Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alristo Sanal
"Indonesia mengimpor BBM Bahan Bakar Minyak dalam jumlah besar. Indonesia memiliki cadangan gas alam dalam bentuk gas alam dalam jumlah besar namun mempunyai kendala dalam proses penyimpanannya. Untuk menghasilkan tempat penyimpanan dengan kondisi yang aman maka dicanangkan teknologi ANG Adsorbed Natural Gas . Pembuatan karbon aktif berbahan dasar PET untuk penyimpanan gas alam menggunakan teknologi ANG dimana teknologi ANG telah banyak diteliti namun masih memiliki beberapa kekurangan. Penelitian ini diawali dengan melakukan persiapan alat dan bahan dengan mengkarakterisasi gas alam dan mencari volume kosong serta melakukan proses deggasing. Proses selanjutnya adalah melakukan pengujian adsorpsi dan simulasi CFD.
Pada penelitian didapatkan kapasitas penyimpanan terbesar pada temperatur 27oC dan tekanan 35 bar yang menghasilkan kapasitas penyimpanan sebesar 0,0586 kg/kg. Sedangkan pada proses desorpsi didapatkan efisiensi desorpsi terbesar pada temperature 35oC dengan efisiensi desorpsi sebesar 73,39. Selain itu didapatkan juga persamaan model yang sesuai dengan eksperimen yaitu persamaan model Langmuir. Pada simulasi CFD dapat dilihat kontur tekanan, temperatur dan penerapan dari karbon aktif dimana temperatur dan penyerapan terbesar berada di bagian atas tabung dimana konsentrasi gas terbesar berada.

Indonesia imported fuel fuel oil in large quantities. Indonesia has reserves of methane gas in the form of natural gas in large numbers but has obstacles in the process of storage. To produce a storage tank to a safe condition then proclaimed to use ANG Adsorbed Natural Gas technology. Manufacture of activated PET based activated carbon for storage of natural gas where technology has been widely studied, but still has some shortcomings. This study begins by preparing tools and materials such as characterize the natural gas and calculate for the void volume and perform deggasing process. The next step is to test the adsorption and CFD simulations.
In this study it was found that the conditions that produce the best adsorption capacity is at the highest pressure which is 35 bar and the lowest temperature which is 27oC which produces a storage capacity of 0.0586 kg kg. While in the process of desorption, the bigest desorption efficiency is obtained at temperatures of 35oC with desorption efficiency of 73,39. In addition it also obtained a model equations that suitable for the experiment which is Langmuir model equations. In the CFD simulations result we can see the contours of pressure, temperature and storage capacity of activated carbon in which the temperature and the largest adsorption is at the top of the vessel where the largest concentrations of gas are located.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alristo Sanal
"Limbah plastik PET merupakan bahan baku yang baik untuk membuat karbon aktif dimana memiliki ketersediaan yang besar dan kadar karbon yang tinggi. Karbon aktif tersebut dibuat untuk mengembangkan teknologi ANG yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penyimpanan gas metana. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif berbahan baku limbah plastik PET untuk diaplikasikan pada teknologi ANG. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan melakukan variasi pada proses aktivasi yaitu variasi laju alir karbon dioksida dan waktu aktivasi serta dilakukan pengujian terhadap penyerapan gas metana.
Hasil terbaik dari pembuatan karbon aktif adalah dengan laju alir 200 ml/min dan waktu aktivasi 240 menit yang menghasilkan luas permukaan sebesar (bilangan iod) 1591,72 m2/g dengan kadar karbon 83,2 %. Pada uji penyerapan gas metana menggunakan karbon aktif dengan kondisi optimal menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,529 kg/kg pada tekanan 25 bar dan sebagai pembanding digunakan karbon aktif komersial yang menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,1 kg/kg dengan luas permukaan 1201 m2/g.

PET plastic waste is a good raw material for making activated carbon which has a great availability and high carbon content. PET based activated carbon is made to develop ANG technology used to solve the problems of methane gas storage. Because of that in this research researcher make an activated carbon with PET plastic as raw material to be used at ANG technology. The propose of this research is to made an activated carbon with high surface area with variation at activation process which are carbon dioxide gas flow and activated time also we test the adsorption of methane gas.
Activated carbon with the highest surface area is activated carbon with gas flow at 200 ml/min and activated time at 240 muinute with surface area at (Iod Number) 1591,72 m2/g and carbon composision at 83,2 %. At methane gas adsorption test use activated carbon with optimal condition that give storage capacity at 0,529 kg/kg with 25 bar pressure and as comparison we used commercial activated carbon that give storage capacity at 0,1 kg/kg with surface area 1201 m2/g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Khanza Kamilia
"
Penyimpanan dan transportasi gas alam merupakan tantangan utama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Adsorbed Natural Gas (ANG) adalah suatu metode potensial untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan gas alam. Pada penelitian ini, digunakan adsorben dari limbah botol polietilena tereftalat (PET) sebagai potensi pemanfaatan limbah plastik dalam sumber energi terbarukan. Pembuatan karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pre-treatment bahan baku, karbonisasi, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan aliran gas N2. Karbon aktif yang diperoleh kemudian dimodifikasi melalui proses impregnasi logam NiO dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2% untuk mengetahui kemampuannya sebagai adsorben. Berdasarkan karakterisasi melalui metode uji bilangan iodin, SEM, dan EDS, diketahui bahwa sampel karbon aktif yang terimpregnasi NiO 2% menunjukan hasil terbaik dengan luas permukaan 997,65 m2/g. Kemudian, dilakukan uji kapasitas adsorpsi dan desorpsi gas alam pada sampel nonimpregnasi dan sampel terimpregnasi untuk mengetahui peningkatan kapasitas penyimpanan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif terimpregnasi NiO 2% pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 138,9 g/kg.

Storage and transportation of natural gas has become a major challenge in optimizing the use of renewable energy. Adsorbed Natural Gas (ANG) is a potential method to increase natural gas storage capacity. In this research, adsorbents from waste polyethylene terephthalate (PET) bottles were used as a potential of plastic waste as a renewable energy source. The preparation of activated carbon is carried out through several stages, namely pre-treatment of raw materials, carbonization, chemical activation with KOH 4 M, and physical activation with N2 gas flow. The activated carbon obtained was then modified through a NiO metal impregnation process with varying concentrations of 0.5%, 1% and 2% to determine its ability as an adsorbent. Based on characterization using the iodine number test method, SEM, and EDS, it is known that the activated carbon sample impregnated with 2% NiO showed the best results with a surface area of 997,65 m2/g. Then, natural gas adsorption and desorption capacity tests were carried out on non- impregnated samples and impregnated samples to determine the increase in natural gas storage capacity. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by 2% NiO impregnated activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar which was able to reach 138,9 g/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Nugroho Utomo
"Gas alam merupakan salah satu energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Teknologi penyimpanan gas alam umumnya menggunakan CNG dan LNG. Teknologi tersebut memiliki kekurangan yang menyebabkan adanya masalah keamanan dan tidak ekonomis. Kekurangan ini dapat diatasi dengan menerapkan teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG) yang menggunakan adsorben berupa karbon aktif yang terbuat dari limbah plastik jenis Poltylene terepthalate (PET). Pada penelitian ini, karbon aktif dari limbah PET melalui tahapan karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan pada suhu 500 oC, aktivasi kimia dengan KOH 4 M, dan aktivasi fisika dengan gas N2 100 mL/menit. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi dilakukan impregnasi dengan menggunakan Mg(NO3).6H2O dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b dengan bilangan iodin sebesar 984,51 mg/g dan luas permukaan sebesar 979,18 m2/g. Karbon aktif yang dihasilkan diuji kapasitasnya dalam menyimpan gas metana. Kapasitas adsorpsi terbesar didapatkan oleh karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 0,148 kg/kg dengan desorpsi mencapai 76,34%.

Natural gas is an alternative energy that meets energy needs in Indonesia. Natural gas storage technology generally uses CNG and LNG. This technology has shortcomings that cause security problems and could be more economical. This deficiency can be overcome by implementing Adsorbed Natural Gas (ANG) technology, which uses an adsorbent in the form of activated carbon made from polyethylene terephthalate (PET) plastic waste. This research shows activated carbon from PET waste through carbonization and activation stages. Carbonization was carried out at a temperature of 500 oC, chemical activation with 4 M KOH, and physical activation with N2 gas 100 mL/minute. To increase the adsorption capacity, impregnation was carried out using Mg(NO3).6H2O with varying concentrations of 0.5%, 1%, and 2%. The activated carbon with the best characteristics is MgO 1% w/w modified activated carbon with an iodine number of 984.51 mg/g and a surface area of 979.18 m2/g. The resulting activated carbon was tested for its capacity to store methane gas. The largest adsorption capacity was obtained by 1% w/w MgO modified activated carbon at a temperature of 28 oC and a pressure of 9 bar, which reached 0.148 kg/kg with desorption reaching 76.34%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yugo Widhi Nugroho
"Teknologi gas alam terjerap dapat dikembangkan melalui pengembangan adsorben berupa karbon aktif. Karbon aktif dapat diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya jerami kedelai yang memiliki kandungan lignin pada rentang 5-14 dan selulosa pada rentang 44-83 . Karbon aktif berbahan baku jerami kedelai diproses melalui mekanisme preparasi, aktivasi dengan menggunakan agen aktivator berbeda berupa ZnCl2 dan KOH, karbonisasi pada temperatur 500 C dengan aliran gas N2 dengan laju 200 mL/menit selama 1 jam, dan modifikasi menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5 , 1 , dan 2 . Uji kapasitas jerap karbon aktif disintesis dilakukan pada rentang tekanan 5-10 bar dengan variasi temperatur 27 C, 31 C, dan 35 C. Karbon aktif terbaik non-modifikasi diperoleh dengan aktivator ZnCl2 dengan SBET 741 m2/g dan bilangan iodin 578 mg/g. Karbon aktif terbaik termodifikasi diperoleh dengan sisipan NiO 2 teraktivasi ZnCl2 dengan SBET 632 m2/g dan bilangan iodin 535 mg/g. Kapasitas jerap terbaik pada karbon aktif disintesis mencapai 31,9 mg/g pada karbon aktif termodifikasi pada titik 10 bar dan 27 C, dan efisiensi desorpsi/adsorpsinya mencapai 41,87 pada temperatur 35 C, menunjukkan pengaruh tekanan dan temperatur isotermal operasi pada penerapan teknologi gas alam terjerap. Dapat disimpulkan bahwa karbon aktif termodifikasi NiO dari jerami kedelai memiliki potensi untuk digunakan sebagai adsorben pada teknologi gas alam terjerap.

Adsorbed natural gas technology can be developed through the development of its adsorbent, especially activated carbon AC . Biomass based AC is possible to synthesize, especially by soybean straw which has lignin content of 5 14 and cellulose content of 5 14 . Soybean straw based AC was processed through preparation, activation with different activating agent which are ZnCl2 and KOH, carbonization in 500 C with N2 gas flow of 200 mL minute for 1 hour, and NiO modification with concentration variation of 0.5 , 1 , and 2 . Natural gas adsorption by synthesized AC was executed in pressure range of 5 10 bars with temperature variation of 27 C, 31 C, and 35 C. Best non modified AC was obtained with ZnCl2 as activator with SBET of 741 m2 g and iodine number of 578 mg g. Best modified AC was obtained with 2 NiO modification with ZnCl2 as activator with SBET of 632 m2 g and iodine number of 535 mg g. Best adsorption capacity of synthesized AC reached 31.9 mg g by modified AC on 10 bars and 27 C, and desorption adsorption efficiency reaches 41.87 on 35 C, showing the effects of pressure and temperature on adsorbed natural gas. It can be concluded that NiO modified soybean straw based AC is potential to be utilized as adsorbent in adsorbed natural gas technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufiid Fatkhurrahman
"Ketahanan energi Indonesia didominasi oleh Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemanfaan gas alam yang belum optimal menjadi kendala untuk mensubstitusi sebagian dari penggunaan BBM konvensional tersebut. Salah satu pemanfaatan gas alam yaitu menggunakan teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG). Material berpori tersebut menjadi adsorben yang dikenal dengan karbon aktif. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah kulit singkong untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Kulit singkong menghasilkan sebesar 59,31 % karbon adan abu 0,3 % sehingga cocok digunakan untuk pembuatan karbon aktif. Kulit singkong mengandung selulosa 37,9% dan lignin 7,5%. Pembuatan karbon aktif dengan cara karbonisasi pada suhu 500°C dengan kondisi vakum. Setelah itu diaktivasi kimia menggunakan aktivator yang berbeda yaitu KOH serta NaOH. Rasio massa yang digunakan dalam penelitian ini (aktivator:karbon aktif) yaitu (3:1). Kemudian diaktivasi secara fisika dengan aliran gas N2 dan CO2 dengan laju alir 150 cm3/menit selama 1,5 jam. Modifikasi karbon aktif dilakukan dengan menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%. Bilangan iodin dan BET yang dihasilkan yaitu sebesar 662 mg/g dan 657,98 m2/g untuk karbon aktif termodifikasi NiO 1%. Uji desorpsi dilakukan dengan variasi tekanan 3-9 bar dan dengan variasi suhu 28°C, 31°C, dan 35°C. Karbon aktif termodifikasi mampu menyimpan gas alam sebesar 0,02928 kg/kg pada tekanan 9 bar dan suhu 28°.

Indonesias energy security is dominated by fuel oil. Utilization of natural gas that has not been optimal is an obstacle to substituting part of the use of conventional fuel. One of the uses of natural gas is using the technology of Adsorbed Natural Gas (ANG). The porous material becomes an adsorbent known as activated carbon. Therefore, the use of cassava peel waste is used as raw material for the production of activated carbon. Cassava peel produces 59.79% carbon and 0.3% ash so it is suitable for making activated carbon. Cassava peel contains cellulose 37.9% and lignin 7.5%. Making activated carbon by carbonization at a temperature of 500°C under vacuum. After that chemically activated using different activators namely KOH and NaOH. The mass ratio used in this study (activator: activated carbon) is (3: 1). Then it is activated physically by N2 and CO2 gas flow with a flow rate of 150 cm3 / minute for 1.5 hours. Modification of activated carbon was carried out using NiO with a difference concentration of 0.5%, 1%, and 2%. The resulting iodine and BET numbers are equal to 662 mg/g dan 657,98 m2/g sfor modified activated carbon by NiO 1%. Desorption test is carried out with a pressure variation of 3-9 bar and with temperature variations of 28°C, 31°C, and 35°C. Modified activated carbon can store natural gas of 0,02928 kg / kg at a pressure of 9 bar and a temperature of 28°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Dwi Saputro
"[Kebutuhan akan energi mendorong berbagai penelitian untuk menghadirkan pilihan energi alternatif yang berpotensi untuk digunakan, salah satunya adalah gas alam. Gas Alam sebagai energi yang memiliki ketersediaan cukup banyak dan energi yang lebih bersih perlu dimaksimalkan penggunaannya, namun yang menjadi permasalahan utama pemakaiannya adalah metode penyimpanan gas alam. Karbon aktif dapat digunakan sebagai material yang potensial untuk penyimpanan gas metana pada wadah tabung dengan metode Adsorbed Natural Gas (ANG) dengan tekanan yang lebih rendah dan kapasitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh ukuran karbon aktif terhadap kapasitas penyimpanan gas metana dengan metode adsorbed natural gas sampai dengan tekanan 30 bar dengan memvariasikan ukuran karbon aktif komersil tipe J dengan ukuran 10, 30 dan 50 mesh. Hasil terbaik didapatkan pada ukuran 10 mesh dengan kapasitas penyimpanan 0,109 kg/kg.
The need for energy prompted many studies to bring potential alternative energy options to be used, one of which is natural gas. Natural gas as the energy that has quite available and cleaner energy needs to be maximized, but the main problem of naturala gas is natural gas storage method. Activated carbon can be used as a potential material for storage of methane gas in the tube container with adsorbed Natural Gas (ANG) method with lower pressure and high capacity. This study aims to demonstrate the effect from size of activated carbon to methan gas storage capacity with adsorbed natural gas method up to a pressure of 30 bar by varying the size of typ J commercial activated carbon with size of 10, 30, 50 mesh. The best results are obtained at size of 10 mesh with storage capacity of 0,109 kg/kg., The need for energy prompted many studies to bring potential alternative energy options to be used, one of which is natural gas. Natural gas as the energy that has quite available and cleaner energy needs to be maximized, but the main problem of naturala gas is natural gas storage method. Activated carbon can be used as a potential material for storage of methane gas in the tube container with adsorbed Natural Gas (ANG) method with lower pressure and high capacity. This study aims to demonstrate the effect from size of activated carbon to methan gas storage capacity with adsorbed natural gas method up to a pressure of 30 bar by varying the size of typ J commercial activated carbon with size of 10, 30, 50 mesh. The best results are obtained at size of 10 mesh with storage capacity of 0,109 kg/kg]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursya`bani
"Gas alam merupakan bahan bakar bersih yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara dan minyak bumi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan gas alam adalah adsorbed natural gas (ANG). ANG memanfaatkan kemampuan adsorpsi material adsorben seperti karbon aktif untuk menyimpan gas alam. Karbon aktif dibuat dengan menggunakan cangkang kelapa sawit melalui tahapan karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400 oC dan dilanjutkan dengan tahapan aktivasi untuk membuka pori. Aktivasi kimia dilakukan dengan larutan H3PO4, sementara aktivasi fisika dilakukan dengan menggunakan gas N2. Yield yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebesar 27,56%. Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi, dilakukan juga impregnasi menggunakan MgO yang divariasikan pada konsentrasi 0,5% b/b, 1% b/b, dan 2% b/b. Karbon aktif dengan hasil terbaik adalah karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b dengan luas permukaan sebesar 1604,00 m2/g. Karbon aktif yang dihasilkan diuji kapasitasnya dalam menyimpan gas alam. Kapasitas adsorpsi gas alam terbesar didapatkan oleh karbon aktif termodifikasi MgO 1% b/b pada suhu 28 oC dan tekanan 9 bar yang mampu mencapai 0,027 kg/kg.

Natural gas is a cleaner fuel that is more environmentally friendly than coal and oil. One of the technologies that can be used to store natural gas is adsorbed natural gas (ANG). ANG utilizes the adsorption ability of adsorbent materials such as activated carbon to store natural gas. Activated carbon is made using palm shells through the stages of carbonization and activation. The carbonization was carried out at 400 oC and followed by an activation step to open the pores. Chemical activation was carried out with H3PO4 solution, while physical activation was carried out using N2 gas. Yield obtained from this experiment is 27.56%. To increase adsorption ability, impregnation was also carried out using MgO with variation of concentration of 0.5% w/w, 1% w/w, and 2% w/w. Activated carbon with the best results was activated carbon with 1% w/w MgO modification with a surface area of 1604.00 m2/g. The activated carbon produced then tested for its capacity to store natural gas. The largest natural gas adsorption capacity was obtained by activated carbon modified with 1% MgO w/w at temperature 28 oC and pressure 9 bar which was able to reach 0.027 kg/kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Raihannisa Aurora
"Optimasi adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk mencari nilai optimal dalam suatu fungsi. Ilmu ini banyak digunakan untuk mengurangi biaya dan waktu dalam meneliti suatu eksperimen agar diperoleh hasil yang terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi proses optimal untuk memaksimalkan luas permukaan dan yield. Bahan baku yang digunakan adalah ampas kopi, tempurung kelapa, dan polyethylene terephthalate (PET). Metode aktivasi yang digunakan adalah aktivasi fisika-kimia dengan senyawa aktivasi KOH, NaOH, H3PO4, dan K2CO3. Penentuan kondisi optimal dilakukan dengan metode respons permukaan (RSM) tipe Box-Behnken Design (BBD). Model yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji residual. Hasil RSM berupa plot kontur dan permukaan yang digunakan untuk megetahui wilayah kondisi optimum serta analisa pengaruh faktor terhadap respons. Nilai kondisi optimum ditentukan menggunakan Response Optimizer dan diperoleh hasil bahwa sintesis karbon aktif dari ampas kopi dengan senyawa KOH, NaOH, H3PO4, dan K2CO3 terjadi ketika rasio impregnasi 1,00-1,37, suhu aktivasi 600-800°C, dan waktu aktivasi 60-120 menit. Sintesis optimal dari tempurung kelapa terjadi ketika rasio impregnasi 1,00-3,00, suhu aktivasi 647-808°C, dan waktu aktivasi 70-120 menit. Sintesis optimal dari PET terjadi ketika rasio impregnasi 1,00-2,80, suhu aktivasi 700-800°C, dan waktu aktivasi 109-120 menit.

Optimization is a discipline to obtain the best value of a function. This study is used to minimize research cost and time. This research is done to achieve the optimum condition of process conditions for maximum surface area and yield of activated carbon. The precursors used in this research are waste coffee, coconut shell, and polyethylene terephthalate (PET). The type of activation method used is physical-chemical activation with KOH, NaOH, H3PO4, and K2CO3 as activating agents. To determine the optimum condition, this research use Response Surface Method (RSM) with Box-Behnken Design (BBD). The resulting model is tested using ANOVA analysis and the residual test. When the model passes the test, plot contours and surfaces achieved can be analyzed to determine the optimum area and the behavior of factors and responses. Response Optimizer option is used to determine the optimum value. Results show that synthesis of activated carbon using waste coffee and activating agents KOH, NaOH, H3PO4, and K2CO3 are optimized when impregnation ratio is 1.00-1.37, temperature is 600-800°C, and activation time 60-120 minutes. Synthesis from coconut shell is optimized when impregnation ratio is 1.00-3.00, temperature is 647-808°C, and activation time 70-120 minutes. Synthesis from PET is optimized when impregnation ratio is 1.00-2.80, temperature is 700-800°C, and activation time 109-120 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abbiyah Sausan Ulfa
"PET (Polietilena Tereftalat) merupakan kemasan botol plastik berwarna dengan tingkat konsumsi terbesar keempat di dunia. Konsumsi PET di Indonesia meningkat mencapai 7% per tahun hal ini dapat menyebabkan dampak terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendaur ulang limbah PET dengan menggunakan proses sederhana dalam menghilangkan warna dari limbah PET. Hasil penghilangan warna limbah PET akan digunakan sebagai alternatif sumber karbon untuk sintesis carbon nanotube (CNT). Warna limbah PET yang digunakan adalah biru dan hijau. Agen penghilang warna yang terpilih adalah hidrogen peroksida (H­2O2) karena merupakan reagen yang ekonomis dan ramah lingkungan. Limbah PET berwarna dan H2O2 akan dipanaskan ke dalam sistem oil bath pada suhu 110oC dan tekanan 1 atm.
Hasil waktu penghilangan warna untuk limbah PET biru lebih cepat dibandingkan limbah PET hijau yaitu 72 dan 115 menit per 15 gram limbah PET. Kualitas penghilangan warna limbah PET biru lebih baik dibanding hasil penghilangan warna limbah PET hijau karena memiliki nilai reflektansi lebih dekat dengan limbah PET tidak berwarna. Proses sintesis CNT dari plastik limbah PET biru yang sudah dihilagkan warnanya menghasilkan yield sebesar 8,58%. Diameter rata rata kristal CNT yang dihasilkan dari proses ini diperoleh sebesar 37 nm. Hal ini menunjukkan bahwa plastik limbah PET yang sudah dihilangkan warnanya dapat digunakan sebagai sumber karbon dalam sintesis CNT.

The level consumption of Polyethylene Terephthalate (PET) as a packaging of colored beverage bottles occupies the fourth largest in the world. In Indonesia, PET consumption increased reaches 7% per year so that it can cause environmental impacts. This study aims to process the recycling PET waste by obtaining a simple potential process to remove the color from PET waste. The decolorized PET waste will be an alternative carbon source for Carbon Nanotube (CNT) synthesis. The colors of PET waste are blue and green bottles. The selected color removal agent is hydrogen peroxide (H2O2) because it is inexpensive reagent and has lower toxicity to environment. The colored PET waste and H2O2 will be heated in the oil bath system at temperature 110oC and pressure 1 atm.
The result showed that color removal time for blue PET waste faster than the green PET waste, 72 and 115 minutes per 15 grams PET waste. The quality of color removal of blue PET waste is better than the result of color removal of green PET waste because it has a reflectance value closer to colorless PET waste. The CNT synthesis process from plastic blue PET waste which has been color-treated yields a yield of 8.58%. The average diameter of CNT crystals produced from this process is obtained at 37 nm. This shows that PET waste plastic which has been discolored can be used as a carbon source in CNT synthesis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>