Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230022 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Regina Cindyasari
"ABSTRAK
Manajemen olahraga merupakan suatu proses yang menekankan pada pencapaian tujuan prestasi olahraga pada suatu organisasi di bidang olahraga dimana proses tersebut dilakukan dengan menjalankan fungsi-fungsi yang yang terkandung dalam manajemen olahraga tersebut seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pemimpinan, dan fungsi pengawasan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen olahraga yang diterapkan oleh Satlak PRIMA dalam mengelola olahraga yang berorientasi pada pencapaian prestasi.Pendekatan penelitian ini adalah post-positivis, karena berawal dengan menguji teori manajemen olahraga, dan dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif yaitu wawancara mendalam data primer , dan studi dokumen data sekunder , serta strategi triangulasi digunakan untuk validitas dan keabsahan data.Hasil analisis yaitu sistem manajemen di Satlak PRIMA belum menunjukan hasil yang baik dalam membina prestasi olahraga di Indonesia. Kendala yang dihadapi adalah kurang maksimalnya dukungan dari pemerintah dalam hal anggaran maupun pengadaan barang untuk mendukung program pelatnas. Satlak PRIMA sebagai program pemerintah hanya menjalankan apa yang sudah ditetapkan, dan bergantung sepenuhnya kepada dukungan dari pemerintah.

ABSTRACT
Sports management is a process that emphasizes the objectives of the sport rsquo s achievement in the field of sports organization where the process is done by running the functions which contained in the sports management itself such as planning, organizing, leading, and controlling.The purpose of this study is to analyze the sports management applied by Satlak PRIMA which manage the oriented of sport rsquo s achievement.This research approach is post positivist because it starts with sport management theory testing, and using the method of data collection in depth qualitative interviews and literature as well as the strategy of triangulation is used for validity and validity of the data.With as the result, the management system in Satlak PRIMA has not shown good results in fostering sports achievements in Indonesia. The challenge remains less maximum support from the government in terms of budget and procurement to support national training program. Satlak PRIMA as a government program only work what has been defined, and depend entirely on the support of the government."
2016
T47411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"ABSTRAK
Pemerintah mengesahkan Program Indonesia Emas (Prima) yang fokus pada penyiapan atlet ke ajang olahraga multievent internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010. Cabang olahraga (cabor) taekwondo merupakan salah satu cabor prioritas menurut hasil seminar dan FGD Kemenpora RI tahun 2012. Pasca tahun 2012, prestasi cabor taekwondo menurun drastis dalam hal perolehan medali emas di ajang SEA Games yang disebabkan oleh koordinasi antarorganisasi. Skripsi ini membahas bagaimana koordinasi antarorganisasi dilakukan dalam pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian ini, koordinasi antarorganisasi pelaksanaan Prima pada cabor taekwondo menggunakan mekanisme pendekatan hierarki yang terpusat di Kemenpora RI. Koordinasi masih banyak terhambat pada koordinasi pendanaan dan juga koherensi di tingkat organisasional.

ABSTRACT
Indonesia passed President Regulation number 22 2010 which focus on elite athletes preparation at international multievent. Taekwondo is Government priority sport according to seminar and FGD conducted by Ministry of Youth and Sports Affairs in 2012. In 2012 and so forth, taekwondo?s performance decreased in getting gold medals in SEA Games because of miss inter-organization coordination. This thesis aims to dipict how Prima inter-organization coordination works at Taekwondo. This research conducts qualitative approach with data collection through depth-interview and documentation studies. The research shows inter-organization coordination in Prima at Taekwondo is dipicted by centralized-hierarchy mechanism which centralized at Ministry of Youth and Sports Affairs (Kemenpora RI). Prima inter-organization coordination is hampered by funding coordination and coherence at organizational level."
2016
S63867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharwana Syarif
"ABSTRAK
Seiring perkembangan teknologi internet, olahraga yang selama ini dipahami sebagai aktifitas fisik pun kini turut mengalami perkembangan baru dengan istilah esport. Esport dengan media platformnya berupa computer PC yang terkoneksi dengan internet lebih popular di kalangan pemuda yang menggeluti olahraga ini dengan istilah atlet esport. Terdapat berbagai jenis olahraga elektronik dan yang paling digeluti oleh pemuda adalah esport bergenre video game RPG dan MMORPG. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model kemitraan Kemenpora, Iespa dan Swasta dalam mendukung prestasi atlet e-Sport Dota 2 Indonesia sehingga terwujudnya suatu model pengembangan Prestasi Atlet E-Sport Dota 2 di Indonesia melalui kemitraan ketiga stakeholder tersebut. Penggunaan studi kasus sebagai pendekatan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, studi literature dan dokumentasi sebagai teknik penggumpulan data. Realitas kemitraan yang ada di ranah esport yang melibatkan pemerintah dan induk organisasi olahraga esport masih bertaraf kemitraan skala event yang dimana dapat dikategorikan sebagai pseudo partnership. Adapun model kemitraan yang diharapkan dapat terjalin di antara Pemerintah, IeSPA dan Swasta yaitu Mutual Partnership yang dimana ketiga pihak yang bermitra saling berbagi manfaat dan mengisi kekurangan dalam menjalankan misi yang sama untuk memajukan potensi Esport pada umumnya dan Esport Dota 2 pada khususnya.

ABSTRACT
Along with the development of Internet technology, sports that have been understood as physical activity is now also experiencing a new development with the term esport. Esport with its media platform PC computer that is connected to the internet is more popular among the youth who wrestle this sport with the term athletes esport. There are various types of electronic sports and the most cultivated by youth is esport video game genre RPG and MMORPG. The purpose of this research is to analyze Kemenpora, Iespa and Private partnership model in supporting the achievement of e Sport athletes Dota 2 Indonesia so as to realize a model of achievement of E Sport Athletes Dota 2 in Indonesia through partnership of the three stakeholders. The use of case studies as a research approach using interview methods, literature studies and documentation as a data collection technique. Existing partnership model among Government and Sport Organization is categorized as pseudo partnership. In which desired partnership model is hoped to run among Government, IeSPA and Private Sector could is Mutual Partnership which could share and fill the gap to run the same mission in developing esport in generally and for Dota 2 especially."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Saputra
"Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia menggambarkan bagaimana peran kepeloporan pemuda da1am memerdekakan bangsa. Kondisi Indonesia yang terpuruk dalam banyak sisi salah satunya disebabkan oleh masih langkanya kepeloporan daJam tubuh bangsa inL Peiopor ada1ah orang yang memulai sesuatu yang tadinya be1um ada menjadi ada dan bennanfaat untuk masyarakat. Untuk itulah, peran strategis Kemenpora dalam rnembina dan mengembangkan kepeloporan pemuda di Indonesia sangat diperlukao. Program-program kepeloporan pemuda yang ada di Kemenpora adalah Pemilihan Pemuda Pelopor, Sarjana Penggemk Pembangunan Perdesaan (SP-3) dan Pelatihan Kepeloporan Pemuda. Program.
Metalui riset ini, pene1iti menganalisis program pengembangan kepeloporan pemuda di Kemenpora Rl. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni; teori Kepeloporan, dan teori Pengembangan Program (Harty, Wholey & Newcomer).
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode wawancara mendalam diperoieh kesimpulan bahwa program kepeloporan pemuda di Kemenpora RI belum bcrjalan baik dan proses pengembangan program juga berjaian belum sebagaimana mestinya. Beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Kemenpora daiam upaya memperbaiki program kepeloporan pernuda antara Jalnredefinisi makna kepeloporan, menata kembali prioritas dalam rnenentukan target program, menjadikan program pelatihan kepeloporan pemuda sebagai mainstream dan...

Long history of struggle of the Indonesian nation describes how pioneering role in liberating the nations youth, Condition of Indonesia, which sank in a lot of side one of them caused by the scarcity of pioneering i11 the body of this nation. The pioneer is someone who started something that was not there to be there and beneficial to society. For this reason, Kemenpora strategic role in fostering and developing the pioneering youth in Indonesia is very necessary. Pioneering programs Kemenpora youth in the Pioneer Youth Election, Bache1or of Rural Development Acceleration (SP-3) and the Pioneering Youth Training. Program.
Through this study researchers analyzed the pioneering youth development program in Kemenpora RL The approach used in this study is a qualitative approach. Theory used in this study namely; pioneering theory, and theory of Development Program (Harty, Wholey & Newcomer).
Based on this research using depth interviews we concluded that the pioneering program of youth in Kemenpora Rf has not gone well and also run the program development process is not as it should. Several steps should be done by Kemenpora in a pioneering effort to improve youth programs, among others, redefined the meaning of pioneering. re-arrange priorities in determining the program targets, making pioneering training program as a mainstream youth, and improvjng communication with youth groups stakeholders.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Saoqillah
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas pelaksanaan program ketahanan nasional di
kementerian pemuda dan olahraga yang bertujuan memberdayakan
pemuda dari masalah-masalah sikap individualis, materialis, menurunnya
rasa nasionalisme dan patriotisme serta mengikis dan terpuruknya nilai
moral. Sebagian pemuda sibuk mementingkan pribadinya, kurang peduli
terhadap lingkungan dan permasalahan yang terjadi disekitarnya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskripsi analisis. Informasi yang diperoleh dengan
melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang berjumlah 7
orang, 2 orang dari kemenpora sementara 5 orang adalah peserta program
Tannasda, narasumber ini adalah orang-orang yang mempunyai
pengetahuan tentang pelaksanaan program ketahanan nasional
(Tannasda). Penelitian ini bertujuan untuk membahas pelaksanaan
program ketahanan nasional pemuda (Tannasda) tahun 2014 di
kementerian pemuda dan olahraga. Dari hasil penelitian, pelaksanaan
program ketahanan nasional pemuda di kementerian pemuda dan olah
raga telah mengalami peningkatan kualitas dari tahun ke tahun, namun
pelaksanaan program ketahanan nasional pemuda tahun 2014 masih
mengalami hambatan-hambatan teknis yang dapat merusak substansi dari
program itu sendiri

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of the national security program
at the ministry of youth and sports aimed at empowering the youth of issues
individualist attitude, materialist, declining sense of nationalism and patriotism as
well as erode and decline of moral values. Most youth-centered personal busy, is
less concerned about the environment and the problems that occur around them.
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 7 people, 2 people of Kemenpora while 5 people were Tannasda program
participants, resource persons are those who have knowledge about the
implementation of the national security program (Tannasda). This study aims to
discuss the implementation of the national security programs of youth (Tannasda)
in 2014 at the ministry of youth and sports. From the research, the implementation
of the national security programs of youth in the ministry of youth and sports has
increased the quality from year to year, but the implementation of the national
security programs of youth in 2014 was still experiencing technical barriers that
could undermine the substance of the program itself.;This thesis discusses the implementation of the national security program
at the ministry of youth and sports aimed at empowering the youth of issues
individualist attitude, materialist, declining sense of nationalism and patriotism as
well as erode and decline of moral values. Most youth-centered personal busy, is
less concerned about the environment and the problems that occur around them.
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 7 people, 2 people of Kemenpora while 5 people were Tannasda program
participants, resource persons are those who have knowledge about the
implementation of the national security program (Tannasda). This study aims to
discuss the implementation of the national security programs of youth (Tannasda)
in 2014 at the ministry of youth and sports. From the research, the implementation
of the national security programs of youth in the ministry of youth and sports has
increased the quality from year to year, but the implementation of the national
security programs of youth in 2014 was still experiencing technical barriers that
could undermine the substance of the program itself.;This thesis discusses the implementation of the national security program
at the ministry of youth and sports aimed at empowering the youth of issues
individualist attitude, materialist, declining sense of nationalism and patriotism as
well as erode and decline of moral values. Most youth-centered personal busy, is
less concerned about the environment and the problems that occur around them.
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 7 people, 2 people of Kemenpora while 5 people were Tannasda program
participants, resource persons are those who have knowledge about the
implementation of the national security program (Tannasda). This study aims to
discuss the implementation of the national security programs of youth (Tannasda)
in 2014 at the ministry of youth and sports. From the research, the implementation
of the national security programs of youth in the ministry of youth and sports has
increased the quality from year to year, but the implementation of the national
security programs of youth in 2014 was still experiencing technical barriers that
could undermine the substance of the program itself., This thesis discusses the implementation of the national security program
at the ministry of youth and sports aimed at empowering the youth of issues
individualist attitude, materialist, declining sense of nationalism and patriotism as
well as erode and decline of moral values. Most youth-centered personal busy, is
less concerned about the environment and the problems that occur around them.
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 7 people, 2 people of Kemenpora while 5 people were Tannasda program
participants, resource persons are those who have knowledge about the
implementation of the national security program (Tannasda). This study aims to
discuss the implementation of the national security programs of youth (Tannasda)
in 2014 at the ministry of youth and sports. From the research, the implementation
of the national security programs of youth in the ministry of youth and sports has
increased the quality from year to year, but the implementation of the national
security programs of youth in 2014 was still experiencing technical barriers that
could undermine the substance of the program itself.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahudin
"Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui efektivitas Program Kader Kewirausahaan Pemuda Pada Kementerian Pemuda Dan Olah Raga RI tahun 2013, dan juga untuk menemukan strategi yang tepat bagi pelaksanaan program tersebut. Selama ini program tersebut hanya menekankan aspek kuantitas atau output yang mengukur keberhasilan program hanya berdasarkan jumlah kader yang difasilitasi. Padahal efektivitas suatu program juga harus dilihat dari sisi outcome atau sejauhmana program telah bermanfaat bagi peningkatan kapasitas kewirausahaan para kader. Pengukuran efektivitas dalam penelitian ini menggunakan teori Duncan yang dikutip Steers (1985), sebagai berikut: pencapaian tujuan, integritas, dan adaptasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. teknik analisis data yang digunakan adalah metode triangulasi yaitu memverivikasi hasil wawancara dengan dokumen-dokumen yang ada. hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan program tersebut belum efektif sehinggu perlu pengembangan strategi yang lebih sesuai, seperti membangun lembaga pendidikan kewirausahaan pemuda formal dan non formal.

This research is focused to examine the effectiveness of youth entrepreneurship cadre program in the ministry of youth and sports (2013), and also to find the right strategy for the implementation of the program. The program only emphasize quantity or output only. whereas the effectiveness of a program must also be analyzed from the outcome. Measurement of effectiveness in this study was used the theory of Duncan (1985), as follows: goal achievement, integrity, and adaptation.
In this study, researchers used a qualitative approach with case study method. Researcher used the technique of triangulation to analyze the data by verifying the results of interviews with the documents. The results showed overall program is not effective. So that the program need to develop a more appropriate strategy. The strategy may be used is revitalizing the youth entrepreneurship cadre program with building the institution of education of entrepreneur, both of formal and informal.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Febriani
"Laporan magang ini berisikan tentang analisis proses pernyusunan anggaran kegiatan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan di Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, pada bagian Asisten Deputi Sentra Keolahragaan tahun anggaran 2013. Anggaran disusun berdasarkan pendekatan Penganggaran Berbeasis Kinerja. Proses penyusunan anggaran ini dimulai dengan penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), pembuatan Rincian Anggaran Biaya (RAB), penyusunan kertas kerja Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga (RKA-K/L), dan pembuatan Pedoman Operasional Kerja (POK). Pembuatan KAK disusun sesuai dengan Petunjuk Penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK), sementara penyusunan RAB dibuat berdasarkan format dalam PMK No. 112/PMK.02/2012. Untuk penyusunan RKA-K/L dan POK dibuat dengan menggunakan aplikasi DIPA RKA-K/L tahun 2013.

This internship report consist of the analysis of budgeting process Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan in the Ministry of Sports and Youth Affairs Indonesia, in Deputy Assistant of Sports Center for budget year 2013. This budgeting system prepared based on Performance Budgeting Approach. The budgeting process begin with preparation of Term of Reference (TOR), Rincian Anggaran Biaya (RAB), working paper of Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L), and Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). Deputy Assistant of Sports Center prepared TOR based on a Preparation Instruction of Standar Biaya Khusus (SBK), and prepare RAB based on PMK No.112/PMK.02/2012. Deputy Assistant of Sports Center is using an Aplikasi RKA K/L DIPA for 2013 to create working paper of Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L), and Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Abidin
"Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Studi Kasus Tiga Peserta Program Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016 di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Penelitian ini memiliki fokus pembahasan mengenai Pengembangan Kewirausahaan Pemuda. Fokus kajian penelitian ini adalah menganalisa proses kreativitas, inovasi dan kewirausahaan tiga peserta program pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dengan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data diantaranya melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak lima orang tiga diantaranya merupakan inti penelitian yakni peserta pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016.
Berdasarkan analisis temuan, dapat disimpulkan bahwa dari tiga peserta program pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tahun 2016 yang memenuhi proses kreativitas, inovasi dan kewirausahaan pertama, MY pengusaha LG bidang industri kreatif namum tidak mendapatkan penghargaan dan bantuan, Kedua RF pengusaha DAN sebagai juara pertama penerima penghargaan dan bantuan bidang Pertanian dan Kelautan. Ketiga, berbeda dengan kedua peserta tersebut, FSA pengusaha KSP belum memenuhi unsur kreativitas, inovasi dan kewirausahaan namun mendapatkan penghargaan dan bantuan tiga besar bidang industri pangan dan jasa boga. Namun, dari ketiga peserta tersebut memiliki jenis kewirausahaan sosial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lativ Shaykhoni
"Pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian sebagai salah satu bidang yang menjadi bagian penting dari suatu ketahanan negara mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki lautan 2/3 lebih luas daripada daratan. Program Kapal Pemuda Nusantara tahun 2012 menjadi salah satu strategi pengembangan kepemimpinan pemuda dalam mencapai ketahanan bahari nasional. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis kepemimpinan di sektor kebaharian Indonesia dan menganalisis strategi pengembangan kepemimpinan pemuda di sektor kebaharian dalam mempertahankan ketahanan bahari nasional dengan studi kasus program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menggambarkan strategi pengembangan kepemimpinan pemuda pada program Kapal Pemuda Nusantara KPN tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan kepemimpinan pada program KPN tahun 2012 belum berjalan maksimal yang didasari beberapa hal, diantaranya : belum ada database purna program sebagai media pengawasan pasca kegiatan, perlunya pembenahan dalam sistem seleksi daerah untuk memilih peserta yang memiliki minat khusus di bidang kepemimpinan di sektor kemaritiman, dan belum adanya kegiatan pre-departure training sebagai kegiatan pemahaman sebelum program, serta kegiatan post-program sebagai media evaluasi purna program secara berkelanjutan.

Youth leadership development in the maritime sector as one of the area that is an important part of a country 39 s resilience considering that Indonesia is a maritime country that has an ocean 2 3 wider than the mainland. Youth Ship Archipelago Program in 2012 became one of the youth leadership development strategy in achieving national marine resilience. This thesis aims to analyze the maritime sector leadership in Indonesia and analyze strategy for leadership development of youth in the maritime sector in maintaining the resilience of marine national, case study in Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. This study used qualitative methods to describe the strategy for leadership development of youth in the Youth Ship Archipelago Program KPN in 2012. The results showed that the strategy of leadership development has not maximal which is based on several things, including no database as a media to monitoring the post activity program, the need for improvements in the system the selection area to select participants who have a special interest in the areas of leadership in the maritime sector, and the lack of pre departure training activities as the activities of prior understanding of the program and post program activities as a full evaluation of media programs.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakhyan Asmara
"Disertasi ini mengkaji evaluasi kebijakan pemberdayaan pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga periode tahun 2010-2014. Untuk memandu penelitian ini, peneliti mengangkat tiga permasalahan utama yaitu: (i) Bagaimana konten kebijakan pemberdayaan pemuda, (ii) Bagaimana implementasi kebijakan pemberdayaan pemuda, dan (iii) Bagaimana dampak kebijakan pemberdayaan pemuda dalam merespons masalah kepemudaan. Guna menjawab pertanyaan tersebut, teori Fischer et al., Grindle, dan Royse digunakan oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan post-positivism di mana data primer dikutip melalui kaidah indepth interview dengan para narasumber otoritatif serta melalui focus group discussions (FGD); data sekunder diperoleh melalui buku, jurnal, dan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini mendapati beberapa temuan penting. Pertama, konten kebijakan pemberdayaan pemuda tidak sepenuhnya mengarah kepada sasaran pembangunan kepemudaan, miskin kreasi, inovasi dan improvisasi disebabkan lemahnya kontrol pimpinan dalam perumusan program, kebiasaan menjiplak program tahun sebelumnya serta tidak dikomunikasikan dengan stakeholders kepemudaan. Kedua, dalam implementasi kebijakan terdapat kelemahan koordinasi, tingkat kepatuhan dan daya tanggap yang rendah, sistem rekrutmen tidak memadai, kompetensi sdm yang kurang tepat, meskipun realisasi pelaksanaan tiap program cukup tinggi namun tidak berbanding lurus dengan derajat perubahan yang hendak dicapai. Ketiga, dampak yang dirasakan hanya pada tingkat individu, sedikit pada tingkat kelompok dan kecil sekali pada tingkat masyarakat, mengakibatkan lemahnya tingkat perubahan dan penerimaan sehingga belum mampu menjawab permasalahan kepemudaan secara lebih luas. Ironisnya proses evaluasi tidak pernah di lakukan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan konten kebijakan pemberdayaan pemuda. Rekomendasi yang diajukan peneliti, Kemenpora harus merubah orientasi dalam memformulasi dan melaksanakan kebijakan agar berdampak luas pada pembangunan kepemudaan di Indonesia.

This dissertation examines an evaluation of a policy on youth empowerment at The Youth and Sports Ministry of The Republik Indonesia from year 2010 to 2014. To guide this study, this research raises 3 (three) main questions, namely (i) What the content of youth empowerment policy is, (ii) How does the implementation youth empowerment policy, and (iii) How does the impact of youth empowerment policy respond the youth issues. In order to answer such questions, theories of Fischer et al, Grindle, and Royse are used. The Research method adopted is post-positivism approach where primary data is collected through an in-depth interview system with several authoritative resource persons and through focus group discussion (FGD); secondary data is obtained through books, journals and prior research results. This research discovers some important findings. First, the content of youth empowerment is not totally directed towards youth development target, it lacks creativity, innovation and improvisation due to poor leaders control over program formulation, a practice of plagiarizing the program of previous years and it is not communicated with youth stakeholders. Second, in carrying out a policy there are weakness in coordination, lower levels of obedience and responsiveness, inadequate recruitment system, in-appropriate human resources competences, although the realization of each program is high, but it doesn?t reach the change to be intended. Third, the impact being felt is only at the level of individual, little at a group level and very little at a community one, causing the weaknesses of change and acceptance levels, so that it is unable to resolve youth problems comprehensively. Ironically, an evaluation process is never made as feedback for improvement to the content of youth empowerment policies. A recommendation put forward in this research is that Youth and Sports Ministry has to change orientation in formulating and implementing a policy so as to have a wide impact on youth development in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>