Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agil Octiadi
"Artikel ini membahas tentang analisa pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pelaksanaan Program Dana Pembangunan Desa DPD di Pemerintah Desa Margalaksana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Margalaksana terutama dalam Program Dana Pembangunan Desa DPD lebih banyak difokuskan kepada pembangunan fisik, padahal pembangunan sumber daya masyarakat lebih penting dilaksanakan mengingat masyarakat Desa Margalaksana memiliki sumber daya masyarakat yang rendah.
Melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD dapat dilihat bahwa pemberdayaan masyarakat melalui Program Dana Pembangunan Desa DPD belum dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas desa di Desa Margalaksana karena disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan belum dapat menunjang kebutuhan masyarakat antara lain tidak tersedianya pelayanan dasar, tidak tersedianya infrastruktur, tidak tersedianya aksesbilitas, pelayanan umum belum baik dan penyelnggaraan pemerintahan yang belum baik.

This article discusses the analysis of the implementation of the Rural Community Empowerment Through the Implementation Rural Development Funds Village Programme DPD in the village government Margalaksana. This research is a qualitative descriptive approach. These results indicate that the empowerment held in the village of Margalaksana especially in the Village Development Funds Village Programme DPD more focused on physical development, but development is more important community resources carried out considering the villagers Margalaksana have low public resources.
Through the Village Development Fund DPD it can be seen that the empowerment of communities through the Rural Development Funds Village Programme DPD has not been able to contribute to improving the quality of rural village Margalaksana because it is caused by activities carried out have not been able to support the needs of the community, among others, the unavailability of basic services , lack of infrastructure, lack of accessibility, public service is not good and not good governance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Jurumudi
"Penelitian ini mengangkat tentang Implementasi Kebijakan Dana Desa melalui Program Pembangunan Infrastruktur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di sajikan secara diskriptif dengan mengumpulkan informasi mengenai pemahaman masyarakat terhadap program-program dana desa, proses implementasi program dana desa khususnya pada pembangunan infrastruktur, serta hambatan dari proses implementasi itu sendiri. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kebijakan program pembangunan infrastruktur dana desa belum berjalan efektif karena keterbatasan mempergunakan isi kebijakan dan konteks implementasi serta faktor khusus implementasi kebijakan yang dikemukakan George C. Edwards III, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor penghambat dari implementasi kebijakan program pembangunan infrastruktur dana desa diantaranya, Ketidakjelasan atau inkonsisten kebijakan, atau bisa dikatakan tumpang tindih kebijakan, kualitas sumber daya manusia, struktur birokrasi desa yang tidak sehat serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang ambigu, Kebijakan kepala desa tidak sesuai ketentuan.

This research write about Village Fund Policy trough Infrastructure development program. A qualitative research with a descriptional approach has designed to find information about village fund related Program, implementation of village fund program especially on infrastructure and obstacle to implement the program. the result show inefficiency of village fund policy because limitation to use the policy content. The failure of implementation that explained by George C Edwards III has been found on this reserach such as Uncertain Policy or overlapping policy, low quality of human resources, inefficient bureacracy, undefined government policy and Head of village that not in line with the regulation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichda Umul Aisah
"Tesis ini mengambil topik tentang strategi Pengembangan Desa Mandiri Energi berbasis pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan studi literature. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Dimensi pemberdayaan masyarakat yang diteliti meliputi upaya terarah, keterlibatan kelompok sasaran dan pendekatan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat pada Program Desa Mandiri Energi di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah tercapai. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi bagi banyak pihak dalam Pengembangan Desa Mandiri Energi.

This thesis chooses a topic about the development of independent energy village based on community empowerment. The locations of the research is in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Data collection did by using the observation method, interview and study literature. The data got from the research, the analyzed by using descriptive qualitative data analysis technique. Community empowerment dimensions examined include efforts targeted, empowerment and group approaches.The result showed that the ecommunity empowerment in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedan, Jawa Barat reached. This research is expected to give recommendation for many sides in the development of Independent Energy Village."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartika Wati
"Tesis ini membahas tentang bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui program desa wisata yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sukaratu Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambarkan proses, hambatan dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara, obervasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pemberdayaan dilakukan melalui empat tahap identifikasi, sosilisasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, upaya dan hambatan dalam proses pemberdayaan datang dari internal dan eksternal.

This thesis discusses the Programme Rural Tourism on Sukaratu Village, Gekbrong District of Cianjur Regency, West Java Province . The purpose of this study is to describe the process, barriers and efforts to overcome obstacles in community empowerment. Qualitative research method is descriptive research. While collecting data using interviews, observation and documentation. The results of this research is conducted through four phases empowerment identification, sosilisasi, planning, implementation and evaluation, efforts and obstacles in the process of empowerment comes from internal and external."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diden Rostika
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat miskin, melalui Program Pengembangan -Kecamatan, di Kabupaten Sumedang, Kecamatan Tanjungsari tahun 1999-2002.
Dilatarbelakangi oleh ketidakberhasilannya program ini dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat miskin, maka peneliti mencoba melakukan penelusuran terhadap proses sosialisasi ditahap perencanaan kegiatan, proses pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan program.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif analitik untuk menghasilkan informasi-informasi tentang proses pelaksanan program, yang diperoleh melalui informan. Pemilihan informan didahului dengan membuat theoretical sampling dan dilanjutkan dengan penarikan sample secara "snowball sampling" yang meliputi petugas, dan penerima program. Untuk mendapatkan informasi dari informan tersebut peneliti menggunakan teknik "in-depth inleruiew ", observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberdayaan masyarakat miskin di Desa Margaluyu kurang berhasil memberdayakan masyarakat miskin. Penyelenggaraan program tidak mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat miskin, bantuan yang diberikan program terutama untuk UEP dan KSP belum cukup memberikan peluang bagi peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, dan juga belum bisa membangun kelompok masyarakat dalam bentuk UEP atau KSP yang kuat, juga malah membuat keharmonisan sebagian masyarakat dengan aparat desa menjadi terganggu karena kecurigaan-kecurigaan masalah dana proyek.
Kegagalan ini berawal dari sosialisasi program yang kurang memasyarakat. yang berakibat pada persepsi yang berbeda, dan motivasi partisipasi yang berlainan, disini motif ekonomi sangat dominan dalam mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini. Didukung oleh pendampingan yang tidak berkesinambungan, kompetensi sebagai cotmnunity worker tidak memadai dan pendamping masyarakat yang bekerja lebih berorientasi pada tugas sesuai petunjuk teknis dan petunjuk operasional bukan pada proses sehingga kurang bermanfaat bagi anggota kelompok dan anggota masyarakat pada umumnya. Juga pendekatan yang dilakukan pada proses pemberdayaan untuk mencapai.hasil yang maksimal perlu disesuaikan dengan komunitas yang ada, dalam satu komunitas ada saatnya `didekati' dengan pendekatan yang directive tetapi ada saatnya menggunakan pendekatan yang non-directive.
Pola perguliran yang dikembangkan tidak menyebarluas menjangkau sasaran yang lebih jauh, tapi membentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih eksklusif karena hanya orang-orang tertentu dan orang-orang yang sama yang bisa menikmati pelayanan program melalui UEP.
Berbagai upaya perubahan dan perbaikan perlu dilakukan, program pemberdayaan harus dilakukan secara komprehensif dalam seluruh aspek kehidupan dengan memprioritaskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dengan pendekatan directive atau non-directive. Membangun perekonomian desa dengan potensi yang ada dengan memperluas jaringan kerja, membangun lembaga perekonomian seperti misalnya koperasi, guna menghimpun petani tembakau dan kelompok UEP lainnya kedalam satu wadah yang dapat mempermudah dan daya tawar menjadi transparan, menguatkan kelompok UEP agar mampu bersaing dan menumbuhkan produktifitas yang pada akhirnya dapat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Afrizal Sopujion
"Program Gerdu-taskin merupakan sebuah program yang sasarannya langsung ke masyarakat desa, dimana setiap desa yang mendapatkan bantuan dana program tersebut diharuskan membentuk sebuah Unit Pengelola Keuangan (UPK), pengurus UPK harus warga desa tersebut, dan program yang akan dijalankan harus merujuk pada hasil musyawarah masyarakat desa. Desa Kertosono merupakan salah satu desa penerima dana bantuan Gerdu-taskin. Kemiskinan yang terjadi di Desa Kertosono disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : lokasi desa yang jauh dari pusat perekonomian, sarana dan prasarana desa yang kurang mencukupi, kebiasaan dan pola pikir masyarakat desa yang sederhana, tingkat pendidikan yang rendah, serta keahlian dan lapangan kerja yang terbatas. Dalam pelaksanaan program Gerdu-taskin, UPK Desa Kertosono belum dapat melaksanakan programnya secara maksimal, sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh UPK tidak mengalami perkembangan sejak UPK dibentuk. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu kegiatan yang dapat dilakukan oleh UPK untuk memberdayakan masyarakat yang dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat Desa Kertosono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa Participatory Rural Appraisal (PRA) yang melibatkan masyarakat, sedangkan untuk menganalisis informasi menggunakan analisis SWOT. Dari hasil penelitian dan analisis secara kualitatif, didapatkn hasil, bahwasannya untuk mengatasi kemiskinan di Desa Kertosono dan menunjang kinerja UPK, maka diperlukan perbaikan individu untuk lepas dari kebiasaan dan pola pikir yang sederhana, selain itu diperlukan juga perbaikan sarana dan prasarana berupa jalanan desa untuk menunjang jalur perekonomian kedalam desa. Untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh UPK dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sedikit keahlian masyrakat desa, antara lain : Pembukaan perkebunan baru, dan Usaha Penggilingan padi.

Gerdu-Taskin Program is a program that will target directly to rural communities, where every village who get help fund these programs are required to establish a Financial Management Unit (UPK), the board of UPK must be citizens of the village, and programs to be executed should refer to the results of deliberation village community. Kertosono Village is one of the grantees village Gerdu-Taskin. Poverty is happening in the Village Kertosono caused by several things, namely: rural location far from the center of economy, rural infrastructure insufficient, habits and thought patterns are simple village people, low education levels and skills and limited employment . In implementing the program Gerdu-Taskin, UPK Kertosono Village can not carry out its program to the maximum, so that the activities conducted by the UPK no headway since UPK was formed. This research was conducted to find out the activities that can be done by UPK to empower people who can provide additional income for the village of Kertosono. The method used in this study is a qualitative method of Participatory Rural Appraisal (PRA) involving the community, while for analyzing information using SWOT analysis. From the results of qualitative research and analysis, the result, to overcome poverty in the village of Kertosono and support the performance of UPK, it is necessary to repair the individual to escape from the habits and thought patterns that are simple, but it also takes the form of improved facilities and infrastructure to support the village street lane, to make the better economy invesment into the village. For community empowerment activities by UPK can be implemented by utilizing natural resources and little expertise village society, namely: The opening of new plantations, and rice milling business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28369
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Heriyadi
"Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang rawan bencana tsunami, BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Ciamis menyelenggarakan fasilitasi desa tangguh bencana di Desa Pangandaran dan Desa Panajung. Penelitian ini menganalisis lima aspek dari Twigg (2007) mengenai masyarakat tangguh bencana, yaitu: pemerintah, asesmen resiko, pendidikan dan pengetahuan, manajemen resiko dan pengurangan kerentanan, serta kesiapsiagaan dan respon bencana. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lima aspek tersebut tidak sepenuhnya terlaksana karena adanya kesenjangan antara dokumen-dokumen perencanaan dan kebijakan desa. Selain itu, FKDM bentukan dari hasil fasilitasi tersebut intensitas kegiatannya semakin berkurang, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi resiko bencana tidak dapat terlaksana.

Ciamis regency belongs to the riskiest tsunamy area so that BPBD of West Java and Ciamis organize to facilitate disaster resilient villages in Pangandaran and Pananjung. This research is trying to analyze Twigg's (2007) five aspects of disaster resilient community i.e., governance, risk assessment, knowledge and education, risk management and vulnerability reduction, disaster preparedness and response. The research found that not all of the five aspect implement due to the gap between document planning and local government policy. Additionally, the activity of FKDM which was formed through facilitating process is decreasing so that the community empowering can not be accomplished."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T42726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Heriyadi
"Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang rawan bencana tsunami, BPBD
Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Ciamis menyelenggarakan fasilitasi
desa tangguh bencana di Desa Pangandaran dan Desa Panajung. Penelitian ini
menganalisis lima aspek dari Twigg (2007) mengenai masyarakat tangguh
bencana, yaitu: pemerintah, asesmen resiko, pendidikan dan pengetahuan,
manajemen resiko dan pengurangan kerentanan, serta kesiapsiagaan dan respon
bencana. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lima aspek tersebut tidak
sepenuhnya terlaksana karena adanya kesenjangan antara dokumen-dokumen
perencanaan dan kebijakan desa. Selain itu, FKDM bentukan dari hasil fasilitasi
tersebut intensitas kegiatannya semakin berkurang, sehingga upaya pemberdayaan
masyarakat dalam mengurangi resiko bencana tidak dapat terlaksana.

Ciamis regency belongs to the riskiest tsunamy area so that BPBD of West Java
and Ciamis organize to facilitate disaster resilient villages in Pangandaran and
Pananjung. This research is trying to analyze Twigg's (2007) five aspects of
disaster resilient community i.e., governance, risk assessment, knowledge and
education, risk management and vulnerability reduction, disaster preparedness and
response. The research found that not all of the five aspect implement due to the
gap between document planning and local government policy. Additionally, the
activity of FKDM which was formed through facilitating process is decreasing so
that the community empowering can not be accomplished.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T42726
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Sarah Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prosses pelaksanaan program pemberdayaan melalui pembentukan desa wisata terhadap Desa Wanurejo melalui Program CSR BNI, untuk mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan yang diberikan dan faktor pendukung serta penghambat terhadap program CSR BNI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.  Teknik pengumpulan data meliputi studi literatur, wawancara secara mendalam terhadap 12 orang informan, dan obeservasi secara langsung ke Desa Wanurejo. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa program permberdayaan yang diberikan oleh BNI dilaksanakan melalui dua program yaitu Program CSR Kampung BNI Wisata Borobudur pada tahun 2012 dan pendirian Balai Ekonomi Desa pada tahun 2017. Kedua program ini tidak dapat dipisahkan karena saling bersinergi melalui paket wisata, event-event, dan etalase yang dimiliki oleh Balai Ekonomi Desa Wanurejo. Faktor pendukung dari program ini adalah masih adanya follow up yang diberikan oleh BNI, adanya dukungan pemerintah, fasilitas pendukung pariwisata yang sudah memadai, sudah memiliki website pribadi, dan sudah memiliki pengusaha yang telah sukses dan dapat mengayomi pengusaha lainnya. Sementara untuk faktor penghambat adalah: kurangnya sinergi antara Balai Ekonomi Desa Wanurejo dengan Badan Usaha MIlik Desa (BUMDes) Wanurejo, pekerja Balai Ekonomi Desa Wanurejo yang tidak memiliki latar belakang pelayanan, pelatihan yang diberikan kurang sesuai dengan kebutuan, dan lain sebagainya.

This study aims to describe the process of implementation of an empowerment program through the establishment of tourism village towards Wanurejo through the BNIs CSR Program to find out how the activities provides and supporting factors with obstacles in the program. This study uses qualitative descriptive approach. The techniques to collect datas are literature studies, in-depth interviews with 12 informants, and observation to Wanurejo. The results of this study are the empowerment program provided by BNI was implemented through two programs named Kampung BNI Wisata Borobudur in 2012 and the establishment of Wanurejos Economic Center in 2017. These two programs cant be separated because they are synergized through tour packages, events, and storefronts owned by the Wanurejos Economic Center. The supporting factors of this program are still follow-up given by BNI, government support, adequate tourism support facilities, personal websites, and already having entrepreneurs who have been successful and can protect other entrepreneurs. The obstacles are: the lack of synergy between Wanurejos Economic Center and BUMDes, the economic centers workers who have no service background, the training provided is not in accordance with needs, and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Yuliantini
"ABSTRAK
Kehadiran perempuan sebagai kepala keluarga Pekka merupakan fakta kontradiktif terhadap tatanan nilai masyarakat patriarkal. Pekka memiliki peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, dan pengambil keputusan dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengalaman Pekka terkait otonomi dan keterlibatannya dalam kegiatan simpan pinjam baik secara individu maupun kolektif. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang ketimpangan-ketimpangan yang terjadi pada Pekka baik dalam keterlibatannya pada kegiatan simpan pinjam maupun relasi sosial lainnya dengan keluarga dan komunitas, serta memberikan usulan dan rekomendasi kebijakan kepada pihak terkait seperti pemerintah, NGO Non Govermental Organization , swasta, dan akademisi terkait persoalan Pekka secara spesifik di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berspektif perempuan dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam in depth interview dan studi literatur. Temuan penelitian ini adalah: 1 Peningkatan otonomi individu Pekka tidak diikuti dengan peningkatan kolektif perempuan dalam kelompok, oleh karenanya untuk mencapai otonomi individu dan kolektif perempuan, persoalan perempuan harus secara eksplisit tertuang dalam visi misi lembaga pemberi kredit; 2 Kelompok simpan pinjam lebih berfungsi sebagai wadah bagi penyediaan akses terhadap kredit sehingga Pekka mengalami peningkatan pada otonomi individual terhadap otoritas pengambilan keputusan dalam penggunaan anggaran rumah tangga termasuk membayar utang, kelompok tidak berperan dalam meningkatkan posisi tawar perempuan kepala keluarga dalam lingkup masyarakat dan kebijakan pada tingkat desa. 3 Kapitalisasi yang dialami oleh Pekka terjadi pada dua hal yakni eksploitasi dalam keluarga dan kelompok/bank.

ABSTRACT
The role of women headed household Pekka is a contradictory fact of patriarchal society. Pekka have roles and responsibilities as breadwinners, household managers, and family decision makers. This study examines Pekka rsquo s experience in relation to their autonomy and their involvement on saving and loan activities both as individual and as group members collectively. This study also aims to figure out inequalities and discriminations occur to Pekka both in their involvement in savings and loan activities and other social relationships, as well as provides recommendations and suggestions to related parties such as government, NGOs, private, and academics on the Pekka issues specifically in the field. This research uses qualitative approach bases on women rsquo s perspective by data collecting observation, in depth interview and literature study. The findings of the study are Pekka rsquo s autonomy as individual does not correlate with the women rsquo s autonomy as member of community collective , therefore to increase individual and collective autonomy, their specific concern must be integrated in the visions and missions of saving loan institution Credit Saving Group that meant to help women serves only as a forum to loan money to improve individual autonomy, to increase decision making authority in the use of household expenditures including debt payment, but the group does not have role in improving bargaining position in the community and policy at the village level. Pekka experience of being exploited in two forms exploitation in the family and group vis a vis bank. "
2018
T51480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>