Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Maiyanti
"Penelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan.Kata kunci: Kesenjangan Penghasilan, Dekomposisi Blinder-Oaxaca, Faktor explained endowment , faktor unexplained return , pekerja formal, pekerja informalPenelitian ini bertujuan menguraikan kesenjangan penghasilan sektor formal dan informal di Indonesia dengan menggunakan data Sakernas 2013. Menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca 1973 yang dikembangkan oleh Jann 2008 , ditemukan kesenjangan penghasilan antara pekerja formal dan informal yang signifikan. Kesenjangan tersebut dijelaskan oleh dua faktor utama, yaitu faktor explained yang dikaitkan dengan faktor endowment pekerja dan faktor unexplained terkait dengan tingkat pengembalian terhadap karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kontribusi faktor endowment adalah yang paling besar terhadap kesenjangan penghasilan. Secara umum, pekerja sektor formal lebih banyak terkonsentrasi pada jabatan dan upah yang lebih tinggi, lebih berpendidikan, dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas karakteristik secara keseluruhan."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiyyanti Kusuma Nugraha
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan upah anggota dan bukan anggota serikat pekerja di Indonesia dengan data 17.650 sampel. Rincian dari sampel yang digunakan ialah 1.855 sampel adalah anggota serikat pekerja dan 15.795 sampel bukan anggota serikat pekerja berumur 15-64 tahun dari IFLS5 2014. Hasil Dekomposisi Blinder-Oaxaca terhadap selisih upah anggota dan bukan anggota serikat pekerja menunjukkan bahwa anggota serikat pekerja mendapatkan upah 0,40 log poin lebih tinggi dibandingkan pekerja yang bukan anggota serikat pekerja, sementara pada sektor formal perbedaan upah lebih tinggi yakni mencapai 0,50 log poin. Kesenjangan yang terjadi dijelaskan oleh dua faktor utama, yakni faktor explained atau faktor karakteristik pekerja serta faktor unexplained. Faktor unexplained merupakan faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian, seperti jabatan pekerja dan karakteristik perusahaan. Kontribusi faktor explained pada keseluruhan pekerja berkontribusi paling besar terhadap kesenjangan upah. Secara umum, pekerja anggota serikat pekerja terkonsentrasi pada jenis kelamin laki-laki, berpendidikan lebih tinggi, serta bertempat tinggal di perkotaan.

ABSTRACT
This study aims to study the difference in wages of members and non-union members in Indonesia with 17,650 data. The details of the sample used are 1,855 samples are members of unions and 15,795 samples are non-union members aged 15-64 years from IFLS5 2014. The results of the Blinder-Oaxaca Decomposition on the difference in wages of members and non-union members show that union members get 0,40 log points higher than workers who are not union members, while in the formal sector the wage differential is higher, reaching 0.50 log points. The gap that occurs is explained by two main factors, namely the explained factor or the worker characteristics factor and the unexplained factor. Unexplained factors are other factors that are not included in the research model, such as job title and company characteristics. The factor contribution explained to the whole of workers contributes the most to the wage gap. In general, workers who are members of trade unions are concentrated on the male gender, have higher education, and live in urban areas."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Nogroho
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan upah migran dan nonmigran di Indonesia dengan data 9.804 migran dan 156.616 nonmigran berusia 15-64 tahun dari Susenas 2012. Hasil Dekomposisi Blinder-Oaxaca terhadap selisih upah migran dan nonmigran menunjukkan bahwa migran mendapatkan upah 8,38 persen lebih tinggi dibandingkan nonmigran karena endowments sebesar -3,83
persen dan karena unexplained factors sebesar 12,15 persen. Unexplained factors dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai keuntungan karena migrasi. Nilai negatif pada endowments disebabkan karena karakteristik demografis migran yang didominasi oleh individu yang berusia muda, berstatus belum kawin, dan tidak mempunyai balita yang berasosiasi dengan upah yang lebih rendah.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine wage differentials between migrants and non-migrants in Indonesia using the data of 9.804 migrants and 156.616 nonmigrants aged 15-64 from the 2012 National Socio-Economic Survey. The results of Blinder-Oaxaca decomposition on 8,38 percent wage differential in favor of migrants can be decomposed as due to -3,83 percent of endowments and due to
12,15 percent of unexplained factors. The unexplained factors indicate the benefit of migration. Negative values of endowments are due to demographic characteristics because migrants are predominantly young people, single, and having no under-fives, which are associated with getting lower wages."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R. Danardono Agus Sumarsono
"Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh pemakaian aditif MEN peningkat kualitas pembakaran terhadap emisi gas buang yang dihasilkan pada pengujian mesin diesel. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara aktual pengaruh emisi gas buang ataupun noise, dan untuk mendapatkan perubahan total rata-rata emisi yang dikeluarkan akibat penambahan aditif tersebut. Namun demikian pengolahan data menjadi suatu hal yang penting dalam menarik kesimpulan dari pengujian tersebut.

This research performed to identify the actual impact of MEN addictive in diesel engine performance based on its gas emission and noise level, and obtain the total's mean of emissions difference caused by adding the additive. However, data processing is an important thing so that we can draw a conclusion from our research."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Hasnani
"Keputusan untuk bermigrasi dipandang sebagai sebuah jalan dalam memberdayakan sumber daya dan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bermigrasi tenaga kerja di Indonesia dengan memberikan perhatian lebih pada kesenjangan penghasilan antara sebelum dan sesudah bermigrasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data longitudinal IFLS 1993 dan 2000 dengan mengamati individu panel di tahun 1993 dan diikut perkembangannya di tahun 2000. Diharapkan diperoleh informasi dan estimasi yang lebih akurat dengan menggunakan data yang bersifat longitudinal.
Kesenjangan penghasilan diperoleh dengan mengestimasi fungsi penghasilan untuk tahun 1993 dan tahun 2000. Fungsi penghasilan tahun 1993 dan 2000 dikoreksi dari bias pemilihan sampel karena data upah yang tersedia hanya bagi mereka yang bekerja. Penentuan status migrasi pekerja dilakukan pada tahun 2000. Karena migran selektif maka untuk tahun 2000 kembali dilakukan estimasi fungsi penghasilan yang terkoreksi untuk pekerja migran. Kesenjangan penghasilan diperoleh dari perbedaan upah pekerja migran di tahun 2000 dengan estimasi upah di tahun 1993. Partisipasi bermigrasi tenaga kerja diestimasi dengan rnenggunakan model regresi probit.
Hasil estimasi memperlihatkan bahwa kesenjangan penghasilan merupakan faktor penentu yang paling besar dalam pcngambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Positifnya variabei ini mernbuktikan bahwa dengan bermigrasi kesejahteraan individu membaik. Setiap kenaikan kesenjangan penghasilan rnaka akan meningkatkan peluang untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Ketika kenaikan kesenjangan penghasilan mencapai titik tertentu, justru akan mengurangi hasrat tenaga kerja untuk bermigrasi. Jika dikaitkan dengan kondisi sekarang yang bereferensi pada data, maka dapat dikatakan bahwa peluang bermigrasi sebagaj respon dan kesenjangan penghasilan masih tinggi.
Dibutuhkan waktu sekitar 60 tahun lagi dari sekarang, atau tepatnya pada tahun 2060 dimana peluang bermigrasi akan perlahan mengalami penurunan, ceteris paribus. Studi ini juga menemukan bahwa status perkawinan, status pasangan yang bekelja, keberadaan anak sekolah, jumlah anggota rumahtangga, bentuk keluarga dan nilai aset mempengaruhi keputusan dalam partisipasi bermigrasi tenaga kerja. Keberadaan balita dan transfer di pihak lain tidak berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk berpartisipasi dalam bermigrasi. Tanpa rnengaitkan dengan kebijakan pemerataan antarwilayah, maka dilihat dari sisi kepentingan individu, diperlukan kebijakan yang dapat mempermudah akses untuk bermigrasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T21083
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Wahyu Utami
"Pertumbuhan produktivitas dapat didekomposisi menjadi sumber-sumber pembentuknya yaitu perubahan teknis, perubahan efisiensi teknis, dan perubahan skala usaha. Peranan masing-masing sumber tersebut penting untuk diketahui karena Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan TFP pada tahun 1990-2015 yang menunjukkan adanya permasalahan produktivitas. Dari hasil studi-studi sebelumnya mengenai dekomposisi pertumbuhan produktivitas di sektor industri manufaktur di Indonesia dengan pendekatan stochastic frontier, masih terdapat pertentangan yang diduga disebabkan oleh perbedaan spesifikasi model efisiensi teknis yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spesifikasi model efisiensi teknis yang berbeda menghasilkan kontribusi relatif sumber pertumbuhan TFP yang berbeda.

Productivity growth can be decomposed into its sources, namely technical changes, technical efficiency changes, and business scale changes. The role of each of these sources is important to be studied because Indonesia experienced a decline in total factor productivity (TFP) growth in 1990-2015 which indicates a productivity issue. The results of previous studies regarding the decomposition of productivity growth in the manufacturing industry in Indonesia using a stochastic frontier approach, there are still disagreement that is thought to be caused by the technical efficiency models specifications used. The results of this study indicate that different technical efficiency model specifications produce a different relative contribution of TFP growth sources."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Purnamaningrum
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrini Cesarina
"Dekomposisi katalitik metana merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi carbon nanotube (CNT). Penggunaan reaktor unggun tetap untuk reaksi dekomposisi katalitik metana cukup banyak diminati karena desainnya yang sederhana dan ekonomis. Agar kinerja reaktor yang optimal dapat diperoleh, perlu dilakukan serangkaian uji coba terhadap pengaruh dari berbagai kondisi operasi melalui pemodelan dan simulasi.
Pada penelitian ini, dibentuk suatu pemodelan dan simulasi reaktor unggun tetap untuk reaksi dekomposisi katalitik dengan memvariasikan berbagai parameter operasi yang dapat mempengaruhi kinerja reaktor. Konversi metana dan yield hidrogen yang dapat dicapai pada saat reaksi 60 menit adalah sebesar 34.4% dan 42.7%. Kenaikan pada tekanan, laju alir, komposisi umpan dan radius partikel akan memperkecil konversi dan yield, sementara kenaikan pada temperatur umpan berlaku sebaliknya. Kondisi operasi yang memberikan konversi dan yield terbesar, yaitu 43.3% dan 51.5%, adalah pada saat temperatur umpan sebesar 1023 K dengan radius partikel sebesar 0.10 mm.

Catalytic decomposition of methane (CDM) is one of the most popular method used in producing carbon nanotube (CNT). The use of fixed bed reactor in catalytic reaction is common for its simple design and low prices. In order to get an optimal condition to the reactor, observing which parameters gives influence most to the reactor is needed to be done by modelling and simulation.
This thesis is proposed a modelling and simulation of fixed bed reactor for catalytic decomposition of methane by varying the values of operating parameters which influence the reactor performance. The methane conversion dan hydrogen yield obtained at 60 minutes reaction are 34.4% dan 42.7%. The increasing feed pressure, velocity, particle radius and composition decrease conversion and yield significantly, while the decreasing feed temperature results in opposite. An optimal condition obtained when using feed temperatur at 1023 K and radius particle at 0.10 mm, which gives highest conversion and yield, 43.3% and 51.5% in result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Wahyuni
"ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan di kawasan hutan mangrove cagar alam Pulau Dua
Serang, Banten pada bulan September hingga November 2011. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mengetahui produksi dan potensi unsur hara, serata
menduga pelepasan unsur hara dari serasah ke lingkungan perairan laut.
Pengambilan sampel untuk analisis vegetasi mangrove dilakukan dengan
menggunakan metode transek-kuadrat. Guguran serasah ditangkap dengan littertrap
dan besarnya serasah yang dilepas ke perairan laut dilakukan pengujian
dengan menyaring serasah di aliran air yang menghubungkan antara hutan
mangrove dengan perairan laut, untuk produksi potensial unsur hara dari serasah
dilakukan analisis unsur hara (C, N, P) di laboratorium. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis mangrove yang mendominasi yaitu Avicennia marina
dan Rhizophora apiculata dengan kerapatan relatif sebesar 51,43% dan 36,19%.
Hutan mangrove cagar alam Pulau Dua menghasilkan total rata-rata serasah
sebesar 4,05 gr/m2/hari atau 14,78 ton/ha/tahun dengan penyumbang terbesar dari
serasah daun. Produksi potensial unsur hara serasah yang dihasilkan sebesar
0,3456 gr-C/m2/hari atau 1,2616 ton-C/ha/tahun, 0,0091 gr-N/m2/hari atau 0,0333
ton-N/ha/tahun, 0,0008 gr-P/m2/hari atau 0,0031 ton-P/ha/tahun. Hutan mangrove
cagar alam Pulau Dua turut menyumbangkan serasahnya ke perairan laut sebesar
855,4724 gr/m3/hari.

ABSTRACT
The research has been conducted at mangrove forest of Pulau Dua conservation in
Serang town of Banten province from September to November 2011. The
purposes of study were to know the production and potential nutrient of mangrove
litter and to expect the nutrients released into marine environment. The sample
was taken by employing transect-square method. Mangrove litter avalanches were
caught by litter-trap and the size was examined by filtering the litter in water flow
which connected mangrove forest and marine. The potential nutrient production of
mangrove litter was analyzed by administering nutrient analysis of C, N, and P in
laboratory. The findings showed that the dominating mangrove types were
Avicennia marina and Rhizophora apiculata with 51.43% and 36.19%.of relative
density. The mangrove forest of Pulau Dua conservation produced 4.05 gr/m2 /day
litters on average total or 14.78 ton/ha/year litters, and the largest contributor was
leaves. The production of litters’ potential nutrient achieved 0.3456 gr-C/m2/day
or 1.2616 ton-C/ha/year, 0.0091 gr-N/m2/day or 0.0333 ton-N/ha/year, 0.0008 gr-
P/m2/day or 0.0031 ton-P/ha/year. Mangrove forest of Pulau Dua conservation
also contributed 855.4724 gr.day/m3 litters to marine waters."
2012
T42026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>