Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Rizky Astrinita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perkembangan Majalah Anak : Majalah
Bobo tahun 1973 - 2000. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Majalah
Bobo adalah inisiasi dari Ibu Tinneke untuk menciptakan ruang bagi anak ? anak
di dalam Koran Kompas. Menanggapi banyaknya animo masyarakat untuk rubrik
ini, akhirnya dijadikan sebuah majalah bernama Bobo. Bobo hadir sebagai suatu
bacaan alternative dengan mangsa pasar anak ? anak. Majalah Bobo mempunyai
misi untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan cara mengemas isi majalah dengan
menghadirkannya media bermain dan belajar untuk anak.. Metode yang
digunakan didalam skripsi ini adalah studi kepustakaan dan wawancara.

ABSTRACT
This thesis is about the development of children?s magazine : Bobo
Magazine 1973 ? 2000. From the result it can be concluded that Bobo is the
intiation of Mrs. Tineke to make a space for children on Kompas Newspaper.
Responding to the amount of public interest in this column, eventually Bobo was
turned into a magazine. Bobo born as an alternative for the children. Bobo
magazine?s mission is to educate the children of the nation, in they way making
playing and learning contents. The method used on this thesis is the study of
literature and interviews."
2016
S65839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Andari Eka Putri
"Majalah Bobo adalah salah satu majalah anak populer di Indonesia. Majalah ini berasal dari Belanda yang memuat cerita keluarga Bobo. Bobo sebagai karakter utama memiliki keluarga dengan nama-nama yang menarik. Artikel ini membahas bagaimana perjalanan majalah Bobo dari Belanda ke Indonesia dan penerjemahan tokoh-tokoh keluarga Bobo dalam majalah Bobo Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan studi kepustakaan dan wawancara melalui mediasi teknologi. Pada awal perjalanannya di tahun 1970-an, majalah Bobo di Indonesia mengalami hambatan dalam menyesuaikan isi majalah dengan karakter Indonesia. Namun, akhirnya berhasil mendapat persetujuan pihak Oberon BV (pemilik mayoritas saham majalah Bobo Belanda) dan membuat mereka terkesan karena meningkatkan jumlah minat pembaca di Indonesia. Nama-nama tokoh cerita keluarga Bobo dalam bahasa Belanda memiliki arti yang berkaitan dengan karakter tokoh cerita. Di Indonesia nama-nama tokoh tersebut diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia lalu disesuaikan dengan karakter budaya Indonesia.

Bobo Magazine is one of the popular children's magazines in Indonesia. This magazine originated in the Netherlands which contains the story of the Bobo family. Bobo as the main character has a family with interesting names. This article discusses the journey of Bobo magazine from the Netherlands to Indonesia and the Bobo family characters in Bobo Indonesia magazine. The method used is a historical method with literature studies and interviews through technological mediation. In the beginning of its journey, Bobo magazine in Indonesia experienced obstacles in adjusting the content of the magazine to Indonesian characteristics. However, this idea managed to get the approval of Oberon BV (the majority owner of the shares of Bobo magazine Netherlands) in the end and impressed them because it increased the amount of reader interest in Indonesia. The names of the characters in the Bobo family in Dutch have meanings related to their traits. In Indonesia, the names of these characters are translated from Dutch into Indonesian and adapted to Indonesian culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fivi Anjarini
"Kajian terhadap kumpulan cerpen Bobo nomor 1-20 difokuskan pada cerpen yang menjadi judul kumpulan dengan menggunakan pendapat Sudjiman, Sarumpaet, Faw dan Beikin, Huck, Norton, serta, Hurlock. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema dan amanat, kesesuaiannya dengan perkembangan anak, dan perbandingan antar cerpen. Dan dua puluh cerpen yang dianalisis didapati sebelas tema, yaitu kesadaran diri, petualangan, prasangka buruk, takhayul, kenakalan, kasih sayang, tanggung jawab, persahabatan, kejujuran, ketakutan, dan kecerdikan. Kesebelas tema tersebut sesuai untuk anak-anak usia pertengahan. Tema-tema tersebut merupakan tema populer atau mencerminkan sifat anak-anak usia pertengahan seperti pendapat para ahli. Namun, ada empat cerpen yang penggambaran karakter tokohnya tidak wajar dan tidak jelas. Dalam 20 KGB, amanat implisit berjumlah 427 buah (96,17%) dan eksplisit 17 buah (3,83%). Bari 20 cerpen yang diteliti, 19 cerpen beramanat implisit. Amanat eksplisit cocok untuk anak pertengahan tahap awal karena mereka belum mahir menyimpulkan amanat. Amanat implisit cocok untuk anak usia pertengahan tahap akhir karena mereka sudah mulai dapat menyimpulkan amanat. Selain, amanat, cerpen Bobo juga mengandung informasi tentang dunia kesehatan dan fauna. Dari segi tema, cerpen judul kumpulan ternyata tidak seluruhnya mewakili tema cerpen-cerpen di dalamnya. Dari dua puluh cerpen hanya delapan cerpen saja yang temanya mewakili cerpen-cerpen di dalamnya. Dan segi amanat, baik cerpen judul kumpulan, maupun cerpen di dalamnya kerap menyampaikan amanat secara implisit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oni S. Tjandrawati
"Puisi, sebagai tempat untuk mengemukakan perasaan atau mengungkapkan isi hati bukanlah monopoli orang dewasa, meskipun melihat kenyataan bahwa kumpulan-kumpulan puisi yang diterbitkan di Jakarta rata-rata ditulis oleh orang dewasa. Dalam kenyataannya anak-anak pun banyak menyukai puisi, tidak hanya senang membaca, menulis pun mereka lakukan. Majalah anak-anak Bobo, Kawanku, Ananda atau koran Suara Pembaruan Minggu dan Suara Karya edisi Sabtu adalah tempat anak-anak melontarkan karya puisi mereka. Dengan adanya majalah khusus untuk anak-anak dan media cetak umum yang menyediakan lembar atau kolom khusus puisi, cukup dapat membuktikan bahwa anak-anak suka dan banyak yang menjadi penyair cilik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lembar atau kolom puisi yang selalu penuh dengan karya anak-anak, dan sejauh ini belum ada majalah atau koran yang menghapus lembar tersebut karena alasan tidak ada kiriman sajak yang masuk ke meja redaksi. Selain daripada media cetak, sekolah-sekolah pun memberikan perhatian yang cukup baik terhadap bentuk kreativitas ini. Beberapa sekolah dasar sudah ada yang mencoba mengumpulkan puisi hasil karya murid-muridnya. Misalnya saja kumpulan sajak murid-murid SD Mutiara, Singaraja atau antologi sajak murid-murid SD Laborato_rium IKIP, Malang yang berjudul Musim Semi Telah Tiba (Tusthi Eddy, 1983 : 94). Langkah yang cukup menggembira telah dimulai oleh suatu panitia yang mengadakan lomba lukis dan puisi untuk anak-anak, dalam rangka menyambut tahun internasional anak-anak sedunia tahun 1979 (lomba tersebut diadakan pada akhir tahun 1978). Hasil dari lomba tersebut kemudian dibukukan dan dipublikasikan dengan judul Puisiku, Duniaku (PT Indira, 1979). Bagi anak-anak, selain sebagai wadah untuk mencurahkan perasaannya, puisi juga berguna sebagai hiburan. Misalnya kumpulan puisi Gembira Ria berisi tentang dunia anak-anak yang ceria. Kegunaan lain dari puisi anak adalah sebagai sarana pendidikan atau penambah pengetahuan, misalnya raja pengetahuan tentang jenis tumbuh-tumbuhan (Pohon-pohon Sahabat kita, Namaku Bunga) atau tentang hewan-hewan (Mereka Menunggu Ibunya)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Nur Safitri
"Sastra anak merupakan sarana potensial dan efektif untuk menyampaikan nilai-nilai sosial dalam membangun pemikiran pembacanya, termasuk gambaran mengenai gender. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah majalah anak Kunang-kunang terbitan Yayasan Santo Paulus Ende tahun pertama sebanyak 12 edisi pada tahun 1973—1974. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep gender. Dalam melihat persoalan gender, penelitian ini menggunakan teori stereotip pada identitas, peran, dan relasi gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam sastra anak, identitas, peran, dan relasi gender tergambarkan melalui cerita anak pada tokoh anak laki-laki, anak perempuan, ayah, ibu, suami dan istri. Identitas gender berkaitan dengan keadaan alamiah (nature) dan konstruksi sosial budaya (nurture). Peran gender yang ditemukan yaitu tradisional bahwa perempuan dominan di ranah domestik dan modern bahwa laki-laki dan perempuan berada di ranah publik. Selanjutnya, terdapat relasi gender atas bawah dan setara. Secara garis besar, gambaran identitas, peran, dan relasi gender dalam majalah Kunang-kunang merupakan hasil konstruksi sosial yang dibentuk oleh stereotip atau pelabelan dalam masyarakat.

Children's literature is a potential and effective medium for conveying social values in shaping the thinking of its readers, including portrayals of gender. This research employs a qualitative descriptive method. The data source used is Kunang-kunang, a children's magazine published by the Santo Paulus Ende Foundation, with twelve issues in its first year from 1973 to 1974. The conceptual framework employed in this study is the concept of gender. In examining gender issues, this research utilizes the concept of stereotypes in gender identity, roles, and relations. The findings reveal that children's literature portrays gender identity, roles, and relations through stories involving male and female child characters, fathers, mothers, husbands, and wives. Gender identity is linked to both natural (nature) and sociocultural (nurture) constructions. The discovered gender roles are traditional, with women being dominant in domestic realms, and modern, with both men and women in public domains. Additionally, gender relations involve hierarchical and egalitarian dynamics. In summary, the portrayal of gender identity, roles, and relations in Kunang-kunang magazine reflects a social construction shaped by stereotypes and labeling prevalent in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Riris Kusumawati
Jakarta: Pusat Bahasa, Kementrian Pendidikan Nasional, 2010
808.899 282 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Rahmanda Dony
"Perkembangan teknologi di masa sekarang tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja. Anak-anak juga turut merasakan dampak dari teknologi yang sudah semakin canggih. Di Indonesia, seiring dengan penjualan gadget yang terus meningkat, banyak anak-anak Indonesia yang sudah memiliki gadget pribadi. Mereka pun menjadikan gadget tersebut sebagai teman bermain mereka sehari-harinya. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah media berbentuk digital sebagai sarana bagi anak untuk bermain dan belajar. Dengan adanya media ini, si anak akan bisa menggunakan gadget nya secara lebih produktif. Selain itu, anak-anak Indonesia memang harus dipersiapkan untuk menghadapi persaingan di dunia teknologi pada masa mendatang. Dengan membiasakan diri menggunakan media elektronik, maka anak-anak Indonesia akan menjadi lebih akrab dengan teknologi.

The development of technology in these recent days is not only for the adults. The kids also feel the impact of the development as well. In Indonesia, along with the increasing number of gadget selling, many Indonesian kids now have their own gadget. They tend to make their gadget as their new friend in their daily life. So, is necessary to make a media in digital platform for kids to study and play as well. With that kind of media, kids can use their gadget in a more productive way. In the other hand, kids in Indonesia are to be ready to face the competition in technological aspect in the future. By making themselves accustomed to some electronic media, Indonesian kids will get closer and know further about the technology itself."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kusumawati
"Penelitian ini bertujuan hendak menemukan ciri-ciri tokoh dan penokohan dalam bacaan anak bertema petualangan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, penulis mengunjungi Perpustakaan Anak dan Remaja Balai Pustaka untuk mendata bacaan anak berjenis fiksi realitas. Kedua, setelah melihat dan membaca secara keseluruhan, penulis memperoleh sepuluh buah bacaan anak bertema petualangan. Ketiga, penulis mengidentifikasi dan menganalisis tokoh dan penokohan. Hasilnya menunjukkan bahwa karakter tokoh utama dalam bacaan-bacaan bertema petualangan tersebut memiliki beberapa persamaan. Semuanya mempunyai sifat berani, sedangkan sifat-sifat lainnya: tabah, pandai, rajin, cerdik, teliti, cermat, dan gigih, dimiliki secara bervariasi.
Secara keseluruhan sifat berani berjumlah dua puluh lima dari dua puluh lima tokofi utama; sifat teliti berjumlah dua puluh empat; sifat cermat berjumlah dua puluh; sifat cerdik berjumlah delapan belas; sifat gigih berjumlah. enam belas; sifat tabah berjumlah lima belas: sifat pandai dan rajin masing-masing berjumlah empat belas. Semua bacaan anak bertema petualangan tersebut menggunakan gabungan cara analitik dan cara dramatik dalam menyajikan watak tokoh utama. Namun, porsi cara dramatik lebih banyak. Penyajian tokoh secara jujur terdapat pada delapan bacaan, yaitu MBCK, MSP, BPK, BATT, MP, MHKP, PAK, dan PSK. Dalam dua bacaan lainnya: 1 K dan HD tidak terdapat penyajian secara jujur"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti Hisyadiah
"ABSTRAK
Dalam sastra anak, emosi merupakan salah satu tema yang dibahas dan diyakini memiliki kontribusi besar bagi perkembangan kepribadian anak. Karya sastra anak yang dibahas dalam penelitian ini adalah Die Pinabriefe karya Martin Baltscheit tahun 2003. Karya ini menceritakan tokoh anak Henrietta yang kehilangan bonekanya. Selain boneka, ayah Henrietta juga baru saja pergi meninggalkan rumah tanpa memberikan pesan. Selama bonekanya hilang dan ayahnya pergi dari rumah, Henrietta mendapatkan surat-surat yang memiliki elemen fantasi dan sangat mempengaruhi emosinya. Die Pinabriefe merupakan cerita yang berakar dari unsur realita, namun terdapat elemen fantasi melalui model penceritaan Implizierte Sekund ? ? ? ? rwelt atau dunia sekunder secara implisit melalui surat fantasi Pina yang berpergian ke Regenbogenland atau pulau pelangi. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperlihatkan bagaimana strategi narasi dalam penggambaran emosi yang diekpresikan oleh tokoh Henrietta terkait dengan tema kehilangan. Penggambaran emosi berfokus pada saat Henrietta dihadapkan antara unsur realitas dan elemen fantasi yang masuk ke kehidupannya. Hasil penelitian yang didapat dengan menggunakan strategi narasi terkait emosi yaitu perlu adanya fantasi pada dunia anak sebagai bentuk anak membutuhkan kesenangan, antisipasi, hiburan dan sebagai bentuk untuk mengimbangi permasalahan tokoh Henrietta dalam kehidupannya, salah satunya rasa kehilangan.

ABSTRACT<>br>
In children literature, emotion is one of themes that being discussed and believed to have a major contribution to the development of the child rsquo s personality. One of children rsquo s literature that discussed in this research is Die Pinabriefe by Martin Baltscheit in 2003. It tells about the character named Henrietta, who lost her doll named Pina. Besides her doll, Henrietta rsquo s father also just left her without leaving any message to her. During the time when Pina is lost and his father is gone, Henrietta gets letter that has a fantasy element and greatly affects her emotion. Die Pinabriefe is a story, which came from the element of reality, but there is also an elements of fantasy through narrations model named implizierte sekundarwelt or implicitly secondaryworld. This secondary world came through Pina rsquo s fantasy latter, who travels to Regenbogenland or the rainbow island. Therefore, this reasearch will show how the narrative strategy in emotional depiction that expressed by Henrietta rsquo s character is related to the theme of loss. Emotional depiction focused on when Henrietta is confronted between the reality and the element of fantasy that enters her life. The results that obtained by using narration strategy related to emotion is that fantasy is important to childrens rsquo world as a form that children requires a pleasure, anticipation, entertainment and to balance Henrietta rsquo s problems in her life, one of them is sense of loss. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, James P.
Jakarta: UNICEF, 1993
R 362.7 GRA s
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>