Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widia Dian Wulandari
"Dilakukan penelitian terhadap PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang telekomunikasi yang menghadapi tantangan besar terkait perubahan di bidang teknologi, bisnis, regulasi dan gaya hidup digital. Menggunakan kerangka dynamic capabilities yang diyakini memampukan suatu perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara elemen-elemen dynamic capabilities, learning, unlearning dan budaya berinovasi; elemen pengungkit apa yang dominan; dan bagaimana skenario dan strategi perbaikan dynamic capabilities di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Penelitian menggunakan metode system dynamics, dan teknik pengumpulan data survey dan wawancara mendalam untuk memverifikasi hasil survey.Hasil validasi terhadap struktur hubungan dynamic capabilities menunjukan bahwa struktur dinyatakan valid dimana terdapat hubungan kausal variabel sebagaimana dikonstruksikan dalam Causal Loop Diagram. Demikian juga hasil validasi output, nilai penyimpangan antara output model dengan data faktual di bawah 5, sehingga model pun dapat dikatakan valid. Berdasarkan uji sensitivitas untuk mencari variabel pengungkit dari keseluruhan sistem diperoleh empat pengungkit utama. Berdasarkan simulasi trial and error terhadap empat variabel pengungkit utama diperoleh hasil dua skenario dan strategi Smart dan Disruptive.
Temuan akademis penelitian ini adalah pentingnya kapabilitas learning dan unlearning serta perlunya perusahaan memberikan perhatian pada penerapan struktur organisasi yang tepat khususnya yang mendukung keputusan-keputusan investasi. Penelitian ini juga menemukan perlunya alignment dan synergy untuk memastikan bahwa upaya-upaya sensing, seizing dan transforming menghasilkan value perusahaan yang lebih tinggi secara group, serta dibutuhkannya upaya-upaya partnership dengan industri lain sehingga tercipta cospecialization.Penelitian ini menyimpulkan 1 ditemukan praktek dynamic capabilities di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang tampak pada keterkaitan antara elemen-elemen dynamic capabilities dan learning, unlearning, serta budaya inovasi dan bagaimana dampak elemen-elemen tersebut kepada kinerja perusahaan melalui pengembangan sumber daya berwujud dan tidak berwujud, 2 empat daya ungkit utama yaitu 1. setting organizational boundaries and control platform; 2. adopting cospecialization; 3. adopting decision making protocol; 4. Unlearning. 3 skenario dan strategi Smart dan skenario dan strategi Disruptive dan perlunya pengelolaan sumber daya manusia secara lebih intensif.

The present study was conducted on PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, a State Owned Enterprises engaged in telecommunications business which faces major challenges related to changes in technology, business, regulation and digital lifestyle. Using the dynamic capabilities framework believed to enable a company to achieve a competitive advantage it was aimed at determining the relatedness among the elements of dynamic capabilities, learning, unlearning and culture of innovation the dominant levers and the scenarios and strategies for improvement of dynamic capabilities in PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The present study used the system dynamics method. Data were collected by means of survey and in depth interviews to verify the survey results.Results of the validation of the relationship structure of the dynamic capabilities indicated that the structure was valid in which there was causal relationships among variables as constructed in the Causal Loop Diagram. Similarly, results of the validation of output also showed that the deviation value of the model output from the factual data was below 5 thus, the model could be considered valid. The sensitivity test for determining the lever variables of the whole system showed four main levers. Trial and error simulation of the four main levers produced two scenarios and strategies.
The findings of this study is the importance of academic capability of learning and unlearning as well as the need for companies to pay attention to the application of appropriate organizational structures, especially supporting investment decisions.The study also found the need for alignment and synergy to ensure that efforts sensing, seizing and transforming generate higher corporate value in group, as well as the need for partnership efforts with other industries so as to create cospecialization.In conclusion, the present study found 1 the practices of dynamic capabilities in PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, as shown by the relatedness of the elements of dynamic capabilities and learning, unlearning, and innovation culture and the impact of these elements on the performance of the company through the development of tangible and intangible resources 2 four main levers 1. setting organizational boundaries and control platform 2. Adopting co specialization 3. Adopting decision making protocol 4. Unlearning 3 Smart and Disruptive scenarios and strategies and the need for more intensive human resource management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D1722
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purnomo
"Berbagai tekanan dihadapi TELKOM Tbk. dalam beberapa tahun terakhir ini, meliput tekanan peraturan khususnya berlakunya IJU no. 36/1999 tentang Telekomunikasi dan Cetak Biru Tetekomunikasi Indonesia yang mengakhiri hak monopoli dan mendorong persaingan; tekanan teknologi seria tekanan tuntutan konsumen.
Tekanan-tekanan tersebut memaksa memungkinkan TELKOM melakukan diversifikasi konsentrik - disamping memperkuat bisnis lamanya - guna mempertahankan arus pendapatan dan pertumbuhannya. Diversifikasi dilakukan dengan memasuki segmen segmen baru dalam sektor telekomunikasi yaitu komunikasi internasional (SLI), internet, multimedia dan terutama telekomunikasi bergerak (mobile). Keseriusan TELKOM memasuki bisnis mobile juga didorong oleh kenyataan bawa pertumbuhan pasarnya selama ini sangat mengesankan demikian pula proyeksinya di masa mendatang.
Dalam bisnis mobile, TELKOM pertama-tama menghadapi pilihan teknologi, karena saat ini di dunia dan di Indonesia ada 2 basis teknologi yang besar yaltu GSM dan CDMA masing-masing dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya. GSM dengan konsumen yang dominan di indonesia akhirnya dipilih sebagai basis teknologi TELKOMobiIe. Selanjutnya karena teknologi mobile tenis berkembang dan karena saat ini menuju generasi ke-3 (3G) maka TELKOMobiIe juga perlu memilih tingkat evolusi mana pada transisi GSM tersebut yang akan diikuti. Dengan pilihannya pada GPRS TELKOMobile menempatkan diri sebagai pelopor teknologi di industrinya.
Dalam industri teleport mobile, pasar Indonesia dikuasai secara oligopoli (differentiated oligopoly) oleh 3 pemain utama yaitu Telkomsel sebagai pemimpin pasarnya (pangsa pasar 45%), kemudian Satelindo dan Excelcomindo. Ketiganya yang menguasai 93% pasar pelanggan adalah operator dengan teknologi GSM. Di samping TelkoMobile, pertumbuhan pesat mobile di Indonesia juga telah mengundang banyak pemain barn lain baik regional maupun nasional. Pemain barn nasional yang patut diperhitungkan adalah Indosat melalui proyek IM3-nya.
Untuk bersaing di industri yang makin kompetitif tersebut di samping keunggulan teknologi dan jaringan eksisting TELKOM, TELKOMobiIe juga memiliki peluang memanfaatkan sinergi dengan Telkomsel yang telah diakuisisi TELKOM (sehingga TELKOM menjadi pemegang saham mayoritas, 77,72%). Dengan demikian Telkomsel bisa dipandang sebagai pesaing sekaligus partner bagi TELKOMobile.
Berdasarkan berbagai kondisi yang ada maka strategi yang disarankan bagi TELKOMobile adalah:
- Integrasi parsial dengan Telkomsel khususnya dalam hal coverage jaringan.
- Dari segi perusahaan, secara strategis memposisikan diri sedikit dibawah Telkomsel. Namun dari segi mutu produk di atas Telkomsel.
- Strategi generik differensiasi.
- Untuk layanan dasar yang ditujukan bagi pasar perorangan termasuk remaja, diferensiasi dengan kapasitas kartu SIM pra-bayar yang Iebih besar.
- Untuk layanan nilai tarnbah yang ditujukan untuk pasar perusahaan dan profesional, diferensiasi berasal dan adopsi teknologi janingan pintar dan GPRS.
- Dalam kaitan dengan rencana peluncuran (soft launching dan grand launching pada akhir Juni dan Agustus 2001), ada 2 alternatif strategi yang diusulkan. Alternatif pertama adalah diluncurkan dengan merek Telkomobile. Namun dalam angka panjang Telkomobile digabung dengan Telkomsel dan menjadi produk high-end Telkomsel.
- Alternatif ke-dua, peluncuran dilakukan atas nama Telkomsel.
Rumusan Masalah dalam tulisan ini adalah situasi yang dihadapi TELKOM sehîngga perlu memasuki bisnis mobile; pilihan teknologi yang dihadapi TELKOM di bisnis mobile; dan situasi persaingan yang dihadapi TELKOMobile serta perumusan strategi menghadapinya.
Tujuan Penulisan adalah: menggambarkan situasi yang dihadapi TELKOM sehingga masuk ke bisnis mobile; menggambarkan situasi bisnis mobile yang dihadapi TELKOM dan strategi teknologinya sebagai pemain baru; dan memberikan alternatif strategi bagi TELKOMobile.
Ruang Lingkup Penelitian adalah: obyek pengamatãn ada.lah PT.TELKOM Tbk. khususnya segmen jasa mobile yaitu proyek TELKOMob11e; Pendekatan pembahasan dad sisis manajemen strategi; dengan rentang waktu strategi 2001-2004. Diasumsikan TELKOMobiIe akan dioperasikan sendiri.
Metodologi penelitiaan berupa pengumpulan data sekunder dan teori-teori yang relevan dan berbagai buku, penerbitan maupun situs internaet. Sedangkan data primer didapat dañ wawancara dengan nana sumber yang berkompeten baik di Teilcomobile maupun di Telkomsel."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sukamto
"Sambungan Langsung Internasional (SLI) merupakan salah satu layanan TELKOM berbasiskan akses clear channel maupun Voice over IP (VoIP). Dalam menjalankan bisnis ini, TELKOM menghadapi Grey Operator yang melakukan praktek ilegal by passing trafik incoming internasional call tanpa melalui jalur penyelenggara jasa internasional resmi yang disebut Fraud SIMBOX. Selain berdampak terhadap penurunan pendapatan TELKOM, SIMBOX juga memberikan image layanan kurang baik bagi operator karena rendahnya kualitas layanan. TELKOM telah melakukan upaya mitigasi dengan mengimplementasikan sistem deteksi fraud trafik SIMBOX.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil deteksi trafik fraud dan menjaga kualitas layanan TELKOM. Penelitian ini mendesain sistem deteksi fraud SIMBOX yang telah ada menjadi sistem deteksi yang dinamis dengan menambahkan algoritma kontrol dinamis dan disimulasikan menggunakan pendekatan simulasi Matlab. Sistem yang dinamis sangat diperlukan karena adanya berbagai profil aliran trafik fraud yang selalu berubah dan tidak bisa diprediksi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deteksi fraud SIMBOX mampu ditingkatkan sampai 5000% dan menambah potensi pendapatan sampai Rp 2 milyar per bulan. Dengan demikian sistem dinamis deteksi fraud SIMBOX akan memberikan hasil deteksi yang lebih besar dari sistem sebelumnya.

International Direct Dialing (IDD) is one of the interconnection services owned by TELKOM that is based on clear channel access and Voice over IP (VoIP). In running this business, TELKOM is facing Grey Operators that are doing illegal practice by passing incoming international call traffic without going through the official routes for international service operators, which is known as Fraud SIMBOX. In addition to contributing in TELKOM's revenue decline, SIMBOX also gives negative image for operators because it results in low quality services. TELKOM has taken a mitigation action by implementating fraud traffic SYMBOX detection system.
This research aims to increase the number of the fraud traffic detection and to mantain TELKOM?S service quality. This research involves designing the existing fraud traffic SIMBOX detection system to become a dynamic detection system by adding dynamic control algorithm and simulated with Matlab simulation approach. The dynamic system is indispensable because there are various everchanging and unpredictable fraud traffic profiles.
The results of this research indicate that the fraud traffic SIMBOX detection can be increased by 5000% and increase potential revenue to Rp 2 billion per month. Thus, the dynamic fraud traffic SIMBOX detection system will provide greater detection results than the previous system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dali Sadli Mulia
"PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi domestik di indonesia. Lingkungan kompetisi yang monopoli akan segera berubah menjadi lebih kompetitif dengan berlakunya UU no 36 tahun 2000 yang mengatur skema industri jasa telekomunikasi di Indonesia.
Dalam memenuhi kebutuhan dana investasi, selain sumber dana internal, perusahaan mendapatkan pinjaman dalam skema two-step loans dan pemenintah dan melakukan penawaran saham di tahun 1995. Untuk menghadapi kondisi kompetisi maka perusahaan melakukan perubahan strategi dengan perluasan usaha yang meliputi phone, mobile, video, internet dan services (PMVIS) dengan melakukan investasi Iangsung maupun pembentukan anak perusahaan / afiliasi. Selain itu perusahaan diharuskan untuk melakukan restrukturisasi perusahaan sesuai dengan tuntutan perubahan skema industri jasa telekomunikasi dengan melaksanakan transaksi jual beli usaha dengan PT INDOSAT senilai US$ 1,5 milyar. Rencana investasi perusahaan yang diproyeksikan hingga tahun 2006 adalah senilai Rp 43,25 triliun.
Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dana maka perusahaan memerlukan strategi pendanaan yang tepat dengan tujuan selain kebutuhan dana lerpenuhi juga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut dapat tercapai apabila perusahaan dapat membuat perhitungan target struktur modal yang oplimal, Strategs pendanaan diíorrnulasjkan berdasarkan hash perhitungan target struktur modal dengan menentukan struktur modal yang memiliki weighted average cost of capital dengan nilai yang paling kecil.
Dengan mempertimbangkan kepentingan investor asing dan lokal maka hasil perhitungan struktur modal yang optimal adaiah pada saat perusahaan memiliki rasio debt/equity 50:50. Hal ini menjadi dasar dalam penentuan strategi pendanaan untuk melakukan perubahan struktur modal eksisting yang memiliki rasio debt/equity 40:60 dengan fund raising berupa pinjaman senilai Rp 5,66 triliun di tahun 2001. Mengingat perusahaan diarahkan untuk Iebih beradaptasi pada ikiim kompetisi maka sumber dana pinjaman pun tidak mengandalkan pada skema two-step loans.
Dengan perhitungan dan asumsi yang relevan maka perubahan struktur modal tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan dana investasi hingga tahun 2006 sekaligus meningkatkan nilai perusahaan yang semuta Rp 45,58 triliun menjadi Rp 54,42 triliun. Dan hasil analisa sensitivitas didapatkan bahwa penurunan 5% dan pendapatan perusahaan akan mengakibatkan perusahaan kekurangan dana untuk pembiayaan investasi mulai tahun 2003."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini membahas tentang strategi pemasaran yang efektif dalam masa krisis ekonomi PT Telkom. Permasalahan yang diajukan: apakah perusahaan masih dapat memuaskan konsumen dan mengembangkan pasar ke segmen rumah tangga di tengah menurunnya daya beli masyarakat serta ketentuan tarif oleh pemerintah. Landasan teorinya adalah konsep pemasaran, konsep segmentation, tergeting dan positioning (STP), konsep marketing-mix, konsep market leader, konsep matrik Ansoff dan STP serta konsep analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Telkom dapat menerapkan strategi penurunan harga pemasaran telepon baru, tarif percakapan lokal dan SLJJ serta deferensiasi harga untuk pasar bisnis dan rumah tangga. Sedangkan untuk ekspansi pasar dalam mengembangkan pelanggan baru dan aliansi strategis dan ekspansi produk adalah pengembangan kapasitas sambungan telepon tetap, pengembangan jaringan transmisi dan backbone serta inovasi produk dan jasa secara terus menerus."
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (04) April 2003: 49-55, 2003
MUIN-XXXII-04-April2003-49
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Oppenheim, Alan V.
Jakarta: Erlangga, 2000
302.23 OPP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Setyardi Widodo
"Penelitian ini menganalisis exit strategy perusahaan telekomunikasi dari industri yang sedang menurun dengan mengambil studi kasus keluarnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dari industri CDMA (code division multiple access). Penelitian menggunakan pendekatan post positivis dengan metode pengumpulan data campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini mengacu pada pendapat Porter yang dimodifikasi mengenai strategi bersaing dengan fokus membahas exit barrier dan upaya mengatasinya.
Penelitian menemukan bahwa perkembangan ekosistem teknologi CDMA global, penurunan jumlah pelanggan Flexi, penurunan pendapatan, serta kerugian usahatelah mendorong Telkom untuk keluar dari industri CDMA. Adapun hambatan keluar yang dihadapi mencakup aset berupa infrastruktur, lisensi dan frekuensi, biaya terkait SDM dan pelanggan, hambatan emosional karyawan dan manajemen, hambatan pemerintah dan sosial terutama terkait dengan aspek politik sebagai BUMN, serta mekanisme penjualan harta kekayaan. Hambatan berupa aspek politik merupakan hambatan terbesar.
Telkom dapat mengatasi berbagai hambatan keluar karena dukungan pemerintah melalui penataan frekuensi, memiliki beragam portofolio bisnis sehingga mudah dalam memindahkan SDM, dan Telkom memiliki anak usaha yang kuat di bidang telekomunikasi nirkabel.

This research analyzes the exit strategy of telecommunication companies from a declining industry with a case study on the exit of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) from code division multiple access (CDMA) industry. The research uses a post positivist approach with a mixed data collection method between quantitative and qualitative. This research refers to modified Porter?s notion of competitive strategy with a focus on discussing exit barrier and effort to overcome the barrier.
This research found that Telkom exited from CDMA industry due to the development of global CDMA technology ecosystem along with the declining number of Flexi subscribers and revenue as well as loss of business. Meanwhile, the exit barriers faced by the company include assets such as infrastructure, license and frequencies, human resources and customer-related cost, employee and management emotional barriers, government and social barriers primarily associated with political aspect as a state-owned company, and mechanism of asset sales. Political aspect became the biggest barrier.
Telkom was able to overcome the exit barriers due to government support through the arrangement of frequency alocation. Moreover, the company has a diverse business portfolio to facilitate redeployment of human resources, and the company has a strong subsidiaries in the field of wireless telecommunication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satuhu Nugroho Tjahjadi
"Call center merupakan salah satu jenis layanan baru yang menawarkan kemudahan kepada pengguna jasa telepon di dalam mendapatkan sejumlah informasi maupun melakukan transaksi perdagangan. Adapun informasi yang dapat diberikan meliputi banyak hal antara lain informasi tentang produk tertentu, jasa transportasi, hiburan, pariwisata dan perhotelan, restoran serta dapat juga informasi tentang keluhan pelanggan.
Penelilian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan dan memberikan solusi untuk pengembangan layanan call center di Indonesia khususnya yang dioperasikan oleh Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Untuk maksud tersebut sebelum membahas analisa, dijelaskan dahulu mengenai teori yang mendukung pembahasan, baik teori tentang call center sendiri maupun tentang strategi manajemen serta manajemen produksi yang sangat penting untuk menunjang bahasan-bahasan pada bab selanjutnya.
Dari sejumlah data dan informasi yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan beberapa analisa yang meliputi analisa Strength Weakness Opportunity Threath (SWOT), analisa performansi dan sejumlah analisa obyektif lainnya dengan didukung oleh bahan-bahan dari berbagai sumber antara lain internet, majalah telekomunikasi, hasil seminar / presentasi, maupun hasil wawancara dengan para ahli dari Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Dari hasil analisa dan pemrosesan sejumlah data dan informasi dapat disimpulkan bahwa pengembangan layanan call center di Indonesia harus dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa, meyakinkan perusahaan calon pengguna layanan call center akan manfaat yang dapat diperoleh, memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengakses nomor layanan call center, mengkaji pengintegrasian call center dengan internet, dan menggalang kerja sama dengan operator layanan call center lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

Call center is a kind of new service that offer some eases to the telephony customers in order to get several information or doing business transaction. The information that can be given covered information about certain product, transportation, tour and travel, restaurant, info-banking, entertainment, retail business, and customer services etc.
The objective of this research is to find the problem and give the solution for call center service development in Indonesia especially that be operated by Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk To reach that goals, before discussing analysis, first be explain about theory that giving contribution to the discussion, that consist of the call center theory it self management strategy theory, and management production theory that very important to support discussion in the next chapters.
From several information that has been collected, then be continued with doing analysis such Strength Weakness Opportunity and Threat (SWOT) analysis, performance analysis, and another objectives analysis that support with some information from internet, telecommunication magazine, seminar papers, presentation, and interview outcomes with some expert .from PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
From data processing and information analysis their can be conclude that call center service development in Indonesia can be done with introducing to the public by using mass media, convince the company that will be call center user about benefit that will be reach, giving the customer ease to access call center service number, preparing call center integration with internet, and making cooperation with another national and international call center service operator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Kartikahadi
"ABSTRAK
Dengan adanya perubahan-peruhahan dilingkungan bisnis telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan perubahan Undang Undang Telekomunikasi [1],
tuntutan pasar bebas dan kebutuhan akan layanan telekomunikasi dengan teknologi
sesuai dengan kebutuhan masa depan (seperti internet, broadband, multimedia,
seluler dan satelit). penyebaran fasilitas telekomunikasi, harga yang terjangkau,
keragaman layanan dan sebagainya maka diperlukan suatu strategi bisnis dan
sumber dana yang memadai untuk pengelolaan dan investasi baru.
Dalam hal ini BUMN (Badan Usaba Milik Negara) pengelola layanan
telekomunikasi harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan tuntutan tersebut diatas. Salah satu strategi bisnis yang dapat
diterapkan adalah dengan merger / penggabungan secara horisontal antara PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (yang selanjutnya disebut sebagai PT Telkom) dan
PT Indosat. Dengan adanya penggabungan tersebut diharapkan akan terjadi suatu
peningkatan efisiensi, peningkatan sinergi (bidang infrastruktur dan layanan),
peningkatan struktur modal dan hal-hal lain yang akan menambah kemanfaatan
bagi pemerintah, perusahaan, pemegang saham, karyawan ataupun masyarakat
pengguna.
Metode yang digunakan untuk menganalisa penggabungan PT Telkom dan
PT Indosat meliputi: Analisa Pendahuluan dan Analisa Penggabungan. Yang
termasuk dalam Analisa Pendahuluan adalah: analisa faktor-faktor yang
berpengaruh pada penggabungan, analisa data histonis, analisa trend teknologi
telekomunikasi masa depan, dan analisa perhitungan rencana investasi. Sedangkan
yang termasuk dalam Analisa Penggabungan adalah Analisa Perbandingan
Kuantitatif, Analisa SW-SW (Strengths Weaknesses - Strengths Weaknesses),
Analisa Untung Rugi dan Analisa Internal-Eksternal. Maksud dari penulisan ini
diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemenintah tentang kemungkinan
apakah PT Telkom dan PT Indosat Iebih baik atau lebih menguntungkan jika
digabung / merger atau tetap berdiri sendiri seperti semula.
Setelah dilakukan analisa maka secara keseluruhan merger dapat memberikan
suatu peningkatan keragaman di bidang infrastruktur dan layanan, pemanfaatan
kekuatan yang ada pada salah satu perusahaan untuk menutupi kelemahan pada
perusahan Iainnya, serta tambahan kemanfaatan bagi pemenintah dan perusahaan.
Sedangkan merger kurang memberikan nilai tambah bagi costumer, pemegang
saham / investor dan sangat merugikan bagi keuangan PT Indosat dan karyawan di
kedua perusahaan. Demikian juga strategi merger kurang sesuai untuk menghadapi
berbagai ancaman eksternal yang ada.
Sehingga sinergi atau tambahan keuntungan yang diharapkan dengan
melakukan merger antara PT Telkom dan PT Indosat sulit dicapai, disebabkan
adanya beberapa faktor yang tidak mendukungnya, karena seluruh faktor yang
dianalisa diasumsikan saling berhubungan dan saling melengkapi untuk terciptanya
suatu sinergi baru.

ABSTRACT
TelecommunIcation business environment in Indonesia have been transformed,
signify by enactment of new Telecommunication Law[1], demands for free market,
necessity on telecommunication services agree with new future technology (such as
internet, broadband multimedia, celular, and satellite), dissemination of
telecommunication facilities, reachable fare and financial support to manage new
investment.
Telecommunication stated-owned company has to anticipate in addition to fulfil
above necessities and demands. One of business strategic can applied is the merger
between PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) and PT indosat. The
expectation of the merger is to enlargement of efficiency, synergy, capital structure, etc
and benefits improvement to government, investor, employees, company and customer.
The method that was applied to analyze the merger between PT Telkom and PT
Indosat included The Preparation Analysis and The Merger Analysis. The Preparation
Analysis included analysis on factors that influential on the merger, analysis on historical
data, analysis on new ftiture telecommunication technology and analysis of planning
investment calculation. The Merger Analysis included: Quantitative Comparison
Analysis, SW-SW (Strengths Weaknesses- Strengths Weaknesses) Analysis, Advantage-
Disadvantage Analysis and Internal-External Analysis. The direction of this thesis is to
give input to government on the possibility or impossibility on the merger between PT
Telkom and PT Indosat.
The analysis has come out with a conclusion that in overall, the merger can provide
infrastructure and services variety enhancement, strengths utilization of one party to
cover the other party?s weaknesses, and benefits improvement for government and
company. On the other hand, the merger is not so beneficial from the costumer?s and
investor?s point of view, and is not so adventegous for PT Indosat finance, and both
parties empolyees either. Moreover, the merger strategy is not so suitable to overcome
the external threats.
After all, the expected synergy and benefits improvement from executing the merger
between PT Telkom and PT Indosat will hard to achieved, because there are many
Unsupporting factors (assumed that all analyzed factor are corresponding and
implementing to each other for creating of new synergy).
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Kurniawan
"ABSTRAK
Krisis finansial menimbulkan hilangnya kepercayaan kepada pemimpin korporasi dan sinisme terhadap peran mereka. Tujuan riset adalah membangun dasar terhadap pemahaman faktor kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja inovasi melalui kapabilitas dinamis dan bagaimana faktor kepemimpinan mempengaruhi pengembangan kapabilitas dinamis. Studi ini berhipotesis bahwa kepemimpinan autentik adalah kepemimpinan stratejik yang membutuhkan kemampuan untuk menyadari, bertindak, dan mengelola ancaman bisnis. Metodologi yang digunakan adalah studi empiris dengan sampel sebanyak 87 manajer menengah dari dua perusahaan telekomunikasi untuk menilai kepemimpinan, kapabilitas, dan kinerja inovasi yang dirasakan dalam organisasi. Riset ini menggunakan analisis SEM PLS dan analisis mediasi. Hasil riset ini menyarankan bahwa kepemimpinan autentik memiliki dampak positif terhadap kinerja inovasi melalui pengaruh kepemimpinan autentik pada kapabilitas dinamis menyadari, bertindak, dan rekonfigurasi . Pendekatan riset ini menggunakan data cross-sectional dan menyoroti pentingnya untuk membangun manajer menengah yang dapat mengkombinasikan kepemimpinan autentik dan kapabilitas untuk menyadari, bertindak, dan rekonfigurasi sumber daya untuk menghasilkan kinerja inovasi yang lebih besar. Peneliti di masa mendatang dapat memperluas cakupan dari studi ini dengan menambahkan kapabilitas operasional di industri yang sama atau berbeda.

ABSTRACT
The financial crisis that followed has led to a loss of confidence in corporate leaders and cynicism regarding their roles. The research objective is to build the groundwork for understanding the leadership factor that leads to innovation performance through dynamic capabilities and how leadership influences dynamic capabilities rsquo development. The study hypothesizes that authentic leadership as a strategic leadership needs capabilities to sense, seize, and manage threat. The study applied an empirical study of a sample of 87 middle managers from two telecommunication companies in Indonesia to assess perceived leadership, capabilities, and innovation performance in their organizations. This research applied SEM PLS and mediation analysis. The results suggest that authentic leadership has a positive impact on innovation performance through their effects on dynamic capabilities sensing, seizing, and reconfiguration . This research used cross sectional data. This research highlights the need to develop middle managers that can combine authentic leadership behaviors and capability to sense, seizing, and reconfigure resources to generate greater innovation performance. Future researchers may find the results of this study interesting and can expand this study to more companies in telecommunication industry and or different industries."
2017
T48681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>