Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Anggiani
"Dalam proses penyimpanan maupun pengiriman data digital, mengamankan dan menjaga kerahasiaan informasi digital telah menjadi masalah yang krusial dan mendesak yang hingga saat ini terus dikembangkan solusinya. Salah satu bentuk data digital yang membutuhkan teknik pengamanan khusus ialah citra digital, dengan salah satu teknik yang dapat digunakan ialah kriptografi dengan salah satu algoitma yang dapat digunakan ialah algoritma kriptografi berbasis operasi barisan DNA dan kombinasi dari fungsi chaos satu dimensi yaitu logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map. Penggunaan operasi barisan DNA serta logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map dalam algoritma yang dibahas dalam skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi namun tetap memperhatikan waktu proses enkripsi dan dekripsinya.
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis, dapat ditunjukkan bahwa algoritma ini menghasilkan hasil enkripsi yang baik ditunjukkan dengan nilai-nilai pixel-nya yang berdistribusi uniform serta korelasi antar pixel dekat dengan 0, hasil dekripsi yang identik dengan citra aslinya ditunjukkan dengan nilai PSNR yang tinggi, ruang kunci sebesar dengan tingkat sensitivitas kunci dan barisan chaos yang terbukti acak berdasarkan pengujian NIST frequency monobit test dan frequency test within a block.

Protecting a digital information when saving or sending the data over various network has become an urgent and significant topic that many research is still conducted to find a better solution. Among various digital data form, digital image is one that needs a special security technique. One of the techniques is cryptography. Using cryptography, one could use an algorithm using DNA sequences operation and multiple combinations of 1D chaotic maps logistic tent map, logistic sine map and tent sine map which is introduced in this thesis with the purpose to produce a robust, high in security, and fast image cryptography algorithm.
The experimental analysis and results shows that the algorithm has a cipher image whose pixel values near 0 and has uniform distribution and the decrypted image is identical with the corresponding real image shown by the high PSNR value. The algorithm also has key space with the sensitivity of each key is. Also in this thesis, it is proved by NIST test frequency monobit test and frequency test within a block that the chaos sequences are random.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Haq
"Citra digital merupakan salah satu media penyimpanan informasi yang sering digunakan saat ini sehingga dibutuhkan suatu skema yang dapat menjaga keamanan informasi pada citra digital. Oleh karena itu, dirancang algoritma enkripsi citra digital berbasis chaos dengan coding DNA dan elliptic curve Diffie-Hellman. Hasil yang diperoleh dari elliptic curve Diffie-Hellman akan digunakan untuk membuat kunci-kunci pada coding barisan DNA. Nilai-nilai piksel pada citra digital diubah menggunakan coding DNA, penjumlahan DNA, dan penjumlahan dengan keystream yang didapat dari fungsi chaos logistik. Selain itu, lokasi piksel diubah menggunakan circular shifting dengan kunci yang didapat dari elliptic curve Diffie-Hellman dan interlave antar channel. Hasilnya didapat algoritma pada skripsi ini memiliki keamanan yang baik dalam menjaga kerahasiaan informasi citra digital.

Digital image is one of the information storage tool that used frequently now, so a scheme is needed to protect its security. In consequence, encryption algorithm of digital image that based on chaos with DNA coding and elliptic curve Diffie Hellman is designed. The result from elliptic curve Diffie Hellman will used to create keys in DNA coding. Pixel values in digital image are changed using DNA coding, DNA addition, and addition using keystream that obtained from chaos logistic map. Furthermore, pixel location is changed using circular shifting with key that obtained from elliptic curve Diffie Hellman and interleave. In the result, algorithm have a good security to protect digital image. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Hagi Andi
"Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, data dalam bentuk citra digital dengan mudah kita kirimkan kepada orang lain menggunakan internet. Akan tetapi, kemudahan tersebut bisa menjadi sebuah ancaman untuk diri kita maupun orang lain. Maka dari itu keamanan sebuah citra digital menjadi sangat penting agar terhindar dari ancaman tersebut. Untuk meningkatkan keamanan citra digital , kita dapat menggunakan sebuah teknik yaitu teknik kriptografi. Pada skripsi ini, teknik kriptografi yang digunakan yaitu menggunakan fungsi Ikeda dalam proses acak baris dan kolom yang dilanjutkan proses difusi menggunakan fungsi Henon, serta dilakukan uji coba dengan kombinasi penggunaan kedua fungsi pada proses acak baris kolom dan difusi. Adapun ruang kunci yang dihasilkan pada algoritma ini mencapai , sehingga algoritma ini bertahan dari serangan bruteforce attack. Sensitivitas kunci mencapai dan sehingga membuat algoritma ini bertahan dari serangan differential attack. Histogram yang dihasilkan oleh proses enkripsi berdistribusi uniform, hal ini ditunjukkan dengan uji goodness of fit untuk semua nilai statistik uji nilai pixel serta nilai maksimal koefisien korelasi tiap tingkat keabuan yang dihasilkan oleh proses enkripsi yaitu hampir mendekati 0 yang berarti bahwa citra terenkripsi tidak memberikan informasi yang cukup mengenai citra asli sehingga membuat algoritma ini bertahan dari serangan statistical attack. Oleh karena itu, algoritma ini cukup baik digunakan untuk menjaga kerahasiaan sebuah citra digital.

Along with the rapid development of information technology today, the data in the form of digital images we easily send to others using the internet. However, the ease can be a threat to ourselves and others. Therefore the security of a digital image becomes very important in order to avoid the threat. To improve the security of digital imagery, we can use a technique that is cryptographic technique. In this research, cryptographic technique used is Ikeda function in random process of row and column which continued by diffusion process using Henon function, and tested with combination of use of both functions in column random process and diffusion. The key space generated in this algorithm reaches , so the algorithm survives the bruteforce attack. Key sensitivity reaches and so as to make this algorithm survive against differential attack. The histogram produced by the uniform distributed encryption process is shown by the goodness of fit test for all the pixel value test values and the maximum value of the correlation coefficient of each gray level generated by the encryption process is 0.0766 close to 0 which means that the encrypted image does not provide sufficient information about the original image so as to make this algorithm survive the attack statistical attack. Therefore, this algorithm is good enough to be used to maintain the confidentiality of a digital image.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohan Suryanto
"ABSTRAK
Perkembangan komputer kuantum, M2M, dan IoT meningkatkan kebutuhan ruang kunci sistem enkripsi. Selain itu, pertukaran citra menggunakan media sosial dalam jaringan non error free menuntut adanya metode enkripsi yang cepat sekaligus tahan terhadap gangguan. Peta chaotic memiliki karakteristik yang sesuai untuk enkrispi citra. Namun, peta chaotic yang ada menghadapi masalah discretization yang membuat ruang kunci dari peta chaotic terbatas dalam domain digital. Dalam disertasi ini, diusulkan sebuah metode permutasi chaotic yang bebas dari masalah discretization sehingga memiliki ruang kunci yang sangat besar yaitu sebesar faktorial dari jumlah elemen yang terlibat dalam permutasi. Metode permutasi chaotic yang diusulkan diuji kesesuaiannya terhadap properti chaotic. Metode yang diusulkan memiliki sifat mixing dan Ergodicity dengan distribusi luaran yang merata dan tidak tergantung dari kunci yang digunakan. Implementasi permutasi chaotic multiputaran mengecil dan membesar PCMPK/B yang diusulkan, ketika diimplementasikan dalam enkripsi citra, menghasilkan enkripsi citra dengan tingkat keamanan yang tinggi, cepat, sekaligus tahan terhadap gangguan. Citra dengan ukuran piksel mxn piksel dienkripsi dalam n set kolom and m set baris menggunakan PCMPK. Metode yang diusulkan memiliki ruang kunci yang sangat besar, yaitu untuk citra berukuran 256x256 piksel ruang kuncinya mencapai 2862208, yang merupakan ruang kunci terbesar yang pernah dicatat untuk enkripsi citra dengan ukuran 256x256 piksel. Metode yang diusulkan sangat sensitif terhadap perubahan kunci sehingga perubahan 1 bit diantara 21684 kemungkinan kunci inisial yang tersedia menyebabkan citra teracak berbeda signifikan untuk citra peppers NPCR 99.65 , UACI 33.35, dan korelasi < 0.008 . Berdasarkan hasil analisis statistik histogram, korelasi, dan entropi dan analisis diferensial, metode yang diusulkan tahan terhadap analisis statistik dan diferensial. Perubahan 1 bit pada citra asli menyebabkan perubahan yang signifikan pada citra teracak untuk citra Lena NPCR 99.60 dan UACI 33.47 . Metode yang diusulkan juga tahan terhadap kompresi jpeg, noise Gaussian noise, Poisson noise, Salt and Pepper noise, dan speckle , data loss, dan brightness contrast adjustment, sehingga citra teracak bisa disimpan dalam format lebih kecil dan ditransmisikan dalam sistem komunikasi non error free. Selain itu, peningkatan metode enkripsi citra yang diusulkan juga memiliki waktu proses yang paling cepat dibandingkan dengan metode enkripsi yang memiliki ruang kunci > 2256 yang disusulkan oleh Hsiao, Wu, dan Parvin. Metode permutasi chaotic yang diusulkan juga diimplementasikan sebagai basis Chaotic Encryption System CES dan dibandingkan performansinya terhadap AES. Hasil uji menunjukkan CES lebih efisien dibandingkan dengan AES. Baik CES maupun AES lolos semua kriteria uji kerandoman NIST Randomness Test, namun CES menunjukkan hasil uji diffusion dan confussion yang lebih baik. Dalam uji diffusion, CES memiliki nilai korelasi lebih rendah dari 0,04 sementara dalam AES lebih besar dari 0,05. Dalam uji confussion, CES memiliki nilai korelasi lebih rendah dari 0,08 sementara dalam AES lebih besar dari 0,1. Implementasi metode enkripsi CES dalam SoC Xilinx Zynq 7000 juga menunjukkan jumlah cycle per elemen yang lebih efisien dibandingkan dengan AES.

ABSTRACT
The advancement of the quantum komputers, M2M and IoT increases the key space requirement of an encryption system. In addition, the exchange of images using social media in a non error free network, requires a relatifly fast encryption methods, as well as robust to the noises. Chaotic map has excellent characteristics for the image encryption. However, existing chaotic maps has dicretization problems that the key space reduce dramatically in the digital domain. In this doctoral thesis, we propose a chaotic permutation method that is free from the discretization problem and hence having the very large key space. The proposed chaotic permutation is tested against the chaotic properties. It complies to the mixing and Ergodicity properties, such that the tranformation result has a uniform distribution, independent to the initial condition or parameter. The proposed image encryption based on the Shrinking and Expanding Multiple Circular Chaotic Permutation has three importance characteristics that are fast, secure, and robust to noise. An image with the mxn pixels size is encrypted in n set column and m set row using the multiple circular chaotic permutation method. The proposed method characterized by a very large key space, such that for an image size of 256x256 pixels, the key space reaches 2862208 which is the largest key space ever recorded in the image encryption. It is sensitive to the changes in key, so that 1 bit change in initial key among 21684 possibilities is likely to produce a significant different ciphered images for image peppers NPCR 99.65 , UACI 33.35, r"
2017
D1709
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rahmati Zidan
"Di era digital ini, data menjadi salah satu aspek penting bagi setiap orang, perusahaan, bahkan pemerintahan. Di internet, data yang dimiliki perusahaan atau pemerintah dapat diakses oleh semua orang, sehingga keamanan data sangat beresiko untuk diretas. Oleh karena itu, untuk melindungi data tersebut dibutuhkan metode agar data tetap aman dari sekelompok orang yang ingin mencurinya. Metode yang dapat digunakan adalah kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat metode menyembunyikan teks digital atau citra digital kedalam suatu cover object berupa citra digital menggunakan kriptografi (enkripsi/dekripsi) dan steganografi (embedding/extracting). Metode enkripsi dan embedding tersebut berbasis fungsi chaos MSDT Map dan teknik LSB dengan pola 3-3-2. Barisan bilangan yang dibangkitkan oleh fungsi chaosMSDT Map dinyatakan acak, karena telah lolos 15 uji di dalam NIST test dengan menggunakan aplikasi National Institute of Standards and Technology (NIST) test. Hasil analisis sensitivitas kunci terhadap nilai awal mencapai 10−16. Hasil embedding adalah stego image dengan kualitasnya diukur menggunakan Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR). Rata-rata kualitas dari stego image yang dihasilkan dari teks digital maupun citra digital berkualitas baik dengan nilai MSE rata-rata tergolong kecil dan rata-rata nilai PSNR diatas 40 dB. Nilai tersebut menunjukkan bahwa stego image yang dihasilkan tidak dapat dibedakan secara kasat mata dengan cover image. Selain itu, untuk kualitas teks terekstrak diukur menggunakan nilai MSE dan selisih karakter antara teks asli dengan nilai MSE. Sedangkan, untuk kualitas citra terekstrak diukur menggunakan nilai MSE dan nilai PSNR. Diperoleh hasil nilai MSE 0 dan selisish karakter 0 untuk teks terekstrak. Nilai tersebut menunjukkan bahwa teks terekstrak sama persis dengan teks asli. Sedangkan, untuk hasil nilai MSE 0 dan PSNR 100 untuk citra digital menunjukkan citra digital sama persis dengan citra asli.

In this digital era, data becomes one of the important aspects for everyone, company, and even government. On the internet, data owned by companies or governments can be accessed by irresponsible people. Therefore, to protect the data, a method is needed to keep the data safe from a group of people who want to steal it. The methods that can be used are cryptography and steganography. This research aims to make a method of hiding digital text or digital images into digital images using cryptography (encryption / decryption) and steganography (embedding / extracting). The encryption and embedding methods based on chaotic MSDT Map function and LSB techniques with 3-3-2 pattern. Sequence of numbers generated by chaotic function MSDT Map is declared random, because it has passed 15 tests in the NIST test using the National Institute of Standards and Technology (NIST) test. The results of the analysis of key sensitivity to initial values reach 10−16. The result of embedding is a stego image with its quality measured using Mean Square Error (MSE) and Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR). The average quality of a stego image produced from digital text and digital image is good quality with an average of MSE value is relatively small and the average of PSNR value above 40 dB. This value shows that the resulting stego image cannot be distinguished visibly from the cover image. Other than that, the quality of extracted text is measured using the MSE value and the difference in character between the original text and the MSE value. Meanwhile, the extracted image quality measured using MSE value and PSNR value. The results of MSE value is 0 and the character is 0 difference for extracted text shows the extracted text is exactly the same as the original text. Meanwhile, for the results of the MSE is 0 and PSNR is 100 values for digital images show that the digital image is exactly the same as the original image."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Lesmana
"Pengamanan data digital bertujuan untuk mencegah bocornya isi informasi dalam sebuah komunikasi maupun penyimpanan. Pengamanan data baik dalam komunikasi maupun penyimpanan dapat dicapai menggunakan sebuah teknik kriptografi. Dalam sistem digital, kriptografi sudah umum diterapkan secara simetris dan asimetris. Dalam penelitian ini, digunakan sistem kriptografi yang belum diimplementasi secara luas, yaitu Chaos Cryptography, sistem kriptografi yang menerapkan teori sifat Chaos dalam matematika. Penelitian ini membahas penerapan enkripsi menggunakan teknik kriptografi simetris berbasis permutasi yang dinamakan Permutasi Chaotic Multiputaran (PCMP) untuk diimplementasikan sebagai kriptografi asimetris. PCMP merupakan algoritma permutasi himpunan yang menggunakan perputaran elemen untuk menggeser dan mengacak urutannya menggunakan kunci yang dibuat dengan syarat matematis khusus yang menghasilkan sifat chaotic. Sifat chaos teknik PCMP didapat dari penerapan matematis pembuatan kuncinya yang menggunakan aturan basis modulus dan KPK pada setiap elemen dari sebuah set barisan bilangan bulat positif menurut nilainya dalam urutan sebelum dikalkulasikan dengan seed input, hal ini juga menghasilkan nilai berbeda pada ukuran kunci berbeda walaupun nilainya tetap, sehingga memungkinkan sifat pengacakan yang memenuhi syarat sifat chaotic. Teknik PCMP pada dasarnya berupa kriptografi simetris sehingga menggunakan satu kunci dan dua algoritma berbeda untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, tetapi sebagai teknik permutasi algoritma tersebut mengubah urutan sebuah himpunan tanpa mengubah komposisinya, karena itu algoritma PCMP juga dapat mengembalikan himpunan yang dipermutasi ke susunan semula menggunakan fungsi yang sama dengan kombinasi kunci yang cocok. Dalam penelitian tesis ini, diusulkan sebuah metode untuk menghasilkan pasangan kunci asimetris dari teknik PCMP, dengan merancang sebuah algoritma yang memungkinkan untuk membuat kunci dari pasangan suatu himpunan dengan hasil permutasi PCMPnya, dapat dihasilkan sebuah pasangan kunci untuk enkripsi dan dekripsi secara terpisah. Algoritma Pencari Kunci PCMP berfungsi mencari kunci PCMP yang dapat menghasilkan permutasi dari sebuah himpunan awal ke himpunan lain yang berisi nilai elemen sama dengan susunan berbeda. Algoritma ini menghasilkan kunci pasangan asimetris dengan mencari kunci PCMP yang dapat mengubah hasil permutasi kembali ke susunan awalnya, melalui pengujian iteratif dengan algoritma enkripsi dari teknik PCMP, yaitu PCMP Mengecil (PCMP-K). Kunci pasangan yang dihasilkan dapat mempermutasi himpunan hasil enkripsi PCMP kembali ke bentuk awal menggunakan fungsi yang sama. Dalam implementasinya, pasangan kunci asimetris PCMP dapat dihasilkan dengan mencari kunci pembalik untuk hasil permutasi kunci buatan generator kunci PCMP dasar, atau dari sepasang himpunan acak yang merupakan permutasi satu sama lain. Syarat untuk pembuatan kunci pasangan PCMP ini adalah himpunan awal untuk pencarian kunci harus terdiri dari elemen dengan nilai unik tanpa duplikat. Perbedaan metode kunci asimetris PCMP dengan implementasi PCMP dasar adalah penggunaan fungsi tunggal untuk enkripsi dan dekripsi, yang dapat menyederhanakan dan mempercepat proses kriptografi, melalui penggunaan algoritma PCMP Mengecil sebagai fungsi enkripsi yang juga berperan sebagai fungsi dekripsi menggunakan pasangan kunci yang dihasilkan. Dari penggunaan PCMP Mengecil sebagai fungsi kriptografi tunggal didapat peningkatan performa pada waktu dekripsi sebesar 75.87%. Selain itu, hasil enkripsi dari kunci pasangan menghasilkan tingkat kerandoman lebih baik dilihat dari hasil pengukuran Entropi, Chi-Square, Arithmetic Mean, Monte Carlo untuk Pi dan Serial Correlation.

Digital data security aims to prevent the leakage of information content in a communication or storage. Data security both in communication and storage can be achieved using a cryptographic technique. In digital systems, cryptography is generally applied symmetrically and asymmetrically. In this study, a cryptographic system that has not been widely implemented is used, namely Chaos Cryptography, a cryptographic system that applies the theory of Chaos properties in mathematics. This study discusses the application of encryption using a permutation-based symmetric cryptography technique called Multicircular Chaotic Permutation (PCMP) to be implemented as asymmetric cryptography. PCMP is a set permutation algorithm that uses rotating elements to shift and scramble the order using a key that is created with special mathematical conditions that produce chaotic properties. The chaotic nature of the PCMP technique is derived from the mathematical application of key generation that uses the basic modulus and LCM rules on each element of a set of positive integer sequences according to their values ​​in the order before being calculated with the input seed, this also results in different values ​​at different key sizes even though the values ​​are fixed. , thus enabling randomization properties that meet the chaotic properties condition. The PCMP technique is basically symmetric cryptography so that it uses one key and two different algorithms to perform encryption and decryption, but as a permutation technique the algorithm changes the order of a set without changing its composition, therefore the PCMP algorithm can also return the permuted set to its original arrangement using the function which is the same as the matching key combination. In this thesis research, a method is proposed to generate asymmetric key pairs from PCMP technique, by designing an algorithm that allows to generate a key from a set pair with the PCMP permutation result, can generate a key pair for encryption and decryption separately. The PCMP Key Finder Algorithm functions to find PCMP keys that can produce permutations from an initial set to another set containing the same element values ​​with different arrangements. This algorithm generates an asymmetric key pair by looking for a PCMP key that can change the permutation result back to its initial arrangement, through iterative testing with an encryption algorithm from the PCMP technique, namely Shrinking PCMP (PCMP-K). The resulting key pair can permute the resulting set of PCMP encryption back to its original form using the same function. In its implementation, PCMP asymmetric pair key can be generated by finding the reverser key for permutations made by key generated from the basic PCMP key generator, or from a pair of random sets which are permutations of each other. The condition for generating this PCMP key pair is that the initial set for key searches must consist of elements with unique values ​​without duplicates. The difference between the PCMP asymmetric key method and the basic PCMP implementation is the use of a single function for encryption and decryption, which can simplify and speed up the cryptographic process, through the use of the Shrinking PCMP algorithm as an encryption function which also acts as a decryption function using the generated key pair. By using Shrinking PCMP as a single cryptography function, the performance increase in decryption time is 75.87%. In addition, the encryption results from the paired keys produce a better level of randomness seen from the results of the Entropy, Chi-Square, Arithmetic Mean, Monte Carlo for Pi and Serial Correlation measurements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Hurina
"Salah satu penggunaan teknologi saat ini adalah menyimpan data dalam format digital. Terkadang data yang disimpan bersifat rahasia, sehingga diperlukan metode untuk menjaga kerahasiaannya. Dua metode yang dapat digunakan untuk menjaga kerahasiaan data adalah kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan membuat metode pengamanan teks digital dengan menyembunyikannya dalam gambar digital dengan menggunakan kriptografi dan steganografi. Metode kriptografi dan steganografi yang digunakan dalam penelitian ini berbasis chaos dengan menggunakan fungsi chaos yang disebut MS Map dan teknik embedding yang disebut LSB dengan pola 3-3-2. Dengan menggunakan aplikasi yang disebut uji Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), ditemukan bahwa urutan berisi nomor yang dihasilkan oleh MS Map lulus 15 tes dalam tes NIST sehingga dapat disimpulkan bahwa urutan itu acak. Selain itu, analisis ini memperoleh sensitivitas kunci hingga 10−15 dan ruang kunci 1.04976 × 101269. Kualitas gambar steganografi (disebut gambar stego) diukur dengan Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), dan koefisien korelasi. Nilai MSE yang dihasilkan mendekati 0 dengan maksimum 0,177153; nilai PSNR yang dihasilkan di atas 40 dB dengan minimum 55,647312 dB; sedangkan koefisien korelasi yang dihasilkan mendekati 1. Ini menunjukkan bahwa gambar stego tidak dapat dibedakan dengan gambar asli dalam tampilan biasa. Sedangkan untuk teks yang diekstraksi, kualitasnya diukur oleh perbedaan karakter dengan teks asli dan MSE. Nilai yang diperoleh untuk perbedaan karakter dan MSE adalah 0 yang menunjukkan bahwa teks yang diekstraksi sama dengan teks asli.

One use of todays technology is storing data in digital format. Sometimes the data storedis confidential, so a method is needed to maintain its confidentiality. Two methods that can be used to maintain data confidentiality are cryptography and steganography. This research aims to make a method of securing digital text by hiding it in a digital image by using cryptography and steganography. The method of cryptography and steganography used in this research is chaos-based by using chaos function called MS Map and embedding technique called LSB with 3-3-2 pattern. By using an application called National Institute of Standards and Technology (NIST) test, it is found that a sequence contains number generated by MS Map passed 15 tests in NIST test so it can be concluded that the sequenceis random. Furthermore, the analysis obtained key sensitivity up to 10-15and key space of 1,04976×101269. The quality of steganography image (called stego image) is measured by Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), and correlation coefficient. The MSE values yielded areclose to 0 with a maximum of 0,177153; the PSNR values yielded are above 40dB with a minimum of 55,647312dB; while the correlation coefficients yielded are close to 1.This shows that the stego image cannot be distinguished with the original image in plain view. As forthe extracted text, its qualityis measured by the character difference with theoriginal text and MSE. The values obtained both for character difference and MSE are 0 which indicates that the extracted text is the same as the original text."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfany Nurluthfia
"Pada era digital ini, bertambahnya tingkat kejahatan dunia maya, seperti pencurian, pemalsuan, dan penyalahgunaan informasi yang sifatnya rahasia, telah memicu berkembangnya teknik pengamanan informasi. Dua teknik yang dapat digunakan untuk mengamankan informasi adalah kriptografi dan steganografi.
Tujuan dari skripsi ini adalah menyusun algoritma penyembunyian informasi berupa citra digital dengan menggabungkan dua teknik, yaitu teknik enkripsi menggunakan keystream yang dibangkitkan oleh fungsi logistic map dan teknik penyisipan Least Significant Bit (LSB) berpola 3-3-2.
Dari hasil pengujian dan analisis, ditemukan bahwa algoritma ini memiliki ruang kunci sebesar 1030, sensitivitas kunci hingga 10−16, keystream yang dihasilkan terbukti acak berdasarkan frequency (monobit) test, distribusi nilai pixel-pixel dari citra terenkripsinya adalah uniform, dan nilai PSNR antara cover object dengan stego object di kisaran 47.123 − 57.586 yang mana mengindikasikan bahwa stego object yang dihasilkan memiliki kualitas imperceptibility yang baik.

In this digital era, the increasing number of cyber crime, such as theft, forgery, and abuse of secret information, has triggered the development of information security techniques. Two techniques that could be used to secure information are cryptography and steganography.
The purpose of this bachelor thesis is to design an algorithm to hide information in image form using the combination of two techniques, encryption technique with keystream generated by logistic map function and Least Significant Bit (LSB) with 3-3-2 pattern to embed information.
According to various tests and analysis, it is discovered that this algorithm has key space of 1030, key sensitivity up to 10−16, keystream that is proved to be random by frequency (monobit) test, pixel value distribution of encrypted image is uniform, and PSNR between cover object and stego object is in range 47.123 − 57.586 which indicates that the produced stego object has good imperceptibility quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Dwi Astuti
"Pada era ­big data saat ini, semua data dan informasi tersimpan dalam bentuk digital. Data dan informasi tersebut sangat rawan untuk dicuri, dirusak, atau dimanipulasi. Untuk itu, usaha pengamanan data dan informasi digital merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Lebih khusus lagi jika data dan informasinya bersifat rahasia atau terbatas. Terdapat dua jenis metode pengamanan data, yaitu kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamankan citra digital grayscale ke dalam citra digital warna dengan melakukan teknik enkripsi berbasis chaos dan dilanjutkan dengan melakukan teknik penyisipan LSB. Dalam penelitian ini, fungsi chaos yang digunakan untuk membangkitkan keystream adalah MS map dan teknik penyisipan LSB yang digunakan adalah teknik penyisipan LSB-1, LSB-2, atau LSB-4. Barisan keystream yang dihasilkan oleh MS map terbukti acak dengan melakukan uji keacakan barisan kunci yang dikeluarkan oleh NIST. Sensitivitas kunci dari MS map mencapai 10-17. Ukuran ruang kunci sebesar 6,48 × 10643. Nilai PSNR antara citra awal dan citra terdekripsi adalah tak hingga, artinya teknik enkripsi yang digunakan merupakan teknik enkripsi dengan skema lossless. Nilai PSNR antara cover image dan stego image lebih besar atau sama dengan 40, artinya kualitas stego image yang dihasilkan cukup baik, yakni relatif sama dengan cover image jika dilihat oleh sistem penglihatan manusia.

In this era of big data, all data and information are stored in digital form. The data and information are very vulnerable to being stolen, damaged, or manipulated. For this reason, efforts to secure digital data and information are very important and necessary. More specifically if the data and information are confidential or limited. There are two types of data security methods, namely cryptography and steganography. This study investigated to secure grayscale digital images into color digital images by performing chaos-based encryption techniques and followed by doing LSB insertion techniques. In this study, chaos function employed to generate keystream was MS map, and LSB insertion techniques employed were LSB-1, LSB-2, or LSB-4. The sequence of keystream generated by MS map has been proven to be random through testing the randomness of key sequences issued produced by NIST. The key sensitivity of the MS map reached 10-17. The size of the keyspace was 6,48 × 10643. The PSNR value between the original image and decrypted image was infinite, meaning that the encryption technique employed was an encryption technique with a lossless scheme. The PSNR value between the cover image and the stego image was more than or equals to 40, showed that the quality of the stego image produced was quite good, which was relatively the same as the cover image when viewed by the human visual system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fahadh Ilyas
"Citra digital merupakan salah satu jenis data yang sering digunakan sehingga perlu pengamanan yang memadai. Metode pengacakan nilai piksel atau penyisipan nilai piksel pada citra digital adalah metode yang banyak digunakan dalam pengamanan citra digital. Tetapi, mengacak nilai piksel menyebabkan citra digital menjadi citra acak tidak bermakna sehingga dapat menimbulkan kecurigaan pihak ketiga. Penelitian ini menggabungkan metode pengacakan dan penyisipan citra digital dengan alat 3D Cat Map dan Integer Wavelet Transform Haar dua dimensi yang merupakan modifikasi dari penelitian Kanso dan Ghebleh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan gabungan metode pengacakan dan penyisipan kemudian mengukur kinerja hasil simulasi secara kuantitatif. Pengukuran pembangun bilangan acak semu menggunakan 15 uji dari National Institute of Standards and Technology NIST dengan tingkat signifikansi menghasilkan pembangun bilangan acak semu yang dibuat dengan 3D Cat Map lolos 15 uji sehingga disimpulkan bilangan yang dihasilkan adalah bilangan yang acak.
Pengukuran kualitas citra digital terenkripsi menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test KS Test dan nilai koefisien korelasi menghasilkan semua citra digital terenkripsi lolos KS Test dan memiliki nilai koefisien korelasi mendekati 0 sehingga dapat disimpulkan citra digital terenkripsi merupakan citra digital dengan nilai piksel yang berdistribusi seragam.
Pengukuran kualitas stego image menggunakan Mean Square Error MSE , Peak Signal-to-Noise Ratio PSNR , dan Structural Similarity SSIM menghasilkan semua stego image memiliki nilai MSE yang kecil mendekati 0, nilai PSNR minimal, dan nilai SSIM mendekati 1 sehingga dapat disimpulkan stego image tidak dapat dibedakan secara kasat mata dengan cover image.

Digital image is one type of data that is often used so that need adequate security. The method of randomizing pixel values or insertion of pixel values in digital images is a widely used method of securing digital images. However, randomizing the pixel value causes the digital image to be a non meaningful random image that can lead to third party suspicion. This research combines methods of randomization and digital image insertion with 3D Cat Map and two dimensional Integer Wavelet Transform Haar which is a modification of method from Kanso and Ghebleh.
This study aims to implement a combination of randomization and insertion methods and then measure the performance of simulation results quantitatively. The measurement of a pseudo random number generator using 15 tests from the National Institute of Standards and Technology NIST with a significance level of 0.01 resulted in a pseudo random number generator created with 3D Cat Map passing 15 tests so it was concluded that the resulting number is a random number.
Measurement of the quality of encrypted digital image using Kolmogorov Smirnov Test KS Test and correlation coefficient value resulting in all encrypted digital images pass KS Test and has correlation coefficient value close to 0 so it can be concluded encrypted digital image is digital image with pixel value which is uniformly distributed.
The measurement of stego image quality using Mean Square Error MSE , Peak Signal to Noise Ratio PSNR , and Structural Similarity SSIM resulted in all stego images having small MSE values close to 0, PSNR values of at least 40.06, and SSIM values close to 1 so that it can be concluded that the stego image can rsquo t be distinguished visually from the cover image.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>