appliances such as lights, television, radio, and some electrical equipment that has low electrical power.
From the testing conducted, the results show that pedal power can supply some electrical equipment that has small electric power. Average electric power produced at the time of charging the accumulator is 17,5 watts. From the calculations performed, the time required to pedal to recharge the accumulator to supply the daily electricity needs of 219 watthours is 19,43 hours. According to calculations, the amount of energy must be consumed to pedal for 19,43 hours with an average speed of 1,1134 m/s is 1256,88784 kcal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51391
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai limbah padat di industri minyak kelapa sawit belum dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk membangkitkan listrik. Sudah sangat dimaklumi bahwa pemakaian limbah padat (biomassa) sebagai sumber energi adalah bagian dari skema Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB) karena dapat
mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) secara langsung dan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pembangunan berkelanjutan. Pemanfaatan TKKS sebagai sumber energi sangat potensial untuk diimplementasikan di Aceh karena provinsi ini memiliki 25 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) saat sekarang yang aktif memproduksi sekitar 870.000 ton TKKS per tahun. Studi ini diarahkan untuk me
ngevaluasi potensi listrik dari TKKS secara teoritik dengan
menggunakan data primer (data survei) dan data sekunder. Potensi TKKS dan jumlah listrik yang dapat diproduksi dari TKKS tersebut masing-masing diestimasi menggunakan data primer dan skenario pembakaran langsung. Metode perhitungan untuk reduksi emisi yang diperoleh dilakukan dengan AMS-I.D: Pembangkitan listrik dari energi
terbarukan untuk dimasukkan ke grid dan AMS-III.E: Pencegahan emisi metana dari penumpukan biomassa di tempat pembuangan limbah padat. Hasil dari investigasi ini menunjukkan bahwa konsumsi energi untuk 25 PKS adalah sebesar 45 GW(e)h per tahun. Jumlah energi/listrik yang mungkin diproduksi dengan memanfaatkan 75% potensi TKKS adalah 1,047 GWh per tahun; sehingga reduksi emisi GRK mencapai 171,232.21 tCO2e per tahun.

Abstract
Empty Fruit Bunch (EFB) as a solid waste in Crude Palm Oil (CPO) industry does not utilized yet as an alternative energy source to generate electricity. It is well known that use of solid wate (biomass) as an energy source is part of the Clean Development Mechanism (CDM) scheme due to direct reduction of Green House Gases (GHGs) emission and provide a direct contribution to sustainable development. Utilization of EFB as a source of energy is very potential to be implemented in Aceh since this province has 25 CPO Mills at the moment which actively produce about 870,000 ton EFB per year. This study is subjected to evaluate the potency of electricity from EFB theoretically by using primary data (survey data) and secondary data. Potency of EFB and number of electricity produced from that EFB are estimated using primary data and direct combustion scenario, respectively. Calculation methods for emission reduction acieved
are done by AMS-I.D: Renewable electricity generation to the grid and AMS-III.E: Methane emissions avoided from dumping at a solid waste disposal site. The result of this investigation shows that energy consumption in 25 CPO Mills is 45 GW(e)h per year. Evidently, the number of energy/electricity which is potential to be produced by using 75% EFB is 1,047 GWh per year; so that the GHGs emission reduction up to 171,232.21 tCO 2 e per year."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Fakultas Teknik], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>